Mengajari anak secara terus-menerus tentang kebiasaan makan yang baik dan benar membutuhkan perjuangan dan kesabaran dari pihak orang tua. Anak perlu tahu cara makan yang benar dan ada batasan waktunya.
Cepat atau lambat, anak-anak pasti tertarik untuk makan sendiri. Di usia dini, dia meletakkan makanan yang diberikan nanti di atas kursi dan kemudian memasukkannya ke dalam mulutnya.
Makan sendiri sebenarnya dimulai saat anak mulai memasukkan tangan atau mainan ke dalam mulut untuk eksplorasi perkembangan motorik halus anak.
Seiring bertambahnya usia anak, mereka mulai memegang sendok, garpu atau gelas hingga bisa makan sendiri tanpa bantuan orang tua. Berikut beberapa cara melatih anak belajar makan sendiri, yaitu:
1. Mengenalkan cara makan sendiri
Coba perkenalkan anak makan sendiri, salah satu caranya adalah dengan mengajak anak makan bersama. Saat makan bersama, ibu atau ayah bisa memberi contoh makan dan memegang alat makan, agar nantinya anak belajar meniru dengan baik. Jika anak tidak mau, jangan paksa anak untuk makan sendiri. Coba pelan-pelan sampai dia mau makan sendiri.
2. Memberi kesempatan anak untuk makan sendiri
Anak harus diberi kesempatan untuk makan sendiri. Pilihan ini membantu anak untuk bebas dan belajar mengontrol makanannya. Cobalah dengan lembut mendorong anak untuk makan sendiri dan menghidangkan makanan di meja makan agar ia bebas menyentuh atau menjelajahinya dengan tangannya. Eksplorasi dini ini membuat anak belajar makan dengan panca indranya.
3. Ajari anak memegang makanan
Orang tua harus mengajari anak memegang makanan, seperti kue atau buah-buahan kecil. Tawarkan makanan yang aman dan sesuai ukuran yang dia suka. Berikan makanan yang mudah dikunyah dan aman untuk ditelan.
Orang tua dapat memberikan buah-buahan seperti pisang, mangga, semangka, atau sayuran matang kecil seperti wortel dan ubi. Namun, kebanyakan anak tidak suka makan sayuran atau buah-buahan.
Untuk itu cara agar anak mau makan sayuran atau buah-buahan adalah dengan cara membiasakan anak memegang makanan dengan tangan, dianjurkan untuk memberikan finger food, yaitu makanan lunak yang mudah digenggam dan dihaluskan oleh gusi atau gigi anak.
4. Membuat makanan menjadi menarik
Menyiapkan makanan yang kreatif dan menarik untuk anak. Orang tua dapat menghias makanan atau membuat makanan menjadi menyenangkan dan cantik agar mereka tertarik untuk makan sendiri.
Untuk membuat anak merasa senang, biarkan ia bermain dengan makanannya. Orang tua juga harus memiliki kesempatan untuk membiarkan anak-anak mereka menyentuh dan merasakan tekstur dari makanan tersebut.
Jika makanannya berantakan, bersihkan, jangan membentak atau memarahinya. Serta, yang perlu diingat bagi orang tua adalah harus menjaga pola makan anak, berikan anak makan-makanan yang bergizi dan bervitamin. Misal: sayuran, buah-buahan, makanan yang mengandung kalsium untuk anak, vitamin A, B, C, dan protein
5. Peralatan makan yang aman
Sediakan kursi yang nyaman bagi anak, tidak terlalu tinggi, sehingga kakinya menyentuh lantai untuk menciptakan rasa stabil dan percaya diri. Sediakan peralatan makan seperti sendok dan garpu yang aman dan sesuai dengan ukuran anak.
6. Memahami kondisi anak
Ibu harus peka terhadap kondisi anak. Si kecil tidak selalu tahu bagaimana mengungkapkan perasaannya. Misalnya, jika seorang anak sedang tidak enak badan, orang tua dapat mengetahuinya dari tanda-tanda fisik, seperti suhu tubuh yang sedikit hangat atau wajah yang lesu dan pucat. Pastikan anak selalu dalam kondisi prima agar bisa menghabiskan makanan yang dihidangkan.
7. Sesuaikan ekspektasi dengan kondisi anak
Terkadang orang tua memaksa anaknya untuk makan banyak. Bahkan, sebagai orang tua, terkadang kita berpikir bahwa kita takut anak kita sakit, sehingga anak kita harus banyak makan.
Meskipun ini tidak selalu terjadi. Tidak perlu makan banyak, asalkan porsinya cukup dan anak merasa kenyang, maka itu dianggap memenuhi kebutuhan gizi anak.
8. Biasakan anak makan di meja makan
Mulai dari belajar makan, ajari anak makan di meja makan. Dia mengerti bahwa ketika dia makan, dia harus duduk diam di tempat itu sampai makanannya habis.
Saat anak berusia 2 tahun, berikan porsi makanan untuk anak 2 tahun yang sesuai dengan kebutuhannya karena saat itu mereka sedang belajar memulai makan bersama di meja makan. Anak juga bisa diajarkan untuk mencoba duduk secara umum seperti kursi orang dewasa.
9. Mengenalkan makanan yang berbeda
Jika orang tua tidak menyukai makanan tertentu, bukan berarti anak kita tidak boleh mendapatkan makanan tersebut. Misalnya, ati ayam sangat bergizi dan mengandung zat besi, fosfor, dan vitamin A.
Jadi, jika ibu tidak menyukai ati ayam, maka ibu tidak perlu ragu untuk memberikannya kepada si kecil karena utamanya bagi porsi makan anak 1 tahun tersebut baik mengandung banyak manfaat.
10. Pengenalan alat makan
Anak harus diajari cara menggunakan alat makan, khususnya anak dibawah 3 tahun, seperti memperkenalkan cara menggunakan sendok dan garpu. Mereka perlu tahu cara menggunakan peralatan makan mereka. Belikan alat makan dengan bentuk yang menarik untuk anak.
Kita juga dapat mengenalkan anak cara menggunakan sumpit. Anak-anak harus terbiasa dengan banyak hal agar ia bisa menyesuaikan diri dan belajar untuk makan sendiri.