Kenapa Ibu Menyusui Tidak Boleh Donor Darah Dan Adakah Bahayanya ?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aktivitas donor darah merupakan salah satu pekerjaan mulia dimana darah yang dimiliki disumbangkan atau didonorkan untuk orang lain yang bahkan tidak dikenal sama sekali. Donor darah sudah menjadi salah satu trend yang berkembang karena banyaknya manfaat dari aktivitas donor darah tersebut. Beberapa manfaat donor darah diantaranya seperti membantu menurunkan berat badan, menjaga tubuh untuk tetap sehat, dan menghindarkan tubuh dari berbagai macam resiko penyakit berbahaya.

Berkaitan dengan manfaat tersebut, tentu setiap orang yang menginginkan untuk mendonorkan darahnya harus memperhatikan kondisi tubuhnya sendiri apakah memang layak dan mampu untuk memberikan darahnya tersebut untuk di donorkan. Sebagai pendonor, biasanya akan ada pemeriksaan yang lebih detail mengenai layak tidaknya seseorang mendonorkan darahnya tersebut. Kondisi ini berlaku juga untuk ibu menyusui yang kebanyakan dilarang untuk memberikan darahnya dalam proses donor darah.

Kebiasaan melakukan donor darah yang sudah terbentuk sebagai gaya hidup terkadang menyebabkan sesorang mengingikan untuk terus mendonorkan darahnya secara rutin tanpa terputus termasuk bagi ibu menyusui. Namun sebelum ibu menyusui melakukan donor tersebut sebaiknya memperhatikan kondisi tubuh karena kebanyakan ibu menyusui tidak boleh mendonorkan darahnya dan memaksa untuk menjadi pendonor. Untuk lebih memberikan pemahaman berikut ini beberapa alasan kenapa ibu menyusui tidak boleh donor darah dalam penjelasan di bawah ini.

  1. Kebutuhan asupan nutrisi yang banyak selama menyusui

Tidak melakukan donor darah pada ibu yang masih menyusui bayinya sebenarnya bukanlah sebuah larangan namun hanya anjuran yang perlu dipertimbangkan. Kondisi ini disebabkan karena selama menyusui ibu membutuhkan banyak nutrisi yang bukan hanya digunakan untuk proses perkembangan bayi namun juga untuk menjaga kondisi kesehatan ibu serta energinya. Karena kebutuhan nutrisi yang cukup tinggi inilah yang menjadikan kenapa ibu menyusui tidak boleh donor darah agar bayi tidak mengalami kekurangan nutrisi dan tubuh ibu tetap dalam kebugaran yang terjaga.

  1. Resiko anemia pada ibu menyusui

Darah yang diambil selama proses donor darah tentunya dalam jumlah yang cukup besar. Banyaknya darah tersebut dapat menyebabkan munculnya resiko yang tinggi pada ibu menyusui untuk mengalami anemia. Keadaan anemia memang sangat mudah terjadi pada ibu menyusui sehingga sebaiknya tidak melakukan aktivitas donor darah terlebih dahulu selama proses menyusui. Anemia menyebabkan tubuh kekurangan darah sehingga proses penyaluran oksigen ke berbagai organ penting tubuh terganggu yang menyebabkan organ organ penting tersebut tidak dapat bekerja secara optimal. Konsumsi vitamin untuk ibu menyusui yang banyak mengandung zat besi dapat mencegah terjadinya anemia.

  1. Kelelahan pada ibu menyusui

Kondisi lain yang juga menjadi alasan kenapa ibu menyusui tidak boleh donor darah adalah karena adanya resiko kelelahan yang dapat terjadi. Ketika ibu menyusui mengalami kelelahan maka tubuhnya akan rentan terhadap berbagai macam penyakit disekitarnya sehingga dapat menimbulkan permasalahan kesehatan pada ibu. Kondisi permasalah kesehatan tersebut secara tidak langsung dapat menyebabkan terganggunya proses menyusui sehingga manfaat asi untuk bayi menjadi terhambat dan tentunya akan merugikan.

  1. Kurangnya nutrisi perkembangan untuk bayi

Selain karena kebutuhan nutrisi pada proses menyusui yang harus lebih banyak dipenuhi, hal lain yang juga menjadi alasan kenapa ibu yang masih menyusui tidak dianjurkan untuk melakukan donor darah adalah karena resiko kurangnya nutrisi untuk perkembangan bayi. Kondisi kekurangan nutrisi pada proses perkembangan bayi dapat menyebakan tumbuh kembang pada bayi menjadi terhambat. Konsumsi makanan sehat untuk ibu menyusui perlu dilakukan untuk menjaga kekurangan nutrisi pada bayi.

Itulah beberapa penjelasan mengenai alasan kenapa ibu menyusui tidak boleh donor darah selama masih dalam proses menyusui. Kondisi tidak bolehnya ibu menyusui untuk donor darah tersebut bukan merupakan larangan melainkan anjuran agar dipertimbangkan mengingat adanya beberapa alasan berbahaya yang perlu diwadpadai. Kondisi yang dijelaskan diatas berlaku bagi ibu menyusui dengan usia bayi yang relatif masih muda yakni pada rentang usia 0 – 10 bulan. Jika bayi yang ibu susui sudah memiliki usia 10 bulan mungkin melakukan donor dapat dilakukan namun tetap harus memperhatikan beberapa hal.

Bayi yang berusia 10 bulan biasanya akan memiliki pola makan bayi 10 bulan yang sudah mendapatkan tambahan nutrisi selain asi melalui makanan pendamping asi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi perkembangan dan pertumbuhannya. Ketika ibu menyusui mau mendonorkan darahnya maka tetap harus memenuhi syarat yang ada seperti kondisi kesehatan ibu baik rohani maupun jasmani harus dalam keadaan yang baik, tidak sedang mengkonsumsi obat obatan, tidak sedang menderita penyakit tertentu seperti hipertensi, diabetes, dan kelainan darah, memiliki berat badan diatas 45 kg.

Meskipun boleh untuk dilakukan dan kondisi ibu menyusui memenuhi syarat yang disebutkan diatas tetap saja perlu pemeriksaan awal sebelum ibu menyusui melakukan proses donor darah yang diinginkannya. Sebelum melakukan proses donor darah maka sebaiknya ibu menyusui dapat mengkonsultasikan kondisinya dengan dokter yang biasa menangani dan dapat pula berkonsultasi dengan petugas medis yang bertugas. Jika dokter maupun petugas medis lain tidak membolehkan untuk mendonor maka ibu menyusui tidak boleh membantah dikarenakan adanya pertimbangan kesehatan yang perlu diperhatikan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn