Campak merupakan salah satu penyakit menular yang mudah ditemui di Indonesia. Umumnya penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus rubella yang menyebar lewat air liur, bersin atau batuk dari si penderita. Salah satu gejala yang sering nampak pada pengidap campak adalah munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh. Selain itu, penderitnya juga akan mengalami demam.
Penyakit campak dapat terjadi pada remaja maupun anak-anak. Dari data WHO, kasus campak lebih sering ditemukan pada balita. Walaupun tidak menimbulkan dampak yang berat, namun tetap saja penyakit campak harus segera diobati. Sebab dalam kondisi lebih serius, penyakit campak dapat memicu komplikasi seperti pneumonia, bronkitis, radang telinga dan sebagainya. Sedangkan untuk gejalanya sendiri, biasanya akan muncul kira-kira 1-2 minggu setelah tubuh terinfeksi virus. Nah, berikut ini beberapa gejala campak pada anak yang harus diketahui oleh setiap orang tua agar bisa melakukan pengobatan sedini mungkin.
Baca juga:
- Cara merawat demam campak
- Campak pada anak
- gejala campak pada bayi
- Obat campak pada anak
- campak bagi ibu hamil
- bahaya campak jerman bagi ibu hamil
- Demam
Demam merupakan gejala paling awal yang muncul setelah 2-4 hari tubuh terinfeksi virus. Biasanya anak mengalami peningkatan suhu badan dan wajahnya tampak memerah. Demam ini merupakan dampak sampingan yang muncul akibat perlawanan sistem imun tubuh terhadap virus. Apabila suhu tubuh anak mencapai sangat tinggi maka sebaiknya segera bawa anak berobat ke dokter. Umumnya demam yang dikarenakan penyakit campak akan muncul lebih dari 24 jam.
Baca juga:
- Penyebab bayi demam tinggi
- cara mengatasi demam pada bayi
- Gejala tipes pada anak 2 tahun
- Cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi
- Penyebab bayi demam tinggi
- Cara mengatasi anak demam tanpa obat
- Obat demam alami untuk ibu menyusui
- Batuk
Ada banyak hal yang memicu seseorang menjadi batuk. Salah satunya yang harus diwaspadai adalah campak. Penderita campak biasanya akan menunjukkan gejala batuk kering secara terus-menerus, terutama saat awal infeksi terjadi. Batuk akan berkurang dengan sendirinya saat tubuh mulai mengeluarkan ruam kemerahan.
Baca juga: Batuk alergi pada anak – Obat batuk berdahak anak –Obat batuk herbal untuk ibu hamil – Bahaya batuk bagi ibu hamil–Gejala Bronkhitis Pada Anak
- Pilek
Gejala campak pada anak selanjutnya adalah pilek. Tanda-tandanya mirip dengan orang yang terkena flu. Dimana hidung tampak merah dan meler. Biasanya gejala ini muncul mengikuti demam dan batuk setelah 3 hari proses infeksi. Anda perlu waspada dan jangan menganggap remeh gejala flu ini. Jika melihat anak menunjukkan tanda-tanda tak wajar lain maka segera membawanya ke dokter.
Baca juga:
- Cara mengatasi pilek pada bayi
- Obat pilek pada bayi baru lahir
- Terapi uap untuk bayi batuk pilek
- Penyebab bayi pilek
- Sakit saat menelan
Mirip orang yang menderita sakit tenggorokan, penderita campak juga akan kesulitan menelan makanan. Untuk solusinya sebaiknya Anda memberikan makanan bertekstur lembut bagi anak agar mudah dicerna. Misalnya bubur, nasi tim, pepaya, pisang, sayur dan sebagainya. (baca: Obat amandel untuk anak)
- Munculnya bercak koplik
Gejala patognomonik yang paling sering terlihat pada penderita campak adalah kemunculan bercak koplik. Bercak ini berwarna kemerahan, berukuran kecil tidak beraturan dan mirip bintik-bintik jerawat namun jumlahnya bisa jadi lebih banyak. Bagian tubuh yang rentan terserang bercak koplik adalah pipi. Kemudian menyebar secara perlahan ke leher dan seluruh tubuh. (baca: bintik merah pada kulit bayi )
- Adanya ruam makulo-papular
Kemunculan bercak koplik akan diikuti dengan timbulnya ruam-ruam merah di seluruh tubuh. Ruam ini umumnya muncul 5 hari setelah infeksi dan bertahan kira-kira selama 7 hari. Ukurannya juga akan semakin membesar dan semakin menyebar ke seluruh tubuh. Diawali dari kulit belakang telinga, wajah, leher dan bagian lainnya. Bentuknya endiri ada yang menonjol seperti bisul (papula) dan adapula yang datar (makula). Setelah kira-kira 3 hari kemudian, ruam akan mengering dan sembuah dengan sendirinya secara perlahan.
- Gatal pada kulit
Kemunculan ruam dan bercak koplik umumnya juga memicu rasa gatal pada kulit. Gatal-gatal akan terjadi selama ruam masih berwarna merah dan matang. Namun setelah kira-kira 5 hari, rasa gatal akan menghilang dengan sendirinya. Sebaiknya hindari menggaruk karena bisa memperparah kondisi dan meningkatkan risiko infeksi. (baca: Obat gatal untuk bayi – Penyebab perut gatal saat hamil – Cara mengatasi perut gatal setelah melahirkan)
- Ruam Menjadi Kehitaman
Setelah ruam merah menyerang seluruh bagian tubuh dan bertahan sekitar 5 hari. Untuk berikutnya, ruam akan mulai mengering, mengelupas seperti sisik dan berwarna hitam. Gejala ini menunjukkan campak sudah mulai sembuh. Biasanya dokter memberikan salep khusus untuk mempercepat pemulihan ruam pada wajah.
- Badan Lemas
Gejala campak pada anak selanjutnya adalah badan terasa lemas. Penderita akan menunjukkan tanda-tanda rewel berlebihan. Misalnya sulit tidur, susah makan dan malas bermain. Kondisi ini dikarenakan daya tahan tubuhnya menurun. Sehingga bukan hal aneh jika si kecil tampak tidak bersemangat. Sebaiknya tingkatkan waktu istirahat untuk si kecil dan berikan ia asupan nutrisi bergizi untuk membantu sistem imunnya agar bekerja optimal kembali. (baca: Tips agar anak tidak mudah sakit)
- Nyeri tenggorokan
Selanjutnya anak juga akan merasakan nyeri tenggorokan. Hal ini menyebabkan anak sulit mengonsumsi makanan. Anak mungkin juga akan rewel. Untuk mengatasinya, Anda bisa memberikan makanan yang lembut. Hindari dulu pemberian nasi. Akan lebih baik jika Anda menggantinya dengan bubur. Selain itu, berikan juga buah-buahan yang mengandung tinggi air. Misalnya saja buah pir. Namun jangan yang kecut atau asam ya!
- Mata merah
Mata merah juga menjadi bagian gejala campak pada anak. Biasanya saat demam, mata terlihat memerah dan berair. Anda sebaiknya mewasapai gejala ini. Hal ini menunjukkan anak sudah mulai parah. Bahkan mungkin ia merasa pusing. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan.
Baca juga:
- penyakit mata pada bayi
- penyebab mata juling pada bayi
- mata merah pada bayi
- penyebab mata merah dan berair pada bayi
- Fotofobia (silau saat terkena cahaya)
Disebabkan kondisi mata yang merah dan berair, maka indra pengelihatannya juga akan mengalami fotofobia. Yakni kondisi dimana mata silau menatap cahaya yang terlalu terang. Sebaiknya, letakkan anak pada ruang dengan cahaya redup. Tutup jendela saat siang hari untuk menghindari paparan matahari yang terik. Selain itu, periksakan pula kondisi anak pada dokter.
- Diare
Jangan pernah meremehkan diare pada anak. Diare atau buang air besar secara berlebihan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya yang memungkinkan adalah adanya serangan campak. Infeksi yang terjadi menyebabkan anak mengeluarkan feses dengan frekuensi tidak normal (berlebihan) dan teksturnya juga cair. Hal ini harus segera diatasi untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Baca juga:
- obat muntaber anak
- Pertolongan pertama pada anak diare
- penyebab diare pada bayi
- obat diare balita
- cara mencegah diare pada bayi
- Nafsu makan menurun
Gejala berikutnya adalah nafsu makan yang menurun. Anak akan cenderung menolak segala jenis makanan. Hal ini dapat dikarenakan lidahnya terasa pahit, tenggorokannya nyeri, badannya lemah atau mungkin perutnya mulas. Nah, untuk menanggulanginya, Anda bisa mengurangi porsi makanan. Sandarkan tubuh anak pada bantal saat ia makan dan usahakan untuk menyuapinya. Jika Anda mampu, kreasikan juga masakan Anda. Dengan begitu maka bisa meningkatkan nafsu makan anak.
Baca juga:
- Muntah
Menurunya nafsu makan umumnya juga diikuti dengan gejala muntah-muntah. Walaupun tidak semua penderitanya mengalami tanda ini. Namun bagi anak dengan sistem imun lemah biasanya lebih mudah menderita gejala mual serta muntah. Untuk mengatasinya, selain dengan membawanya ke dokter, Anda juga bisa memberikan asupan nutrisi dalam porsi kecil secara berkali-kali. Dengan begitu, anak tidak akan kekurangan gizi.
Baca juga:
- Penyebab anak sering muntah
- Cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI
- Penyebab bayi muntah dari hidung
- Penyebab bayi muntah
- Obat tradisional muntah pada anak
- Penyebab bayi muntah setelah minum susu formula
- Cara mengobati anak muntah
- Nyeri otot
Gejala campak pada anak yang terakhir adalah nyeri otot. Gejala ini tidak dialami oleh semua penderita campak. Namun beberapa anak dengan fisik lemah berisiko mengalaminya. Karena ini kondisi yang cukup serius maka segera bawa anak ke dokter untuk mencari penanganan yang tepat dan aman. (baca: Penyakit neuorologi pada anak)
Demikianlah beberapa penjelasan tentang gejala campak pada anak. Dengan mengetahui gejala-gejala tersebut, akan membantu Anda melakukan penangana sedini mungkin. Dan juga terjadi nya komplikasi pun dapat dihindari. Semoga bermanfaat.