5 Manfaat Kepiting Bagi Ibu Hamil Muda dan Tua

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Variasi masakan laut seperti kepiting memang mampu menggugah selera siapapun termasuk Ibu hamil yang seringkali menginginkan ini-itu, yang diistilahkan dengan sebutan ‘ngidam’. Terlebih lagi memang cita rasa khas tersendiri yang dimiliki oleh kepiting, di samping kandungan nutrisi yang juga baik bagi kesehatan. Lantas amankah kepiting bila dikonsumsi oleh Ibu hamil?

Bahaya Merkuri pada Kepiting

Sejauh ini memang masih kontroversial terkait aman atau tidaknya kepiting apabila dikonsumsi oleh Ibu hamil. Hal ini karena kandungan merkuri (mercury) yang ada di dalam kepiting. Menurut American Pregnancy Association (APA) kepiting memiliki kandungan merkuri yang memang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan jenis hewan laut lainnya yang biasanya dijadikan santapan, seperti ikan tuna dan kerapu.

Sedemikian sehingga kandungan merkuri tersebut dinilai akan memiliki dampak tidak baik bagi perkembangan otak dan sistem saraf bagi janin (bayi) yang ada di dalam kandungan. Oleh karena itu, pengkonsumsian kepiting bagi Ibu hamil dan anak-anak memiliki tingkat porsi aman tersendiri yang memang direkomendasikan, yaitu tidak lebih dari 6 ons kepiting setiap minggunya.

Sedangkan terlepas dari bahaya merkuri tersebut apabila kepiting dikonsumsi sesuai dengan porsi yang direkomendasikan sebagai batas aman. Kepiting sebenarnya memiliki manfaat yang secara klinis juga sudah diakui berdasarkan kandungan di dalamnya, antara lain :

1. Kandungan Vitamin B 12

Seorang wanita yang sedang hamil biasanya memiliki metabolisme yang rendah sehingga akan lebih mudah terserang penyakit dibandingkan ketika sebelum hamil. Oleh karena itu, manfaat kepiting bagi ibu hamil baik untuk dikonsumsi karena kandungan B12 mampu membantu menjaga stamina pada Ibu hamil sehingga, tidak mudah telah dan rentan terkena penyakit.

Selain itu, kandungan vitamain B12 yang ada di dalam kepiting juga mampu membantu perkembangan janin (bayi). Apabila kekurangan vitamin B12 tersebut terbukti bisa mengakibatkan terjadinya keterbelakangan mental yang nantinya akan dialami oleh sang bayi ketika lahir.

2. Kandungan Omega 3

Kandungan Omega 3 yang ada di dalam kepiting merupakan zat yang dapat membantu perkembangan proses penglihatan dan kognitif janin (bayi) yang ada di dalam kandungan. Yang mana, seorang Ibu juga perlu untuk mempersiapkan kebutuhan bayinya ketika lahir akan ASI ekslusif dan kebutuhan ASI eksklusif tersebut bisa disiapkan oleh sang Ibu dengan mengkonsumsi kepiting yang memiliki kandungan Omega 3. Dengan kata lain, kepiting juga mampu menjadi penyedia kebutuhan ASI eksklusif bagi bayi dengan kandungan Omega 3 yang dimilikinya.

(Baca juga : cara memperbanyak ASImakanan sehat untuk ibu menyusui)

3. Kandungan Protein

Manfaat kepiting bagi ibu hamil juga terdapat kandungan protein yang sangat berguna untuk perkembangan otak janin (bayi) di dalam kandungan. Selain fungsi lainnya yang bisa membantu memperbaiki sel-sel rusak pada tubuh sang Ibu. Selain itu, kandungan protein juga memiliki fungsi yang sangat vital sebagai zat pembangun dalam pembentukan ketuban dan sel darah merah sang Ibu. Ditambah lagi dengan kandungan kolesterolnya yang rendah meskipun memiliki kadar protein yang tinggi.

4. Kandungan Kalsium

Kandungan kalsium ini sangatlah baik untuk kesehatan dan kekuatan tulang bagi sang Ibu termasuk bagi janin (bayi) yang masih dalam tahap pembentukan di kandungan. Oleh karena itu, mengkonsumsi kepiting juga bermanfaat bagi kesehatan tulang dan menjadikan tulang kuat.

(Baca juga asupan kalsium lainnya : manfaat cumi bagi ibu hamil – manfaat telur asin bagi ibu hamil)

5. Kandungan Selenium

Kandungan selenium ini merupakan kandungan yang terdapat pada kepiting dengam fungsinya sebagai penangkal radikal bebas. Sedemikian sehingga kandungan selenium ini bisa menjadi pelindung bagi sang Ibu supaya terhindar dari berbagai penyakit dan kerusakan sel-sel tubuh lainnya.

Sejauh ini, penelitian yang dilakukan tentang kepiting sebatas dagingnya saja, belum mencapai telurnya. Yang mana, daging kepiting sendiri mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu 18g per 100g daging, sedangkan 89g per 100g daging untuk kandungan kalsium namun rendah akan lemak atau kolesterol. Selain itu, kepiting juga mengandung EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid) yang merupakan komponen asam lemak Omega 3 yang sangat penting dalam pembentukan membran sel otak bagi janin sejumlah 0,3 gram. Dengan demikian, ketiping memiliki manfaat yang juga baik bagi Ibu hamil, yaitu sebagai proses optimalisasi pembentukan otak janin (bayi).

Namun yang perlu menjadi catatan sekali lagi bahwa meskipun masakan laut seperti kepiting merupakan sumber protein yang sangat baik, tetapi perlu diingat kalau ada kandungan yang bersifat negatif, seperti merkuri, dioksin atau logam berat.

Meskipun pada kepiting memiliki kandungan terendah daripada hewan laut lainnya. Sedangkan agar lebih amannya, Ibu hamil disarankan untuk menghindari mengkonsumsi kepiting yang sudah mati (mati dengan sendirinya sebelum dimasak/diolah). Hal ini dikarenakan Ibu hamil sangat rentan terserang penyakit maupun terjangkit infeksi karena bakteri. Sebagaimana disampaikan oleh Colorado State University (CSU) bahwa untuk menghindari resiko infeksi bakteri, seperti salmonella, listeria, dan bakteri lainnya, Ibu hamil disarankan agar menghindari kepiting yang sudah mati dan direkomendasikan untuk lebih memilih membeli kepiting yang dijual dalam kondisi tersegel.

Cara Aman Mengkonsumsi Kepiting Ketika Hamil

  • Pertama

Hal pertama yang perlu diperhatikan ialah mengetahui di mana lokasi atau tempat pengambilan kepiting. Yang mana, kepiting hasil tangkapan dari laut mempunyai resiko lebih tinggi terkait terkenanya paparan logam berat daripada kepiting hasil budidaya (hasil pemeliharaan sendiri, seperti di tambak atau di empang).

  • Kedua

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan ialah mencari tahu tingkat pencemaran yang mungkin terjadi di lokasi atau tempat pengambilan kepiting tersebut. Meskipun terkesan repot atau ribet karena harus mencari tahu segala, namun bukankah itu setimpal apabila menyangkut dengan kesehatan Anda (Ibu hamil) beserta janin (bayi) yang ada di dalam kandungan?

  • Ketiga

Hal terakhir yang perlu diperhatikan ialah cara Anda (Ibu hamil) dalam memasak kepiting tersebut. Pastikanlah memasaknya dengan benar, dalam artian memasaknya hingga benar-benar dalam kondisi matang hingga ke daging bagian dalamnya. Sehingga berbagai macam parasit yang biasanya mudah tertular dari masakan yang kurang matang (setengah matang) atau bahkan mentah dapat dihindari. Mengingat parasit yang mungkin saja masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan dampak yang serius bagi kesehatan, baik kesehatan Anda (Ibu hamil maupun kesehatan janin (bayi) yang ada di dalam kandungan. Karena terkadang kesehatan seorang anak yang kelak terlahir bahkan hingga dewasa, bergantung pula pada kesehatan selama masa di dalam kandungan sang Ibu.

Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga Anda (Ibu hamil) dan juga kesehatan janin (bayi) yang ada di dalam kandungan. Kesimpulannya ialah bahwa mengkonsumsi kepiting bagi Ibu hamil boleh-boleh saja dan sangat dianjurkan karena manfaatnya. Namun tentunya jangan sampai berlebihan. Karena sesuatu yang berlebihan pasti berujung pada sesuatu yang kurang baik. Ikutilah sebagaimana rekomendasi atau saran porsi yang telah dikemukakan oleh para ahli.

Selamat mencoba, bagi Anda (Ibu hamil) yang memang suka dengan kepiting atau mungkin sedang ‘ngidam’ kepiting ketika hamil.

Sejumlah asupan makanan yang berguna bagi ibu hamil lainnya, wajib untuk dibaca !

fbWhatsappTwitterLinkedIn