Tindakan indikasi episiotomi sering dilakukan dalam proses persalinan normal. Kondisi ini akan membuat dokter terpaksa merobek area perineum karena ukuran bayi yang terlalu besar atau jalan lahir ibu yang kurang elastis dan kecil.Proses ini dilakukan dengan memberikan obat penghilang sakit sementara sehingga ibu bisa tidak merasa terlalu sakit. Namun masalah yang sering terjadi adalah pasca […]
Category: Melahirkan Normal
Melahirkan normal adalah pilihan banyak bagi ibu yang sedang hamil, banyak ibu yang ingin melahirkan normal dibandingkan dengan operasi. Melahirkan normal butuh perjuangan, sayangnya tidak semua ibu yang sedang hamil bisa melahirkan dengan normal. Syarat utama untuk bisa melahirkan dengan normal adalah posisi bayi sudah masuk ke dalam panggul, ibu tidak memiliki kelainan panggul, janin sehat atau tidak memiliki kelainan dan juga kondisi kesehatan ibu hamil sehat atau tidak adanya riwayat penyakit yang bisa membahayakan persalinan. Memeriksakan rutin kandungan ke dokter atau bidan adalah salah satu alternatif untuk bisa mencegah dan meminimalisir adanya komplikasi kehamilan.
Proses Melahirkan Normal
Ibu yang akan melahirkan dengan cara normal biasanya belum mengetahui prosesnya seperti apa, hal apa saja yang akan dilaluinya. Bagi ibu yang baru pertama kali akan melahirkan persalinan normal dianggapnya akan mendebarkan dan juga mencemaskan. Berikut ini adalah proses persalinan normal yang harus diketahui :
Kontraksi
Melahirkan dengan normal tahap pertamanya adalah kontraksi, kontraksi merupakan tanda tanda akan melahirkan bayi ke dunia ini. Kontraksi ditandai dengan adanya mulas teratur dan menghilang secara perlahan. Beberapa saat perut itu akan mulas kembali dan menghilang kembali. Perut juga akan terasa kencang-kencang akibat kontraksi tersebut. Jika kontraksi sudah terjadi, ibu tinggal menunggu tahap pembukaan jalan lahir.
Pembukaan
Ibu yang akan melahirkan dengan normal akan melalui tahap pembukaan. Tahap pembukaan inilah yang paling menentukan. Ibu yang akan melahirkan dengan normal pembukaannya harus lengkap tidak boleh berhenti di tengah jalan. Kasus di lapangan yang terjadi adalah ibu yang akan melahirkan berhenti pada pembukaan tahap 1 atau tahap 2a dan tidak ada pembukaan yang lainnya. Pembukaan ini ditandai dengan munculnya lendir bercampur dengan darah sebab serviks sudah mulai mendatar dan juga mulai membuka. Darah yang dikeluarkan diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah di bagian karnalis servikalis. Melahirkan dengan normal tahap pembukannya harus mencapai 10 cm, jika sudah begitu akan ada tahap selanjutnya yang harus dijalani oleh ibu tersebut.
Tahap Pengeluaran Bayi
Tahap setelah pembukaan adalah tahap pengeluaran bayi, bayi yang ada di dalam rahim harus segera dikeluarkan jika pembukaan telah sempurna. Saat tahap ini rasa sakit yang ada di perut akan mulai stabil, terasa cepat, lebih kuat dan lebih lama 2-3 menit sekali. Ketika kepala janin sudah masuk ke ruang panggul akan ada penekanan di otot panggul. Ibu akan terasa ingin buang air besar dan kondisi anus ibu sudah terbuka. Ibu yang mengejan kepala janinnya sudah bisa terlihat, vulva di bagian luar terbuka setelah itu terjadi perineum. Perineum itu adalah meregangnya daerah di antara anus dan juga vagina wanita. Saat mengejan, kepala bayi akan keluar diikuti dengan badan bayi yang keluar.
Persiapan
Melahirkan dengan cara yang normal membutuhkan persiapan baik itu fisik maupun mental. Persiapan ini sebaiknya diketahui sedini mungkin untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ketika mendekati masa persalinan. Persiapan yang kurang akan menghambat proses persalinan tersebut. Berikut ini berbagai macam persiapan yang harus disiapkan oleh ibu hamil yang akan melahirkan dengan cara normal :
- Ikut Kelas Ibu Hamil
Kelas ibu hamil merupakan suatu kelompok belajar yang dibentuk untuk membahas cara menjaga kehamilan agar tetap sehat dan berbagai macam masalah kehamilan. Di kelas itu, ibu hamil bisa melakukan konsultasi selama kehamilan dan juga perawatan saat masa kehamilan, masalah persalinan dan juga paska persalinan. Semua hal itu bisa ibu hamil pejari di kelas tersebut.
