Categories: Kesehatan Anak

Sindrom Nefrotik pada Anak : Gejala – Penyebab – Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebagai orangtua tentu kita tidak ingin melihat anak kita sakit, jika melihat mereka sakit tentunya kita akan merasa gelisa dan sedih dan bahkan ingin supaya kita saja yang sakit jangan anak kita. Namun rupanya gangguan kesehatan itu bisa muncul walau mungkin kita sudah merawat anak kita dengan sangat baik. Penyebabnya pun juga bermacam-macam, ada yang karna faktor genetik dan ada juga yang karena faktor dari lingkungan. Untuk kali ini kami akan membahas mengenai sindrom nefrotik pada anak. Jika ingin tahu lebih detail mengenai sindrom ini, simak ulasan mengenai sindrom nefrotik pada anak yang telah kami siapkan untuk Anda. (baca: sindrom fragile x – patau syndrome pada bayi)

Pengertian

Sebelumnya kami akan membahas secara singkat apa itu sindrom nefrotik pada anak. Sindrom nefrotik adalah sindrom kelainan ginjal yang menyebabkan si penderitanya membuang terlalu banyak protein lewat urine mereka. Sindrom nefrotik ini biasa terjadi pada segala usia, terutama anak-anak. Kondisi ini biasanya lebih mudah terdeteksi pada anak kecil yang usianya 2-5 tahun. Dengan berbagai gejala yang diperhatikan sejak awal maka orang tua bisa menilai jika anak memang sedang sakit atau mengalami gangguan pada ginjal. Baca: tips agar anak balita tidak mudah sakit – tips agar anak tidak mudah sakit

Gejala Sindrom Nefrotik

Setelah mengetahui pengertian sindrom nefrotik secara singkat, sekarang saatnya kita untuk mengetahui gejala apa saja yang terjadi pada anak kita jika mereka terkena sindrom nefrotik. Berikut adalah gejala sindrom nefrotik pada anak :

  1. Terjadi pembengkakan di beberapa tubuh anak

Gejala yang pertama kali terjadi jika anak Anda terkena sindrom nefrotik adalah beberapa bagian tubuhnya membengkak atau edema. Ini disebabkan karena protein terbuang sehingga kandungan protein di dalam darah berkurang, dan akan menghambat air untuk masuk ke pembuluh darah. Air akhirnya akan menimbun di jaringan tubuh dan menyebabkan beberapa bagian tubuh membengkak. Yang membengkak di daerah bawah mata, wajah, perut, dan pergelangan kaki. (baca: gejala HIV pada anakgejala hepatitis pada bayi )

  1. Urine berubah

Gejala yang kedua dari anak yang mengalami sindrom nefrotik adalah urine anak menjadi berubah. Karena urine sang buah hati mengandung protein, maka urine yang ia keluarkan pun akan berubah menjadi berbuih atau berbusa. Selain itu sindrom nefrotik ini juga akan mempengaruhi jumlah urine yang keluar, yaitu frekuensi urine akan menurun daripada hari-hari biasanya. (baca: infeksi saluran kemih pada anak – penyebab bayi tidak pipis semalaman )

  1. Penambahan berat badan

Ketika biasanya seorang anak yang terkena suatu penyakit atau sindrom mengalami penurunan berat badan bahkan hingga penurunan berat badan yang ekstrim. Namun jika anak yang mengalami sindrom nefrotik ini malah justru mengalami kenaikan berat badan. Ini bukan karena dia terlalu banyak makan, namun penambahan berat badan ini terjadi karena menimbunnya cairan atau edema di dalam tubuhnya. Jadi jika berat badan anak bertambah padahal ia tak nafsu makan, ada baiknya Anda mencurigai jika itu sindrom nefrotik. (baca: penyebab anak susah gemuk – menu sehat untuk anak kurang gizi – tanda tanda anak kurang gizi )

Informasi cacingan pada anak:

