Semua orang tua di dunia ini tentu menginginkan kondisi terbaik terjadi pada bayi yang dilakukan dari rahim seorang ibu. Kondisi kesehatan yang terjaga dan perkembangan bayi yang berlangsung dengan normal tanpa adanya hal hal beresiko buruk menjadi konsen setiap orang tua terutama ibu dalam menjaga dan merawat bayi. Hal ini perlu untuk dilakukan dengan baik mengingat usia bayi merupakan kondisi dimana fisiknya masih sangat lemah dan rentan.
Selama proses perkembangan bayi terutama di 1000 hari pertama kehidupannya pasca terlahir melalui proses persalinan, ibu harus terus memantau setiap kondisi yang terjadi pada bayi mulai dari perubahan dan perkembangan fisik hingga kondisi psikis bayi. Memperhatikan kondisi bayi tersebut merupakan salah satu bagian dari usaha ibu untuk dapat menghindarkannya dari kondisi permasalahan kesehatan yang berbahaya termasuk keadaan yang mengarah pada gangguan tumbuh kembang anak atau bayi.
Salah satu peran dan tanggung jawab ibu sebagai orang tua terhadap bayinya adalah memberikan makanan yang berguna bagi proses pertumbuhannya. Berkaitan dengan kondisi kesehatan dan permasalahan kesehatan yang ada, alergi terhadap makanan tertentu menjadi suatu hal yang beresiko terjadi pada bayi sehingga perlu dihindari. Langkah awal untuk menghindari hal tersebut adalah dengan memperhatikan ciri ciri bayi alergi makanan yang dapat diperlihatkan oleh tubuh bayi dan perlu menjadi perhatian setiap orang tua dalam penjelasan di bawah ini.
- Permasalahan pada kulit bayi
Pertanda pertama yang dapat menjadi ciri ciri bayi alergi makanan adalah adanya permasalahan pada kulit bayi. Kondisi permasalahan tersebut diawali ketika muncul beberapa bercak merah atau bintik merah pada kulit bayi. Bercak merah seperti gigitan nyamuk tersebut menunjukan adanya reaksi alergi yang terjadi pada tubuh bayi akibat konsumsi makanan tertentu. Bercak merah tersebut akan muncul dan berkembang menjadi kondisi bentol bentol atau pembengkakan di beberapa bagian tubuh seperti mulut, wajah, dan bisa juga pada lidah dari bayi.
Ketika muncul pertanda tersebut maka ibu perlu mengingat makanan apa yang diberikan kepada bayi agar tidak lagi dikonsumsi oleh bayi dikemudian hari. Selain bengkak atau kondisi biduran pada bayi, kondisi kulit yang mengalami eksim juga dapat terjadi pada kondisi alergi yang sangat parah.
- Permasalahan pada pernafasan bayi
Bagian tubuh lainnya yang juga dapat menjadi penanda adanya reaksi alergi di dalam tubuh bayi setelah mengkonsumsi makanan tertentu adalah pernafasan bayi. Beberapa gejala alergi yang dapat muncul pada bagian pernafasan bayi tersebut diantaranya seperti hidung yang tersumbat secara tiba tiba, nafas yang sesak dan terlihat dari perilaku bayi berusaha keras untuk menarik nafas, munculnya rasa sakit pada tenggorokan bayi yang biasa akan diperlihatkan dengan perilaku bayi yang sering memeganggi tenggorokannya.
Selain beberapa gejala pada pernafasan tersebut, keadaan yang lebih ringan juga dapat menujukan adanya reaksi alergi makanan pada bayi seperti bayi yang tiba tiba bersin bersin terus, munculnya kondisi pilek disertai dengan adanya ingus yang keluar dari hidung bayi, serta suara mengi seperti gejala asma pada bayi.
- Permasalahan pada pencernaan bayi
Pencernaan pada bayi juga akan mengalami permasalahan ketika muncul reaksi alergi dan dapat menjadi ciri ciri atau gejala terjadinya kondisi alergi pada bayi tersebut. Beberapa bentuk permasalahan pencernaan pada bayi yang dapat menunjukan bahwa bayi sedang mengalami alergi diantara seperti diare atau kondisi bayi yang buang air besar terus menerus dengan konsistensi yang cukup lembek, bayi yang perutnya sakit, serta mual dan muntah yang terjadi pada bayi. Kondisi permasalahan pencernaan ini bukan pertanda spesifik dari alergi makanan pada bayi sehingga terkadang dapat disebabkan oleh permasalahan kesehatan lainnya.
- Permasalahan pada sirkulasi darah
Permasalahan lainnya yang juga dapat ditunjukkan oleh bayi ketika mengalami reaksi alergi makanan terjadi pada sirkulasi darah. Bentuk gejala permasalahan pada sirkulasi darah tersebut dapat terlihat ketika bayi tiba tiba kulitnya terlihat lebih pucat dari sebelumnya, bayi yang hilang kesadaran atau pingsan secara mendadak tanpa sebab yang jelas, serta kondisi dimana bayi akan terlihat mengalami kehilangan keseimbangan pada saat beraktivitas atau berjalan.
Berbagai gejala yang muncul tersebut memang sering terjadi oleh karena beberapa jenis makanan seperti olahan susu sapi, seafood, kacang kacangan, telur, gandum, dan kerang. Menghindari makanan tersebut terutama bagi bayi yang memang sudah memiliki riwayat alergi menjadi upaya untuk mencegah terjadinya gejala reaksi alergi pada bayi yang jika dibiarkan dapat berbahaya bagi kondisi kesehatannya.
Itulah beberapa penjelasan mengenai kondisi pada bayi yang dapat dikatakan sebagai ciri ciri bayi alergi makanan. Kondisi bayi yang alergi makanan tersebut tidak boleh dianggap remeh dan jika memang terjadi maka ibu haru lebih selektif lagi dalam memberikan makanan berikutnya untuk bayi, Melakukan konsultasi dengan dokter anak merupakan langkah yang tepat dalam menangani dan mencegah bahaya yang ada.