7 Gejala Anak Cacingan – Jenis dan Cara Mencegahnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kesehatan anak merupakan hal yang paling utama bagi semua orang tua. Sudah pasti semua orang selalu memberi makanan dan minuman yang sehat untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi anak. Maka, tidak jarang orang tua selalu memastikan anaknya cukup mendapat asupan makanan dan minuman, serta rajin memeriksa kesegaran makanan yang dimakan anak-anak mereka. (Baca Juga: Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil , Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Trimester Kehamilan)

Namun, terkadang anak tampak selalu kurus dan lemas, seperti ada kekurangan nutrisi yang masuk ke tubuhnya. Sangat wajar jika hal ini membuat orang tua khawatir. Orang tua mencemaskan makanan dan segala asupan nutrisi yang mereka berikan ke buah hatinya masih kurang. Terlebih lagi kekurangan gizi pada anak bisa mempengaruhi pertumbuhan anak.

Baca juga:

Oleh karena itu, selain Anda memastikan asupan gizi yang masuk ke tubuhnya melalui makanan, Anda juga harus memperhatikan kesehatan tubuhnya untuk mencerna dan menyerap nutrisi makanan tersebut. Bagaimanapun, kondisi tubuh anak juga mempengaruhi penyerapan dan pemanfaatan nutrisi yang masuk ke tubuhnya. Misalnya, jika anak menderita cacingan, nutrisi makanan yang masuk ke tubuhnya hanya akan terbuang sia-sia.

Baca juga:

Cacingan merupakan istilah ketika ada cacing yang hidup sebagai parasit di dalam usus manusia, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Cacing-cacing itu hidup dengan cara menyerap sari-sari makanan yang dimakan oleh manusia tersebut, bahkan bisa menghisap darah dari dalam tubuh penderita cacingan.

Seringkali, setiap orang tua yang melihat anak kurus, lemah dan lesu, selalu menduga bahwa anak tersebut cacingan. Padahal, gejala cacingan tidak hanya itu. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa anak kurus hanya karena dia memang memiliki gen kurus dari keluarganya. Maka, daripada Anda menebak-nebak apakah anak cacingan atau tidak, sebaiknya kenali gejala anak cacingan berikut:

Gejala Anak Cacingan secara Umum

Ada bebagai jenis cacingan yang bisa diderita oleh anak, tergantung jenis cacing yang berkembang biak di dalam tubuhnya. Namun, secara umum ada beberapa gejala anak cacingan sebagai berikut:

  1. Perut terasa nyeri – hal ini dikarenakan cacing di dalam perut memakan sari-sari makanan yang didapat anak dari makanan. Selain itu, ada juga cacing yang menghisap darah melalui dinding usus anak sehingga membuat anak merasa nyeri di bagian perutnya. (Baca juga: Obat Sakit Perut Anak)
  2. BAB berdarah – berkaitan dengan poin sebelumnya, BAB berdarah diakibatkan cacing di dalam perut anak menggigit dinding usus halus untuk bisa menyerap darah di tubuh anak. Luka yang diakibatkan gigitan cacing ini ada yang turun ke usus sehingga membuat BAB anak berdarah. (Baca juga: Penyebab Bayi BAB Keras dan Berdarah)
  3. Mual – adanya cacing di tubuh anak membuat anak merasa mual. Selain itu, keberadaan cacing di perut anak menyebabkan peningkatan volume air liur yang diproduksi. Banyaknya air liur ini akan membuat anak merasa mual dan sering meludah.
  4. Muntah-muntah – anak yang menderita cacingan akan muntah tanpa terlihat penyebab tertentu. Muntah itu distimulasi dari rasa mual di perut yang dia rasakan. (Baca juga: Obat Tradisional Muntah Pada Anak)
  5. Diare – masih berkaitan dengan poin sebelumnya, cacing yang berada di perut akan sangat mengganggu pencernaan anak Anda. Anak akan merasakan sakit perut dan mengalami diare atau bisa juga justru sebaliknyaa, anak mengalami sembelit atau susah BAB. (Baca juga: Obat Diare Balita)
  6. Badan kurus – biasanya anak yang menderita cacingan akan memiliki badan yang kurus dan perut yang buncit, bahkan kalaupun anak sudah banyak makan. Hal ini disebabkan nutrisi makanan yang masuk ke tubuhnya tidak diserap oleh tubuh melainkan dimakan oleh cacing. Sementara tubuhnya kurus karena kurang nutrisi, perutnya akan makin buncit karena cacing di perutnya terus berkembang biak.
  7. Anemia – akibat kekurangan nutrisi di tubuh anak, tubuhnya menjadi kurang cukup memproduksi sel darah. Selain itu, ada juga jenis cacing yang menghisap darah di tubuh anak. Hal inilah yang membuat anak mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Jika anak menderita anemia, maka dia akan merasa lemah, lesu dan tidak bersemangat. (Baca juga: Anemia pada Ibu Hamil)

