Bayi memang paling sering menangis dan mereka memang berada dalam tahap belum bisa berkomunikasi kecuali dengan menangis. Karena itu ada banyak penyebab menangis terus menerus pada bayi. Beberapa bayi memang mudah diam hanya dengan mendapatkan sedikit hiburan dari orang tua. Namun beberapa bayi bisa menangis sangat lama sehingga sulit untuk ditenangkan. Ketika hal ini terjadi maka bisa menyebabkan akibat bayi sering menangis berlebihan, seperti dibawah ini. (baca: Penyebab bayi menangis terus – bayi menangis terus menerus)
- Bisa menyebabkan bayi stres dan terkena serangan panik
Bayi yang sering menangis berlebihan bisa menyebabkan bayi sering stres dan terkena serangan panik. Hal ini disebabkan karena ketika menangis maka tubuh bayi mendapatkan hormon kortisol yang sangat tinggi. Ini adalah salah satu jenis hormon stres yang bisa menyebabkan jaringan syaraf di otak bayi mendapatkan tekanan yang sangat besar. Kondisi ini bisa membuat bayi lebih rentan terkena gangguan otak termasuk resiko step dan kolik pada bayi. (baca: cara mengatasi kolik pada bayi – penyebab bayi rewel)
- Masalah gangguan pertumbuhan pada bayi
Ketika bayi sering menangis berlebihan maka hormon stres memang sangat banyak dalam tubuh bayi. Hal ini juga bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh bayi menurun drastis sehingga bisa menyebabkan bayi memiliki pertumbuhan yang sangat buruk. Kondisi ini juga bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi bagian otak bayi sehingga bayi lebih rentan depresi ketika dewasa. Pengaruh sering menangis juga bisa mengancam sistem neurotransmitter yang berlangsung dari mulai bayi hingga menjadi dewasa. (baca: penyebab berat badan bayi tidak naik)
Informasi pola perkembangan bayi:
- Perkembangan bayi 1 bulan
- Perkembangan bayi 2 bulan
- Perkembangan bayi 3 bulan
- Perkembangan bayi 4 bulan
- Perkembangan bayi 5 bulan
- Perkembangan bayi 6 bulan
- Perkembangan bayi 7 bulan
- Perkembangan bayi 8 bulan
- Perkembangan bayi 9 bulan
- Perkembangan bayi 10 bulan
- Perkembangan bayi 11 bulan
- Perkembangan Bayi 12 Bulan
- Meningkatkan resiko gangguan autis pada bayi
Autis pada bayi memang bisa dilihat dari semua gejala autis pada bayi sejak dini. Anda bisa mencari tahu mengapa bayi Anda sering menangis dan penyebab yang paling masuk akal. Bayi yang sering menangis dan tidak mudah ditenangkan kemungkinan juga memiliki resiko terkena penyakit autis. Hal ini bisa menyebabkan bayi tumbuh menjadi anak yang tidak mudah masuk ke dalam lingkungan sosial. Kondisi ini harus dirubah sejak bayi masih kecil dengan cara segera menolong bayi ketika bayi menangis. Kebiasaan menenangkan bayi juga sangat baik untuk membantu bayi agar lebih cepat tenang.
Baca:
- penyebab anak autis
- ciri ciri anak autis
- tanda anak autisme
- cara mengatasi anak autis ringan
- Cara mendidik anak hiperakif
- terapi untuk anak autis
- Bayi bisa tumbuh menjadi anak yang keras
Ketika anak sedang menangis ternyata bagian otak bayi juga bisa dipenuhi dengan hormon adrenalin. Ini salah satu hormon yang bisa menyebabkan bayi mengalami tekanan dan stres secara berlebihan. Ketika semua adrenalin masuk ke bagian batang otak bayi maka bayi akan tumbuh menjadi anak yang pemarah, stres dan mudah depresi. Efek ini mungkin tidak akan dirasakan dalam waktu cepat namun ketika umur bayi terus bertambah. Karena itu semua penyebab ini sebaiknya segera diatasi sehingga bayi bisa tumbuh sehat. (baca : Cara mendidik anak hiperakif – ciri ciri anak indigo)
- Resiko tersedak dan gangguan pernafasan
Beberapa bayi yang sering menangis juga bisa mengalami resiko tersedak dan gangguan pernafasan. Hal ini bisa membuat bayi yang menderita asma mengalami serangan yang sangat cepat. Jika tidak ditolong maka hal ini bisa menyebabkan bayi mengalami serangan gangguan pernafasan akut yang berbahaya. Untuk mengatasinya maka segera tolong bayi ketika menangis. Beberapa bayi bisa muntah terus menerus akibat sering menangis secara berlebihan. (Baca: gejala asma pada anak – gejala asma pada anak – cara mengobati asma pada anak)
- Bayi bisa kurang sensitif, tidak fokus dan tidak memiliki respon yang baik
Sebuah penelitian juga membuktikan jika bayi yang sering menangis berlebihan maka bisa menyebabkan otak dipenuhi oleh hormon kortisol. Akibat tingkat kortisol yang sangat tinggi maka bisa menyebabkan bagian koneksi yang menghubungkan berbagai syaraf dalam otak bayi tidak terjalin dengan baik. Hal inilah yang sering menyebabkan bayi tidak menanggapi respon denga baik, tidak fokus dan sering tidak menjadi sensitif. Jika kondisi ini terus terjadi maka bisa menyebabkan gangguan kecerdasan untuk bayi saat sudah dewasa. (baca: Baca: cara mendidik anak agar percaya diri – cara mendidik anak agar cerdas)
- Gangguan sosial ketika dewasa
Bayi yang sering menangis sebenarnya memiliki perasaan yang lebih sensitif. Hal inilah yang sering menyebabkan bayi selalu mencari perhatian dan berkembang hingga menjadi anak-anak. Dampak yang buruk dari masalah ini adalah ketika bayi mengalami gangguan kecemasan, meminta perhatian berlebihan dan bisa menyebabkan gangguan sosial. Ini bisa membuat orang tua sulit untuk mengawasi kondisi bayi yang sedang masuk dalam tahap pertumbuhan. (Baca juga: Cara Membuat Anak Cerdas Sejak Dalam Kandungan – Cara Mendidik Anak Agar Percaya Diri)
- Gangguan perkembangan motorik halus
Kebiasaan menangis yang berlebihan juga bisa membuat perkembangan motorik halus bayi terhambat. Hal ini bisa membuat bayi sering menangis dan berteriak yang kemudian menjadi kebiasaan. Masalah sistem syaraf dalam otak bayi bisa menyebabkan perkembangan motorik juga terganggu sehingga perkembangan fisik bayi juga terhambat. Bahkan dalam sebuah penelitian dibuktikan jika bayi yang sering menangis bisa mengalami pertumbuhan yang lambat sehingga lambat bicara dan lambat berjalan. (baca: Perkembangan Motorik Halus Anak
Itulah beberapa akibat bayi sering menangis yang memang harus segera diatasi. Orang tua bisa mencoba untuk cepat menolong bayi ketika menangis sehingga bayi bisa memberikan respon yang sangat baik.