- Memilih Rumah Sakit yang Tepat
Untuk proses persalinan, ibu hamil dianjurkan untuk memilih rumah sakit yang dipilihnya dan membuatnya nyaman. Kenyamanan ibu hamil di rumah sakit tersebut sangat berpengaruh terhadap psikis sang ibu. Jika ibu hamil tidak nyaman dengan lingkungan, pelayanan dan tenaga medisnya hal itu bisa berpengaruh terhadap proses persalinan. Oleh sebab itulah bagi ibu hamil yang ingin melahirkan dengan normal perlu mempersiapkan rumah sakit yang nyaman untuk dirinya bersalin kelak.
- Kontrol Berat Badan
Saat hamil, pengaturan berat badan sangat penting. Jika terjadi bahaya obesitas dia akan kesulitan untuk melahirkan dengan cara normal. Obesitas sangat berpengaruh terhadap kesehatan bumil, kesehatan janin dan juga dalam proses persalinan.
- Posisi Nyaman dan Mendukung
Melahirkan dengan normal perlu posisi yang nyaman dan juga posisi yang mendukung untuk persalinan tersebut. Agar bisa lahiran dengan normal, ibu hamil perlu memasukkan janin ke dalam rongga panggul terlebih dahulu. Jika janin belum masuk rongga panggul, persalinan dengan cara normal akan sulit dilakukan. Kunci utama untuk persalinan normal adalah bayi harus masuk ke dalam rongga panggul.
Posisi yang bisa digunakan untuk mempersiapkan diri untuk persalinan normal adalah posisi sujud dengan dada menempel pada matras atau tempat tidur. Posisi tersebut bisa memungkinkan ibu melahirkan dengan normal, selain itu posisi tersebut bisa memudahkan dalam persalinan normal. Gerakan selain sujud dan bisa digunakan untuk membantu dalam proses persalinan normal adalah dengan naik turun tangga. Naik turun tangga bisa membantu untuk persalinan normal.
- Energi
Yang harus dipersiapkan oleh ibu hamil selanjutnya adalah energi untuk persalinan. Diharapkan ibu tidak terasa lemas saat akan melahirkan sebab jika ibu lemas energi yang akan digunakan untuk mengejan berkurang. Melahirkan normal dibutuhkan energi yang ekstra, sehingga ibu perlu melakukan konsultasi dengan ahli kesehatan, termasuk konsumsi makanan sehat untuk ibu hamil. Saat disuruh untuk mengejan, ibu bisa melakukan mengejan dengan kuat. Jika energinya sedikit, ibu tidak bisa mengejan dengan kuat.
- Rileks
Ibu diharapkan untuk melewati kehamilan dengan rasa rileks. Untuk membuat ibu rileks, ibu bisa mengatur pernafasan, melakukan meditasi dan juga melakukan yoga, mendengarkan musik, spa, melakukan pemijatan dengan minyak dan wewangian.
- Jangan Kelelahan
Saat mendekati HPL, ibu disarankan untuk tidak mengalami kelelahan. Gangguan kehamilan ini bisa membuat ibu memiliki energi yang sedikit ketika bersalin kelak. Kelelahan merupakan faktor yang bisa membuat ibu hamil tidak bisa melahirkan secara normal. Saat mendekati HPL, ibu hamil bisa melakukan gerakan-gerakan yang mendukung persalinan normal namun usahakan untuk tidak kelelahan. Selain menghindari kelelahan, asupan nutrisi ibu hamil perlu dijaga dengan memakan makanan yang mengandung kalori cukup sebagai simpanan energi untuk persalinan kelak.
- Melatih Otot
Senam dan olahraga yang dilakukan saat hamil trimester akhir berfungsi untuk bisa melatih otot. Gerakan ringan itu seperti gerakan dahi, gerakan kepala, gerakan hidung, jongkok, mencium dan menyentuh lantai dengan lutut bisa membantu bayi bisa menempatkan posisi terbaiknya, posisi itu juga bisa mendorong bayi masuk ke dalam rongga panggul sehingga posisi sungsang bisa diminimalisir. Letak posisi janin sangat diperlukan untuk melahirkan secara normal, jika posisi bayi sungsang maka ibu itu tidak bisa untuk melahirkan dengan cara normal.
