Flu atau influenza merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyerang tubuh yakni pada sistem pernapasan (termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru). Kadang, penyakit ini sering menyerang siapa saja tanpa memandang umur atau jenis kelamin, tapi juga sering sembuh bahkan jika tanpa diobati. Beberapa kondisi yang menyebabkan tubuh mudah terkena flu ialah kondisi dimana kekebalan tubuh menurun atau lemah misalnya saat sedang sakit atau memiliki riwayat penyakit kronis (seperti penyakit jantung, asma, dan diabetes), keadaan lingkungan maupun tempat kerja yang tidak bersih, anak-anak, orang tua lanjut usia, dan risiko terkena flu juga cukup meningkat terutama pada ibu yang sedang hamil.
Baca juga : Sakit Gigi Saat Hamil
Terutama untuk flu parah saat hamil, tentu penanganannya harus lebih hati-hati sebab pengobatan yang salah akan berisiko menyebabkan gangguan pada janin. Oleh sebab itu, ibu hamil sebaiknya tidak meremehkan penyakit flu ketika sedang hamil serta tidak sembarangan mengkonsumsi obat-obatan untuk menyembuhkan flu sebab risikonya akan berimbas pada janin yang dikandung juga.
Penyebab
Tidak berbeda dengan influenza yang biasanya terjadi umumnya, penyebab flu pada ibu hamil ialah virus yang penyebarannya sangat mudah dan cepat melalui udara. Atau terkadang ibu hamil tidak menyadari bahwa ia telah terkontaminasi dengan virus flu yang kemudian menempel pada tubuh ibu. Selanjutnya, tanpa sadar virus itu menyebar sampai akhirnya menyerang sistem pernapasan dan membuat ibu hamil jadi bersin-bersin dan hidung pun banyak menghasilkan mukus yang mengganggu. Hal ini bisa terjadi misalnya bersalaman dengan orang yang sedang terkena flu. Inilah sebabnya ibu hamil tidak diizinkan mendekat atau bertatap langsung dengan orang yang menderita flu tanpa perlindungan (misal masker wajah). Sebab virus flu akan menyebar dengan sangat mudah dan akhirnya ibu hamil pun akan ikut tertular. Dimana bahaya flu untuk ibu hamil sangat membahayakan.
Adapun virus penyebab flu dibedakan menjadi tiga tipe yakni tipe A, tipe B, dan tipe C.
- Tipe A : dapat menimbulkan pandemi flu yang mematikan, diperkirakan menyerang setiap 10 sampai 40 tahun.
- Tipe B : menimbulkan pandemi dengan skala yang lebih kecil jika dibandingkan dengan tipe A.
Tipe A dan Tipe B adalah virus flu yang biasanya menyerang pada musim dingin serta kedua virus ini dapat secara konstan berubah menyebabkan munculnya penyakit flu yang berbeda-beda serta berbahaya.
- Tipe C : merupakan virus flu yang tidak menyebabkan pandemi serta cukup stabil (tidak berubah).
Selama hamil, dengan adanya perubahan kondisi tubuh serta hormon, ibu hamil akan berada dalam keadaan yang lemah karena daya tahan tubuhnya yang ikut melemah sehingga rentan untuk terkena flu. Bahkan dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa risiko terkena flu pada ibu hamil lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil serta flu itu sendiri bisa berlangsung tiga kali lebih lama.
Artikel terkait :
Gejala
Setelah ibu hamil terkontaminasi dengan virus flu, maka gejalanya akan mulai muncul sejak satu hari sampai seminggu kemudian, namun yang umumnya terjadi adalah sekitar dua sampai tiga hari. Pada satu atau dua hari pertama, muncul gejala awal ialah demam tinggi yang dapat mencapai 38-39 derajat Celcius.
Artikel terkait : Demam Saat Hamil
Berikut gejala-gejala lain :
- Tubuh terasa pegal-pegal dan nyeri
- Wajah memerah
- Tubuh terasa dingin padahal suhu tinggi (meriang)
- Kepala terasa pusing ( baca : Penyebab Sering Pusing Saat Hamil )
- Sakit kepala
- Tidak bertenaga dan mudah lelah ( baca : Bahaya Kelelahan pada Ibu Hamil )
- Mual dan muntah
Selanjutnya, pada hari ketiga dan keempat biasanya semua gejala diatas akan hilang, digantikan dengan keadaaan pernapasan yang mulai terganggu, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Pada hidung mulai terbentuk mukus yang berlebihan (hidung berair, meler) dan bersin-bersin. Jika tidak ditangani, dalam keadaan lebih lanjut maka gejala seperti demam dan batuk dapat kembali menyerang bahkan keadaan tubuh yang loyo karena tak bertenaga dapat berlangsung sampai berminggu-minggu. Hal ini tentunya akan membuat ibu hamil merasa kepayahan karena ditambah dengan kondisi kehamilan, maka beban ibu pun semakin bertambah. Flu sendiri meningkatkan risiko ibu hamil terkena komplikasi seperti bronkhitis dan penumonia. Sementara pada janin, risiko lahir prematur dan BBLR (bayi berat lahir rendah) meningkat.
Baca juga : Ciri ciri Bayi Lahir Prematur
Pengobatan
Ada sedikit perbedaan dalam perlakuan untuk penatalaksanaan atau pengobatan flu pada ibu yang sedang hamil. Sebab, harus mempertimbangkan tidak hanya kondisi si Ibu tetapi juga janin yang sedang dikandung. Kesalahan dalam pemilihan cara pengobatan akan memberikan dampak pada ibu sekaligus janinnya. Untuk itu, berikut akan dijelaskan mengenai cara mengatasi flu pada ibu hamil :
- Penanganan Secara Alami
Oleh karena penggunaan obat-obatan sangat berisiko terhadap ibu yang sedang hamil, maka Anda bisa mencoba cara yang alami terlebih dahulu untuk mengatasi masalah flu. Adapun cara alami itu adalah :
1. Air Hangat” state=”opened
Perbanyak konsumsi air terutama air hangat karena dapat membantu mengatasi rasa gatal dan nyeri pada tenggorokan. Selain itu air juga akan membantu mengatasi masalah dehidrasi serta hidung yang mampet. Boleh air putih hangat biasa atau teh. Konsumsi secukupnya terutama pada siang hari karena terlalu banyak minum juga akan menimbulkan masalah lain selama kehamilan yakni ketidaknyamanan berupa terlalu sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh perbesaran rahim.
Baca juga : Manfaat Jambu Air Untuk Ibu Hamil
2. Konsumsi Madu
Meminum dua sendok teh madu ketika akan tidur dapat membantu ibu meredakan rasa sakit karena batuk kering akibat flu sekaligus memberikan rasa tenang karena sifat madu yang mirip dengan supresan.
Artikel terkait : Manfaat Madu untuk Ibu Hamil
3. Memakan Sup Hangat
Selain membantu memenuhi asupan nutrisi, sup hangat bergizi yang ibu hamil konsumsi juga bisa membantu meredakan hidung yang tersumbat, mengurangi rasa sakit pada tenggorokan, serta batuk.
Baca juga : Makanan Yang Mengandung Asid Folik
4. Menghirup Uap
Selain meminum air hangat, ibu hamil bisa memanfaatkan uap dari pada air hangat untuk meredakan hidung yang tersumbat dengan cara air hangat dimasukkan ke dalam wadah yang bersih dan uapnya dihirup sambil kepala ibu dibalut dengan handuk.
5. Berkumur dengan Larutan Garam
Untuk membantu meringankan sakit tenggorokan dan batuk, ibu bisa juga memanfaatkan larutan garam dan air hangat untuk berkumur-kumur. Akan tetapi, mungkin bagi sebagian ibu mungkin akan merasa mual jika melakukan hal ini. Karenanya tidak perlu memaksakan diri jika merasa tidak sanggup karena beberapa tips lainnya yang telah disebutkan di atas juga cukup membantu.
6. Istirahat yang Cukup
Bagi ibu hamil, dianjurkan untuk tidak banyak melakukan aktivitas fisik terutama yang berat selama terkena flu karena kondisi tubuh yang tidak seimbang justru akan membuat kondisi kesehatan ibu semakin menurun. Karena itu, ibu perlu memperbanyak istirahat dengan tetap memperhatikan asupan gizi tetap terpenuhi dengan baik.
Artikel terkait :
- Pengobatan Secara Medis
Jika penanganan secara alamiah tidak menunjukkan hasil yang signifikan, maka pilihan yang paling tepat adalah dengan memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Tapi harus diingat juga bahwa memeriksakan diri ke petugas kesehatan adalah hal paling utama terutama pada masa kehamilan. Sebab, sangat penting bagi ibu hamil untuk selalu rutin memeriksakan diri dan kehamilannya ke fasilitas kesehatan, baik dengan bidan maupun dokter kandungan. Termasuk saat ibu terkena flu, tidak perlu sungkan untuk memeriksakan diri ke bidan atau dokter kandungan.
Ibu hamil tidak boleh menganggap remeh flu yang terjadi selama masa kehamilan. Terutama jika pengobatan alamiah tidak kunjung menunjukkan hasil yang baik seperti kondisi ibu dibawah ini maka wajib segera menghubungi petugas kesehatan :
- Flu tidak mereda setelah 4 hari
- Nyeri dada
- Demam tinggi ( baca : Demam Saat Hamil )
- Sulit bernapas
- Lendir pada hidung kental dan berwarna kuning kehijauan atau ada campuran darah
- Perut terasa sakit dan muntah
Flu menyerang pada usia kehamilan yang masih muda (trimester pertama), ibu lebih dianjurkan untuk berkonsultasi ke bidan atau dokter sebelum mengonsumsi obat. Sebab, 3 bulan pertama kehamilan adalah masa yang penting bagi pertumbuhan organ-organ vital janin. Oleh karena itu, petugas kesehatan biasanya sangat memperhatikan bahkan melarang penggunaan obat-obatan tertentu pada usia kehamilan trimester pertama. Sedangkan pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu, penggunaan obat-obat tertentu sudah mulai diperbolehkan namun sebaiknya masih dalam pengawasan bidan maupun dokter kandungan.
Baca juga : Bahaya KB Suntik
Untuk mengatasi flu, biasanya obat yang diberikan adalah simptomatik ataupun obat paten yang telah mampu meredakan beberapa gejala flu sekaligus. Untuk obat-obatan dasar seperti Paracetamol biasanya digunakan untuk meredakan nyeri badan dan demam, sementara untuk mengatasi masalah hidung tersumbat bisa menggunaka obat dextromethorpan.
Pencegahan
Ibu hamil harus menyadari bahwa virus flu sangat mudah menyebar terutama melalui udara, sementara kondisi kehamilan menjadikan ibu sasaran yang rentan untuk terkena penyakit tersebut. Dengan menyadari hal tersebut, ibu hamil akan lebih berhati-hati saat berada dalam lingkungan baik di dalam rumah maupun di luar rumah agar terhindar dari penyakit flu. Sebab, mencegah daripada terkena penyakit flu adalah lebih baik daripada mengobatinya. Berikut beberapa cara mencegah flu selama kehamilan :
1. Vaksinasi
Vaksinasi adalah salah satu cara efektif untuk mencegah dari terkena flu. Ibu sebaiknya rutin mendapatkan vaksinasi flu yang diadakan setiap tahun. Karena itu, perlu bertanya kepada bidan atau dokter Anda kapan pelaksanaan vaksinasi dilakukan.
Artikel terkait : Imunisasi BCG pada Bayi
2. Rajin Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan hal paling mendasar yang sering diremehkan. Padahal, mencuci tangan memiliki manfaat yang sangat besar terutama dari mencegah menyebarnya virus flu. Maka, ibu hamil diharuskan untuk selalu mencuci tangan terutama sebelum makan dan setelah melakukan buang air. Mencuci tangan dengan air mengalir yang bersin serta menggunakan sabun.
3. Menjaga Asupan Nutrisi
Makanan yang seimbang membantu meningkatkan kondisi tubuh sehingga daya tahan tubuh bisa membantu melawan daripada terkena penyakit flu. Ibu hamil sebaiknya tidak memiliki pantangan makanan yang tidak perlu terkecuali memang jika memiliki alergi. Dengan menjaga asupan nutrisi terpenuhi dengan baik, akan membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan janin sekaligus memenuhi nutrisi untuk ibu sendiri.
Baca juga : Makanan Pengganti Karbohidrat untuk Ibu Hamil
4. Istirahat Cukup dan Teratur
Ibu hamil akan memiliki beban tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan sebelum hamil. Hal ini menyebabkan ibu mudah kelelahan. Sementaa dalam kondisi yang demikian menjadikan ibu rentan untuk terkena flu. Sehigga untuk mencegahnya ibu perlu istirahat harian yang rutin dan teratur. Gunakan waktu minimal satu jam pada siang hari untuk tidur atau sekedar berbaring melemaskan otot. Sedangkan pada malam hari ibu harus memenuhi jam tidur minimal tujuh sampai delapan jam, jangan kurang.
Baca juga : Cara Agar Melahirkan Normal Tidak Sakit
5. Olahraga Ringan
Ibu hamil terutama pada trimester ketiga dianjurkan untuk melakukan olahraga ringan selain senam hamil seperti berjalan-jalan santai. Selain membantu melemaskan otot, olahraga ringan juga membantu meningkatkan sistem imunitas. Apalagi jika memungkinkan ibu berjalan-jalan di tempat yang suasananya segar dan bersih maka akan meningkatkan ketenangan dan kedamaian.
Artikel terkait : Olahraga untuk Ibu Hamil Muda dan Tua
6. Menghindari Kontak Langsung dengan Penderita Flu
Penting bagi ibu selama kehamilan untuk tidak melakukan kontak langsung dengan penderita flu apalagi jika tidak menggunakan masker atau pelindung yang lain. Sebab virus flu bisa menular dengan sangat cepat. Jika tidak bisa menghindarinya, pastikan ibu memakai pelindung dan selalu menjaga agar stamina tubuh tetap fit agar tidak mudah terjangkit.
Semoga bermanfaat !