Penyakit Tokophopia Pada Wanita : Pengertian – Penyebab – Gejala Dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seorang wanita memang memiliki kodrat untuk melahirkan. Setelah sebelumnya melewati kehamilan yang diawali dengan gejala hamil muda sampai bayi siap untuk dilahirkan. Proses kehidupan ini dianggap hal yang paling berharga untuk wanita. Janin yang tumbuh menjadi bayi yang sempurna dalam rahim akan menjadi tahap yang mengejutkan. Namun semua wanita hamil pasti akan merasa gelisah untuk menghadapi proses persalinan. Karena itu ada seorang wanita yang menderita tokophobia sampai tidak mau menikah apalagi hamil. Penyakit ini bisa terjadi pada semua wanita di seluruh dunia dan awalnya sering tidak disadari.

Anda masih bingung? Ok, berikut ini akan kami jelaskan mengenai penyakit tokophobia pada wanita dengan pengertian, penyebab, gejala dan cara mengatasi.

Pengertian Penyakit Tokophobia

Penyakit tokophobia awalnya sering diremehkan dan dianggap sebagai penyakit biasa. Namun ternyata penyakit ini justru sangat berbahaya untuk wanita. Penyakit ini menggambarkan sebuah keadaan dimana penderitanya (wanita) tidak mau melewati proses hamil dan melahirkan. Kondisi ini bisa digambarkan sebagai perasaan takut yang sangat berlebihan mulai dari hamil sampai proses persalinan. Akhirnya ketika wanita menikah maka akan terus menunda kehamilan.

Wanita yang mengalami tokophobia bisa terserang tokophobia primer dan sekunder, yaitu:

  • Tokophobia primer: dimana ini hanya terjadi pada wanita yang bahkan belum pernah hamil. Kondisi ini bisa terjadi sejak masih remaja setelah mendapatkan haid pertama atau bahkan ketika sudah mengerti tentang proses persalinan. Saat bisa hamil maka biasanya akan menembuh aborsi yang bisa memicu bahaya aborsi pada remaja.
  • Tokophobia sekunder : tipe ini hanya terjadi pada wanita yang awalnya sudah pernah hamil dan melahirkan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh perasaan trauma yang menyakitkan saat kehamilan dan persalinan anak pertama. Misalnya seperti telah melewati indikasi episiotomi saat persalinan normal.

Penyebab

  1. Menderita penyakit gangguan reproduksi. Penyakit ini memang umum terjadi pada wanita. Tapi wanita yang mengalami kondisi ini sering tidak mau hamil karena proses kehamilan yang rumit dan sulit. Beberapa penyakit ini termasuk kista, PCOS, kanker dan ciri wanita mandul.
  2. Mendengar cerita. Merasa tertarik dengan proses kehamilan dan persalinan memang baik. Tapi jika mendengar pengalaman hamil dan persalinan yang mengerikan bisa membuat rasa takut yang berlebihan.
  3. Menderita penyakit gangguan kecemasan.
  4. Pengalaman traumatik. Wanita yang pernah hamil dan menjalani persalinan yang penuh dengan tekanan medis bisa merasa sangat trauma.
  5. Trauma akibat pelecehan seksual. Wanita yang pernah mengalami gangguan pelecehan seksual bisa mengalami kebencian dan ketakutan terhadap proses persalinan dan melahirkan. Termasuk juga wanita yang pernah diperkosa.
  6. Wanita yang menderita depresi. Wanita yang mengalami depresi biasanya mengalami kondisi ini. Gejalanya tidak terlihat dari awal tapi biasanya cenderung tidak mau memiliki pasangan.

Gejala

  1. Sering merasakan panik. Gejala ini sering ditandai dengan cemas berlebihan, rasa khawatir, sesak nafas sampai pingsan. Gejala panik sering muncul saat melihat wanita hamil, wanita bersalin, rumah sakit dan kondisi lain.
  2. Wanita yang menderita tokophobia akan merasa insomnia terutama ketika memikirkan tentang masa depan, pernikahan, kehamilan dan persalinan. Kondisi ini sering menyerang wanita dewasa yang sedang bersiap menuju pernikahan.
  3. Mimpi buruk. Penderita juga bisa mengalami masa yang sulit dengan selalu mengalami mimpi buruk tentang kehamilan dan persalinan. Ini bisa terjadi setelah membaca atau baru menjenguk ibu yang baru saja melahirkan di rumah sakit atau rumah.

Cara Mengatasi

  1. Konsultasi medis. Penderita sangat disarankan untuk berkonsultasi secara medis baik dengan dokter kandungan atau psikiater. Ahli medis akan melakukan terapi kognitif untuk mengatasi masalah penderita.
  2. Melihat video. Mempelajari dan melihat video persalinan juga disarankan untuk mengatasi rasa cemas yang berlebihan akibat tokophobia. Biasanya dengan melihat video ini bisa membuat perasaan menjadi lebih tenang dan tidak hanya membayangkan hal buruk saja.
  3. Perawatan menjelang dan selama persalinan. Ibu hamil yang menderita gangguan ini sebaiknya menerima perawatan medis dari dokter kandungan atau ahli psikiater. Persalinan dengan hipnobirthing sangat disarankan jika memang diperlukan.

Itulah informasi mengenai penyakit tokophobia pada wanita dengan pengertian, penyebab, gejala dan cara mengatasi. Semua wanita harus paham dengan masalah ini dan jika ada gejala sebaiknya langsung datang ke fasilitas medis terdekat agar bisa segera diatasi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn