Memiliki anak sering menangis tengah malam mungkin sering dialami oleh orang tua. Anak yang sering menangis umumnya terjadi dari usia bayi hingga anak berusia sekitar 5 atau 6 tahun. Namun sebagai orang tua, tentu kita juga pelu mengetahui penyebab anak menangis tengah malam agar kita dapat menemukan solusi menenangkan sang anak dengan cepat.
1. Mimpi buruk
Penyebab anak menangis tengah malam salah satunya disebabkan karena mengalami mimpi buruk. Mimpi buruk dapat dialami anak sejak usia 4 bulan. Mimpi buruk bisa dialami bayi atau anak dengan memimpikan berbagai hal. Namun mimpi buruk yang dialami bayi atau anak juga dapat membuatnya terbangun hingga bayi menangis terus-menerus. Bahkan tidak sedikit yang mengalami sulit untuk tertidur kembali.
Pada saat tersebut peran Orang tua sangat penting untuk menenangkan kembali bayi atau anak hingga tertidur. Sebaiknya coba tenangkan bayi atau anak hingga tertidur. Jangan tinggalkan mereka untuk sementara hingga tertidur.
2. Trauma aktivitas harian
Penyebab anak menangis terus-menerus pada malam hari biasanya akibat trauma pada siang hari sebelumnya. Untuk anak yang berusia 4 tahun keatas mungkin sudah mulai beraktivitas di luar rumah untuk bermain sehari-hari. Hal ini baik, namun mungkin pada saat tersebut bisa terjadi perselisihan antar sesama anak yang bermain. Bahkan tidak sedikit yang mengalami pembullyan apabila anak-anak sudah tidak diawasi dan kurang mendapatkan edukasi.
Hal ini kadang membuat anak-anak tertekan hingga bahkan menangis pada malam hari karena trauma akibat tekanan sebelumnya. Pada keadaan ini peran pengawasan dan kedekatan orang tua sangat penting dalam pengawasan. Perlu diingat, jika hal tersebut terjadi disekolah maka hal ini dapat membuat anak menjadi malas ke sekolah dan malas belajar. Oleh karenanya, salah satu cara mengatasi anak malas belajar disekolah dengan menyelesaikan masalah trauma ini.
3. Demam
Demam atau febris pada anak-anak diatas usia 3 tahun mungkin memang membuat tidurnya terganggu tetapi kadang tidak sampai membuat anak menangis. Tetapi untuk anak dibawah 3 atau 2 tahun, bisa saja akan mengalami sulit tidur yang juga disertai menangis pada malam hari. Demam yang tinggi juga beresiko menyebabkan kejang demam. Kita dapat segera membuat bayi nyaman dengan memberikan obat demam dan melakukan kompres air hangat.
4. Flu dan batuk
Flu membuat hidung anak dan bayi menjadi tersumbat bahkan membuat sulit bernafas. Sedangkan batuk dapat menyebabkan nyeri dada dan nyeri tenggorokan, terlebih lagi jika batuk disertai lendir. Hal ini akan membuat anak atau bayi tidak nyaman bahkan menangis saat malam hari. Kita dapat mencoba melegakan flu dan batuk bayi dengan mengeluarkan lendir atau memberikan balsem dada.
5. Diare
Diare pada anak biasa disertai dengan keadaan perut yang mulas dan kembung. Bahkan bisa juga terjadi nyeri perut yang dirasakan sebelum BAB. Akibat nyeri perut dan diare berulang dapat membuat anak menangis pada malam hari terutama pada anak dibawah 2 tahun dan bayi. Setelah selesai BAB biasanya nyeri sudah mereda, sehingga anak kemudian akan menjadi sedikit tenang. Kita dapat memberikan minyak telon dan minyak kayu putih untuk melegakan. Selain itu tetap berikan minum pada anak agar mencegah dehidrasi. Biasanya penyebab diare pada bayi dan anak adalah terjadi infeksi saluran cerna dan karena masalah makanan.
6. Gejala cacingan
Gejala cacingan pada anak yang sering terjadi bisa berupa perut kembung disertai dengan rasa gatal pada dubur di malam hari. Gatal pada dubur dapat membuat bayi tidak nyaman dan terganggu. Akibatnya bayi akan dapat rewel bahkan menangis di malam hari. Gatal pada dubur dikarenakan induk cacing aktif pada malam hari menuju dubur untuk bertelur dan menyebabkan gatal. Oleh karenanya, gatal pada dubur menjadi tanda-tanda cacingan pada anak.
7. Popok basah
Popok basah biasanya menjadi penyebab bayi menangis terus terutama bayi berusia muda. Popok basah membuat bayi terganggu dan tidak nyaman. Bahkan bayi bisa terbangun dan menangis saat malam hari, sehingga kita perlu mengganti popok dan mengeringkan daerah selangkangan bayi. Setelah mengganti popok bayi biasanya akan menjadi tenang dan mudah tidur.
8. Perut kembung
Perut kembung terjadi karena penumpukan gas dalam saluran cerna. Hal ini bisa diakibatkan diare atau konstipasi (jarang BAB) pada anak. Akibat kembung dapat membuat perut tidak nyaman bahkan bisa memicu nyeri perut. Jika hal tersbut terjadi pada anak usia dibawah 2 tahun maka bisa saja menjadi penyebab anak menangis tengah malam.
9. Lapar
Bayi memiliki waktu makan dan kapasitas pencernaan yang pendek dan terbatas. Oleh karenanya, pada malam hari kita akan sering terbangun dikarenakan tangisan bayi yang sedang lapar. Kita perlu segera menyiapkan susu formula atau ASI sesuai dengan yang biasa diberikan pada bayi. Biasanya setwlah bayi menyusu, bayi akan kembali tenang dan tertidur.
10. Haus
Selain rasa lapar, biasanya bayi rewel juga dikarenakan rasa haus. Namun hal ini dapat sekalian diatasi bersamaan dengan pemberian makan hal ini dikarenakan bayi berusia dibawah 6 bulan hanya mengkonsumsi susu saja sebagai makanan sekaligus minuman bayi.
11. Kesepian
Kesepian sering terjadi pada anak, terutama yang berada terpisah dengan Orang Tuanya. Hal ini bisa karena perasaan rindu dan rasa takut jauh dengan orang tua. Biasanya hal ini menyebabkan anak menangis pada malam hari. Biasanya hal ini dialami pada anak yang baru pisah kamar dengan orang tuanya, orang tua sedang keluar kota, atau anak sedang menginap di rumah kerabat lain.