Flatulensi atau yang biasa disebut kentut, merupakan hal yang alami terjadi di semua makhluk hidup. Kentut merupakan cara tubuh membuang gas-gas yang tidak dibutuhkan tubuh. Gas itu bisa masuk ke dalam tubuh dengan melalui makanan yang yang mengandung gas, makan terlalu cepat, meminum softdrink, dan lain-lain sehingga lama-kelamaan gas di dalam perut semakin banyak dan tubuh bereaksi dengan mengeluarkannya melalui kentut.
Lalu, bagaimana jika kentut terjadi pada bayi? Apakah normal jika bayi sering kentut? Bukankah makanan yang masuk ke dalam tubuh bayi hanya ASI? Apakah ada yang salah dengan ASI-nya sehingga membuat bayi sering kentut? Mungkin Anda bertanya-tanya karena Anda memperhatikan si bayi sering buang angin. Jika ibu khawatir seringnya bayi kentut disebabkan oleh kolik, cobalah cara mengatasi kolik pada bayi. Namun, jika ibu masih khawatir dengan kentut bayi yang terlalu sering, yuk kita simak pembahasan berikut! (Baca juga: Bayi Sering Buang Angin)
Apakah normal jika bayi sering buang angin?
Kentut sangat normal untuk dialami oleh semua makhluk hidup. Mungkin Anda sudah pernah membaca artikel tentang ibu hamil sering kentut, apakah itu normal dan bagaimana mengatasinya. Namun, tetap saja ketika bayi Anda sering kentut membuat Anda khawatir. Umumnya, bayi mengeluarkan gas sebanyak 3 hingga 4 kali dalam durasi 20 menit. Seringnya kentut atau buang angin pada bayi ini tidak memiliki bahaya tertentu. Hanya mungkin bayi menjadi rewel karena perut kembung pada bayi membuatnya merasa tidak nyaman.
Apa penyebab bayi lebih sering kentut?
Di dalam usus besar manusia, terdapat mikroorganisme yang berfungsi membantu fermentasi zat-zat yang tidak bisa diserap oleh usus halus, salah satunya adalah gas. Bayi bisa secara tidak sengaja ‘menelan’ gas saat dia sedang menyusu kepada ibunya. Gas inilah yang akhirnya menumpuk dan dikeluarkan melalui kentut. Selain itu, ada beberapa penyebab bayi sering kentut:
- Bayi menelan gelembung udara saat menyusu
Terkadang, bayi tampak menyusu dengan tergesa-gesa atau sangat cepat. Anda harus belajar cara menyusui bayi agar bayi tidak tersedak saat menyusu dan menjaga bayi agar tidak tergesa-gesa saat menyusu. Baik itu menggunakan botol atau langsung dari payudara ibu, aktivitas menyusu ini bisa membuat bayi menelan udara saat menyusu. Selain itu, jika bayi meminum susu dari botol, ukuran dot yang kurang sesuai, bisa membuat bayi menelan gas saat dia meminum susu dari botol. Udara yang tertelan inilah yang membuat bayi sering kentut.
- Sistem pencernaan bayi masih belum bekerja secara sempurna
Bayi yang berusia kurang dari 4 bulan masih memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna. Sementara itu, laktosa atau sejenis karbohidrat yang dikandung dalam ASI atau susu membutuhkan tahap penguraian di dalam pencernaan bayi. Karena sistem perncernaannya sendiri belum sempurna, laktosa tidak berhasil diserap oleh usus halus sehingga akan turun ke usus besar dan akan terjadi fermentasi oleh mikroorganisme di dalamnya yang kemudian akan menghasilkan gas.
- Kandungan Laktosa pada ASI atau susu formula juga memicu kentut yang sering pada bayi
Seperti yang telah dibahas di poin sebelumnya, laktosa dalam ASI atau susu formula adalah bentuk karbohidrat yang seharusnya akan diserap oleh usus halus. Namun, dikarenakan pencernaan bayi yang belum sempurna, karbohidrat ini tidak terserap dengan baik oleh usus halus sehingga akan terjadi fermentasi oleh mikroorganisme yang kemudian menghasilkan gas. (Baca juga: Cara Mengatasi Bayi Alergi Susu Sapi)
- MPASI yang dimakan bayi
Ada makanan-makanan tertentu yang sulit dicerna oleh bayi. Jika bayi tampak sering kentut setelah makan makanan tertentu, mungkin pencernaannya mengalami kesulitan mencerna makanan tersebut. Jagung, brokoli, dan kacang-kacangan termasuk bahan makanan yang membuat produksi gas berlebih di dalam perut.
Baca juga:
- Makanan yang dimakan oleh ibu
Jika Anda masih memberi ASI eksklusif pada bayi Anda, bisa jadi makanan yang Anda makan lah yang menjadi penyebab bayi sering kentut. Hal ini dikarenakan, zat-zat yang masuk ke dalam tubuh Anda akan dimakan oleh bayi Anda juga melalui ASI. Jika bayi memiliki intoleransi terhadap makanan yang Anda makan, dia akan ikut bereaksi setelah meminum ASI.
Bagaimana cara mengatasi bayi yang sering kentut?
Walaupun seringnya bayi kentut tidak membahayakan kesehatan bayi, banyaknya gas di perut bayi membuatnya merasa tidak nyaman. Maka, ibu mungkin bisa membantu bayi untuk mengurangi tertimbunnya gas di dalam perut bayi dengan cara-cara seperti berikut:
- Bantu bayi untuk bersendawa
Dengan bersendawa, bayi bisa mengurangi gas di dalam perutnya. Cobalah untuk memposisikan bayi seperti berdiri dengan kepalanya di bahu Anda, lalu tepuk-tepuk lembut punggungnya dengan frekuensi tertentu. Lakukan ini setiap 3-5 menit atau setelah ibu selesai menyusui bayi. Dengan menepuk-nepuk punggung bayi ini, Anda membantu bayi untuk bersendawa dan mengeluarkan sebagian gas yang masuk ke perutnya.
Baca juga:
- Berikan minyak telon ke perut bayi
Cobalah untuk mengetahui cara melakukan pijat bayi yang benar. Lakukan pemijatan pada bayi menggunakan minyak telon. Dengan memijat perut bayi menggunakan minyak telon, perut bayi akan terasa lebih hangat yang bisa membuatnya lebih nyaman. Pijatan lembut juga bisa membantu memperlancar pergerakan udara melalui saluran pencernaannya dan meringankan gelembung gas di perutnya. (Baca juga: Bahaya Bayi Minum Minyak Telon)
- Perhatikan ukuran dot bayi
Apabila bayi Anda juga meminum ASI atau susu formula dengan botol, cobalah mencari ukuran dot yang sesuai dengan ukuran mulut bayi. Ukuran dot yang tidak sesuai bisa membuat gelembung gas lebih mudah masuk ke dalam pencernaan bayi. Cobalah untuk memilih ukuran dot yang tidak terlalu kecil dibandingkan mulut bayi sehingga tidak ada udara yang ikut masuk saat bayi menyusu. Tapi jangan juga memilih ukuran dot yang terlalu besar karena bisa membuat susu keluar terlalu banyak yang membuat bayi tidak nyaman saat minum susu. (Baca juga: Manfaat Susu Formula Untuk Bayi)
- Jaga pola makan ibu
Jika Anda memperhatikan seringnya kentut bayi Anda disebabkan oleh makanan tertentu, maka Anda harus mulai memperhatikan makanan yang Anda konsumsi. Cobalah perhatikan apa makanan yang Anda makan sebelum bayi Anda menunjukkan tanda-tanda kembung dan sering buang gas. Bisa jadi, bayi Anda memiliki intoleransi terhadap makanan tersebut. Bagaimanapun, selain harus mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu menyusui, Anda juga harus aware jika ada makanan yang tidak bisa diterima oleh bayi Anda.
- Bila bayi sudah mendapat MPASI, perhatikan makanan yang dimakannya
Apakah bayi Anda sudah mulai makan makanan pendamping ASI? Jika ya, maka Anda juga perlu memperhatikan bahan makanan yang Anda olah menjadi MPASI-nya. Segera hindari, atau setidaknya kurangi, bahan makanan yang tampaknya memberi reaksi tertentu pada bayi Anda. Cobalah untuk membuat makanan pendukung ASI rumahan terbaik untuk bayi dengan membatasi bahan-bahan makanan yang tidak bisa diterima oleh bayi Anda. (Baca juga: Cara Mengatasi Bayi Susah Makan)
Nah, apakah Anda masih khawatir dengan seringnya bayi Anda buang angin? Jika Anda sudah tahu penyebabnya, kini Anda bisa tahu apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan untuk menjaga pencernaan bayi Anda. Selamat mencoba, Bunda!