Ada beberapa jenis cacing yang bisa masuk ke dalam tubuh manusia dan menjadi parasit di tubuh. Setiap cacing memiliki bentuk dan sifat khusus sehingga bisa menunjukkan gejala khusus bagi anak yang menderitanya. Berikut ini pembahasannya:

1. Ciri Anak Cacingan Cacing Kremi

Cacingan cacing kremi merupakan cacingan yang paling umum dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa di Indonesia. Cacing kremi ini hidup di usus manusia, namun seringkali penderitanya tidak menunjukkan gejala cacingan sama sekali.

Biasanya, saat malam hari cacing kremi betina akan turun menuju anus untuk meletakkan telur-telurnya. Aktivitas ini membuat penderitanya merasa gatal di bagian anus. Hal inilah yang menjadi tanda-tanda kasat mata seseorang menderita cacingan cacing kremi. (Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Susah Tidur , Penyebab Anak Susah Tidur Malam)

Gejala lainnya:

  • Anak sering menggaruk dubur
  • Sulit tidur di malam hari
  • Vagina terasa gatal pada anak perempuan

2. Ciri Anak Cacingan Cacing Gelang

Cacing gelang berbentuk lebih besar daripada cacing kremi, bahkan besarnya bisa hampir sama dengan cacing tanah pada umumnya. Cacing gelang menginfeksi usus manusia, baik usus besar dan kecil. Sama dengan cacingan cacing kremi, cacingan cacing gelang pada manusia juga tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas pada penderitanya. Biasanya penderita baru akan menyadari bahwa dia cacingan cacing gelang saat melihat ada cacing yang ikut terbawa feses saat buang air besar. (Baca Juga: Cara Mengatasi Bayi Susah BAB , Cara Mengatasi Anak Susah BAB)

Gejala lainnya:

3. Ciri Anak Cacingan Cacing Pita

Berbeda dengan jenis cacing yang lain, cacing pita justru akan menginvasi organ tubuh selain usus di tubuh manusia. Hal ini bisa terjadi jika cacing pita masuk ke tubuh dalam bentuk telur melalui makanan atau minuman, sehingga telur itu akan berubah menjadi kista di organ tubuh atau jaringan tubuh manusia. Namun, jika cacing pita tertelan dalam bentuk larva, cacing pita akan tumbuh dewasa di dalam usus. (Baca Juga: Obat Kista Endometriosis , Makanan Sehat untuk Penderita Kista)

Pada umumnya, gejala yang ditunjukkan penderita cacingan cacing pita hampir sama dengan gejala yang ditunjukkan oleh penderita cacingan lainnya. Namun, karena cacing pita juga bisa tumbuh di organ lain selain usus, maka infeksi bisa terjadi di bagian tubuh anak yang lain.

Gejala lain:

  • Kejang
  • Demam
  • Ada kista
  • Reaksi alergi

Baca juga:

4. Ciri Anak Cacingan Cacing Tambang

Cacing tambang tampaknya merupakan cacing yang paling ‘ganas’ saat berada di dalam tubuh manusia. Penderita cacingan cacing pita tidak merasakan mual, muntah, lesu, ataupun lemas seperti penderita cacingan lainnya.

Cacing tambang hidup dan tumbuh dari menghisap darah di tubuh manusia. Oleh karena itu, cacing tambang yang berada di dalam usus akan menggigit dinding usus dan menghisap darah melalui gigitan itu. Sebagian darah yang keluar dari gigitan tersebut akan turun ke usus dan menyebabkan BAB berdarah. (Baca Juga: Cara Mengobati Anak Muntah Karena Masuk Angin , Manfaat Belut untuk Bayi)

Gejala lain:

  • Napas berbunyi akibat ada larva cacing tambang di paru-paru
  • Ruam di kulit sebagai bekas tempat masuknya cacing tambang ke tubuh
  • Radang di kulit

5. Cara Mencegah Anak Cacingan

Bagaimanapun, daripada mengobati lebih baik Anda melakukan pencegahan supaya anak Anda tidak menderita cacingan. Cacingan pada anak tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tetapi juga sangat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Bukankah sebagai orang tua Anda pasti ingin anak Anda tumbuh dengan sehat dan cerdas? Maka, mari kita simak bagaimana cara mencegah anak cacingan berikut:

Cara Mencegah Anak Cacingan

1. Biasakan anak cuci tangan sebelum makan

Telur atau larva cacing bisa masuk ke dalam tubuh anak melalui tangan anak yang kotor yang dia gunakan untuk makan. Maka, biasakan anak untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Tidak hanya itu, pastikan anak Anda tidak memasukkan sembarang mainan atau barang-barang ke dalam mulutnya. Karena kita tidak tahu kotoran apa yang menempel di mainan anak tersebut. Bisa jadi ada telur atau larva cacing yang menempel di mainan tersebut, yang bisa tertelan oleh anak saat dia memasukkan mainan ke mulutnya. (Baca Juga: Cara Merawat Bayi Baru Lahir)

2. Jangan beri anak makanan atau minuman sembarangan

Makanan atau minuman yang dijual di pinggir jalan juga bisa terkontaminasi oleh telur atau larva cacing. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dalam memberi jajanan kepada anak Anda. Pastikan jajanan yang dibeli untuk Anda diolah dan dijual dengan higienis untuk mencegah adanya telur atau larva cacing yang terbawa dan ikut masuk ke tubuh anak Anda. (Baca Juga: Manfaat Jagung Untuk Makanan Bayi , Manfaat Brokoli untuk Makanan Bayi)

3. Selalu pakaikan alas kaki saat anak keluar rumah

Tidak hanya melalui makanan, cacing juga bisa masuk ke dalam tubuh anak melalui kulit, misalnya cacing tambang. oleh karena itu, biasakan anak Anda untuk selalu memakai alas kaki saat keluar rumah. Jangan sampai anak bermain di luar tanppa menggunakan alas kaki. Selain berbahaya jika ada paku atau kaca yang tercecer, kaki anak Anda juga bisa menjadi ‘pintu masuk’ cacing jika tidak mengenakan alas kaki di luar rumah. (Baca Juga: Cara Mendidik Anak)

4. Beri obat cacing secara rutin

Cara berikutnya untuk mencegah anak cacingan adalah memberi obat cacing pada anak setiap 6 bulan sekali. Dengan memberi obat cacing secara rutin, Anda bisa memastikan jika anak cacingan tanpa disadari, cacing-cacing di dalam perutnya akan mati.

Sekarang Anda sudah tahu apa saja jenis-jenis cacingan, gejalanya, dan cara mencegahnya. Selamat mencoba!

fbWhatsappTwitterLinkedIn