- Banyak Berdoa
Persiapan fisik saja tidak cukup, ibu juga membutuhkan persiapan psikis untuk bisa melakukan persalinan normal. Banyak berdoa kepada tuhan YME bisa membuat kondisi psikis ibu tenang dalam menghadapi persalinan kelak.
- Percaya dan Yakin
Percaya dan yakinlah bahwa bisa melahirkan dengan normal dan semuanya akan baik-baik saja. Hilangkan pikiran negatif dan kecemasan ibu, pikiran negatif dan kecemasan itu akan membuat ibu tegang sehingga ibu tidak siap untuk melahirkan dengan cara normal. Untuk membuat yakin dan percaya, tanamkanlah bahwa melahirkan adalah proses yang normal, proses yang alami dan harus untuk dilalui, banyak ibu yang selamat dan buktinya mereka banyak yang bisa melaluinya, anda pun tentu juga bisa.
- Jangan Tegang
Perasaan tegang merupakan larangan ibu hamil yang akan menimbulkan kerugian bagi ibu. Kerugian itu diantaranya adalah membuat Hb menjadi turun, tensi menjadi tinggi, denyut jantung melemah atau meningkat dan ibu mengalami sesak nafas. Tegang bisa membuat otot di alat vital wanita menjadi kaku. Otot yang kaku akan membuat proses melahirkan akan menjadi sulit. Melahirkan dengan normal membutuhkan otot yang luwes dan juga fleksibel. Keluwesan otot perut, otot panggul dan otot paha sangat dibutuhkan ketika akan melalui persalianan normal. Rileks adalah salah satu jalan yang bisa dilakukan untuk meluweskan otot-otot tersebut, menenangkan pikiran juga membuat ibu yang akan melahirkan bisa menjalani setiap prosesnya dengan baik.
- Dukungan
Dukungan dari pihak keluarga sangat dibutuhkan untuk persiapan mental ibu yang akan melahirkan. Seperti saat menjalani proses kehamilan, melahirkan merupakan proses yang harus dilalui oleh setiap wanita. Butuh banyak dukungan dari suami, keluarga dan juga sahabat untuk bisa melewati proses persalinan dengan lancar dan juga selamat. Selain membuat ibu hamil tenang, rileks dan juga memiliki kondisi psikis yang bagus, dukungan itu bisa membuat ibu lebih bisa termotivasi untuk bisa melahirkan dengan selamat dan juga melahirkan dengan cara normal. Ketika ibu memiliki dan mengetahui berbagai cara yang bisa digunakan untuk melahirkan normal, peluang ibu untuk bisa melahirkan dengan normal pun akan semakin besar.
Melahirkan Normal Tanpa Jahitan
Setelah persalinan selesai, ibu masih ditakutkan dengan proses menjahit bagian robekan di daerah sekitar vagina dan juga anus. Jahitan pada saat melahirkan dikarenakan adanya robekan di bagian area kewanitaan. Robekan atau kewanitaan itu disebut dengan episiotomi, episiotomi itu adalah pengguntingan yang dilakukan untuk membuka jalan lahir bayi. Meski dokter melakukan anestesi, ada baiknya ibu memperkecil kemungkinan terjadinya jahitan dan juga robekan tersebut. Berikut ini adalah cara melahirkan tanpa adanya jahitan atau robekan di jalan lahir :
Sering Latihan
Latihan yang digunakan saat hamil dengan mengikuti tips olahraga seperti senam kegel, yang bermanfaat untuk membuat otot vagina, otot panggul dan juga otot paha menjadi lebih luwes. Masalah yang terjadi saat ini adalah ketidakluwesan ketiga otot tersebut membuat ibu hamil sulit untuk melakukan persalinan normal. Jika melahirkan dengan otot yang tidak luwes akibatnya adalah tenaga medis melebarkan jalan lahir tersebut dengan cara merobek jalan lahir pada ibu tersebut. Jika jalan lahir dirobek tentu saja ibu hamil akan memiliki jahitan di jalan lahirnya untuk merekatkan robekan itu.
