Autisme merupakan penyakit yang diderita seseorang karena gangguan spektrum otak. Ada banyak penyebab anak autis menurut para ahli, namun semua penyebab itu mengganggu dan menyerang bagian otak anak.
Banyak ibu yang berharap anak penderita autisme memiliki kualitas hidup yang sama dengan orang dan anak lain. Walaupun memungkinkan, ibu dan ayah serta anggota keluarga harus mendukung dan memberikan usaha untuk mengajak dan mendidik.
Mendidik seperti cara berkomunikasi mereka dengan cara yang berbeda dan lebih keras dibanding usaha anak-anak normal lainnya.
Berikut penyebab anak autis menurut ahli.
1. Lahir Prematur
Bayi yang baru saja lahir namun tidak sesuai usia karena terlalu cepat bisa beresiko penyakit dan masalah yang beragam. Salah satunya adalah kelahiran yang memicu autisme.
Misalnya saja bayi yang belum memasuki 26 hingga 28 minggu ternyata rentan terkena autisme saat dilahirkan. Mengingat kelahiran seharusnya berada di usia ibu 37 minggu.
Masih membutuhkan 10 minggu janin untuk berkembang dan mendapatkan nutrisi agar bisa sehat dan sempurna. Akibatnya penyebab bayi prematur adalah menderita infeksi dan komplikasi saat kehamilan dan mengharuskan ibu melahirkan lebih cepat.
2. Kehamilan Usia Tua
Saat ibu memutuskan untuk hamil diusia yang tidak lagi muda jelas tidak akan mudah dan berbahaya. Kehamilan usia tua bisa menimbulkan berbagai risiko seperti sakit pinggang saat hamil tua dan berpengaruh pada bayi.
Bayi akan rentan terkena beberapa masalah, salah satunya yaitu autisme. Studi menjelaskan bahwa ibu yang hamil diatas usia 40 tahun jelas beresiko 51% memiliki anak autisme, dan terhitung 2 kali lebih besar jika dibandingkan ibu berusia 25 tahun dan memutuskan untuk hamil.
Mereka yang hamil diusia tua sangat berbahaya, bahkan untuk janin dan bayi itu sendiri. Selain itu ditambah lagi, perkembangan otak bayi juga akan terganggu dan terhambat saat janin didalam perut ibu.
Saat anda tetap ingin hamil dan memiliki bayi diusia tua, ada baiknya untuk konsultasi ke dokter dan memastikan bahwa kehamilan akan aman apalagi jika kedua pasangan sama-sama sudah berusia matang.
3. Genetik
Tanda anak autisme sejak dini bisa muncul dari genetik. Orang tua bisa mewariskan hal tersebut secara langsung ke anaknya.
Apabila ayah atau ibu mengalami autisme sudah jelas akan diturunkan kepada anak, baik itu anak pertama ataupun kedua. Namun menurut penjelasan, anak ke-2 dan selanjutnya berpeluang lebih besar dibandingkan anak pertama.
Ilmuwan meyakini hal ini dan mereka bekerja keras untuk menemukan dengan pasti, gen mana yang bisa turun pada anak dari orang tua. Sehingga sudah bisa dideteksi sejak awal kehamilan.
4. Komplikasi Penyakit
Ada beberapa penyakit yang ternyata bisa memicu dan menjadi inang atau rumah utama autisme hadir dalam kehidupan anak-anak. Autism Spectrum Disorder (ASD) dapat menyebabkan beberapa komplikasi, terutama dalam hal interaksi sosial, komunikasi, dan adaptasi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa individu dengan ASD mungkin juga mengalami gangguan tidur, masalah nutrisi, kecemasan, atau masalah kesehatan mental lainnya.
5. Distrofi Otot
Kondisi ini menyebabkan kelemahan otot progresif serta hilangnya massa pada otot. Dalam kondisi tertentu gen yang tidak normal ternyata bisa mengganggu produksi protein dan menyebabkan masalah pada bayi, dimana otot yang sehat terganggu.
6. Down Syndrome
Menurut pengamatan dan informasi beberapa buku, ciri ciri bayi down syndrome merupakan penyakit yang muncul karena trisomi atau kromosom.
