4 Manfaat Madu untuk Bayi Baru Lahir

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Madu sudah sangat dikenal oleh masyarakat sebagai sumber nutrisi yang kaya akan manfaat dan kebaikan bagi tubuh. Bahkan, madu juga dipercaya sebagai obat alami yang bisa menyembuhkan segala penyakit. Bagi ibu hamil terdapat manfaat madu untuk ibu hamil. Tidak hanya itu, bagi ibu yang sedang menyusui, terdapat pula manfaat madu untuk ibu menyusui dimana manfaat tersebut juga akan dinikmati oleh bayi melalui ASI yang diminumnya.

Dengan khasiat madu yang sangat baik ini, wajar saja jika para ibu ingin memberikan madu kepada anaknya sedini mungkin untuk membentuk kekebalan tubuhnya sejak dini. Namun, apakah ibu sudah tahu manfaat dan bahaya madu untuk bayi baru lahir ?

Apakah perlu memberi madu pada bayi yang baru lahir?

Sebenarnya, nutrisi yang paling dibutuhkan oleh bayi yang baru lahir adalah ASI. Banyak sekali manfaat dari pemberian ASI kepada bayi yang baru lahir, yaitu selain bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisi si bayi, memberi ASI secara eksklusif juga bisa membentuk hubungan emosional yang baik antara ibu dan anak. (Baca Juga: Pola Makan Bayi 7 Bulan , Tips Menyusui agar Bayi Tidak Muntah)

Namun, ada kalanya ibu merasa ASI yang bisa dia berikan pada bayinya masih kurang mencukupi kebutuhan bayi sehingga ibu masih mencari alternatif tambahan untuk memenuhi kebutuhan bayi. Ibu sudah mencari cara memperbanyak ASI perah, namun produksi ASI masih tidak sesuai harapan. Atau mungkin juga ibu merupakan ibu yang bekerja hingga agak kesulitan untuk 100% memenuhi kebutuhan ASI bayi. Madu, bisa jadi salah satu alternatif yang baik dan alami untuk itu.

Baca juga:

Menurut beberapa ahli, madu sebaiknya diberikan kepada bayi yang berusia 12 bulan ke atas. Hal ini dikarenakan, ada kekhawatiran bayi yang baru lahir masih memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna sehingga rawan terserang bakteri yang terkandung di madu. Tapi, sebenarnya ibu tidak perlu khawatir, karena bakteri ini biasanya ditemukan pada madu asli yang tidak dilakukan pemurnian atau langsung diperas dari sarang lebah.

Untuk itu, sebagai alternatif yang menenangkan, ibu bisa memilih madu yang sudah melalui proses pemurnian atau pasteurisasi sehingga madu sudah bersih dari lilin-lilin sarang lebah dan kaki-kaki lebah.  Untuk mendapatkan madu yang sudah steril seperti itu, ibu bisa mengunjungi supermarket atau apotek dan pastikan madu tersebut sudah memiliki keterangan madu steril (refined and purified). Memang, perlu effort lebih, namun kesehatan bayi adalah yang utama, bukan? (Baca juga: cara merawat bayi baru lahir)

Apa saja kandungan madu?

Untuk mengetahui manfaatnya, sebaiknya kita tahu dulu apa saja sih yang dikandung oleh madu? Kandungan utama madu adalah gula, yaitu glukosa dan fructosa. Gula ini didapatkan dari nektar yang berasa di bunga. Selain itu, madu juga mengandung pollen, yaitu sejenis butiran yang diperoleh dari puting sari bunga. (Baca Juga: Manfaat Madu Untuk Ibu Menyusui)

Di samping itu, madu juga mengandung senyawa lain, seperti vitamin C, chrysin, pinobanksin, katalase dan pinocembrin yang dipercaya sebagai antioksidan alami. Madu mengandung sangat sedikit air yang membuatnya sulit dijadikan tempat perkembangan mikroorganisme.

Lalu, apa saja manfaat yang bisa diberikan madu kepada bayi baru lahir?

Walaupun kebutuhan dasar bayi baru lahir bisa tercukupi dengan pemberian ASI, penambahan madu ke dalam nutrisinya memiliki manfaat sebagai berikut:

  1. Madu bisa membantu memperkuat daya tahan tubuh bayi

Tidak hanya ada manfaat vitamin C untuk ibu hamil, vitamin C juga memiliki manfaat yang baik untuk bayi. Kandungan vitamin C pada madu membuatnya memiliki daya antiseptik yang menjauhkan bayi dari penyakit. Jika bayi Anda tampak sering terkena pilek, bisa jadi dia memiliki imunitas tubuh yang lemah sehingga membutuhkan tambahan vitamin C. Madu bisa jadi termasuk dalam obat pilek bayi yang alami.

Baca juga:

  1. Pencernaan bayi pun bisa lancar jika mengkonsumsi madu secukupnya

Vitamin C yang dikandung madu juga memiliki efek laksatif atau pencahar ringan. Oleh karena itu, berilah madu kepada bayi Anda secukupnya untuk melancarkan sistem pencernaannya. Tapi Anda harus berhati-hati untuk tidak berlebihan memberi madu pada bayi untuk menghindari diare pada bayi. Namun, jika bayi Anda terlanjur mengalami diare, segera lakukan cara mengatasi diare pada bayi.

Baca juga:

  1. Madu memicu pertumbuhan bayi secara maksimal

Ada tahapan perkembangan organ tubuh bayi setelah lahir yang dialaminya, sehingga ibu harus mengetahuinya dan bisa memberi nutrisi tepat yang dia butuhkan. Ketika lahir, organ tubuh bayi masih belum sepenuhnya sempurna. Untuk itu, setelah lahir, bayi membutuhkan asupan nutrisi yang baik untuk membantu tubuhnya berkembang secara sempurna. Ada banyak cara menaikkan berat badan bayi yang bisa dicoba. Madu merupakan opsi yang baik untuk ibu memenuhi kebutuhan tersebut, dibandingkan opsi lain seperti obat pemicu nafsu makan, multivitamin buatan dan lainnya. (Baca juga: Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Naik)

  1. Membantu perkembangan otak bayi

Makanan yang baik untuk perkembangan otak janin dalam kandungan tidak hanya bisa ibu lakukan saat ibu masih mengandungnya. Ibu bisa memberi madu kepada bayi untuk ‘melanjutkan’ asupan nutrisi untuk otaknya. Zat gula yang dikandung oleh madu juga membantu tumbuh kembang otak bayi. Gula memberi asupan energi yang cukup kepada otak untuk menjalankan fungsinya secara optimal.

Selain manfaat madu, apakah ada bahaya dari pemberian madu kepada bayi baru lahir?

Dengan banyaknya kandungan baik dan manfaat positif untuk bayi baru lahir di atas, masih ada kontroversi tentang pemberian madu kepada bayi baru lahir di masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa madu sangat aman untuk dikonsumsi seluruh kalangan usia, termasuk bayi baru lahir dan ada juga yang berpendapat bahwa ada bahaya madu bagi bayi baru lahir, terutama yang masih berusia di bawah 1 tahun.

Keberadaan bakteri clostridium botulinum di madu lah yang menyebabkan kekhawatiran pihak yang kontra terhadap pemberian madu pada bayi baru lahir. Bakteri ini dibawa kaki-kaki lebah dan menempel di sarang lebah sehingga terbawa saat madu dipanen. Bakteri ini menyebabkan penyakit botulisme pada bayi, yaitu sejenis penyakit keracunan makanan yang mempengaruhi sistem saraf bayi dan bisa menyebabkan kematian bayi. Ketika terserang botulisme, bayi akan mengalami kelumpuhan otot. Bayi tidak bisa pup, atau justru diare, tidak mampu menyusu, tubuhnya lunglai, yang disebabkan oleh ototnya melemah akibat keracunan bakteri ini.

Namun, terlepas dari bahaya yang mungkin ada, terdapat cara untuk meminimalisir terjadinya risiko yang tidak diinginkan. Keputusan ada di tangan ibu dan sebaiknya ibu berkonsultasi lebih dahulu kepada dokter anak sebelum memberi madu kepada bayi Anda yang baru lahir. Tetap semangat, ya, Mom!

fbWhatsappTwitterLinkedIn