Sering Jongkok
Agar tidak terkena jahitan atau robekan, ibu hamil diharuskan untuk sering-sering melakukan latihan jongkok. Jongkok itu bisa digunakan untuk melatih paha, panggul dan juga otot kewanitaan agar lebih terlatih.
Kontrol Berat Badan Bayi
Agar tidak terkena jahitan atau robekan, ibu hamil harus selalu memantau untuk mengontrol berat badan bayi yang ada di dalam rahimnya. Perkembangan janin dengan berat yang terlalu besar, ibu hamil itu harus melahirkan dengan menggunakan robekan dan juga jahitan. Bayi yang terlalu besar jalan lahir ibu harus dirobek agar memudahkan bayi tersebut lahir ke dunia ini.
Sabar
Agar terhindar dari jahitan, ibu dianjurkan untuk sabar saat proses persalinan berlangsung. Kebanyakan ibu yang akan melahirkan terburu-buru untuk mengejan saat persalinan itu berlangsung. Jika terburu-buru mengejan, bayi pun akan dikeluarkan dengan paksa sehingga robekan di jalan lahir bisa terjadi secara manual. Ibu hamil harus sabar menunggu kepala bayi tersebut turun dengan santai setelah kepala bayi turun, ibu baru bisa melakukan mengejan.
Rileks
Rileks juga bisa membuat ibu terhindar dari proses jahitan dan juga proses robekan. Saat persalinan penting bagi ibu hamil utnuk tidak tegang agar otot kewanitaan tidak menjadi kaku dan juga tidak menjadi tegang. Ibu juga harus melemaskan rahang di mulut bagian bawah sebab erat sekali kaitannya antara otot di rahang mulut bawah dengan otot vagina sang ibu. Jika otot rahang bawah luwes maka otot vagina ibu pun juga akan luwes atau lemas.
Jangan Angkat Pantat
Yang harus diingat agar tidak melahirkan dengan jahitan atau robekan dalah jangan sampai ibu yang melahirkan itu mengangkat pantatnya ke kanan dan ke kiri. Pantat yang banyak bergerak itu akan membuat ibu melahirkan dengan robekan dan juga jahitan. Agar menghindarinya, ibu harus meletakkan pantatnya di tempat tidur, usahakan untuk tenang dan juga terkendali. Jika ibu mengangkat pantat, suruhlah petugas medis yang membantu persalinan untuk mengingatkan agar tidak mengangkat pantat.
Pihak Medis Yang Menolong Persalinan
Langkah terakhir yang bisa digunakan atau menghindarkan ibu yang akan melahirkan dari jahitan dan robekan adalah pihak medis yang menolong ibu dalam proses persalinan. Ibu harus memilih penolong persalinan yang sabar dan juga mau menahan bagian kewanitaan ibu dengan kuat dan juga terkendali. Jika petugas medis mau menahan bagian kewanitaan ibu besar kemungkinan robekan dan jahitan bisa dihindari. Pilihlah petugas medis yang juga sabar, dimana petugas tersebut tidak terburu-buru melakukan pengguntingan dan robekan di jalan lahir sang ibu. Keterampilan petugas medis juga sangat dibutuhkan dalam proses persalinan tersebut.
Jangan Mengejan Sebelum Waktunya
Ibu yang akan melahirkan akan terasa ingin BAB, oleh sebab itulah ibu tersebut akan mengejan dengan sendirinya tanpa dia sadari. Ibu harus bisa menahan keinginannya untuk mengejan, sebab mengejan sebelum waktunya bisa membuat robekan secara manual di jalan lahir selain itu bisa membuat vagina ibu menjadi bengkak.
Manfaat
Banyak manfaat yang akan ibu peroleh ketika ibu melahirkan secara normal. Manfaat itulah yang menyebabkan banyak ibu memilih untuk melahirkan normal dibandingkan dengan operasi caesar. Memang saat operasi ibu tidak akan mengalami kesakitan menjelang persalinan, namun operasi yang dilakukan untuk persalinan memiliki resiko lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang melahirkan dengan normal. Ibu yang menjalani persalinan normal akan merasakan sakit di awal namun melegakan saat akhir persalinan, sedangkan ibu yang menjalani operasi tidak sakit di awal namun sakit setelah paska operasi. Berikut ini berbagai macam manfaat melahirkan secara normal :
1. Pulih Lebih Cepat
Keuntungan pertama dari melahirkan secara normal adalah ibu akan memiliki pemulihan luka yang lebih cepat dibandingkan dengan operasi. Memang saat melahirkan secara normal, prosesnya lebih berat dibandingkan dengan yang melahirkan dengan cara operasi Saat proses persalinan selesai, ibu yang melahirkan normal bisa memulihkan dirinya dan memulihkan lukanya lebih cepat dibandingkan dengan yang operasi. Ibu yang melahirkan dengan normal enam jam setelah melahirkan akan bisa berjalan kemana mana.
2. Bebas Bergerak
Melahirkan normal bisa membuat ibu tersebut bebas bergerak kemana-mana, hal itu dikarenakan saat melahirkan normal jahitannya tidak sebanyak dengan jahitan saat operasi, saat operasi jahitannya sebanyak 7 lapisan perut. Bahaya operasi caesar, ibu yang menjalankannya itu tidak akan bebas bergerak sebab jahitan di lapisan perutnya akan terasa sakit jika digunakan untuk bergerak. Sehari setelah melahirkan secara normal, ibu hamil akan bisa berjalan dan bergerak tanpa harus merasakan rasa sakit pada jahitan.
3. Ikatan Batin Kuat
Saat melahirkan dengan normal tidak hanya ibu saja yang berjuang, namun bayi yang ada di dalam kandungan pun akan ikut berjuang bersama-sama dengan sang ibu untuk bisa lahir ke dunia. Tidak heran jika ibu yang melahirkan dengan normal mampu memiliki ikatan batin yang lebih kuat setelah melahirkan. Tes MRI yang dilakukan menunjukkan fakta bahwa sensitivitas dalam mengatur emosi dan juga motivasi di bagian otak pada ibu yang melahirkan dengan cara normal lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang melahirkan dengan cara operasi. Ibu yang melahirkan normal lebih responsif terhadap tangisan anaknya.
4. Mudah Dalam Melakukan IMD
Ibu akan memiliki ikatan batin yang kuat dengan bayi yang dilahirkannya, sehingga bayi juga akan memiliki ikatan yang baik terhadap ibunya saat melakukan IMD. Ikatan batin yang sudah kuat itu bisa menciptakan kerja sama dalam kegiatan menyusui untuk yang pertama kalinya. Menyusui pertama kali tidak semudah yang dibayangkan banyak orang, menyusui pertama kali atau IMD tidak akan bisa tercipta jika ikatan batin kedua belah pihak tidak bagus atau tidak kuat.
5. Bayi yang Sehat
Melahirkan normal memiliki banyak manfaat terutama untuk bayi. Penelitian menjelaskan bahwa persalinan normal akan membuat bayi memiliki paru-paru yang lebih kuat dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan secara Caesar. Alasannya adalah paru-paru yang matang itu akan dimiliki oleh bayi yang dikeluarkan melalui vagina, proses pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh bayi lebih lancar. Bayi yang dilahirkan dengan proses normal juga memiliki komplikasi yang lebih rendah. Bayi yang dilahirkan secara normal juga memiliki daya juang yang tinggi kelak sebab, dia telah berusaha untuk lahir dari rahim ibunya dengan perjuangan yang dilakukannya.
6. Pendarahan Sedikit
Ibu yang melahirkan normal akan mengalami sedikit pendarahan dibandingkan dengan ibu yang melakukan tindakan operasi. Alasannya adalah luka saat operasi lebih banyak dibandingkan dengan persalinan normal. Jika luka semakin banyak maka pendarahan pun juga akan semakin banyak.
7. Lebih Murah
Operasi memakan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan persalinan normal. Bagi ibu hamil yang tidak memiliki jaminan sebaiknya untuk mengusahakan persalinan normal sebab biayanya lebih sedikit dibandingkan dengan operasi.
8. Tidak Ada Jarak Kehamilan
Manfaat persalinan normal adalah jika ibu hamil ingin memiliki anak dalam waktu yang dekat minimal 2 tahun itu tidak akan menjadi masalah untuknya. Berbeda halnya dengan operasi, jarak kehamilan sangat ditentukan. Ibu tidak boleh hamil dalam jangka waktu yang berdekatan, alasannya adalah penyembuhan luka atau bekas jahitan operasi membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan persalinan normal.
