6 Cara Membedong Bayi Baru Lahir

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda mencoba untuk mencari cara agar bayi yang baru lahir bisa tertidur nyaman dan merasa santai. Beberapa ibu yang baru mengasuh bayi untuk pertama kali merasa panik ketika bayi menangis terus menerus. Bahkan setelah ibu memberikan ASI dan bayi masih tetap saja menangis. Penyebab bayi menangis terus mungkin karena bayi Anda merindukan suasana dalam rahim yang nyaman, hangat dan tidak terganggu. Salah satu cara untuk membiarkan bayi merasakan hal ini adalah dengan membedong. Ini adalah tehnik lama yang masih digunakan untuk mencoba membuat bayi yang baru lahir agar lebih nyaman dan tidak rewel. Manfaatnya hampir sama dengan manfaat menggendong bayi baru lahir.

Berikut ini beberapa cara membedong bayi baru lahir:

  1. Pilih kain bedong yang nyaman untuk bayi

Ada banyak jenis kain bedong yang ditawarkan pada ibu baru. Biasanya calon ibu baru akan mencoba untuk memilih kain bedong yang menarik dan membuat penampilan bayi menjadi menakjubkan. Pada dasarnya hindari cara ini, dan ikuti beberapa cara dibawah ini:

  • Pilih jenis kain bedong yang tipis sehingga tidak membuat bayi merasa sempit atau berat.
  • Pilih jenis kain bedong yang lembut dan nyaman untuk kulit bayi. Cara ini bisa membantu agar bayi tidak merasa gatal atau muncul alergi bintik merah pada kulit. (baca: cara mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir)
  • Jangan memilih kain bedong yang tebal atau mengandung bahan sintetis karena bisa menyebabkan alergi kulit atau panas.
  • Jika ingin memilih kain bedong yang berwarna maka pastikan semua bahan ini aman untuk kulit bayi dan tidak menyebabkan bintik merah pada kulit bayi.
  • Jangan lupa untuk mencuci dan mensterilkan kain bedong sebelum dipakai.
  • Jangan pernah menggunakan kain bedong bekas yang belum dicuci, sebab bayi Anda pasti akan merasa tidak nyaman dan bisa menjadi penyebab bisul pada bayi.
  1. Siapkan tempat untuk membedong bayi

Sebelum mulai membedong bayi maka Anda harus mencari atau menemukan tempat yang paling nyaman dan aman untuk bayi. Anda bisa membedong bayi diatas tempat tidur, di tempat tidur bayi atau dipan khusus untuk persiapan bayi. Siapkan semua perlengkapan untuk membedong bayi termasuk kain dan berbagai perlengkapan lain yang dibutuhkan. Jangan mulai membedong bayi sambil melakukan pekerjaan lain, karena ibu harus fokus saat membedong bayi dari awal hingga selesai. Cara ini bisa membantu agar bayi terhindar dari bahaya akibat bayi terjatuh dari tempat tidur dan bahaya bayi jatuh terlentang.

  1. Mulai membedong bayi

Ikuti gerakan ini untuk mulai membedong bayi dengan mudah:

  • Biasanya kain untuk membedong bayi berbentuk kotak atau bujur sangkar. Lipat ke dalam sedikit bagian ujung kain yang akan digunakan untuk tempat kepala bayi. Sementara sisi kain yang lain harus terbuka lebar.
  • Tempatkan kepala bayi pada bagian kain yang terlipat ujungnya ke dalam dan jangan sampai kain menutupi wajah bayi.
  • Tarik ujung kain bagian sisi kanan atau kiri bayi ke sisi yang lain sambil memegang bayi. Lipat ujung kain ini hingga menutupi badan bayi, agar tidak lepas maka selipkan ujungya dibagian belakang badan bayi.
  1. Mulai menutup kaki bayi

Setelah Anda menyelesaikan langkah menutup tubuh bayi dengan satu sisi kain bedong, maka ikuti langkah ini:

  • Lipat kain pada bagian bawah kaki untuk menutup kaki bayi, namun jangan terlalu rapat. Pastikan bagian bawah sedikit longgar sehingga kaki bayi bisa bergerak dengan bebas.
  • Periksa apakah lipatan ini sudah sesuai dengan gerakan bentuk tubuh bayi. Jangan terlalu rapat pada bagian pinggul bayi, lutut bayi dan kaki bayi. Jika terlalu rapat maka bisa menyebabkan berbagai resiko kesehatan pada bayi.
  • Jangan terlalu erat saat membedong bayi karena bisa menyebabkan bayi merasa sangat panas.
  1. Selesaikan membedong bayi pada sisi tubuh bayi yang lain

Setelah Anda selesai membungkus bagian kaki bayi dan posisi bayi sudah aman maka selesaikan bagian terakhir membedong bayi. Anda bisa memegang bayi agar lebih nyaman, kemudian tarik bagian sisi kain yang lain ke bagian sisi tubuh bayi. Selipkan kain dibagian tubuh bayi yang lain sehingga bayi merasa sangat hangat. Gerakan membedong yang sempurna adalah sebatas leher bayi, kepala tidak boleh tertutup dengan kain bedong dan bagian leher bisa tertutupi kain bedong. Cara yang tepat ini bisa membantu menjaga perkembangan organ tubuh bayi setelah lahir.

  1. Menidurkan bayi setelah dibedong

Penting bagi semua ibu untuk membiarkan bayi tertidur setelah selesai dibedong dengan posisi tidur bayi yang baik. Bayi harus ditempatkan di tempat tidur bayi dan lindungi bayi agar tidak jatuh dari tempat tidur bayi. Ingat bahwa pola tidur bayi 1 bulan harus dipenuhi untuk membantu perkembangan tubuh bayi. Anda bisa memberikan ASI atau susu formula sebelum membedong bayi, sehingga bayi sudah kenyang dan langsung tertidur setelah selesai dibedong. Cara lain agar bayi tetap nyaman saat dibedong adalah memandikan bayi sebelum dibedong. Segera buka bedong bayi jika bayi bangun tidur dan mulai menunjukkan banyak gerakan seperti gerakan tangan yang ingin bebas. (baca: cara memandikan bayi baru lahir – pola tidur bayi 0 12 bulan)

Posisi Tubuh Bayi yang Aman dan Nyaman Saat Dibedong

Berikut ini berbagai tips agar bayi tetap aman dan sehat selama dibedong, serta menghindari cedera saat dibedong pada bayi:

  1. Saat dibedong bagian punggung menjadi alas utama bagi tubuh bayi untuk tidur. Bayi tidur tengkurap sangat tidak disarankan untuk bayi yang baru lahir.
  2. Jangan sampai tubuh bayi berguling ke salah satu sisi saat dibedong.
  3. Jangan menempatkan selimut apapun pada bayi yang sudah dibedong. Jika bayi tetap diselimuti setelah dibedong maka bisa meningkatkan resiko bayi mati lemas karena tidak bisa bernafas dengan baik, atau jalan nafas yang tertutup selimut bayi.
  4. Jika Anda menidurkan bayi di boks bayi setelah dibedong, maka jauhkan bayi dari selimut, bantal, atau mainan.
  5. Bayi setelah dibedong sebaiknya harus memiliki tempat tidur yang aman seperti di boks bayi dan bukan di tempat tidur bercampur dengan orang dewasa.
  6. Jika ada beberapa tanda bayi terlalu panas saat dibedong maka segera lepaskan kain bedong. Beberapa tanda bayi kepanasan seperti keringat keluar dari pipi dan kepala bayi, rambut bayi basah keringat, pipi bayi memerah, nafas bayi terdengar cepat dan tersengal dan wajah bayi terlihat kurang nyaman.
  7. Sebaiknya Anda mencoba menggunakan botol susu untuk memberikan ASI perah atau susu formula. Hindari menyusui bayi saat sudah dibedong karena bisa menyebabkan bayi tersedak atau muntah. (baca: cara memberikan ASI perah – cara memperbanyak ASI perah)
  8. Jangan membedong terlalu rapat pada bagian pinggul karena bisa menyebabkan resiko dislokasi pada pinggul bayi. Jika terus dilakukan maka bisa menyebabkan bentuk sendi panggul yang tidak normal dan menjadi penyebab anak terlambat jalan.
  9. Bagian lengan kanan dan kiri bayi harus harus terbatasi oleh kain bedong dengan tubuh bayi sehingga bayi akan merasa lebih nyaman.
  10. Pastikan ada ruang kaki dan pinggul pada kain bedong bayi sehingga bayi merasa lebih nyaman dan tidak merasa terlalu tertekan saat dibedong.

Apakah Membedong Bayi itu Aman atau Tidak?

Banyak ibu yang merasa ragu karena membedong dianggap tidak aman. Tehnik membedong juga dilakukan di rumah sakit setelah bayi lahir. Sebenarnya membedong bisa membantu menciptakan suasana lingkungan yang nyaman untuk bayi, terutama saat bayi tidur. Jika cara membedong dilakukan dengan benar maka bayi Anda sangat aman dan tidak akan ada masalah kesehatan apapun. Namun jika membedong dilakukan dengan tidak benar maka bisa meningkatkan beberapa resiko kesehatan yang berbahaya untuk bayi seperti bahaya bedong bayi. Jadi agar membedong bayi itu aman, tetap dibutuhkan cara yang benar dan nyaman untuk bayi.

Cara Menidurkan Bayi Setelah Dibedong

Salah satu masalah yang diperbincangkan dalam dunia medis adalah adanya sindrom kematian bayi mendadak saat dibedong. Pada dasarnya untuk mengurangi resiko ini maka cara membedong bayi harus dilakukan dengan benar. Ibu harus menempatkan tubuh bayi tidur terlentang saat dibedong. Jika bayi berguling saat dibedong maka bisa menyebabkan perut bayi berada di sisi atau bawah. Posisi ini bisa meningkatkan resiko kematian bayi karena bayi berhenti bernafas. Karena itu pengawasan saat bayi tidur dengan posisi dibedong sangat penting dilakukan.

Kapan Bayi Berhenti Dibedong ?

Sebenarnya tidak ada waktu yang tepat untuk berhenti membedong bayi. Beberapa ibu bisa membedong bayi dalam waktu singkat, hingga usia bayi beberapa hari atau minggu saja. Namun juga ada ibu yang tetap membedong bayi hingga usia bayi mencapai 2 sampai 3 bulan. Pada dasarnya waktu yang ideal berdasarkan beberapa pengamatan dalam dunia medis maka cukup sampai usia bayi 2 bulan saja. Lebih dari dua bulan biasanya bayi mulai berkembang dengan baik, seperti berbagai gerakan tangan dan kaki. Jika tetap membedong bayi maka bisa menyebabkan perubahan gerakan bayi saat tidur sehingga meningkatkan resiko sindrom bayi meninggal mendadak. (baca: perkembangan bayi 2 bulan)

Resiko Kesehatan Membedong Bayi untuk Kesehatan Bayi

Pada dasarnya ada beberapa resiko kesehatan yang bisa terjadi pada bayi dari kebiasaan membedong bayi. Berikut ini berbagi resiko yang harus dihindari oleh semua ibu yang akan membedong bayi:

  1. Membedong bisa menyebabkan bayi terkena serangan sesak nafas

Membedong bayi bisa menyebabkan serangan sesak nafas pada bayi dengan resiko sindrom kematian mendadak pada bayi. Hal ini biasanya disebabkan karena orang tua membedong bayi dengan gerakan kain yang terlalu ketat. Karena itu membedong bayi harus dilakukan dengan cara yang benar, yaitu menyisakan ruang untuk gerakan pinggul dan kaki bayi. Membedong bayi terlalu ketat juga bisa membatasi gerakan tulang rusuk yang menyediakan ruang bagi paru-paru bayi saat bernafas. Berikut ini tips agar bayi tidak terkena sesak nafas saat dibedong:

  • Meskipun ada berbagai jenis kain bedong khusus instan yang memudahkan ibu saat membedong bayi, ternyata jenis bedong ini tidak disarankan. Lebih baik jika tetap memilih kain biasa untuk membedong.
  • Pastikan membedong bayi dengan ukuran kain yang sesuai sehingga Anda tidak memaksa menerapkan kain pada bayi yang menyebabkan ukuran bedong menjadi lebih sempit. Ini akan meningkatkan resiko sesak nafas pada bayi.
  • Jika Anda ingin menempatkan lengan di dalam bedong bayi maka jaga agar lengan bayi tetap nyaman dalam bedong. Biasanya bayi mengangkat tangannya ketika tidur karena itu bayi biasanya merasa tidak nyaman dengan gerakan lengan ketika dibedong.
  • Membedong bayi juga tidak diperkenankan untuk bayi lahir prematur. (baca: ciri – ciri bayi lahir prematur)
  1. Resiko masalah hipertermia

Resiko kesehatan hipertermia juga bisa terjadi akibat bayi merasa terlalu panas dalam bungkusan kain bedong. Hal ini menyebabkan suhu bayi meningkat drastis sehingga bayi akan merasa sangat panas pada bagian dalam dan luar tubuh. Karena itu semua ibu harus memastikan bahwa bayi menggunakan pakaian bayi yang nyaman sebelum dibedong. Pilih jenis pakaian bayi yang menyerap keringat dan nyaman untuk kulit bayi. Selain itu jangan pernah menambahkan selimut atau kain apapun pada bayi yang sudah dibedong.

  1. Resiko displasia pinggul

Bayi yang dibedong dengan cara yang salah atau terlalu ketat juga bisa terkena displasia pinggul atau dislokasi pinggul atau kelainan perkembangan struktur pinggul. Resiko ini sering terjadi akibat cara membedong yang salah. Cara membedong bayi dengan ujung kaki yang menyempit menyebabkan kelainan bentuk pinggul pada bayi. Selain itu membedong dengan bagian kain yang ketat pada pinggul juga meningkatkan resiko cedera pinggul. Karena itu lakukan cara membedong yang benar agar bayi tetap sehat.

Manfaat Membedong Bayi

  1. Membedong bayi bisa membuat bayi tertidur lebih nyaman sehingga bayi mendapatkan waktu tidur yang cukup. Hal ini juga sangat baik sebagai cara menjaga bayi agar tidak mudah sakit, membantu menjaga kesehatan bayi, dan perkembangan otak bayi.
  2. Membedong bayi bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman pada bayi yang sering menyebabkan bayi menangis terus. Membedong akan menurunkan jumlah bayi menangis karena memberikan suasana yang hangat seperti ketika bayi masih berada di dalam rahim. Asal membedong dilakukan dengan benar maka bayi akan merasa lebih nyaman saat dibedong.
  3. Membedong bayi juga akan bisa mengurangi resiko kematian bayi mendadak karena bayi tertidur tengkurap. Membedong memang membatasi gerakan bayi ketika tidur sehingga bayi selalu bisa tidur dengan posisi yang paling nyaman.
  4. Membedong bayi juga meningkatkan kemampuan perkembangan neuromuskular. Hal ini terjadi ketika membedong bayi dengan menempatkan lengan kanan dan kiri bayi dalam balutan kain bedong bisa membuat gerakan motorik bayi menjadi lebih baik. Jadi membedong sama sekali bukan membatasi gerakan bayi tapi merangsang kemampuan motorik bayi.

Jadi membedong bayi dengan cara yang benar memang sangat penting untuk dipelajari. Cara ini bisa menjauhkan berbagai resiko masalah kesehatan pada bayi yang dibedong dan meningkatkan kualitas kesehatan bayi. Mulai sekarang jangan ragu untuk membedong bayi dengan cara yang benar.

fbWhatsappTwitterLinkedIn