10 Tanda Bahaya Persalinan Penting Diperhatikan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Melahirkan atau persalinan tentunya menjadi hal yang paling ditunggu bagi wanita yang sedang hamil, khususnya hamil anak pertama. Untuk usia kehamilan, maka seorang wanita akan melahirkan anak saat usia kandungan sudah memasuki 9 Bulan. Tentu saja hal ini menjadi hal paling ditunggu-tunggu. Perasaan pun campur aduk, antara bahagia dan khawatir apakah nantinya persalinan dapat berjalan dengan lancar. Beberapa wanita di Indonesia selalu mempunyai perasaan was-was saat akan melahirkan karena proses persalinan tidak selamanya lancar, tapi ada beberapa hal yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya. Untuk itu ada beberapa tanda bahwa proses kelahiran terbilang berbahaya.

Baca juga:

Tanda tanda Bahaya Persalinan Yang Harus Diwaspadai

1.Ibu Tidak Kuat Mengejan

Proses kelahiran akan sangat aman jika Ibu bisa mengejan dengan baik. Namun dalam beberapa kasus yang sering ditemui adalah ibu yang tidak kuat mengejan dan menyebabkan bayi terlalu lama berada di pinggul. Hal ini membahayakan janin karena bayi yang lahir nantinya akan lemas dan terlihat tidak bugar. Bahkan biasanya bayi tidak akan menangis saat lahir. Proses mengejan yang lemah seringkali disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, Usia ibu yang melahirkan diatas 35 Tahun sehingga terlalu lemah untuk mengejan. Faktor lainnya adalah kurangnya gizi selama masa kehamilan. Untuk itu memperhatikan gizi ibu hamil sangatlah penting. (Baca juga: Cara mengejan Saat Melahirkan Normal , Cara Agar Cepat Melahirkan Secara Normal )

2.Bayi Terlilit Tali Pusar

Hal ini seringkali menjadi masalah dalam proses persalinan. Walaupun tidak membahayakan sang ibu, tapi ini akan membahayakan sang janin, khususnya pada janin yang beratnya lebih kecil. Satu-satunya cara untuk menjauhkan janin dari tali pusar  adalah dengan memasukkan tangan Dokter kedalam vagina dan mendorong janin menjauhi tali pusar. Ini akan membantu janin bertahan, tapi disamping itu juga harus selalu mengecek denyut jantung bayi agar dapat dengan cepat melakukan pertolongan saat terjadi hal yang tidak diinginkan.

Baca juga:

3.Bayi Tidak Segera Lahir Setelah 12 Jam

Bagi wanita, melahirkan adalah pertarungan antara hidup dan mati. Beberapa wanita akan lebih mudah melahirkan sehingga tidak terlalu lama mengejan, namun sebagian wanita akan sulit mengeluarkan janin walaupun sudah terasa mulas, bahkan lebih dari 12 jam. Lamanya janin yang tidak kunjung keluar bisa disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah ukuran pinggul sang ibu yang kecil ataupun berat bayi yang besar didalam kandungan. Saat hal ini terjadi, biasanya para medis akan melakukan pertolongan pertama dengan alat penyedot atau alat pacu untuk merangsang bayi agar lebih mudah keluar. Ini dilakukan untuk keselamatan bayi dan sang ibu agar tidak terlalu lama merasakan sakit yang akan berakibat fatal. (Baca juga: Cara Agar Bayi Tidak Lahir Sungsang , Cara Membuat Anak Cerdas Sejak Dalam kandungan )

4.Air Ketuban Berwarna Keruh dan Bau

Air ketuban umumnya bening dan tidak berbau. Munculnya bau seringkali disebabkan karena bakteri jahat yang terdapat pada vagina. Air ketuban yang keruh biasanya ditandai dengan beberapa gejala, antara lain, demam pada masa kehamilan, suhu vagina yang berubah / hangat ketika disentuh, meningkatnya tekanan sel darah putih dan nyeri pada uterus. Untuk mengantisipasi ini sebaiknya para ibu selalu menjaga kebersihan dan kesehatan saat sedang hamil. Ini meliputi daerah kewanitaan karena sangat rawan, apalagi saat sedang hamil. Jadi harus dijaga agar selalu bersih dan terhindar dari bakteri jahat.

Baca juga:

5.Ibu Mengalami Asma Atau Gangguan Pernafasan

Seorang ibu yang akan melahirkan tentunya sudah harus dipersiapkan kesehatan fisik maupun mental. Terlebih jika seorang ibu memiliki penyakit asma. Bagi seorang Ibu yang menderita penyakit asma dan ingin melahirkan secara normal, ini bisa saja dilakukan dengan cara proses kelahiran yang singkat. Pertolongan yang mungkin dilakukan saat proses kelahiran bagi Ibu yang memiliki penyakit asma adalah dengan memakai alat pacu seperti vacum khusus untuk menyedot bayi. Tapi adapun cara lain untuk mengatasinya, yaitu dengan cara proses kelahiran secara caesar agar lebih aman untuk kesehatan Ibu dan Bayinya. (Baca juga: Bahaya Penyakit Asma Pada Ibu Hamil , Penyebab Dada Sesak Saat Hamil )

6.Si Ibu Mengalami Kejang

Beberapa ibu yang akan melahirkan pastinya akan mengalami semacam trauma, khususnya saat melahirkan anak pertama atau baru pertama kali melahirkan. Terjadinya kejang pada ibu saat proses kelahiran berlangsung harus segera ditangani karena ini berbahaya untuk Ibu dan janinnya. Segera bawa ke ruang UGD untyk ditindak lanjuti agar kelahiran dapat berjalan dengan lancar.

Baca juga:

7.Keluar Darah Sebelum Melahirkan

Beberapa wanita akan mengalami hal ini karena mengalami kelelahan saat sedang hamil. Darah yang keluar sebelum muncul tanda-tanda akan melahirkan adalah hal yang buruk. Pasalnya, keluarnya bercak darah yang terjadi sebelum waktu persalinan dapat menjadi tanda keguguran ataupun hamil anggur. Hamil anggur akan berdampak buruk bagi janin, yaitu akan mengalami cacat. Maka untuk mengantisipasi bayi lahir cacat, hamil anggur harus digugurkan. (Baca juga: Proses Terjadinya Hamil Anggur , Penyebab Janin Meninggal Dalam Kandungan )

8.Ari-Ari Tidak Kunjung Keluar Setelah Proses Melahirkan

Ari-ari biasanya akan ikut keluar setelah beberapa menit bayi lahir. Ari-ari atau plasenta paling lambat akan muncul setengah jam setelah lahir. Jika tidak kunjung keluar makan akan dilakukan secara manual. Plasenta yang tidak keluar akan berbahayan untuk kesehatan rahim sang ibu pada suatu hari nanti. Untuk itu pengambilan plasenta yang dilakukan secara manual harus dengan teknik kedokteran yang higienis agar terjaga kesehatannya. (Baca juga: Ciri Kehamilan Yang Bermasalah , Bahaya Bayi Minum Air Hijau / Keruh )

9.Si Ibu Terlalu Gelisah dan Mengalami Rasa Sakit Yang Parah

Melahirkan harus dengan cara mental yang santai agar prosesnya berjalan dengan lancar. Bagi beberapa ibu yang mengalami trauma biasanya akan mengalami gelisah yang berlibuh sehingga tersugesti dengan rasa sakit. Melahirkan memang sakit, terutama pada bagian vagina, tapi ini dapat diatasi jika seorang ibu memiliki perasaan yang santai dan tenang. Sebaiknya seorang ibu melakukan meditasi agar lebih santai saat melahirkan. Hal ini sekaligus untuk mengantisipasi rasa nyeri berlebih saat melahirkan.

Baca juga:

10.Si Ibu Mengalami Pendarahan Yang Luar Biasa

Pendarahan merupakan hal yang paling berbahaya setelah melahirkan. Ini juga menjadi penyebab utama seorang ibu meninggal setelah melahirkan. Jika mengalami hal ini sebaiknya harus dilakukan perawatan secara serius agar kesehatan Ibu segera membaik dan melakukan istirahat yang cukup.

(Baca juga: Kisah Kelahiran Bayi Kembar Terbanyak di Dunia , Bahaya Janin Terlalu Lama di Kandungan )

Buat para ibu yang melahirkan dalam waktu dekat, sebaiknya harus waspada dengan hal-hal seperti diatas. Ini hanya sekedar untuk mengantisipasi terjadinya hal buruk setelah melahirkan. Persalinan yang lancar tentunya merupakan harapan bagi setiap wanita, untuk itu, diharapkan bagi para ibu harus selalu tenang saat akan melahirkan, agar prosesnya lebih mudah dan bayi lahir dengan selamat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn