6 Penyebab Bilirubin Tinggi Pada Bayi Baru Lahir

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Memiliki bayi yang sehat tentu sudah menjadi dambaan para orang tua. Namun, menurut penelitian, 4 dari 10 bayi lahir memiliki gangguan kesehatan yang salah satunya adalah Bilirubin. Bilirubin merupakan pigmen penyebab kulit kuning yang terdapat pada sel darah merah. Ini biasanya akan nampak saat bayi baru lahir. Kasus bayi lahir dengan gangguan Bilirubin di Indonesia memang masih tinggi. Apabila tidak mendapatkan perawatan yang cepat maka akan mengakibatkan kerusakan otak dan tuli.

Baca juga:

Agar bayi yang dilahirkan senantiasa sehat, maka akan lebih baik jika perawatannya mulai sejak ia masih berada didalam kandungan. Para orang tua pastinya tidak ingin jika bayi mengalami Bilirubin. Untuk mengantisipasi hal ini, sebaiknya pahami beberapa tanda-tanda  Bilirubin Tinggi Pada Bayi Baru Lahir sehingga lebih cepat dalam melakukan perawatan.

Gejala Bilirubin Pada Bayi

1. Munculnya Warna Kuning Pada Bagian Mata Yang Putih

Mata bayi biasanya akan terlihat bening. Tapi jika terlihat semburat warna kuning, sebaiknya agar lebih waspada karena ini merupakan gejala awal terjadinya Bilirubin pada bayi. Selain itu, bercak kuning juga akan muncul pada bagian kulit, gigi maupun gusi. Penanganan cepat tentu akan lebih baik bukan? Maka dari itu, jangan abaikan gejala kecil seperti ini.

Baca juga:

2. Bayi Lebih Banyak Diam

Pada umumnya bayi akan lebih aktif saat ia sedang tidak tidur. Akan tetapi jika bayi Anda termasuk banyak diam, khususnya diusia yang sudah banyak melakukan beberapa aktifitas dengan lingkungan sekitar, maka segera konsultasikan ke Dokter. Tanda seperti ini seringkali muncul namun justru diabaikan.

Baca juga:

3. Seringkali Tidak Nafsu Menyusu

Bayi biasanya akan selalu mencari ASI jika berada dalam pelukan Ibu. Dan tangisan bayi juga akan hilang apabila diberi ASI. Namun ini tidak berlaku bagi bayi yang memiliki Bilirubin tinggi. Gejala bayi mengalami Bilirubin tinggi adalah kurangnya nafsu menyusu sehingga menyebabkan tubuh bayi mudah lemas. Nutrisi utama bayi berasal dari ASI. Namun jika bayi tidak memiliki nafsu terhadap ASI sebaiknya konsultasikan pada Dokter. Jangan dibiarkan terlalu lama karena akan memberikan dampak buruk tehadap bayi.

Baca juga:

4. Mudah Rewel dan Mengantuk

Walaupun ketika bayi tidur justru menjadi kesempatan bagi Ibu untuk melakukan kegiatan lain seperti memasak, mencuci dan lain-lain, tapi bayi yang terlalu lama tidur justru tidak sehata. Terlebih jika ia seringkali rewel tanpa alasan. Selain itu, tanda bahwa bayi terkena Bilirubin adalah lebih sering mengantuk dan tidak tertarik dengan hal sekitar yang menarik. Biasanya bayi akan lebih aktif jika ada sesuatu menarik disekitarnya.

Baca juga:

Bilirubin tentunya akan mengganggu pertumbuhan bayi. Jika dibiarkan terus menerus tentu sangat berbahaya. Apabila para Orang tua menemukan tanda-tanda tersebut diatas, maka jangan ambil waktu lama dan segera bawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan. Selain gejala yang dimunculkan, maka perlu mengetahui beberapa penyebab Bilirubin pada bayi. Dengan mengetahui beberapa hal yang menjadi penyebab Bilirubin, sebaiknya untuk bisa lebih menjaga kesehatan selama hamil supaya si kecil nantinya tidak terkena Bilirubin.

Penyebab Bilirubin Pada Bayi Baru Lahir Yang Harus Diketahui

1. Kurangnya Asupan Enzim G6PD

Enzim G6PD merupakan enzim yang terdapat pada aliran darah merah. Ini biasanya akan membantu mencegah kerusakan sel-sel darah merah yang terdapat dalam tubuh. Nah,,untuk mencegah terjadinya hal ini maka para Ibu hamil dianjurkan untuk mencukupi makanan yang mengandung Enzim G6PD.

Baca juga:

2. Organ Hati Yang Belum Sempurna

Kesehatan bayi masih sangat sensitif sehingga harus lebih diperhatikan. Penyebab bayi terkena Bilirubin salah satunya adalah fungsi hati yang belum sempurna. Pada kasus Ibu hamil yang menderita gangguan penyebab kulit kuning pada sel darah merah umumnya bisa dibuang melalui BAB. Tapi bayi yang menderita Bilirubin akan sulit menghilangkan melalui feses karena organ hati yang masih sensitif dan belum sempurna.

Baca juga:

3. Infeksi

Infeksi yang terdapat pada tubuh bayi juga seringkali menjadi penyebab ia mengalami Biirubin. Buat para Ibu, sebaiknya jangan pernah menganggap sepele tentang infeksi yang diderita bayi. Jika bayi mengalami infeksi pada bagian tubuh manapun, maka segera konsultasikan pada klinik atau Dokter terdekat.

Baca juga:

4. Golongan Darah Yang Berbeda

Meskipun terdengar sepele, akan tetapi golongan darah yang berbeda antara Ibu dan anak bisa jadi menjadi penyebab bayi menderita Bilirubin. Apabila bayi mengalami Bilirubin yang belum parah, sebaiknya diberi donor yang memiliki golongan darah sama. Namun, sebelumnya konsultasikan terlebih dahulu terhadap Dokter tentang penting tidaknya melakukan donor. Hal ini dikarenakan daya tahan tubuh bayi yang berbeda-beda.

Baca juga:

5. Bayi Yang Lahir Prematur

Bayi yang lahir prematur memang lebih rentan terhadap beberapa penyakit. Salah satunya adalah Bilirubin. Ini bisa terjadi karena kondisi bayi lahir preamatur yang  belum siap dalam mengakses fungsi orang tubuh dengan baik. Bahkan dalam kasus seperti ini, bayi lahir prematur lebih berbahaya ketika terkena Bilirubin. Jika tidak segera diatasi akan mengakibatkan komplikasi dini.

Baca juga:

6. Kerusakan Pada Hati

Bilirubin memang selalu identik dengan penyakit kuning yang menyerang hati. Jika bayi mengalami Bilirubin, maka dipastikan ada gangguan pada fungsi hati. Meskipun ini cenderung wajar karena organ belum sempurna, akan tetapi ssebaiknya cepat ditangani supaya tidak menjalar kebagian tubuh lainnya.

Baca juga:

Apabila Anda seorang Ibu yang memiliki bayi penderita Bilirubin yang masih dalam kategori ringan, maka dapat diatasi dengan beberapa cara yang sangat mudah untuk dilakukan. Namun, sebisa mungkin saat dalam masa kehamilan supaya lebih memperhatikan  nutrisi yang sehat untuk kesehatan janin agar bayi lahir sehat.

Cara Mudah Mengatasi Bilirubin Pada Bayi

1. Dengan Menjemur Bayi

Menjemur bayi ternyata bukanlah hal yang tabu karena sudah dilakukan oleh orang tua pada zaman dulu. Tapi menjemur bayi ternyata efektif untuk membantu mengatasi Bilirubin pada bayi. Sebaiknya lakukan selama 30 menit hingga 1 jam. Untuk waktu yang paling baik adalah jam 7 hingga 9 pagi karena sinar matahari masih kaya akan vitamin D. Saat menjemur bayi usahakan agar mata bayi terlindungi.

