8 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tekanan darah tinggi pada Ibu hamil masih sering didapatkan. Hal ini menjadi resiko yang cukup serius bagi Ibu hamil. Berbagai penanganan atau pengobatan hipertensi dilakukan oleh dokter dan bidan guna mencegah dampak atau komplikasi dari hipertensi dalam kehamilan sendiri umumnya menjadi salah satu tanda atau gejala pre-eklampsia pada ibu hamil yang bisa menjadi eklampsia. Eklampsia sendiri dapat kemudian menjadi sindrom HELLP.

(Baca juga: Cara mencegah hipertensi pada Ibu hamil)

Umumnya Ibu dengan hipertensi terjadi karena riawayat jarang memeriksakan diri sejak awal kehamilan, atau pola hidup saat hamil yang kurang tepat. Tentu bila ditemukan tanda hipertensi, maka Ibu perlu untuk berjuang mengembalikannya demi kesehatan diri dan janin. Pengontrolan sendiri dapat dilakukan dengan memeriksakan diri pada dokter dan bidan. Namun selain itu, kita juga perlu mengetahui, hal apa saja yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi tersebut. (Baca juga: Gejala keracunan kehamilan)

Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

1. Diet pola makan

Penyebab hipertensi umumnya adalah akibat pola diet dalam hal ini pola makan yang tidak baik. Beberapa makanan seperti makanan yang mengandung banyak lemak dan tinggi garam seperti makanan fast food termasuk salah satu faktor menyebabkan mudahnya Ibu hamil mengalami hipertensi. Oleh karenanya, Ibu hamil sebaiknya menhindari dulu mengkonsumsi makanan seperti itu, jika mungkin terasa berat, Ibu hamil boleh mencoba mengurangi porsi atau frekuensi makan makanan tersebut secara perlahan-lahan dulu. (Baca juga: Ibu hamil donor darah  , Bolehkan Ibu Hamil Makan Sate Kambing ?)

Makanan tinggi lemah memiliki molekul besar dan di dalam darah akan terbawa sesuai dengan aliran darah. Akibatnya kandungan lemak jahat kemudian akan terakumulasi menyebabkan trombosis pada pembuluh darah. Dimana pembuluh darah akan terkumpul plak-plak lemak di sepanjang dindingnya, sehingga dalam waktu panjang akan membuat aliran darah menjadi sempit. Teorinya mirip seperti saluran selang yang memiliki lubang sempit cenderung memiliki arus air yang deras dibanding dengan selang dengan lubang yang besar. Mekanisme tersebut menyebabkan terjadinya hipertensi bahkan bisa menyebabkan stroke. (Baca juga: Darah tinggi pada Ibu hamil  , Anemia pada Ibu Hamil)

Pola konsumsi garam atau makanan cepat saji banyak juga menggunakan penyedap rasa tambahan. Akibatnya makanan-makanan tersebut mengandung banyak sekali geram natrium. Sifat garam natrium adalah menarik cairan sehingga menjadi bertumpuk. Akibatnya dalam sistem sirkulasi darah, natrium akan menarik cairan ke dalam sirkulasi darah dan menyebabkan jumlah cairan yang banyak dan terjadi kenaikan tekanan cairan dalam spekulasi terhadap pembuluh darah. (Baca juga: Tanda keguguran tanpa perdarahan , Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil)

Oleh sebab itu, bagi Ibu hamil sebaiknya mengurangi mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan mengandung garam yang banyak terutama paling sering seperti makananan cepat saji atau fast food. Ibu hamil sebaiknya mulai mengganti cemilan dengan buah-buahan, atau menambahkan buah-buahan dalam menu makanan, sehingga membuat makanan lebih sehat serta memberikan rasa kenyang sebagai pengganti ngemil terutama ngemil makanan atau snack yang mengandung banyak penyedap rasa. (Baca juga: Bahaya darah rendah pada Ibu  hamil , Bahaya Fast Food bagi Ibu Hamil)