9. Pemulihan Rahim Lebih Cepat
Ibu yang melahirkan dengan normal bisa memulihkan rahim ke bentuk semula lebih cepat dibandingkan dengan operasi.
10. Kelenjar Susu Mudah Keluar
Ibu yang melahirkan dengan normal bisa memicu kelenjar susu cepat keluar, sedangkan ibu yang melahirkan dengan cara caesar dia akan lambat dalam memproduksi kelenjar susu. Produksi kelenjar susunya harus dipacu menggunakan cara memperbanyak ASI dengan makanan tertentu.
11. Daya Tahan Tubuh Stabil
Bayi yang dilahirkan dengan cara normal memiliki daya tahan tubuh yang stabil, daya tahan tubuh itu bisa melindungi bayi terhadap alergi.
12. Resiko Terkena Asma Rendah
Resiko terkena asma rendah untuk bayi yang dilahirkan dengan cara normal alasannya adala paru-paru bayi lebih matang. Jalan nafasnya juga lebih lancar dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan dengan cara caesar.
Bahaya
Meski banyak manfaatnya, bukan berarti persalinan normal tidak memiliki resiko. Baik itu normal maupun caesar tentu memiliki resiko masing-masing. Berikut ini adalah bahaya atau resiko melahirkan dengan cara normal yang harus diketahui oleh masyarakat khususnya bagi ibu hamil :
- Kerusakan Otot Elevator Ani – Otot tersebut letaknya di sekitar anus, kerusakan otot itu bisa terjadi saat mengejan persalinan normal. Ibu yang melahirkan dengan cara normal akan mengejan dan membuat otot tersebut tegang dan akhirnya rusak.
- Disfungsi Dasar Panggul – Rusaknya otot di sekitar anus bisa membuat ibu hamil mengalami ketidak fungsian dasar panggul.
- Menurunkan Kualitas Hidup Wanita – Wanita yang memiliki disfungsi dasar panggul akan menurunkan kualitas hidupnya sehingga, hidup sebelum persalinan akan terasa lebih berkualitas dibandingkan dengan setelah persalinan.
- Nyeri – Saat mengejan di persalinan normal ibu akan merasakan rasa nyeri yang luar biasa, rasa nyeri itu akan terasa di perut dan juga vagina.
- Trauma – Akibat melahirkan dengan normal ibu banyak yang mengalami trauma akibat rasa sakit yang ditimbulkan saat persalinan. Ibu takut menjalani persalinan normal kembali.
- Baby Blues – Depresi dan rasa trauma itu bisa menyebabkan ibu terkena sindrom baby blues setelah melahirkan bayinya dengan normal. Sindrom itu ditandai dengan kelakuan sang ibu yang tidak mau mengurus bayinya dan mengurus dirinya sendiri.
- Disfungsi Seksual – Ibu akan mengalami disfungsi seksual sebab mengalami disfungsi dasar panggul.
- Inkontinensia Urin – Inkontinensia urin adalah kondisi medis dimana sang ibu bisa kehilangan kendali dari kandung kemih. Akibatnya adalah ibu tidak bisa mengontrol dirinya dalam berkemih sehingga menyebabkan ibu tersebut sering ngompol dan kebocoran urin.
- Alvi – Alvi merupakan gangguan membuang sisa metabolisme berupa feses yang dikeluarkan saat BAB, hal itu menjadi resiko bagi ibu yang melahirkan dengan cara normal. Ibu yang memiliki bekas jahitan di dekat anus memiliki resiko terkena alvi tersebut.
- Konstipasi Kronis – Ibu yang melahirkan dengan normal akan rentan terkena konstipasi kronis dimana ibu itu akan kesusahan dalam buang air besar dikarenakan sembelit. Ibu yang memiliki bekas jahitan di sekitar anus akan mengalami konstipasi ini sebab menahan rasa ingin BAB.
- Prolaps Organ Panggul – Melahirkan dengan cara normal bisa menurunkan kinerja organ panggul, penyebabnya adalah otot panggul yang lemah ketika menyangga organ seperti kandung kemih dan juga uterus.
Melahirkan merupakan masa yang mendebarkan sekaligus masa yang ditunggu-tunggu oleh ibu yang sedang hamil, hal itu dikarenakan tidak lama lagi ibu tersebut bisa menggendong dan melihat buah hatinya lahir ke dunia ini. Tidak sedikit ibu yang mengalami was-was, takut dan juga di benaknya timbul bayangan-bayangan yang menakutkan. Sebaiknya ibu yang hendak melahirkan dengan normal mempersiapkan fisik dan mentalnya dengan baik, mental dan fisik yang kurang bagus bisa berpengaruh terhadap proses persalinan ibu tersebut.
