8 Pencegahan Kehamilan Postterm bagi Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kehamilan postterm merupakan kondisi kelahiran yang menginjak usia 42 minggu. Kondisi ini dialami hampir 5% ibu hamil yang mengalami kesulitan kelahiran pada usia ideal di minggu 37-39. Postterm bisa dicegah namun tidak berhasil 100%.

Berikut cara pencegahan kehamilan postterm bagi ibu hamil yang bisa diterapkan.

1. Pemeriksaan Berkala

Pemeriksaan yang dilakukan secara berkala sangat berguna untuk ibu dan juga janin. Pemeriksaan ini bukan berupa USG saja, namun beberapa orang sering menyepelekan pemeriksaan berkala misalnya dengan memeriksa darah, memastikan kondisi janin dengan test dan beberapa jenis tes tambahan lainnya.

Pemeriksaan berkala juga bisa dilakukan saat pertama kali Bunda mengetahui kondisi kehamilan hingga menjelang kelahiran. Minimal hingga minggu ke 38 atau minggu ke 39 untuk memastikan menjelang kelahiran menjadi lebih lancar dan lebih baik.

Selain pemeriksaan berkala bersama dokter kandungan dan bidan, Bunda juga bisa membawa pasangan dan orang tua agar ikut memperhatikan kondisi kelahiran dan waktu kandungan.

2. Induksi

Cara mencegah kehamilan postterm dengan melakukan kelahiran sesuai dengan waktunya dan merangsang menggunakan induksi persalinan. Syarat induksi persalinan dengan menggunakan cara ini mengharuskan dokter kandungan dan bidan memastikan bahwa ibu hamil sudah mendapatkan waktu yang tepat dan memiliki kondisi yang dirasa aman untuk di induksi.

Ada banyak cara untuk melakukan induksi, yaitu Menggunakan hormon dengan menyuntikkan ke tubuh ibu hamil, melakukan rangsangan alami. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa induksi natural.

Misalnya saja melakukan rangsangan dan hubungan seksual saat hamil dan menjelang kelahiran akan membantu mempercepat kontraksi. Namun saat ingin melakukan induksi natural pastikan konsultasi pada bidan atau dokter kandungan agar terawasi dan aman.

3. Caesar Sesuai Waktu Lahir

Pencegahan lain yang banyak dilakukan dokter kandungan dan ibu hamil postterm adalah caesar saat memasuki waktu lahir. Kondisi ini boleh dilakukan jika ibu hamil melewati tes dan beberapa syarat untuk dilakukan caesar walaupun kondisi ibu belum mengalami kontraksi.

Pengaruh operasi caesar terhadap produksi asi bisa membantu mengurangi resiko dan mencegah terjadinya postterm terjadi. Namun resiko melakukan caesar diwaktu yang dipaksakan sebelum bayi ingin dilahirkan tentu akan meningkat.

Kelahiran caesar juga memungkinkan ibu akan melahirkan dengan metode yang sama pada anak/bayi selanjutnya. Caesar sesuai waktu lahir bisa dilakukan di Indonesia.

4. Kontrol Berat Badan Ibu dan Bayi

Mengontrol berat badan bayi dan juga ibu agar tidak berlebihan atau overweight dapat membantu meningkatkan kontraksi dan kemungkinan kelahiran lebih cepat.

Begitupun jika ibu kekurangan nutrisi, sehingga akan bahaya jika melalui proses kelahiran sedangkan bayi kurang bobot saat minggu dilahirkan. Hal ini mengakibatkan bayi masih membutuhkan nutrisi agar bisa lahir dan lepas dari plasenta.

Alasan mengapa bobot bayi dan ibu harus ideal, selain karena berat badan ideal membantu persalinan menjadi lebih mudah, bayi bisa lebih aktif bergerak dan mengarah masuk ke jalur lahir lebih mudah. 

Mengontrol berat badan ibu dan bayi sudah diterapkan dalam beberapa negara untuk membantu kelahiran lebih mudah, dan minggu persalinan bisa sesuai dengan waktunya.

Sehingga mencegah postterm, seperti Jepang, Korea dan negara maju di Eropa dan Amerika menggunakan program ini untuk kesehatan anak dan generasi selanjutnya. Di Indonesia sendiri menyesuaikan bobot ibu dan bayi sudah banyak diaplikasikan.