2. Konsumsi makanan berumber kalium

Dikatakan bahwa naiknya tekanan darah adalah akibat tidak seimbangnya kadar kalium dan natrium. Dimana bila kadar natrium terlampau tinggi, maka dapat menyebabkan terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Oleh karenanya, selain dengan mengurangi asupan natrium, cara lainnya adalah dengan mengimbanginya dengan meningkatkan asupan kalium. (Baca juga: Penyebab Ibu hamil darah rendah , Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Awal Kehamilan)

Dikatakan mengkonsumsi makanan bersumber kalium dapat membantu mengontrol tekanan darah tinggi atau hipertensi pada Ibu hamil. Contoh sumber makanan yang mengandung kalium yang banyak misalnya dari buah pisang dan juga kacang-kacangan. (Baca juga: Tanda-tanda keguguran , Manfaat Pisang untuk Ibu Menyusui)

3. Olahraga

Salah satu metode untuk menstabilkan tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah dengan melakukan olahraga. Umumnya orang-orang mengalami hipertensi akibat tubuhnya tidak lagi melakukan aktivitas atau olahraga yang memerlukan aktivitas fisik. Olahraga mampu mengatur tekanan darh tinggi serta melancarkan peredaran darah tubuh. Jika tidak terbiasa berolahraga, maka akan membuat tubuh mudah mengalami lelah saat beraktivitas ringan. Hal ini terjadi dikarenakan faktor meningkatnya denyut jantung akibat tidak terbiasa dengan aktivitas fisik. (Baca juga: Preeklampsia , Larangan untuk Ibu Hamil Muda)

Diharapkan dengan berolahraga, maka mampu membuat jantung dan sirkulasi darah terbiasa dalam keadaan beraktivitas. Sehingga denyut jantung dan sistem sirkulasi mampu beradaptasi dan menyesuaikan peredaran darah, sehingga bisa terhindar dari hipertensi. Bagi Ibu hamil, pilihlah aktivitas atau olahraga yang tidak terlalu memberatkan bagi tubuh dan tidak mempengaruhi keadaan janin. Berkonsultasilah dengan dokter atau bidan tentang aktivitas yang cocok sesuai dengan usia kehamilannya. Secara umum, sebenarnya terdapat senam tertentu yang biasa dilakukan oleh Ibu hamil agar tetap bisa berolahraga. (Baca juga: Penyebab eklampsia , Penyebab Jantung Berdebar Pada Ibu Hamil)

4. Istrahat yang cukup

Biasanya hipertensi juga terjadi akibat suatu faktor kelelahan tubuh. Terutama saat masa hamil, maka kemampuan Ibu atau tenaga Ibu lebih terkuras sebab bobot tubuh Ibu hamil semakin meningkat seiring pertumbuhan dan perkembangan janin. Hal ini tentu membutuhkan atau memakana tenaga ekstra bagi Ibu hamil dibanding biasanya. Terlabih lagi asupan nutrisi yang dikonsumsi juga terbagi atas Ibu dan janinnya. (Baca juga: Tanda-tanda bahaya kehamilan , Gejala Hamil Muda )

Disela-sela aktivitas, biasanya aktivitas rumah tangga atau pekerjaan, Ibu hamil juga perlu beristrahat yang cukup. Dikatakan bahwa beberapa keadaan hipertensi dapat kembali stabil setelah beristrahat yang cukup. Selain itu, dengan beristrahat juga dapat menjaga daya tahan tubuh terhadap penyakit-penyakit lainnya. (Baca juga: Bolehkah Ibu hamil makan sate kambing)

5. Hindari kafein

Bagi beberapa orang yang sudah terbiasa meminum kafein, mungkin akan sulit untuk mengurangi jumlah asupannya sehari-hari, apalagi untuk berhenti. Namun ternyata dikatakan bahwa kafein sendiri ternyata memiliki efek meningkatkan denyut jantung atau membuat jantung menjadi berdebar-debar. Ternyata hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah atau menyebabkan hipertensi. (Baca juga: Bolehkah Ibu hamil makan cokelat , Bahaya Teh Bagi Ibu Hamil)

