Ibu pasti sudah tidak asing dengan istilah pampers, bukan? Sebenarnya pampers merupakan merk diapers ternama di Indonesia. Namun masyarakat terbiasa menyebut segala merk popok sebagai pampers. Jadi, singkat kata pampers adalah popok sekali pakai yang digunakan untuk menyerap dan menampung air kencing bayi.
Penggunaan pampers untuk bayi memang terbilang cukup efektif. Dengan memakai pampers, bayi cenderung tidak rewel. Selain itu, ibu juga tidak perlu repot mengganti popok berkali-kali. Dan untungnya lagi juga hemat cucian. Namun tahukah Anda, ternyata pemakaian pampers pada bayi juga memiliki sisi negatif loh. Terlebih lagi bila digunakan secara berlebihan setiap hari. Maka risikonya bisa membuat iritasi. Beberapa orang juga percaya bahwa bayi laki-laki yang sering menggunakan pampers berisiko mengalami infertilisasi (kehilangan kesuburan). Kira-kira benarkah pernyataan tersebut? Berikut ulasannya.
Baca juga:
- Cara merawat bayi perempuan
- Fimosis pada bayi laki-laki
- Pennaganan fimosis pada bayi laki-laki
- Cara mendidik anak laki-laki
Bolehkah Bayi Laki-Laki Menggunakan Pampers?
Tak sedikit orang tua yang merasa khawatir dan cemas dengan pemakaian pampers untuk bayi laki-laki. Beberapa orang mengatakan bahwa pampers yang dikenakan pada bayi laki-laki dapat menyebabkan kemandulan. Namun benarkah hal itu?
Memang sempat ada studi yang mengeluarkan pernyataan tersebut. Studi ini dilakukan di Inggris dan diterbitkan oleh Brtitish Medical Journal, dimana dijelaskan bahwa pampers yang digunakan oleh bayi laki-laki berpotensi menganggu perkembangan organ reproduksi. Alasannya karena pampers terbuat dari bahan plastik sehingga menyebabkan suhu di sekitar kantung testis menjadi panas. Kondisi panas tersebut berefek pada penghambatan produksi sperma. Yang pada akhirnya berujung pada naiknya risiko kemandulan.
Penelitian tersebut kemudian menjadi bahan perdebatan diantara ilmuwan dunia. Tak sedikit ahli medis dan peneliti yang menolak pernyataan tersebut. Menurut mereka, pemakaian pampers tidak ada hubungannya dengan kemandulan. Sebab pada dasarnya kemandulan dipengaruhi hormon. Salah satu perusahaan pembuat pampers juga turut mengatakan bahwa pernyataan “pampers memicu infertilisasi” tidak ada buktinya. Sehingga tak bisa dipercaya. Pada kenyataanya pampers aman digunakan untuk segala jenis kelamin, baik perempuan atau laki-laki.
Baca juga:
- Cara mengatasi anak ngompol usia 9 bulan
- Mengatasi anak ngompol waktu tidur
- Tips agar anak tidak ngompol
- Cara mengatasi anak ngompol
Efek Pemakaian Pampers Pada Bayi Laki-Laki Bila Terlalu Sering
Pampers yang digunakan terlalu sering tidaklah baik dan bisa menganggu kesehatan. Meskipun tak memicu infertilisasi, namun ada dampak lain yang ditimbulkan dari penggunaan pamper berlebihan. Diantaranya yaitu:
- Gangguan perkembangan
Bagaimana bisa pemakaian pampers menganggu perkembangan? Perlu ibu ketahui seorang anak yang dibiasakan menggunakan pampers semenjak kecil hingga berusia balita, bahkan pampers selalu dipakai sertiap hari. Maka anak tersebut akan cenderung malas ke kamar mandi. Ia akan lebih suka menggunakan pampers. Tentu saja hal itu menganggu perkembangannya. Disaat anak-anak lain seusianya sudah tidak ngompol, kemungkinan ia masih suka ngompol. (baca: mengajarkan anak toilet traning)
- Kanker
Berhati-hatilah dalam memilih merk pampers. Beberapa jenis pampers justru dibuat dari bahan yang berbahaya. Misalnya saja dioxin. Apabila zat tersebut berhasil menjangkiti organ kelamin si kecil maka bisa menyebabkan penyakit kanker. (baca: gejala HIV pada anak–ciri kehamilan bermasalah – gejala torch pada ibu hamil)
- Berkurangnya kesuburan
Sebenarnya tidak semua pampers dapat menyebabkan intfertilisasi atau menurunkan kesuburan. Pampers yang berisiko memicu kemandulan adalah pampers yang dibuat dari bahan-bahan berbahaya seperti sodium polyacrylate. Zat ini juga memicu terjadinya Streptococcus Toxic Shock Syndrome. Yakni sindrom yang dipicu bakteri Streptococus pyogenes. Biasanya gejala yang terjadi bayi akan mengalami diare, demam, gangguan pada tekanan darah, gangguan otot, gagal ginjal, syok hingga kematian. (baca: fimosis–ciri ciri pria mandul–penyebab kemandulan pada wanita–makanan kesuburan pria)
- Gangguan hormonal
Pampers dengan kandungan tributly-tin (TBT) juga dikelompokkan sebagai pampers yang berbahaya. Zat tersebut dapat menganggu kesehatan organ bayi dan memicu masalah keseimbangan hormon dalam tubuh. Pastikan ibu membaca komposisi pampers terlebih dahulu sebelum membelinya.
- Ruam kulit
Efek pemakaian pampers pada bayi laki-laki yang paling sering adalah munculnya ruam kulit di sekitar kemaluan. Kondisi ini bisa juga dialami oleh bayi perempuan. Kondisi popok yang lembab dan tidak segera diganti bisa memicu perkembangan bakteri serta jamur. Selain itu, pampers yang diikat terlalu kuat juga mempersulit jalan sirkulasi udara. Air kencing akan mengendam dalam pampers yang pada akhirnya menyebakan munculnya ruam-ruam kemerahan. (baca: Gejala campak pada bayi)
- Infeksi
Kotoran dan urine yang tersimpan dalam pampers dan tidak segera diganti maka akan memicu perkembangan mikroorganisme, baik itu bakteri, jamur atau parasit lainnya. Kondisi ini dapat membuat bakteri masuk ke dalam alat kelamin, kemudian menginfeksi organ intim. Biasanya gejala yang tampak bagian organ intim terasa gatal, muncul kemerahan dan terdapat luka.
Baca juga: cara menjaga agar bayi tidak mudah sakit– cara agar balita tidak mudah sakit–tips agar anak tidak mudah sakit)
- Gatal-Gatal
Efek pemakaian pampers berlebihan juga memicu gatal-gatal. Apabila si kecil kencing dan ibu tidak segera menggantinya maka bakteri dan jamur akan cepat-cepat berkembang disana. Akibatnya kulit akan kemerahan, lecet dan terasa gatal. Kemungkinan bayi akan menunjukkan gejala rewel saat merasakan gatal pada area intimnya. Bunda bisa mengompresnya dengan air hangat untuk meredakan rasa gatal. Dan tentunya segera bawa si kecil berobat ke dokter.
Baca juga:
- obat gatal untuk bayi
- cara mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir
- Obat mual untuk anak
- Obat cacar air pada anak
- Obat belekan pada bayi
- Cara mengatasi bayi kuning
- Cara mencegah bayi kuning
- Gangguan saluran kemih
Efek pemakaian pampers pada bayi laki-laki selanjutnya adalah gangguan saluran kemih. Kondisi ini tidak akan terjadi secara serta-merta kecuali ada penyebabnya. Yakni ibu jarang mengganti pampers. Seharunya pampers yang basah harus segera diganti yang baru. Bila tidak maka bisa memicu perkembangan bakteri yang dapat meningkatkan risiko gangguan saluran kemih. (baca: Infeksi saluran kemih pada ibu hamil)
- Merusak kesehatan kulit
Pampers yang digunakan secara berlebihan bisa merusak kesehatan kulit. Terlebih lagi jika ibu kurang memperhatikan kebersihannya. Maka risikonya bayi rentan terjangkit masalah kulit, seperti ruam kemerahan, gatal-gatal, munculnya rasa perih hingga menyebabkan reaksi alergi. (baca: Cara merawat kulit bayi )
- Sistem imun menurun
Tahu tidak, pemakaian pampers pada bayi tidak tepat juga mempengatruhi sistem kekebalannya loh. Kondisi pampers yang diikat terlalu kuat membuat suasana di area kelamin menjadi lembab sehingga memicu pertumbuhan jamur, bahkan inflamasi. Inilah yang kemudian menurunkan sistem imun si kecil. Sehingga membuatnya jadi rentan sakit. (baca: tips agar anak balita tidak mudah sakit)
- Alergi
Saat penggunaan pampers sudah menyebabkan perkembangan bakteri maka yang akan terjadi adalah infeksi pada alat kelamin, kandung kemih dan area di sekitarnya. Apabila kondisi tersebut tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan alergi loh! Segera bawa si kecil bila ia mulai menunjukkan gejala yang tak wajar. (baca: Batuk alergi pada anak)
Tips Menggunakan Pampers yang Aman Bagi Bayi
Pemakaian pampers sebenarnya tidak berbahaya jika ibu melakukannya secara tepat. Berikut ini beberapa tips penggunaan pampers untuk buah hati yang aman:
- Jangan gunakan pampers secara berlebihan dan terus-menerus. Sebaiknya pampers hanya dipakaikan saat bepergian atau ketika bayi tidur. Untuk kesehariannya, ibu bisa memilih popok kain atau celana. Sedangkan untuk anak yang sudah berusia diatas 1 tahun, ibu bisa mengajarkannya untuk kencing di kamar mandi.
- Segera ganti pampers saat basah untuk mencegah perkembangan kuman, bakteri, jamur atau sejenisnya
- Jangan memasangkan popok terlalu ketat karena bisa menganggu sirkulasi udara dan menyebabkan lembab yang pada akhirnya memicu infeksi
- Cuci tangan terlebih dahulu sebelum mengganti popok bayi
- Bersihkan kulit bayi dengan kain atau waslap basah sebelum dikenakan pampers. Pastikan ibu melakukannya hingga bersih
- Hindari penggunaan tisu yang mengandung alkohol atau parfum
- Pililah jenis atau merk pampers yang cocok dengan kulit si kecil. Terkadang merk A cocok dengan bayi A tapi tidak untuk bayi B. Hal ini mungkin karena bayi B memiliki kulit sensitif sehingga harus diberi pampers yang sesuai.
Baca juga:
- Cara Mengatasi Bayi Jarang Pipis
- tanda tanda bayi dehidrasi
- Cara mendidik anak usia 1 tahun
- Cara mendidik anak usia 2 tahun
- Cara mendidik anak usia 3 tahun
- Cara mendidik anak usia 5 tahun
- Cara mendidik anak agar mandiri
- Cara mendidik anak malas belajar
Demikianlah efek pemakaian pampers pada bayi laki-laki dan perempuan yang paling sering. Semoga membuat kita lebih berhati-hati dan bijak dalam mengenakan pampers untuk bayi.