Tindakan indikasi episiotomi sering dilakukan oleh dokter kandungan atau bidan ketika ibu melahirkan normal dengan berat bayi lebih dari 3,5 kg. Masalah lain yang membutuhkan episiotomi adalah ketika ibu melahirkan bayi yang pertama, melahirkan dengan bantuan alat seperti forceps dan juga persalinan dengan bayi sungsang. Setelah ibu melahirkan maka ibu membutuhkan tindakan jahitan pada luka […]
Adanya beberapa ciri ciri kontraksi akan melahirkan secara normal memang membuat ibu merasakan nyeri dan mulas yang tidak tertahankan. Sebenarnya rasa sakit dan nyeri yang parah ini bisa terjadi karena leher rahim yang membuka untuk membantu persalinan normal terjadi secara lancar. Dalam persalinan caesar proses ini tidak terjadi karena bayi akan dikeluarkan dengan metode bedah […]
Setelah melewati beberapa gangguan kehamilan trimester 3 maka sekarang ibu sudah siap untuk melahirkan. Proses persalinan ini tentunya memang sangat di tunggu sehingga ibu sering merasa stres tentang persalinan yang akan terjadi. Jika ini adalah persalinan pertama maka tentunya ibu tidak memiliki pengalaman. Berbagai cerita menakutkan mungkin akan terdengar dan Anda merasa semakin cemas. Tapi […]
Induksi persalinan adalah sebuah tindakan yang dilakukan untuk membantu ibu hamil yang akan melahirkan agar menjadi lebih mudah dengan memberikan rangsangan berkontraksi. Biasanya ini dilakukan sebelum ada ciri ciri kontraksi akan melahirkan sehingga bayi yang sudah siap lahir tidak tertahan terlalu lama. Kemudian induksi juga bisa menjadi alasan untuk menyelamatkan keadaan ibu dan bayi dalam […]
Tekanan darah tinggi pada ibu hamil menjadi masalah klasik yang sangat menakutkan untuk semua ibu hamil. Kondisi darah tinggi bisa muncul sejak awal kehamilan kemudian menurun pada trimester kedua dan mulai naik lagi pada awal trimester ketiga. Riwayat tekanan darah tinggi yang terus menerus selama kehamilan bisa menyebabkan kondisi kesehatan ibu menurun. Ancaman komplikasi termasuk […]
Melahirkan alami adalah salah satu metode melahirkan yang paling banyak dipertimbangkan oleh setiap pasangan. Melahirkan alami tidak menggunakan obat atau berbagai metode bedah seperti caesar yang memiliki resiko operasi caesar. Melahirkan alami lebih mengandalkan kekuatan ibu untuk memberikan aspirasi yang alami kepada bayi dalam kandungan. Persalinan ini dianggap lebih minim resiko dan bisa membuat bayi […]
Usus buntu sebenarnya bukan termasuk jenis penyakit. Ketika terjadi peradangan pada usus buntu maka ini akan menyebabkan infeksi yang bisa menjadi bahaya untuk penderitanya. Peradangan pada usus buntu juga bisa terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil biasanya memiliki waktu penyembuhan yang lebih lama. Terlebih ibu hamil merasa khawatir jika operasi usus buntu juga berbahaya untuk […]
Banyak ibu yang mulai berpikir tentang resiko melahirkan normal setelah caesar. Memang hal ini berbahaya tapi semua bisa mungkin terjadi jika kondisi kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan bisa memenuhi syarat. Dokter kandungan juga bisa memberikan rekomendasi persalinan normal jika memang itu baik untuk ibu dan bayi. Tanpa ijin dari dokter sebaiknya Anda juga tidak […]
Bisa melahirkan secara normal memang salah satu pencapaian yang luar biasa untuk ibu. Namun biasanya ada berbagai faktor yang menyebabkan ibu tidak bisa melahirkan normal sehingga harus memilih persalinan caesar. Namun bagi anak kedua atau seterusnya maka ibu bisa berusaha agar tetap bisa melahirkan normal, meskipun ada beberapa resiko melahirkan normal setelah caesar. Tapi memang […]