5. Memberikan Oksitosin

Oksitosin merupakan salah satu kandungan dan hormon yang membawa ibu menuju ke arah kontraksi melahirkan. Memberikan oksitosin juga menjadi salah satu cara untuk mencegah kondisi postterm dengan merangsang kelahiran menjadi lebih cepat.

Walaupun penggunaan oksitosin tidak bisa dilakukan dengan bebas, dan wajib melalui pertimbangan dokter kandungan namun cara ini bisa dipilih menjadi salah satunya.

Pemberian oksitosin sebenarnya sejenis dengan memberikan induksi prostaglandin. Sayangnya induksi dengan hormon seperti ini tidak bisa diberikan pada ibu yang beresiko darah tinggi, alergi pada obat dan juga sensitif.

Di Indonesia sendiri penggunaan induksi bisa dilakukan dalam beberapa tipe dan jenis, namun paling umum induksi yang digunakan menggunakan gel prostaglandin.

6. Catat Tanggal Haid

Mencatat tanggal haid secara rutin akan membantu memaksimalkan perhitungan dan kalkulator hamil ibu. Mencatat dan mengetahui cara perhitungan janin menjadi cara agar membantu mengawasi kehamilan dari sisi medis.

Ajak juga sang ayah untuk memahami perhitungan tersebut. Sehingga orang tua khususnya ibu yang sedang hamil akan tahu bahwa ada gejala kehamilan yang tidak wajar.

Misalnya saja memasuki usia 38 minggu atau 39 minggu janin belum masuk ke arah jalan lahir. Kapan harus menghitung usia kehamilan dari waktu haid, sehingga tahu sudah memasuki minggu ke 39 atau bahkan ke 40 dan poin lainnya.

Begitupun kondisi ketika haid, apakah sudah dalam kondisi yang normal saat sebelum hamil, atau ada riwayat PCOS, Miom dan sejenisnya. Dengan begitu ibu bisa menyampaikan kondisi yang jelas pada dokter kandungan.

7. USG Rutin

Ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang merasa bahwa USG  bukanlah hal penting yang bisa dilakukan. Padahal, USG bukan hanya sekedar memeriksa jenis kelamin atau mengetahui bagaimana posisi bayi terakhir.

Apakah mereka sudah memasuki jalur lahir atau tidak. Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan semakin canggih, USG juga ikut maju dan bisa memeriksakan kandungan sejak dini hingga menjelang kelahiran.

Mulai dari USG 4D, mulai memeriksa apakah memungkinkan untuk melahirkan tepat waktu atau ada kemungkinan munculnya risiko postterm. Kondisi ini bisa dilihat dari posisi bayi, sehingga dokter bisa melakukan tindakan jika memang bayi belum masuk jalur lahir padahal sudah memasuki usia 38 hingga 39 minggu.

Selain itu gambaran hasil USG kehamilan 5 minggu juga memastikan janin tumbuh sempurna, tidak ada kecacatan, kondisi janin kurang baik dan lainnya.

8. Hindari Kondisi Stress/Tekanan Tinggi

Kondisi stress ternyata bisa menghambat kelahiran ibu hamil. Apalagi jika mereka berada di area tekanan tinggi dalam jangka panjang. Kondisi ini menghambat seorang ibu untuk bisa melangsungkan proses melahirkan dengan aman dan nyaman.

Ada banyak isu yang bisa saja menghantui bahkan menyulitkan proses kelahiran. Salah satu efeknya yaitu beresiko terjadi postterm atau kondisi dimana seorang ibu tidak kunjung mengalami kontraksi untuk bisa melahirkan janin.

Sehingga cara menegah kehamilan postterm dengan memastikan bahwa anda tidak terjebak dalam kondisi yang kurang nyaman, apalagi dalam kondisi yang menekan mental. Sehingga tidak dapat fokus pada proses dan minggu kelahiran.

Dengan adanya beberapa pencegahan kehamilan diatas diharapkan ibu hamil bisa melakukan konsultasi dengan dokter kandungan dan juga bidan. Sehingga resiko postterm bisa ditangani dan juga kelahiran bisa cepat dilakukan.

Namun pertimbangan dengan resiko dan juga efek yang akan menghantui ibu hamil dengan kelahiran dipercepat juga harus dipertimbangkan. Jangan sampai keputusan kelahiran dipercepat akan membahayakan kedua pihak baik ibu dan si kecil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn