8 Bahaya Kotoran Ayam Bagi Ibu Hamil dan Janin

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda sedang hamil dan memiliki ayam atau memelihara ayam? Banyak ibu hamil yang takut untuk memelihara ayam karena kotoran ayam mungkin bisa menyebabkan infeksi untuk ibu dan janin. Namun Anda juga membutuhkan ayam tersebut untuk menghasilkan telur organik bagi kebutuhan rumah. Memang ini posisi yang sangat sulit karena ada beberapa ahli medis yang mengatakan jika kotoran ayam sangat berbahaya. Kotoran ayam mengandung semua jenis penyebab penyakit yang bisa membuat tubuh ibu hamil lemah. Sebelum Anda berpikir maka coba saja simak ulasan kami mengenai bahaya kotoran ayam bagi ibu hamil dan janin.

  1. Resiko toxoplasma

Sama seperti kotoran kucing, ternyata kotoran ayam juga bisa menyebabkan toxoplasma pada ibu hamil. Virus ini tinggal dalam kotoran ayam yang kemudian menyebar melalui kontaminasi langsung. Misalnya jika ibu tidak menutup makanan dengan rapat. Kemudian seekor lalat yang sudah hinggap di kotoran ayam menempel pada makanan itu. Akhirnya ibu hamil mengkonsumsi makanan tersebut karena tidak tahu sudah ada lalat. Parasit yang menempel akan sampai ke tubuh ibu dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Akhirnya ibu hamil terkena toxoplasma.

  1. Resiko janin cacat

Salah satu penyebab bayi lahir cacat adalah ketika ibu hamil terkena parasit toxoplasma sebelum hamil atau saat sedang hamil. Sebelumnya jika ibu sudah mengalami gejala toxoplasma pada ibu hamil maka seharusnya langsung melakukan tes. Infeksi parasit ini akan menyerang janin yang sehat dan menyebabkan kerusakan untuk perkembangan otak dan mata. Ini adalah resiko yang berat karena terkadang janin tidak kuat dan akhirnya meninggal dalam kandungan ibu.

  1. Resiko infeksi salmonella

Menurut pakar medis sudah terbukti bahwa Salmonella paling banyak tumbuh di saluran usus hewan dan burung. Ini berarti kotoran ayam juga kemungkinan besar memiliki salmonella. Penyebaran salmonella ke tubuh ibu biasanya terjadi secara langsung. Misalnya seperti ketika ada bagian cangkang luar ayam yang terkena kotoran ayam. Kotoran itu sudah kering namun salmonella masih ada. Saat ibu menyentuh cangkang yang terinfeksi itu lalu menyentuh mulut, maka salmonella akan masuk ke tubuh ibu. Efek ini sama seperti ketika ibu mengkonsumsi makanan laut mentah. Untuk itu lebih baik mengkonsumsi makanan yang sudah dimasak sempurna agar mendapatkan manfaat makanan laut bagi ibu hamil.

  1. Resiko penyakit infeksi

Memelihara ayam dekat dengan tempat tinggal memang kebiasaan masyarakat. Biasanya tujuan peternakan ini hanya untuk kebutuhan keluarga saja. Tapi ternyata ini sangat berbahaya untuk ibu hamil. Lingkungan yang tidak sehat akan menyebabkan ibu hamil mudah sakit. Aroma kotoran ayam juga bisa membuat kondisi ibu hamil cepat menurun seperti ketika mengalami bahaya morning sickness. Jadi jika ibu ingin tetap memelihara ayam maka jauhkan dari lingkungan rumah dan minta orang lain untuk merawat ayam-ayam itu.

  1. Resiko flu burung

Penyakit flu burung menjadi jenis penyakit yang pernah melanda Indonesia. Beberapa kota mengalami wabah ini dan menyebabkan jutaan ayam mati. Masalahnya adalah penyakit ini juga mudah menular pada manusia seperti ibu hamil. Flu burung yang seharusnya menyerang burung juga bisa menyebar ke unggas. Tanda sejak terinfeksi sampai mati berjalan sangat cepat. Ibu hamil biasanya memiliki sistem tubuh yang lemah. Karena itu sulit untuk mencegah jika sudah terjadi. Penyakit ini juga memiliki gejala yang sama seperti penyakit flu namun bisa berkembang sampai ke saluran pernafasan dan menyebabkan kematian.

  1. Resiko penyakit pernafasan
  2. Resiko sakit perut dan saluran pencernaan
  3. Masalah kesehatan kompleks pada ibu hamil dan janin.

Jadi memang ada banyak bahaya kotoran ayam bagi ibu hamil dan janin. Sebaiknya ibu tidak berdekatan atau menjaga jarak dengan ayam. Termasuk ketika ibu akan memasak telur ayam maka harus waspada dengan sumber parasit dari kotoran ayam ke cangkang telurnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn