Wajarkah Jika Bayi Jarang Menangis

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebagai orang tua yang memiliki bayi, sudah bukan hal yang aneh lagi jika kita sering kali mendengar tangisan bayi. Bayi memang akan mengeskpresikan perasaan mereka dengan tangisan dan tangisan adalah bahasa pertama yang mereka miliki. Namun, tidak menutup kemungkinan ada bayi yang sangat jarang menagis atau bahkan tidak menangis dalam waktu yang lama. Apakah ini wajar? Karena, sejatinya bayi yang tidak rewel alias tidak sering menangis pasti akan membuat orang tua menjadi lebih tenang bukan?

Namun, ada kalanya kita sebagai orang tua harus lebih peka dan lebih teliti akan gejala-gejala penyakit yang mungkin menyerang bayi. Apalagi jika sang bayi jarang sekali menangis. Untuk itu, kali ini kita akan membahas tentang wajarkah jika bayi jarang menangis tersebut. Dimana kita harus tahu penyebab dan apakah ini berbahaya atau tidak.

Penyebab Bayi Jarang Menangis

Bebeda dengan beberapa orang tua pada umumnya yang harus menegtahui cara mengatasi anak yang menangis tiba-tiba, bayi yang jarang menangis juga perlu diketahui. Berikut ada beberapa kemungkinan penyebab yang membuat bayi menjadi jarang menangis, yaitu:

Sifat Yang Tenang

Kemungkinan penyebab yang pertama ini akan menjadi salah satu hal yang melegakan bagi kita yang sering bertanya wajarkah jika bayi jarang menangis tersebut. Karena memang ada sebagian bayi yang memiliki sifat tenang. Sehingga mereka tidak akan mudah menangis, dan tentunya bukan termasuk penyakit bayi baru lahir tertentu. Untuk menentukan apaakah mereka merupakan bayi yang tenang, maka bisa dilihat dari beberapa tanda di bawah ini:

  • Apakah bayi ini aktif dalam beraktifitas?
  • Apakah siklus makan dan tidrunya masih teratur?
  • Sering bersikap tenang?
  • Apakah masih sensitif terhadap cahaya yang sangat terang?
  • Apakah mudah ditenangkan disaat menangis?

Biasanya, bayi yang emamng memiliki sikap tenang tidak akan bersikap agresif dan lebih jarang menangis. Dantentunya ini bukan tanda penyakit bayi yang berbahaya.

Sindrown Down

Sayangnya, kita juga memiliki berita buruk, dimana bayi yang jarang menangis bisa jadi salah satu tanda dirinya terkena masalah penyakit sindrom down. Ini merupakan penyakit kelainan genetik yang mungkin saja dialami oleh bayi siapapun. Namun, cara membedakan penyakit ini dengan penyakit lainnya adalah bayi yang terkena sindom down biasanya memang sudah tidak berekspresi dan pendiam dari lahir. Ini merupakan tanda-tanda yang tampak dan konsisten, sehingga jika bayi hanya tiba-tiba berubah belum tentu terkena penyakit ini.

Hipotiroidisme

Ini merupakan salah satu penyebab yang menjadi penyakit bawaan dan sangat buruk bagi perkembangan bayi tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya asupan yodium yang didapatkan oleh sang ibu selama masa kehamilan. Atau bisa jadi kelainan bawaan yang menyebabkan tiroid pada bayi tidak berkembang bagaimana semestinya. Tiroid ini menghasilkan hormon yang penting bagi sel otak dan pertumbuhan sang bayi. Jadi, tidak mengherankan jika kekurangan maka akan menyebabkan bayi menjadi kurang aktif termasuk tidak sering menangis. Baik sindromdown dan hipotiroid pada bayi sangat dianjurkan untuk didiagnosa dan mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh dokter.

Wajarkah Jika Bayi Jarang Menangis?

Seperti yang telah kita jelaskan diatas, bahwasanya tidak ada yang perlu ditakutkan meski bayi jarang menangis. Jadi, jawaban dari pertanyaan tentang wajarkah jika bayi jarang menangis tersebut tentunya akan sangat wajar. Apalagi bayi tetap memperlihatkan beberapa tanda-tanda dibawah ini:

  • Tetap bisa memiliki pola makan dan pola tidur yang teratur.
  • Masih bisa diajak berinteraksi, bermain dan responsif terhadap ransangan.
  • Memiliki pertambahan tinggi atau berat sesuai dengan ketentuan normal.
  • Tidak mengalami keterlambatan pertumbuhan.

Selama tidak menunjukkan beragam tanda bahaya, maka ini masih dianggap normal. Kecuali jika byi tersebut mulai menampakkan tanda-tanda seperti :

  • Bayi terlihat lesu, letih dan selalu tidak bersemangat.
  • Tidak suka menyusu atau tidak ingin makan sama sekali.
  • Tidak buang air kecil dan air besar dalam kurun waktu yang lama.
  • Bayi terlihat kurus dan mengalami penurunan berat badan.
  • Kejang
  • Bunyi nafas yang bisa didengar.

Jika mengalami tanda-tanda bahaya tersebut segeralah periksakan bayi kedokter sesegera mungkin. Agar bayi bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak berlanjut mengarah kepenyakit berbahaya yang ditakutkan oleh orang tua.

fbWhatsappTwitterLinkedIn