  1. Mudah terkena infeksi

Sindrom nefrotik pada anak juga bisa menyebabkan sang buah hati Anda menjadi lebih mudah terkena infeksi. Hal ini terjadi karena protein di dalam tubuh anak Anda terbuang melalui urine sehingga kandungan di dalam tubuh pun sangat sedikit. Sedikitnya protein juga akan mempengaruhi sedikitnya antibodi di dalam tubuhnya. Oleh karena itu dia akan lebih mudah terinfeksi karena sedikit antibodi yang di produksi di dalam tubuhnya. (Baca: kejang demam pada anak –  obat penurus panas anak – cara mengatasi demam pada anak

  1. Perubahan warna kuku

Jika muncul bintik putih di kuku anak Anda atau yang sering disebut dengan Leukonchia, Anda juga perlu mewaspadainya. Leukonchia juga merupakan salah satu gejala dari sindrom nefrotik pada anak, mungkin beberapa orang sering mengabaikan situasi yang satu ini. Namun studi membuktikan jika leunkonchia bisa mengindikasi beberapa penyakit seperti sindrom nefrotik, gagal ginjal, liver, bahkan jantung. (baca: penyebab bisul pada anak)

  1. Gejala lain

Selain gejala-gejala utama yang kami sebutkan diatas, sindrom nefrotik pada anak juga mengalami gejala-gejala lain. Gejala-gejala itu adalah kurangnya nafsu makan anak, sakit perut, diare, tekanan darah tinggi, pembekuan darah yang meningkat, mudah lelah, muntah dan juga diare. Selain itu juga bisa menyebabkan anak menjadi tidak enak badan dan juga mengalami penyusutan otot.

Informasi penyakit anak:

Penyebab Sindrom Nefrotik

Setiap gangguan kesehatan pasti memiliki penyebab, entah itu genetik atau berasal dari lingkungan luar anak. Sama halnya dengan sindrom nefrotik pada anak, sindrom nefrotik sendiri juga memiliki penyebab yang harus Anda para ibu ketahui. Tidak usah berlama-lama, berikut ini adalah penyebab sindrom nefrotik pada anak :

  1. Penyakit genetik

Sindrom nefrotik pada anak sendiri ternyata juga bisa menjadi penyakit genetik, artinya sindrom nefrotik ini bisa diturunkan ke keturunan Anda. Jadi jika mungkin saat ini anak Anda terserang penyakit yang satu ini, bisa jadi itu karena Anda maupun pasangan pernah memiliki riwayat sindrom nefrotik. Atau bisa juga dari keluarga Anda dan pasangangan, jika tidak sindrom nefrotik ini juga bisa terjadi karena sebab yang lainnya. (baca: penyebab kelainan kongenital non genetik – penyakit rhesus pada bayi

  1. Minimal Change Disease (MCD)

Penyebab sindrom nefrotik pada anak yang kedua adalah karena perubahan minimal pada glomeruli atau sering disebut juga dengan Lesi Nil atau penyakit Nil. Gangguan ini adalah perubahan pada ginjal, yaitu kerusakan pada glomerolus (saluran kecil di dalam nefron) yang mengakibatkan bocornya protein. Memang belum ada kepastian, namun beberapa dokter mengatakan jika penyakit ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang berubah dan menjadi 90% penyebab terjadinya sindrom nefrotik pada anak. (baca: akibat kekurangan kalium pada anak – penyebab anak kurus padahal makan banyak)

  1. Glomerulosklerosis segmental atau fokal

Penyebab sindrom nefrotik pada anak yang ketiga adalah glomerolusklerosis segmental  atau fokal. Hal ini bisa terjadi karena terbentuknya jaringan parut pada glomerolus, jaringan parut ini bisa terbentuk disana karena ada penyakit genetik atau bisa disebabkan karena kondisi lainnya. Namun penyebab sindrom nefrotik yang satu ini menjadi 10% penyebab terjadinya sindrom nefrotik pada manusia.

Baca

  1. Kondisi lain

Tidak hanya penyebab-penyebab yang hanya kami sebutkan diatas saja. Sindrom nefrotik juga bisa disebabkan karena beberapa kondisi lain yang terjadi pada tubuh anak. Misalnya saja seperti lupus, anemia bulan sabit, hepatitis, HIV, dan juga beberapa jenis kanker (leukimia, myeloma, limfoma). Dan juga bisa disebabkan karena konsumsi obat-obatan tertentu. ( Baca: bahaya antibiotik untuk bayi – antibiotik untuk diare pada anak)

Cara Mengatasi

Sekarang saatnya kita mengetahui cara mengatasi sindrom nefrotik pada anak. Karena sindrom nefrotik memiliki efek samping jika tidak segera diatasi maka Anda harus segera memberi penanganan yang tepat untuk mengobati penyakit yang satu ini supaya anak Anda bisa segera pulih dan tidak mengalami efek yang membahayakan. Berikut adalah cara mengatasi sindrom nefrotik pada anak :

  1. Diuretik

Yang pertama adalah memberikan anak diuretik atau yang sering dikenal dengan pil air. Diuretik ini berguna untuk mengeluarkan cairan di dalam tubuh anak Anda, sehingga cairan yang membuat tubuh anak Anda membengkak akan keluar melalui urine. Cara kerja diuretik ini adalah dengan meransang ginjal mengeluarkan lebih banyak cairan dan dibuang melalui urine. (baca: tanda tanda dehidrasi pada anak – tanda tanda bayi dehidrasi )

  1. Penisilin

Yang kedua adalah dengan memberi anak antibiotik dengan jenis penisilin, tentuya harus dengan resep dokter ya. Pemeberian penisilin ini digunakan untuk mengurangi resiko infeksi yang terjadi karena gejala dari sindrom nefrotik sendiri. Penisilin ini hanya diberikan ketika anak Anda mengalami infeksi dan hanya boleh diberikan dengan resep dokter saja. (baca: bahaya antibiotik bagi ibu hamil – antibiotik untuk ibu menyusui ) 

  1. Obat antihipertensi

Sindrom nefrotik juga bisa menyebabkan penderitanya memiliki tekanan darah yang tinggi. Seperti yang mungkin Anda ketahui, tekanan darah tinggi ini juga bisa menyebabkan komplikasi lain jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu ada baiknya untuk memberikan obat antihipertensi yang aman untuk anak, supaya tekanan darah normal dan selain itu resiko lain bisa terkurangi. (baca: Hipertensi dalam kehamilan– tekanan darah tinggi pada ibu hamil)

  1. Obat antikoagulan

Penderita sindrom nefrotik ternyata beresiko mengalami penggumpalan darah yang akan sangat bermanfaat jika tidak segera diatasi. Penggumpalan darah bisa menyebar hingga ke paru-paru dan menyebabkan kerusakan yang fatal. Oleh karena itu ada baiknya untuk mengkonsumsi antikoagulan untuk mengencerkan darah. (baca: bahaya akibat bayi terjatuh dari tempat tiduroperasi hidrosefalus pada bayi)

  1. Diet

Selain obat-obatan, anak yang menderita sindrom nefrotik juga harus melakukan diet. Diet yang perlu dilakukan anak yang mengidap sindrom nefrotik ini adalah diet untuk mengurangi penggunaan garam di dalam makanan untuk menghindari penumpukan cairan atau edema yang bisa menyebabkan pembengkakan. (baca: tips mengatasi anak yang susah makan – makanan bayi 1 tahun biar gemuk)

Informasi pola makan bayi:

  1. Vaksinasi

Langkah selanjutnya yang dapat Anda dan pasangan Anda lakukan adalah dengan memberi anak vaksin. Dokter menyarankan untuk anak yang mengidap sindrom nefrotik hendaknya melakukan vaksinasi pneumokokus. Sebaiknya tidak Anda berikan vaksin ketika anak Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan. Untuk pemberian vaksinasi Anda dapat menghubungi dokter terlebih dahulu.

Informasi imunisasi bayi:

Untuk memberikan pengobatan sebaiknya Anda menghubungi dokter maupun ahli medis terlebih dahulu. Supaya Anda lebih tahu secara pasti apa yang anak Anda alami dan juga tahu secara betul apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Jangan sampai sepelekan gejala-gejala sindrom nefrotik pada anak Anda, karena bisa membahayakan jiwanya. Semoga artikel ini bermanfaat selalu!

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago