Martabak merupakan makanan yang berasal dari Bandung, namun persebarannya sudah banyak di Indonesia. Apalagi di daerah Pulau Jawa, makanan ini menjadi penghantar makan malam yang banyak dinikmati. Rasanya yang gurih, enak, juga ada sayuran semakin menguatkan alasan bahwa makanan ini memang pantas di makan dalam segi kesehatan. Jangan heran jika sampai beberapa ibu hamil mengidam-idamkan makanan ini pada suaminya.
Saat ini sudah banyak beredar pula rasa dari martabak. Baik yang di goreng bersama telur, sosis, ataupun daging tergantung kesukaan pelanggan. Tentu saja, semakin menambah penggemar dari kalangan martabak sendiri. Kelezatan yang tiada tara ini sebenarnya tidak sebanding dengan harga martabak yang murah. Tapi sebenarnya, memakan martabak dalam kondisi hamil, apakah boleh? Apakah mampu memicu atau mengacaukan sistem tubuh ibu hamil? Apakah baik untuk ibu hamil dan anak yang ada dalam kandungan ? Berikut ulasan selengkapnya.
Manfaat
Konsumsi martabak saat menjalani proses kehamilan memberikan bisa manfaat seperti :
1. Mengatasi kecemasan
Menurut penelitian yang sudah di lakukan menyebutkan bahwa telur yang ada dalam komposisi martabak mampu bekerja mengatasi kecemasan. Hal ini berhubungan dengan asupan kolin yang cukup banyak pada telur. Dengan adanya kolin ini mampu membuat kortisol yang ada di dalam tubuh berkurang. Sebab kortisol inilah yang menyebabkan kecemasan.
Kecemasan yang sering terjadi pada ibu hamil ketika memikirkan proses persalinan yang sering menimbulkan morning sickness.
2. Memperbaiki sel tubuh yang rusak
Keadaan hamil tentu saja lebih rentan dengan gejala jatuh dan kerusakan sel akibat benturan. Selain itu, sel yang sudah berumur usang juga perlu di ganti dengan sel baru yang lebih baik. Protein yang ada dalam martabak sangat berperan aktif sebagai gizi ibu hamil untuk penggantian sel. Adanya zat asam amino ini membantu memperbaiki sel sekaligus memproduksi sel baru yang baik untuk tubuh.
3. Mengurangi resiko penyakit jantung
Bukan hanya itu, ternyata kandungan yang ada dalam martabak mampu membantu mengurangi resiko penyakit jantung. Hal ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh ilmuan dunia yang menegaskan bahwa seseorang yang terbiasa makan telur setiap hari lebih terhindari resiko terkena penyakit jantung.
Konsumsi manfaat asam folat bagi ibu hamil dan manfaat salak untuk ibu hamil juga bisa menjadi pencegahan sakit jantung selama kehamilan.
4. Baik untuk perkembangan otak janin
Kolin yang ada di dalam martabak sangat baik untuk membantu perkembangan janin. Bahkan membantu sinaps menyambungkan antara satu sel dengan sel lain pada otak janin. Dengan kata lain, anak yang memiliki sambungan sinaps banyak, membantu meningkatkan kecerdasan bayi. Perkembangan otak menjadi lebih sempurna.
Efek Buruk
Meskipun dikatakan bermanfaat, ternyata martabak juga mengandung beberapa pengaruh buruk untuk ibu hamil. Apa sajakah? Inilah ulasannya efek buruk makan martabak bagi ibu hamil :
1. Resiko kanker hati
Memang dalam porsi normal, telur yang di gunakan dalam martabak menghasilkan kolin yang mampu mengurangi rasa cemas dan depresi. Namun dalam keadaan hamil, justru kolin tersebut sangat tidak di anjurkan untuk di konsumsi. Mengapa? Kondisi kolin yang tinggi pada saat hamil mampu memicu terjadinya kanker hati.
2. Resiko kanker payudara
Selain kanker hati, kolin juga membawa pengaruh buruk lain bagi ibu hamil. Salah satunya adalah kanker payudara. Hal ini berkaitan langsung dengan pengeluaran air susu ibu yang di gunakan untuk menyusui anaknya kelak. Namun jangan khawatir karena manfaat memberikan ASI bagi ibu sendiri akan mengurangi resiko kanker payudara di kemudian hari.
3. Memicu morning sickness
Martabak menjadi makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi, sebab minyak yang ada dalam penggorengan cenderung menempel. Hal ini sangat memicu terjadinya morning sickness pada ibu yang tengah hamil muda. Sebab mereka akan sangat peka terhadap rasa, aroma dan bau setiap makanan yang di makan. Terlebih asam lambung wanita yang tengah hamil muda cenderung lebih meningkat. (Baca juga : penyebab mual saat hamil muda)
4, Memicu mual dan muntah
Martabak merupakan salah satu makanan yang diolah dengan cara di goreng. Kelemahan makanan yang di goreng bagi ibu hamil adalah meningkatkan rasa mual dan muntah di dalam tubuh. Sebab dengan digoreng akan menimbulkan bau yang lebih menyengat. Itulah mengapa ibu hamil awalnya sangat mengidam-idamkan makan martabak, namun kalau sudah makan sedikit pasti sudah merasa kenyang. (Baca juga : ibu hamil makan gorengan)
5. Meningkatkan kadar koelsterol
Jangan salah, ternyata martabak termasuk makanan yang mengandung kolestrol tinggi. kandungan lemak jenuh yang ada di dalamnya sangat tidak di anjurkan untuk di konsumsi oleh ibu yang tengah hamil. Mengapa? Sebab mampu meningkatkan resiko eklampsia.
6. Meningkatkan hipertensi
Bukan hanya kolesterol, namun memakan martabak juga mampu meningkatkan hipertensi dalam kehamilan atau tekanan darah tinggi jika dikonsumsi berlebihan.
Itulah beberapa ulasan dan alasan mengenai martabak. Beberapa ibu hamil memberikan testimoni ketika dirinya hamil dahulu kemudian memakan martabak, juga tidak terlalu berpengaruh pada anak yang di lahirkan. Namun ada pula yang berpengaruh. Sehingga bisa di simpulkan bahwa keadaan dan keselamatan bayi bukan hanya berdasar dari makanan satu sisi saja, juga pada pola konsumsi makanan yang lainnya. Apakah ia makan dengan nutrisi cukup atau tidak, dan sebagainya.
Menurut mitos kehamilan yang ada, jika waktu hamil memakan martabak atau dengan kata lain ngidam martabak, nantinya saat besar anak tersebut juga sangat menyukai martabak. Tapi menurut cerita versi lain pula, ada yang malah anak tersebut membenci makanan yang menjadi idaman ibunya kala hamil. Who knows?