Tidak Haid Setelah Melahirkan Selama 1 Tahun : Penyebab – Bahaya dan Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Haid adalah masa dimana seorang wanita mengalami fase ovulasi. Biasanya tanda-tanda ovulasi atau haid adalah keluarnya darah dari vagina. Ini bisa terjadi sekitar 7-14 hari. Dengan jarak siklus haid pertama ke selanjutnya kira-kira antara 21-35 hari.

Singkat kata, seorang wanita subur mengalami siklus haid setiap bulan. Namun ada beberapa kondisi yang terkadang menyebabkan mundurnya siklus haid. Misalnya saja melahirkan. Setelah melahirkan umumnya siklus haid berjalan tidak lancar. Bahkan terdapat beberapa wanita yang tidak menstruasi setelah melahirkan selama 1 tahun. Kira-kira apakah kondisi tersebut normal? Adakah bahaya dari terlambatnya haid setelah melahirkan? Dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasan lengkapnya.

Penyebab Tidak Haid Setelah Melahirkan Selama 1 Tahun

Perlu Anda ketahui bahwa tidak haid setelah melahirkan adalah kondisi yang sangat normal. Umumnya wanita mengalami keterlambatan siklus haid selama 6 bulan pertama setelah melahirkan. Namun ada juga yang lebih lama dari itu, bahkan hingga 1 tahun. Nah, berikut ini beberapa faktor penyebab tidak haid setelah melahirkan 1 tahun:

  1. Pengaruh perubahan hormon tubuh

Setelah melahirkan biasanya kadar hormon kesuburan dalam tubuh otomatis akan meningkat. Termasuk hormon prolaktin yang berpengaruh terhadap produksi ASI serta mempertahankan laktasi. Adanya kenaikan hormon ini akan mempengaruhi proses haid menjadi lebih lambat.

Biasanya siklus haid mengalami ketidaknormalan selama 6 bulan pertama saat pemberian ASI eksklusif. Setelah itu, ketika si kecil sudah bisa memperoleh MPASI dan aktivitas menyusui tidak lagi intensif, maka produksi hormon prolaktin akan mengalami penurunan. Inilah yang kemudian membuat ibu mengalami haid kembali. Sebaliknya, bagi ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif. Dalam artian bayi juga dibantu susu formula, biasanya ibu lebih cepat mengalami haid (kurang dari 6 bulan) atau sesudah masa nifas (40 hari pasca melahirkan).

  1. Efek pemakaian alat kontrasepsi

Penyebab keterlambatan haid setelah melahirkan berikutnya adalah pemakaian alat kontrasepsi, baik itu injeksi ataupun pil KB. Keduanya memberikan pengaruh terhadap keseimbangan hormonal tubuh. Bagaimana bisa? Perlu diketahui bahwa dalam suntik KB, dokter akan menginjeksikan hormon progestin dan estrogen ke dalam tubuh. Begitupun dengan pil-nya juga sama, pil KB mengandung kedua jenis hormon tersebut. Yang mana hormon itu berguna untuk menghambat proses ovulasi. Sehingga ibu tidak akan hamil untuk sementara waktu.

Nah, ternyata pemakaian KB memiliki efek samping. Apabila kadar hormon progestin dan estrogen yang diberikan terlalu tinggi maka efeknya menstruasi lama setelah KB suntik. Ibu juga akan mengalami pusing dan nyeri pada payudara, serta kenaikan berat badan yang cukup drastis.

Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa menghentikan pemakaian alat kontrasepsi. Akan lebih aman jika Anda memilih menggunakan kondom saja untuk mencegah kehamilan. Yang terpenting, pikirkan baik-baik sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi.

  1. Kelelahan

Faktor berikutnya yang menjadi kemungkinan penyebab keterlambatan haid pasca melahirkan adalah kondisi ibu yang terlalu lelah. Kondisi ini juga cukup wajar, mengingat ibu telah menjalani proses kehamilan selama 9 bulan. Tubuh mengalami perubahan hormon yang menyebabkan badan terasa tidak enak dan terjadi morning sickness. Kemudian proses persalinan juga menguras tenaga. Dan setelah itu, ibu harus mengurus si kecil yang sering menangis dan terjaga di malam hari. Well, hal tersebut tentu bisa membuat ibu menjadi kelelahan.

Kondisi kelelahan berlebih dapat menganggu keseimbangan hormon tubuh.Sehingga efeknya ibu mungkin akan mengalami keterlambatan haid. Untuk mengatasinya, ibu bisa meningkatkan konsumsi makanan bergizi. Dan bagi suami sebaiknya bantulah istri Anda agar tidak kelelahan.

  1. Sindrom Ovarium Polikistis (PCOS)

Pernah dengan tentang sindrom ovarium polikistik (PCOS)? Kondisi ini rentan terjadi pada wanita yang memiliki kadar hormon endrogen berlebih. Umumnya tubuh wanita memproduksi hormon endrogen sekitar 10%. Apabila kadar homon ini meningkat maka wanita tersebut berisiko mengalami hiperendrogen hingga PCOS.

Hormon endrogen ini adalah hormon pada pria. Umumnya wanita yang kelebihan hormon endrogen memiliki bulu-bulu halus pada tubuhnya. Menurut medis, wanita dengan kadar hormon endrogen tinggi berisiko mengalami gangguan reproduksi. Salah satu gejalanya siklus haid yang tidak lancar. Dalam kondisi lebih parah bisa menjadi  penyebab kemandulan pada wanita.

  1. Gangguan kelenjar tiroid

Penyebab haid tidak teratur setelah melahirkan bisa jadi mengidap gangguan kelenjar tiroid. Apabila fungsi kerja kelenjar tiroid tidak optimal maka proses pematangan sel telur dan produksi hormon hipofisis juga akan terganggu. Sehingga akibatnya siklus haid pun cenderung tidak teratur. Dalam kondisi lebih parah, siklus bisa lama berhenti dan harus segera diperiksakan ke dokter.

  1. Ibu mengidap Diabetes

Tidak haid 1 tahun setelah melahirkan bisa dikarenakan ibu mengidap diabetes. Perlu Anda ketahui bahwa kadar gula yang terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan terganggunya produksi hormon reproduksi sehingga mempengaruhi siklus haid. Umumnya penderita diabetes mengalami siklus haid yang tidak lancar. Hal ini juga menjadi penyebab haid tidak teratur setelah menikah.

  1. Ibu mengidap TBC (Tubercolosis)

Kemungkinan selanjutnya mengapa siklus haid berhenti setelah melahirkan adalah ibu mengidap TBC atau tubercolosis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis pada organ paru-paru. Sehingga menyebabkan penderitanya mengalami batuk yang tak kunjung sembuh. Nah, kondisi TBC ini dapat menganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Bahkan menghambat pematangan sel-sel telur. Hal inilah yang kemudian membuat penderitanya mengalami haid yang tidak teratur.

  1. Memasuki masa perimenopouse

Perimenopouse adalah fase mendekati menopause. Dalam keadaan ini, biasanya produksi hormon estrogen mulai menurun sehingga secara perlahan siklus menstruasi juga akan melambat. Fase perimenopouse umumnya terjadi pada wanita berusia 35 tahun sampai 40 tahun keatas. Periode ini bisa berlangsung selama kurang lebih 7-10 tahunan sebelum akhirnya siklus haid benar-benar berhenti.

Nah, apabila Anda menikah di usia 30 tahun lebih, dan setelah melahirkan Anda mengalami keterlambatan menstruasi maka dimungkinkan Anda sedang berada dalam fase perimenopouse. Ini menjadi salah satu penyebab wanita telat datang bulan.

  1. Kurangnya asupan makanan bergizi

Keterlambatan haid setelah melahirkan juga bisa dikarenakan ibu kekurangan asupan makanan bergizi. Biasanya seseorang yang jarang mengonsumsi sayuran, buah cenderung mengalami haid tidak teratur. Selain itu, asupan protein dan lemak juga diperlukan untuk memperlancar haid. Usahakan untuk menyajikan makanan dengan gizi seimbang di setiap harinya, khususnya saat menyusui. Sebab di saat menyusui ibu butuh energi ekstra jadi jangan sampai kekurangan gizi.

  1. Gangguan pada organ hati

Penyebab tidak haid setelah melahirkan 1 tahun yang terakhir adalah gangguan pada organ hati. Apabila hati tidak bisa berkerja secara optimal maka produksi hemoglobin juga akan berkurang. Hal ini menyebabkan penderitanya kekurangan sel darah merah dan akibatnya siklus haid pun menjadi tidak teratur. Adapun ciri-ciri orang yang mengidap penyakit hati yakni warna kulit menjadi kekuningan, rentan mengalami memar, urine berwarna kuning pekat, mudah merasa pusing akibat anemia, berat badan turun drastis, sering buang air kecil, mudah mengalami mimisan dan aroma mulut tidak sedap.

Bahaya Tidak Haid Setelah Melahirkan Selama 1 Tahun

Akibat telat haid selama 1 tahun pasca melahirkan bisa jadi berbahaya ataupun tidak. Ini bergantung pada kondisi ibu. Apabila hal tersebut dikarenakan pengaruh hormon prolaktin maka tidaklah berbahaya. Namun jika ibu juga mengalami gejala yang abnormal seperti nyeri pada dada, batuk yang tak kunjung usai atau perut terasa sakit maka ini bisa menjadi pertanda adanya penyakit tertentu, misalnya liver ataupun TBC.

Untuk mengetahuinya secara pasti, lebih baik Anda memeriksakan diri ke dokter. Dengan begitu bila ada penyakit tertentu maka bisa terdeteksi dan dilakukan penanganan dengan cepat.

Penanganan  Pada Wanita yang Tidak Haid 1 Tahun Pasca Melahirkan

Setelah membahas tentang penyebab wanita tidak haid setelah melahirkan 1 tahun, sekarang kita akan memberikan tips-tips untuk mengatasi kondisi tersebut. Diantaranya yaitu:

  • Perbanyak waktu untuk beristirahat, ini bisa menjadi cara melancarkan haid secara alami
  • Konsumsi makanan sehat dan seimbang, seperti buah-buahan, sayuran, ikan, daging (sesekali), susu dan makanan sumber karbohidrat
  • Hindari stress berlebihan
  • Lakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki di subuh hari secara rutin atau juga bisa mengikuti senam
  • Jangan melakukan aktivitas melelahkan secara berlebihan
  • Jika Anda berada dalam kondisi penat maka pergilah berlibur untuk menghindari despresi
  • Hindari mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter
  • Jaga kebersihan daerah kewanitaan dengan baik
  • Pastikan Anda mengenali ciri-ciri pembalut berbahaya
  • Sebaiknya jangan menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan karena efek samping pil KB bisa menganggu kesuburan
  • Apabila Anda mengalami macam-macam gangguan haid, maka segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda

Demikianlah penjelasan tentang wanita yang tidak haid setelah melahirkan selama 1 tahun. Semoga bermanfaat dan bisa membantu ya, moms.

fbWhatsappTwitterLinkedIn