9 Penyakit Yang Timbul Setelah Menopause Di Usia Senja

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap wanita memang memiliki organ tubuh yang berperan penting untuk kehidupan. Wanita memiliki organ reproduksi yang dirancang untuk melahirkan dan kemudian mengalami menopause, ketika sel telur tidak lagi diproduksi.  Menopause yang normal biasanya terjadi di usia lebih dari 50 tahun. Namun ada juga yang mengalami menopause saat masih muda. Saat sudah tidak subur lagi maka ditandai dengan penyebab haid tidak teratur atau sering terlambat maka itu bisa jadi akan menopause. Kemudian tubuh mengalami perubahan hormon yang bisa menyebabkan penyakit untuk tubuh. Berikut ini adalah informasi tentang penyakit yang timbul setelah menopause di usia senja.

  1. Penyakit autoium

Penyakit autoimun adalah sebuah kondisi ketika sel-sel yang berfungsi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh justru menyerang tubuh itu sendiri. Wanita yang sudah menopause kemungkinan besar bisa terkena penyakit autoimun seperti tiroiditis, rheumatoid arthritis, lupus, dan jenis penyakit lain. Semua ini bisa terjadi karena sel – sel yang berfungsi sebagai autoimun ternyata keluar dari bagian sel antibodi kemudian menyerang jaringan ikat tubuh. Wanita dengan gejala adanya kista di rahim harus waspada untuk perawatan sehingga bisa terlindungi dari penyakit ini.

  1. Penyakit diabetes

Pada umumnya penyakit diabetes untuk wanita sering dihubungkan dengan faktor usia. Namun ternyata itu tidak selalu benar. Kondisi estrogen yang sangat rendah bisa menyebabkan tubuh mengalami resistensi insulin sehingga wanita sering memiliki nafsu makan yang tinggi. Kemudian bisa membuat tubuh mendapatkan gula yang tinggi sehingga bisa jadi terkena diabetes. Kondisi ini sangat berhubungan dengan berat badan awal dan kemungkinan besar sejarah gestational diabetes atau diabetes di usia subur.

  1. Penyakit hepatitis C

Dalam sebuah penelitian juga terbukti jika wanita yang sudah menopause rata-rata akan terjangkit virus pemicu hepatitis C. Sebenarnya hubungan penyakit ini sangat erat dengan kadar  estrogen dalam tubuh. Ketika menopause maka estrogen tidak akan terbentuk kemudian bisa membuat perlindungan pada liver menjadi sangat rendah. Karena itu adanya bahaya hepatitis bagi ibu hamil tidak hanya pada ibu hamil tapi juga ketika sudah menopause.

  1. Penyakit sendi

Ketika sudah menopause maka juga bisa menyebabkan sendi kehilangan fungsinya dengan baik. Hal ini sering menyebabkan sendi menjadi sakit dan kaku ketika digerakkan. Sekali lagi semua ini sangat terpengaruh dari adanya penurunan hormon estrogen yang berfungsi untuk mengatasi penyakit peradangan. Jadi riwayat nyeri pinggang saat hamil bisa memicu adanya gangguan pada sendi saat menopause.

  1. Gangguan jantung

Semua wanita yang menopause kemungkinan juga akan terancam dengan gangguan jantungn dan semua penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah. Ketika estrogen dalam tubuh terus menurun maka akan membuat jantung tidak bekerja dengan normal. Untuk mengatasi ini maka bisa rajin bergerak seperti dengan jalan kaki setiap hari.

  1. Penyakit infeksi saluran kemih

Kadar estrogen pada wanita yang normal atau belum menopause akan membantu menjaga jaringan pada kantung kemih menjadi elastis. Kemudian ini juga penting untuk mencegah infeksi bakteri. Saat menopause dan kadar estrogen menurun atau hilang sama sekali maka infeksi bisa terjadi dengan cepat. Ini juga yang memicu penyakit lain seperti kencing batu.

  1. Vagina kering

Area intim wanita atau vagina menjadi lentur, elastis dan basah karena kadar estrogen yang normal. Ketika tidak ada lagi estrogen maka area ini menjadi sangat kering dan tidak nyaman. Gejala dari penyakit ini termasuk seperti terasa kering, sakit untuk berhubungan intim, terasa panas, gatal dan sakit saat buang air kecil.

  1. Radang gusi

Ketika estrogen terus menurun maka bisa menyebabkan kesehatan gusi memburuk. Kondisi ini sangat berpotensi menyebabkan kesehatan gusi dan mulut menjadi buruk. Wanita menopause bisa terkena radang gusi yang parah. Ditandai dengan peradangan dan gusi berdarah yang terlalu sering.

  1. Keluhan urinasi

Area vagina yang kering juga membuat bagian uretra tidak elastis lagi. Hal inilah yang sering menyebabkan tiba-tiba terasa buang air kecil tanpa bisa dikendalikan. Biasanya ini juga sering terjadi spontan ketika tertawa, batuk atau bersin. Tentu saja ini akan sangat mengganggu.

Itulah berbagai penyakit yang timbul setelah menopause di usia senja. Setiap wanita pasti akan mengalami menopause sehingga pasti merasa takut dengan ancaman penyakit ini. Untuk mencegahnya maka cobalah menjaga gaya hidup sehat saat masih muda sehingga tubuh lebih kuat untuk menghadapi ancaman menopause.

fbWhatsappTwitterLinkedIn