Kondisi ini memberikan fitur fisik yang kurang normal, serta perkembangan yang tertunda. Ternyata down syndrome bisa membawa kondisi Autisme pada anak terkait.
7. Cerebral Palsy
Merupakan penyakit pada otak dan sistem saraf yang mempengaruhi gerak tubuh penderita yaitu cerebral palsy. Anak dengan celebral palsy cenderung terlahir dengan tubuh kaku, sulit duduk tegap bahkan berdiri. Cerebral palsy sangat mungkin memberikan efek pada kesehatan tubuh, bahkan menyebabkan masalah. Sehingga menyebabkan
8. Kekurangan atau Minus Asam Folat
Autisme dipengaruhi oleh masalah otak dan juga saraf. Sedangkan kedua hal ini berkembang ketika dalam perut ibu atau proses kehamilan. Alasan yang sangat masuk akal bukan, apabila kekurangan asam folat dan juga nutrisi selama kehamilan berlangsung.
Selain itu, kekurangan dan minus nutrisi juga bisa terjadi sejak kehamilan masih kecil hingga sudah mengandung dan menuju kelahiran. Cara mengisi nutrisi yang kurang tersebut akan terlalu terlambat jika sudah memasuki trimester ke 3.
Sedangkan nutrisi janin seharusnya dari awal. Sehingga autisme tetap bisa berkembang dan menyerang janin, walaupun ibu sudah memperbaiki nutrisinya. Hanya saja, bisa jadi gejala yang ada berkurang jauh.
9. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan misalnya saja mengkonsumsi obat-obatan dari penderita kejang dan juga bipolar yang mengkonsumsi obat asam valproat. Karena autism bisa dideteksi sejak dini, bisa jadi konsumsi obat yang memicu autisme juga terjadi sejak awal.
Ada juga ibu yang mengkonsumsi obat-obatan yang ternyata diluar dari kontrol dokter. Beberapa ibu mungkin kurang memahami bahayanya obat bagi ibu hamil tanpa pengawasan dokter kandungan, terutama ibu yang tinggal di area terpencil atau sulit informasi.
Sehingga efeknya mengkonsumsi obat yang memicu autisme pada anak. Karena beresiko autisme dari faktor luar atau lingkungan, sebagai ibu hamil anda bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pengecekan menyeluruh bagi si kecil.
Bahkan sebagian besar bahan kimia yang sangat berbahaya dan dihirup selama kehamilan bisa juga menimbulkan risiko autisme.
10. Janin Laki-Laki
Selain beberapa penyebab diatas, ada yang menjelaskan bahwa beberapa kondisi ibu hamil yang ternyata janinnya berjenis kelamin laki-laki lebih berpotensi mengalami autisme. Meskipun tidak memberikan efek langsung tetapi risiko anak laki-laki yang terkena autis memang cukup tinggi.
Namun beberapa penelitian menunjukan bahwa kadar testosteron yang tinggi bisa memicu autis pada anak. Kalaupun ibu ternyata mendapatkan anak laki-laki setelah USG di masa kehamilan, jangan takut.
Karena resiko tetap bisa diatasi dan dihindari, ibu harus rajin memeriksakan diri. Cek juga apakah ada salah satu penyebab anak autis menurut para ahli sesuai informasi diatas.
Alasan ini yang menjadikan seseorang ternyata harus mengalami kondisi spesial, dimana anaknya mengidap autis. Mereka adalah keluarga, ibu dan ayah yang dipercayakan menjaga anak-anak autisme.
Jika ibu merasa beberapa penyebab dirasa cocok anda tidak perlu khawatir karena autisme tetap bisa dideteksi sejak dini. Walaupun tidak dapat dihindari 100% namun setidaknya ibu tidak perlu panik dan takut.
Ibu bisa melakukan pemeriksaan kehamilan secara menyeluruh. Menggunakan tes darah, menggunakan cara seperti USG janin kembar rutin, mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil dan bernutrisi sejak awal kehamilan.
Serta mencoba mendeteksi dengan menelusuri garis generasi ibu dan ayah yang mungkin bisa menurunkan gen autis. Jika memang sudah ada, konsultasikan bersama dokter kandungan agar bisa mengecek pandangan secara menyeluruh.