Dengan meningkatnya denyut jantung maka secara otomatis jantung juga memompa dengan cepat, sehingga terjadi peningkatan curah jantung baik secara output dan input dari jantung. Hal tersebut mempercepat sirkulasi serta meningkatkan tekanan sirkulasi darah yang mengalir ke seluruh tubuh. Akibatnya hal tersebut akan menyebabkan terjadinya hipertensi. Oleh karenanya, Ibu hamil yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi kafein sebaiknya mulai mengurangi asupan kafein bahkan dihindari dulu untuk sementara. Kafein sendiri terdapat pada minuman seperti kopi dan teh. (Baca juga: Bahaya MSG untuk Ibu hamil , Bahaya Kopi Untuk Ibu Menyusui)

6. Konsumsi makanan penurun tekanan darah

Beberapa makanan juga dikatakan dapatmemberikan efek menurunkan tekanan darah. Hal ini paling sering dilakukan dan paling banyak dicoba oleh masyarakat walaupun bagi beberapa orang hasilnya mungkin mesih kurang memuaskan. Beberapa makanan yang dapat menurunkan tekanan darah dan sering dikonsumsi sehari-hari misalnya buah jeruk, coklat, ikan, serta bawang putih. Sebaiknya jangan sembarang mengkonsumsi sesuatu yang masih jarang dikonsumsi terutama saat keadaan hamil. Sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter tentang makanan yang dikonsumsi. (Baca juga: Penyebab hamil diluar kandungan , Bahaya DBD Bagi Ibu Hamil)

7. Obat medis dan herbal

Saat ini mengkonsumsi obat menjadi cara yang cukup efektif adal menangani hipertensi. Sebenarnya terbanyak banyak jenis obat dengan cara kerja yang berbeda-beda dalam proses menurunkan tekanan darah. Namun, apapun obat tersebut, baik secara medis maupun obat herbal, maka Ibu hamil sebaiknya tetap perlu berkonsultasi dengan dokter. Hal ini bertujuan agar Ibu hamil tidak sembarangan mengkonsumsi obat, sebab sembarang mengkonsumsi obat terutama obat golongan tertentu yang bersifat toksik dan teratogenik, dapat mempengaruhi kesehatan Ibu saat hamil dan juga kesehatan janin. (Baca juga: Kelebihan melahirkan normal dibanding caesar , Bolehkah Ibu Menyusui Minum Obat ?)

8. Hindari stres

Salah satu faktor pemicu terjadinya peningkatan tekanan darah atau hipertensi adalah keadaan pikiran yang lelah atau mengalami stres. Dalam keadaan stres terjadi peningkatan hormon stres juga yang ternyata memiliki dampak mempengaruhi sistem sirkulasi darah dan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah. Faktor aktivitas berat, perubahan bentuk tubuh, serta pengalaman baru pertama kali mengandung juga paling sering menyebabkan Ibu hamil mengalami stres. Akibatnya hal tersebut memicu terjadinya hipertensi bagi Ibu hamil. (Baca juga: Penyebab mimisan pada Ibu  hamil , Cara Menghilangkan Stres Saat Hamil)

Cara untuk menurunkan tekanan darah ini sendiri adalah dengan mengurangi stres itu sendiri. Ibu hamil juga perlu mencari hiburan atau refresing untuk menyegarkan pikiran. Ada banyak cara untuk menenangkan pikiran, hal tersebut tergantung dari keinginan Ibu hamil. Ibu hamil juga bisa mencoba misalnya dengan beristrahat, berkumpul dan bercengkrama dengan keluarga, menonton, membaca, jalan-jalan atau melakukan kegiatan menyenangkan lainnya. (Baca juga: Amankah antibiotik bagi Ibu hamil)

fbWhatsappTwitterLinkedIn