Baca juga:

2. Memberi ASI Sesering Mungkin

ASI merupakan nutrisi penting untuk Bayi. Bagi seorang Ibu pastinya sangat bahagia apabila ASI yang kelura lancara dan dapat memberikan untuk Bayi. Jika si kecil menderita Bilirubin, maka ia susah untuk menyusu. Akan tetapi Ibu harus berusaha menyodorkan ASI sampai si kecil mau menghisapnya. Cara ini diyakini paling ampuh karena ASI mengandung antioksidan yang baik dalam mengatasi Bilirubin.

Baca juga:

3. Memakai Terapi Sinar

Terapi sinar biasanya dilakukan di Rumah sakit atau klinik yang dilengkapi dengan fototherapi. Penanganannya dilakukan dengan cara memasukkan bayi kedalam box yang kemudian dilakukan penyinaran. Si Ibu juga bisa ikut masuk kedalam Box supaya bayi lebih nyaman saat diberi sinar yang dilakukan selama jangka waktu tertentu.

Baca juga:

4. Jangan  Sampai Bayi Terkena Dehidrasi

Untuk bayi yang baru lahir, sebaiknya para Ibu selalu mencukupi kebutuhan minumnya. Usahakan jangan sampai bayi dehidrasi. Untuk mengatasinya, sebaiknya buatlah jadwal menyusui agar kebutuhan air pada tubuh bayi tercukupi.

Baca juga:

Bilirubin pada bayi memang memerlukan perawatan khusus agar lekas hilang. Seorang Ibu pastinya akan merasa sedih apabila bayi terkena Bilirubin. Supaya bayi Anda sehat tanpa gangguan apapun, sebaiknya perlu mengetahui cara pencegahan supaya Bilirubin tidak menghinggapi bayi.

Pencegahan Bilirubin Pada Bayi Yang Mudah Untuk Dilakukan

1. Rutin Melakukan Cek Darah Saat Hamil

Bagi para Ibu yang tidak ingin memiliki bayi kuning akibat Bilirubin, sebaiknya jangan malas untuk melakukan cek darah selama masa kehamilan agar dengan mudah diketahui. Upaya melakukan cek darah saat hamil juga memudahkan dalam mengantisipasi sekiranya ada yang membahayakan janin. (Baca juga: Bahaya Kolesterol Tinggi Untuk Ibu Hamil)

2. Jangan Sembarangan Mengonsumsi Obat Selama Hamil

Masa kehamilan memang harus lebih dijaga lesehatannya, terlebih bagi Ibu yang masih haml muda. Sakit ketika hamil juga tidak melulu diberi obat. Namun jika mengharuskan untuk minum obat sebaiknya atas petunjuk Dokter agar dosisnya sesuai untuk Ibu hamil. Mengonsumsi obat sembarangan saat hamil hanya akan menjadi pemicu utama Bilirubin pada bayi.

Baca juga:

3. Hindari Menggunakan Kapur Barus Pada Pakaian Bayi

Aroma kapur barus atau kamper memang efektif menghilangkan jamur pada pakaian. Akan tetapi ini tidak baik untuk pakaian bayi karena akan membahayakan jika terhirup oleh bayi.Bau yang muncul pada kapur barus juga membahayakan pencernaan yang kemudian akan menjalar ke hati dan menjadi penyebab utama Bilirubin. Agar lebih aman, sebaiknya jangan letakkan kapur barus pada ruangan bayi karena senyawa yang terkandung dalam kapur barus juga berbahaya jika terhirup oleh bayi.

Baca juga:

4. Orang Tua Supaya Lebih Peka

Sebagai orang tua, terutama seorang Ibu diharapkan lebih peka terhadap beberapa  gejala Bilirubin yang menyerang bayi baru lahir supaya lebih cepat mendapatkan penanganan. Dengan ketelitian tersebut,  peluang bayi lahir lebih sehat tentu akan semakin banyak.

 

fbWhatsappTwitterLinkedIn