7 Bahaya Merkuri untuk Ibu Menyusui dan Gejalanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menurut pernyataan badan kesehatan dunia WHO, merkuri merupakan satu dari 10 senyawa kimia yang menduduki peringkat teratas sebagai penyebab masalah kesehatan yang cukup serius. Merkuri atau yang memiliki nama lain raksa dengan simbol kimia hg secara alami terdapat di tanah dan air maupun udara. Merkuri merupakan senyawa logam yang dipergunakan untuk kepentingan industrial, seperti penambangan emas dan juga ada dalam kosmetik. Merkuri berada dialam karena proses alami berkat proses endapan biji logam yang terkonsentrasi kedalam air tanah maupun air permukaan. (Baca Juga: Obat Cacing untuk Ibu Menyusui ,  Obat Alergi untuk Ibu Menyusui)

Pencemaran Merkuri

Dewasa ini banyak bahan yang dekat dan sering digunakan dalam keseharian yang dikhawatirkan tercemar adanya logam berat merkuri atau air raksa tersebut. Pencemaran logam berat tersebut diketahui menyebabkan dampak yang berbahaya untuk kesehatan bila terus-menerus digunakan. Diantaranya berikut hal-hal yang memiliki kemungkinan tercemar logam berat merkuri:

1.   Kosmetik

Biasanya para ibu yang memiliki warna kulit bermasalah seperti kusam atau berjerawat sehabis meahirkan ingin sekali segera memiliki kulit yang bersih dan bercahaya lalu menggunakan produk kosmetik untuk mencerahkan kulit. Namun sangat disayangkan kosmetik pencerah wajah tersebut mengandung logam berat merkuri atau air raksa. Apalagi produk kosmetik yang menawarkan seminggu perubahan hal tersebut perlu dicurigai. Dalam proses pecerahan wajah merkuri bertindak dengan mencegah pembentukan melanin atau pigmen kulit. (baca juga: Bahaya Kosmetik Bagi Ibu Hamil , Bahaya Lotion Bagi Ibu Hamil)

Saat proses pembentukan melanin yang dihambat tersebut, lantas membuat warna kulit terlihat jadi lebih cerah. Pigmen merupakan warna alami pada kulit yang dihasilkan oleh tubuh untuk melindungi dari paparan sinar matahari yang dapat menyebabkan kanker. Dalam kosmetik, biasanya digunakan dua jenis merkuri, yakni organik dan nonorganik. Merkuri organik berupa etil merkuri dan garam penil mercuri biasa terkandung di dalam pembersih riasan mata dan maskara. Sementara itu, pada komponen merkuri nonorganik seperti merkuri amoniasi biasa digunakan di dalam sabun dan krim pemutih. (baca juga: Facial Saat Hamil ,  Bahaya Imunisasi)

2.  Makanan

Merkuri terbentuk dari proses endapan alami dari dalam kerak bumi dan mengendap pada air tanah maupun air permukaan. Pada perairan yang telah tercemar merkuri kemudian masuk ketubuh  mikroorganisme tertentu yang kemudian diubah menjadi metil-merkuri. Senyawa beracun tersebut  lantas mencemari segala ekosistem yang hidup diperairan tersebut seperti ikan dan kerang maupun hewan lain yang memakan ikan. Merkuri masuk ke tubuh manusia karena mengkonsumsi ikan dan kerang yang tercemar tersebut. (baca juga: Makan bergizi untuk ibu hamil , Manfaat Air Putih Bagi Ibu Hamil)

Penyebaran merkuri hampir mencemari semua kehidupan di perairan yang sebelumnya telah tercemar, apalagi ikan dengan bobot lebih besar dan hidup lebih lama tentunya semakin banyak kendungan metil-merkurinya. Karena semakin lama endapan merkuri dalam tubuh ikan akan terakumulasi dalam tubuh ikan tersebut yang tentunya semakin berbahaya.Sebab ikan-ikan tersebut memiliki masa waktu yang lebih lama untuk menumpuk bahan berbahaya tersebut. (baca juga:Manfaat Ikan Salmon Untuk Bayi , Tanda Bahaya Persalinan)

3.  Udara

Bukan hanya pada kosmetik maupun bahan makanan dari laut atau perairan sprti sungai, merkuri pun juga bisa masuk kedalam tubuh melalui udara yang terhirup saat bernapas. Hal tersebut dapat terjadi karena proses pemabakaran terhadap bahan yang memiliki kandungan merkuri dan biasanya merupakan proses industri. Merkuri yang terlepas melalui proses pembakaran tersebut kemudian mencemari udara dan masuk ke tubuh manusia. Dan resiko terhirupnya udara yang tercemar merkuri menjadi lebih tinggi jika pada ruangan saat melakukan proses tersebut memiliki sirkulasi yang buruk dan juga bersuhu hangat.

Baca juga:

Bahaya yang Ditimbulkan Merkuri

Merkui merupakan logam berat yang memiliki efek berbahaya bagi kesehatan, menjadi sangat penting untuk menghindari merkuri karena efek yang ditimbulkannya. Seperti diketahui bahwa apa pun yang masuk kedalam tubuh ibu akan diesksresikan ke dalam ASI. Dan manfaat ASI untuk bayi yang merupakan asupan utama dan penting. Berikut efek bahaya merkuri untuk ibu menyusui:

  1. Dapat menjadi penyebab janin cacat sejak dalam kandungan saat ibu hamil menggunakan kosmetik pencerah wajah bermerkuri.
  2. Dan juga dapat menganggu perkembangan organ tubuh bayi setelah lahir saat ibu yang menysusui menggunakan atau mengkonsumsi bahan-bahan yang tercemar merkuri.
  3. Merusak sistem saraf dan perkembangan pada otak bayi. (baca juga: Makanan yang baik untuk otak janin dalam kandungan)
  4. Memengaruhi kinerja otak bayi dalam hal kemampuan secara kognitif,
  5. Berpengaruh pada kemampuan berbahasa pada bayi yang menyusu pada ibu yang terpapar cemaran merkuri,
  6. Menghambat perkembangan keterampilan motorik halus bayi.
  7. Menurunkan kemampuan mengingat, keterampilan spasial visual, dan atensi pada bayi yang ibunya memakai atau terpapar cemaran merkuri.

Gejala awal keracunan Merkuri

Banyaknya kandungan merkuri yang masuk kedalam tubuh secara umum dapat membahayakan otak, jantung, ginjal, paru-paru, serta menurunkan sistem imunitas tubuh. Hal tersebut berlaku bagi siapa saja pada semua rentang usia. Dan apabila seseorang atau khususnya ibu yang menyusui terpapar racun merkuri, sesungguhnya ada beberapa gejala yang bisa jadi seuah pertanda awal dalam tubuh seseorang terdapat merkuri.

  1. Pada tangan dan kaki juga di sekitar mulut terasa kesemutan dan hal tersebut cukup sering terjadi. (Baca Juga: Penyebab Kesemutan pada Ibu Hamil)
  2. Kemampuan koordinasi motorik pada tubuh terjadi penurunan.
  3. Kemampuan indera penglihatan menurun secara signifikan.
  4. Terjadi pelemahan pada otot. (Baca Juga: Obat Sakit Mata untuk Bayi)
  5. Adanya gangguan pada kemampuan berjalan, berbicara, dan juga mendengar. (Baca Juga: Gejala Keracunan Kehamilan)

Untuk menghindari dampak buruk dari merkuri atau air raksa, maka seorang ibu menyusui haruslah bijaksana dalam menggunakan barang-barang yang dikonsumsi dan juga memastikan pemakaian kosmetik yang bebas dari bahan berbahaya tersebut. Dan juga, penting untuk diingat dan diperhatikan oleh ibu yang sedang dalam masa menyusui untuk menghindari beberapa jenis bahan makanan laut seperti ikan atau kerang-kerangan yang mengandung merkuri yang dicurigai terpapar merkuri dalam level yang cukup tinggi. Sebab bahan berbahaya merkuri tersebut sangat sulit untuk dikeluarkan oleh tubuh. Bijak dalam memilah dan memilih bahaan yang aman agar terhindar dari pengaruh buruk merkuri, baik untuk diri sendiri maupun untuk sang bayi yang sedang disusui supaya tumbuh kembangnya lebih maksimal. (Baca Juga: Ibu Hamil Makan Kerang , Cara Menjaga Kehamilan Trimester Pertama)

fbWhatsappTwitterLinkedIn