Ibu yang sedang menyusui pasti sedang dalam tahapan berusaha untuk memberi ASI kepada bayinya. Ibu menyusui pasti menginginkan untuk bisa memberi cukup ASI dengan berusaha memperbanyak produksi ASI. Segala cara pun ditempuh oleh ibu menyusui, mulai dari memakan makanan yang dianjurkan untuk menambah produksi ASI, meminum suplemen untuk ASI, hingga minum jamu.
Baca juga:
Jamu, merupakan minuman tradisional yang dipercaya secara turun temurun memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan dan aman tanpa efek samping. Di Indonesia sendiri ada berbagai macam jenis jamu yang memiliki fungsi masing-masing. Ada yang untuk menambah nafsu makan, melangsingkan tubuh, menghaluskan kulit, hingga ada jamu yang dipercaya bisa menambah produksi ASI.
Namun, masih banyak ibu menyusui yang bertanya-tanya apakah jamu aman untuk dikonsumsi ibu menyusui? Apakah jamu bisa memberi efek buruk untuk bayi yang sedang menyusu? Maka, untuk lebih jelasnya, mari kita bahas bersama bolehkan ibu menyusui minum jamu berikut:
Manfaat
Jamu termasuk minuman herbal dan alami yang sebenarnya cukup aman bagi ibu menyusui, asalkan ibu mengetahui dengan pasti keamanan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu tersebut. Jamu yang terbuat dari bahan yang benar-benar alami dan aman bagi ibu menyusui akan tidak berbahaya dan justru memberi manfaat positif bagi ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui. (Baca juga: Pantangan Makanan Ibu Menyusui)
Bagi ibu yang melahirkan secara normal, boleh saja langsung meminum jamu tradisional setelah melahirkan. Namun, bagi ibu yang melahirkan secara caesar atau operasi, sebaiknya menunggu seminggu hingga 10 hari setelah melahirkan sebelum minum jamu, karena dokter biasanya masih memberi resep obat antibiotik bagi ibu yang melahirkan secara caesar. Dikhawatirkan ibu yang minum jamu bersama dengan obat akan terjadi interaksi yang berefek buruk bagi kesehatan.
Baca juga:
Manfaat jamu untuk ibu sebenarnya bermacam-macam, tergantung jenis jamu yang dikonsumsi. Berikut ini beberapa manfaat jamu untuk ibu menyusui:
- Mengencangkan otot-otot yang kendur
- Memperbanyak produksi ASI
- Melangsingkan tubuh setelah melahirkan
- Melancarkan masa nifas setelah melahirkan
- Menambah nafsu makan bayi
Supaya aman, sebaiknya ibu meminum jamu dengan memperhatikan beberapa aturan. Beberapa contoh aturan meminum jamu setelah melahirkan dan saat menyusui adalah:
- Jangan minum bersama obat dari dokter – hal ini untuk menghindari adanya reaksi tertentu antara jamu dan obat yang mungkin berdampak buruk bagi ibu menyusui atau bayi.
- Dilarang bagi ibu yang memiliki riwayat penyakit tertentu – misalnya ibu yang memiliki riwayat penyakit kuning, hepatitis, atau komplikasi persalinan. (Baca juga: Bahaya Hepatitis Bagi Ibu Hamil)
- Perhatikan reaksi tubuh bayi – jika bayi menunjukkan reaksi negatif dari ibu meminum jamu, seperti diare, kolik, atau lainnya, sebaiknya ibu segera menghentikan konsumsi jamu. Hal ini karena dikhawatirkan reaksi yang ditunjukkan bayi adalah bentuk alergi atau ketidakcocokan bayi terhadap jamu yang ibu minum. (Baca juga: Gejala Diare Pada Bayi, Penyebab Kolik pada Bayi)
Jamu yang Dianjurkan untuk Ibu Menyusui
- Beras kencur
Beras kencur memiliki rasa yang menyegarkan, manis dan sedikit pedas, yang membuat banyak orang menyukai minum beras kencur. Sudah sejak lama beras kencur menjadi jamu untuk menyembuhkan sakit maag dan kembung karena bisa memberi rasa hangat di perut yang menghilangkan mulas dan ketidaknyamanan di perut. Tidak hanya itu, beras kencur juga dianggap bisa menghilangkan dahak dan menyembuhkan flu.
Baca juga:
Bagi ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui pun, ternyata beras kencur juga memiliki manfaat positif. Beras kencur bisa mengencangkan otot-otot yang kendur akibat hamil dan melahirkan, seperti otot rahim. Selain itu, beras kencur juga dipercaya bisa menambah produksi ASI sehingga membantu ibu menyusui memenuhi kebutuhan ASI bayinya. (Baca juga: Makanan Pendukung Asi (MPASI) Rumahan Terbaik untuk Bayi)
- Kunyit asam
Kunyit merupakan tanaman herbal yang sering ditambahkan ke dalam berbagai jenis masakan di Indonesia sebagai pewarna alami atau pengawet alami. Tidak hanya itu, kunyit juga sering dijadikan jamu tradisional. Hal ini dikarenakan kunyit memiliki manfaat mendinginkan badan, mengurangi gas di usus dan menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah di tubuh. (Baca juga: Cara Mengatasi Demam pada Anak, Penyebab Pendarahan Saat Hamil)
Kunyit biasa dijadikan jamu dengan meramunya bersama asam jawa. Kunyit asam sudah sejak lama dipercaya bagus untuk dikonsumsi oleh wanita karena bisa melancarkan haid dan mengurangi gejala nyeri haid. Ternyata, kunyit asam yang dikonsumsi oleh ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui juga bisa melancarkan darah nifas yang keluar. Tidak hanya itu, kunyit asam juga bisa membantu mengembalikan tubuh ibu menjadi kembali langsing. (Baca juga: Tips Agar Masa Nifas Cepat Selesai, Perawatan Masa Nifas)
Untuk mengkonsumsinya, ibu bisa menambahkan gula jawa ke dalam campuran kunyit dan asam jawa. Beri air secukupnya dan rebut hingga mendidih, lalu minum air rebusannya selagi hangat. Namun, perlu diperhatikan bahwa ibu menyusui yang memiliki riwayat penyakit maag sebaiknya tidak mengkonsumsi kunyit berlebihan karena kunyit yang diminum terlalu banyak bisa menimbulkan masalah lambung. (Baca juga: Bahaya Kunyit bagi Ibu Hamil)
- Rebusan daun katuk
Daun katuk sudah lama dikenal bagus untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui. Daun katuk sangat bermanfaat untuk menambah produksi ASI pada ibu menyusui. Daun katuk mengandung beberapa minyak esensial alami, seperti saponin, tanin, flavonoid, triterpenoid, dan asam amino yang berfungsi untuk memperbanyak produksi ASI. Untuk mengkonsumsinya, ibu bisa merebus daun katuk dan meminum air rebusannya, atau bisa juga memasak daun katuk menjadi sayur bening yang lezat. (Baca juga: Manfaat Daun Katuk bagi Ibu Hamil)
- Perasan kencur
Sama dengan jamu beras kencur yang dibahas sebelumnya, perasan kencur juga memiliki manfaat yang baik bila dikonsumsi ibu menyusui. Perasan kencur ini selain bisa melancarkan ASI, juga bisa memberi rasa hangat pada bayi yang membuat bayi lebih tenang dan tidak rewel. Selain itu perasan kencur juga bisa meningkatkan nafsu makan dan daya tahan tubuh sehingga bisa menjaga ibu dan bayi tetap sehat.
Baca juga:
- Daun pepaya
Daun pepaya sering dijadikan sayur untuk makanan sehari-hari yang memiliki rasa pahit dan tidak semua orang menyukainya. Namun, ternyata daun pepaya memiliki khasiat yang sangat baik bagi ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui. Daun pepaya bisa membantu ibu untuk melangsingkan tubuh sehingga tidak perlu lagi untuk melakukan diet ketat pasca melahirkan.
Baca juga:
- Manfaat Daun Pepaya Bagi Ibu Hamil
- Manfaat Pepaya untuk Ibu Menyusui
- Manfaat Buah Pepaya untuk Ibu Hamil
Ibu bisa menumbuk daun pepaya bersama daun jinten, daun sendok, kayu rapet, daun iler, daun sambiloto dan asam jawa lalu merebusnya hingga mendidih. Ibu bisa meminum air rebusannya selagi hangat. Ibu juga bisa menambahkan gula jawa untuk menambah rasanya menjadi leebih enak.
- Kayu manis dan jahe
Ibu menyusui tentu saja lebih cepat merasa lelah dan lemas. Bagaimana tidak, jika makanan yang berfungsi sebagai kalori untuk tenaga ibu menyusui, akan diambil oleh bayi saat bayi menyusu. Tidak hanya itu, ibu menyusui akan lebih sering bangun malam dan memiliki jam tidur yang kurang karena harus menyusui bayi dan pumping ASI ketika bayi tidak menyusu. Hal ini membuat ibu menyusui membutuhkan tambahan tenaga.
Kayu manis dengan jahe bisa membantu ibu memulihkan tenaganya. Ibu bisa mencampur kayu manis dan jahe dengan beras, bengle, pulo sari dan asam jawa. Ibu rebus campuran tersebut dan minum air rebusannya setelah matang. (Baca juga: Manfaat Jahe Untuk Ibu Menyusui, Manfaat Jahe untuk Ibu Hamil)
Jamu yang Harus Dihindari Ibu Menyusui
Terlepas dari banyaknya jenis dan manfaat jamu bagi ibu menyusui, ternyata ada juga jamu yang berbahaya dan harus dihindari oleh ibu menyusui. Untuk mencegah ibu menyusui mengkonsumsi jamu yang berbahaya, sebaiknya ibu mengetahui beberapa jenis jamu yang berbahaya berikut:
- Jamu adukan
Jamu adukan adalah jamu yang memiliki kekentalan lebih tinggi dan biasanya berwarna agak keruh. Jamu adukan dipercaya bisa menghambat jalannya ASI karena bisa membuat ASI kental. Akibatnya, ibu menyusui yang meminum jamu adukan bisa mengalami ASI susah keluar. Oleh karena itu, sebainya ibu menghindari jamu adukan dan membuat jamu yang encer dan tidak terlalu kental.
- Dengan pemanis buatan
Pemanis buatan sudah pasti harus dihindari oleh ibu menyusui. Banyak penjual jamu di warung atau toko obat yang menjual jamunya dengan campuran pemanis buatan, alih-alih menggunakan gula batu atau gula jawa yang lebih alami. Hal ini tentu saja harus dihindari oleh ibu menyusui karena bisa memberi dampak negatif bagi bayi yang sedang menyusu.
Baca juga:
- Jamu dengan pengawet
Saat ini sudah banyak sekali beredar jamu bubuk atau sachet yang bisa dibuat secara instan. Sebenarnya, jamu yang diolah menjadi bubuk memang secara alami menjadi lebih awet. Namun, tidak jarang demi alasan bisnis produsen jamu instan menambahkan pengawet buatan ke dalam jamu. Bagi ibu menyusui, jamu jenis ini sebaiknya dihindari karena pengawet dari bahan kimia pasti akan memberi dampak buruk bagi kesehatan ibu dan bayi.
- Jamu dengan campuran bahan kimia
Lagi-lagi demi alasan bisnis produsen jamu saat ini juga banyak yang menambahkan bahan kimia ke dalam ramuan jamunya. Bahan kimia yang ditambahkan bertujuan untuk membuat jamunya menjadi lebih berkhasiat atau mempercepat khasiat jamu kepada peminumnya. Misalnya saja, penambahan obat penghilang nyeri ke dalam jamu pegal linu atau zat kimia tertentu pada jamu pelangsing. Hal ini tentu saja menghilangkan kealamian dan keamanan jamu itu sendiri. Ibu menyusui harus menghindari jamu seperti ini.
Baca juga:
Untuk menjaga kealamian dan keamanan jamu yang dikonsumsi ibu menyusui, sebaiknya ibu membuat sendiri jamu tersebut menggunakan bahan-bahan yang alami. Ibu bisa mencari resep jamu di buku atau internet yang sudah banyak beredar. Dengan begitu, ibu bisa memastikan jamu yang dikonsumsinya aman untuk ibu dan bayi.