14 Penyebab Sariawan pada Anak Paling Sering Terjadi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sariawan yang terjadi pada orang dewasa juga bisa terjadi pada anak-anak. Sariawan akan terlihat seperti bisul kecil, merah atau agak keputihan dan menyakitkan. Gangguan ini akan menjadi penyebab anak susah makan minum karena rasa sakit saat menggerakkan bibir atau bagian gusi. Sariawan bisa terjadi pada bagian gusi atau bibir sehingga anak akan lebih sering menangis. Terkadang sariawan juga bisa menyebabkan tubuh anak demam, sakit kepala dan tidak nyaman (baca: obat penurun panas anak). Bisul pada sariawan juga bisa menjadi lebih besar sehingga perawatan dokter bisa diperlukan.

Orang tua mungkin akan repot ketika anak terkena sariawan, karena itu berbagai penyebab sariawan pada anak harus bisa dicegah. Berikut ini beberapa penyebab sariawan pada anak yang bisa terjadi kapan saja.

  1. Tidak sengaja bagian dalam pipi tergigit

Orang dewasa biasanya sering mengalami kejadian bagian dalam pipi yang tergigit. Hal ini disebabkan karena tidak hati-hati saat makan. Dan kejadian ini juga bisa alami oleh anak – anak karena mereka makan terlalu cepat. Bahkan kebiasan anak makan sambil bermain juga bisa menyebabkan dampak sariawan yang buruk. Ketika awal tergigit maka bagian ini akan menjadi lebih merah dibandingkan bagian yang lain. Kemudian setelah satu hari maka akan menjadi luka pada bagian dalam. Ini tidak perlu dikhawatirkan karena selama kurang dari 10 hari maka sariawan anak akan sembuh sendiri.

  1. Mengkonsumsi makanan yang terlalu keras

Memberikan makanan untuk anak-anak memang harus diperhatikan. Ketika Anda memberikan makanan yang terlalu keras maka bisa membuat bagian gusi dan bibir anak terluka. Luka didapatkan ketika makanan keras ini menusuk atau menggores bagian dalam mulut yang lebih lembut. Luka kecil atau goresan kecil akan bengkak dan menjadi sariawan. Karena itu orang tua harus memperhatikan makanan yang diberikan kepada anak, jangan memberikan makanan terlalu keras.

  1. Perasaan cemas dan takut

Anak-anak ketika mengalami masalah , termasuk masalah di sekolah dan pergaulan umumnya memang tertutup. Kemudian hal ini akan membuat anak merasa lebih takut dan sangat cemas. Pengaruh pikiran yang berat akan membuat anak menerima gangguan kecemasan yang lebih tinggi. Dan kemudian hal ini bisa membuat anak merasa terluka sehingga pengaruh hormon membuat sariawan muncul sendiri. Ketika anak merasa tenang maka sariawan juga akan cepat sembuh. (baca: dampak membentak anak – cara mendidik anak agar berani

  1. Kebiasaan mengkonsumsi makanan penyebab iritasi mulut

Anak juga sangat mudah terkena sariawan jika sering mengkonsumsi makanan yang mudah menyebabkan iritasi. Beberapa jenis makanan ini seperti keripik, makanan yang digoreng, coklat, makanan pedas, kacang-kacangan kering, dan keju. Makanan ini memang lezat dan sehat untuk anak, tapi ketika dimakan dalam jumlah banyak maka bagian pipi dan gusi menjadi iritasi. Gejala sariawan akan langsung terlihat karena bagian bisul langsung muncul dari dalam gusi atau pipi. Sariawan awalnya hanya berupa bintik kecil merah lalu menjadi besar. 

  1. Menggunakan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfat

Pasta gigi untuk anak memang harus dipilih dari bahan yang sangat aman. Terkadang orang tua tidak melihat bahan pasta gigi tapi hanya memilih berdasarkan aroma dan rasa yang cenderung disukai oleh anak-anak. Bahan sodium lauryl sulfat dalam pasta gigi akan menyebabkan bagian gusi dan pipi menjadi lebih sensitif. Kemudian bahan ini biasanya akan membuat sariawan pada bagian bibir dan sariawan bisa disembuhkan dengan menjauhi pasta gigi ini. Gunakan jenis pasta gigi khusus yang dibuat untuk anak-anak. (baca: cara mengobati anak sakit gigi – tanda tumbuh gigi pada bayi)

  1. Ada faktor khusus dalam keluarga

Sariawan memang bukan termasuk penyakit keturunan, karena ini penyakit yang biasa. Namun anak-anak yang dilahirkan dari keluarga yang sering menderita sariawan maka bisa mengalami masalah yang sama. Anak-anak akan cenderung lebih sering sariawan meskipun mereka tidak memiliki atau terkena faktor pemicu yang lain. Penyakit lain mungkin bisa ditemukan jika pemeriksaan dilakukan. Dan ini sangat penting untuk mencegah penyakit yang berbahaya pada anak-anak.

  1. Penyakit kaki, tangan dan mulut

Penyakit kaki , tangan dan mulut adalah jenis penyakit yang sering terjadi pada anak-anak  berumut 1 sampai 5 tahun dan sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi dari virus Coxsackie A16 yang akan menyerang bagian kaki, tangan dan mulut. Pada  bagian mulut maka anak-anak bisa terkena sariawan yang sangat parah sebagai gejala flu singapura pada anak. Penyakit ini bisa sembuh sendiri dalam waktu 10 hari atau kurang dari itu. Namun biasanya anak menjadi sangat rewel karena sakit dan tidak bisa makan atau minum dengan baik. Gejala infeksi penyakit kaki, tangan dan mulut diawali dengan demam dan sakit tenggorokan. Lalu selama dua hari akan timbul sariawan pada mulut dan kemudian berkembang bintik merah pada tangan dan kaki. (baca: bahaya flu singapura bagi ibu hamil)

  1. Anak menggunakan kawat gigi

Penggunaan kawat gigi pada anak memang sering dilakukan untuk menjaga bentuk gigi yang lebih baik untuk anak. Namun mereka juga bisa mengembangkan masalah yang lain. Akibat tekanan dan benturan yang kuat dari bagian kawat dengan pipi atau gusi maka akan menjadi sariawan. Sariawan ini bisa menjadi lebih buruk jika kesehatan mulut anak tidak dijaga dengan baik. Namun biasanya ketika kawat gigi sudah dilepas maka anak tidak akan sering sariawan. (baca: bahaya behel untuk ibu hamil)

  1. Anak kurang vitamin C

Salah satu tanda ketika tubuh kekurangan vitamin C adalah sering sariawan. Hal ini juga bisa terjadi pada anak-anak yang memang tidak menerima nutrisi yang seimbang. Vitamin C sangat penting untuk melawan infeksi dan menjaga fungsi imunitas tubuh. Gejala kekurangan vitamin C seperti sering sariawan biasanya akan berkurang sendiri jika anak mendapatkan vitamin yang cukup. Karena itu anak-anak disarankan lebih sering makan jeruk, melon, stroberi, pisang, nanas dan berbagai sayuran atau buah yang kaya vitamin C. Vitamin C juga bisa menjadi tips agar anak tidak mudah sakit – cara agar balita tidak mudah sakit) (baca: vitamin C untuk ibu hamil)

  1. Penyakit gangguan usus

Anak-anak yang mengalami penyakit gangguan usus seperti sariawan lambung atau usus biasanya akan sering muntah. Karena sering muntah maka bagian asam dari lambung akan terbawa keluar dan melewati semua rongga mulut. Jika terus seperti ini maka asam akan merusak keseimbangan pH dalam mulut. Bahkan bisa membuat air liur yang keluar dan bercampur dengan asam membuat bagian mulut terkena sariawan. (baca: cara mengobati anak muntah karena masuk angin)

  1. Penyakit herpes

Anak yang terkena penyakit herpes juga bisa mengalami masalah sariawan yang sangat parah pada bagian mulutnya. Penyakit ini sering ditandai gejala awal seperti panas, demam, sulit menelan, sakit tenggorokan dan timbul sariawan. Virus herpes akan menular dengan cepat sehingga anak – anak sangat rentan terkena penyakit ini. Kontak air liur secara langsung atau terkena cairan dari mulut maka bisa menyebabkan anak terkena herpes.

Baca: herpes zoster pada ibu hamil – bahaya herpes bagi ibu hamil

  1. Anak terlalu lelah 

Mungkin anak Anda memiliki aktifitas yang terlalu banyak sehingga mereka sering sariawan. Hal ini menyebabkan anak menerima tekanan dan kelelahan yang sangat buruk. Kebiasaan tubuh yang tidak baik juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh anak akan menurun dengan cepat. Dan sariawan akan terlihat seperti penyakit yang tiba-tiba muncul pada tubuh anak. Jika sudah seperti ini maka bantu anak untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

  1. Terlalu keras menyikat gigi

Disarankan untuk selalu menemani anak dibawah umur ketika mereka sedang menyikat gigi. Ketika sikat gigi digunakan terlalu keras maka bisa menyebabkan bagian mulut menjadi lebih cepat terluka. Jaringan pada bagian mulut sangat lembut sekali, sehingga tekanan sedikit yang lebih besar akan membuat bekas pada jaringan mulut. Bekas inilah yang akan menjadi bisul kecil dan sariawan selama beberapa hari.

  1. Makan manis terlalu banyak

Anak-anak yang sering mengkonsumsi makanan manis jauh lebih sering terkena sariawan. Makanan manis termasuk kue kering dan kue basah akan menyebabkan bagian jaringan mulut menjadi lebih cepat terluka. Ketika jaringan mulut menjadi lebih cepat iritasi maka tekanan sedikit saja bisa menjadi sariawan.

Baca juga: cara mengobati sariawan pada bayi – obat sariawan untuk balita – obat sariawan untuk ibu hamil

Cara mencegah sariawan untuk anak-anak

  1. Pastikan Anda memberikan makanan yang mengandung vitamin C yang cukup untuk anak-anak. Anda bisa mengatur pemberikan sayuran dan buah atau camilan yang sehat serta kebiasan anak untuk menolak makan sayuran dan buah. Ingat makanan ini sangat baik untuk mencegah sariawan.
  2. Ajari anak untuk menyikat gigi dengan benar dan menghindari menekan bagian gusi atau sekitar mulut dengan terlalu keras.
  3. Biarkan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup sehingga tubuh mereka tidak akan lelah. Dan ini cara yang sangat baik untuk mengurangi resiko stres pada anak-anak.
  4. Biasakan untuk memberikan makanan yang sehat untuk anak. Hindari memberikan camilan yang bisa membentuk sariawan kepada anak. Anda bisa sesekali mengatur jadwal kapan harus makan atau tidak boleh makan.
  5. Hindari memberikan makanan yang terlalu asam seperti stroberi dan nanas untuk anak. Anda bisa mencukupi kebutuhan vitamin C untuk anak dari sayuran hijau dan sayuran warna lain.

Umumnya semua penyebab sariawan pada anak mudah untuk diatasi. Anda bisa melihat kapan anak terkena sariawan dan bagaimana cara yang efektif untuk menyembuhkan sariawan. Kemudian jika anak sudah terkena sariawan selama kurang lebih 21 hari, maka segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn