Hidramnion pada kehamilan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

hidramnionHidramnion pada kehamilan adalah sebuah kondisi ketika cairan ketuban seharusnya melindungi janin dan kehamilan memiliki jumlah yang sangat besar. Tentu saja jumlah cairan ketuban ini melebihi dari yang seharusnya normal dalam kehamilan. Cairan ketuban merupakan sebuah media cair yang bisa mengelilingi janin dan menjadi pelindungi janin selama dalam rahim. Cairan ketuban dihasilkan dari ginjal janin, kemudian menjadi urin dan bahkan janin menyerap cairan ketuban tersebut. Ketika kehamilan mencapai usia 36 minggu maka jumlah cairan ketuban akan meningkat lalu grafiknya akan menurun. Kelebihan jumlah cairan ketuban terjadi ketika janin menghasilkan banyak urin atau tidak menyerap cairan yang cukup. Tentu saja selalu ada bahaya akibat kelebihan air ketuban saat hamil.

Pada umumnya hidramnion memiliki penyebab yang sebenarnya sulit untuk ditemukan. Hingga saat ini dunia medis masih terus mengembangkan penelitian untuk mengetahui penyebab hidramnion yang pasti. Namun beberapa kasus hidramnion menunjukkan beberapa tanda penyebab hidramnion, seperti:

  1. Sebuah kondisi cacat lahir yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan pada bayi. (baca juga: penyebab janin cacat sejak dalam kandungan dan pencegahannya – penyebab kelainan kongenital non genetik pada bayi)
  2. Sebuah kondisi penyakit tertentu yang bisa berpengaruh untuk sistem kerja sistem saraf pusat. (baca juga: gejala cerebral palsy pada bayi)
  3. Kondisi penyakit tertentu yang terjadi pada ibu hamil seperti diabetes. (baca juga: bahaya diabetes saat hamil – bahaya obesitas bagi ibu hamil)
  4. Terjadinya masalah pada kehamilan dengan janin kembar identik seperti satu janin menerima aliran darah yang cukup sementara janin yang lain tidak. (baca juga: gejala hamil anak kembar – ciri ciri hamil anak kembar)
  5. Gangguan sel darah merah pada janin seperti anemia pada janin. (baca juga: anemia pada ibu hamil – gejala, penyebab dan bahaya)
  6. Kelainan gangguan darah antara ibu dan janin.
  7. Gangguan pada berat janin seperti berat dan ukuran janin yang terlalu besar.

(baca juga: bayi lahir kurang bulan – penyebab, bahaya, pencegahan dan perawatan)

Ciri Ciri

  1. Rahim memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran janin dan perkembangan bulan usia janin yang sebenarnya.
  2. Ibu hamil akan merasa tidak nyaman pada bagian perut.
  3. Terjadinya kontraksi pada rahim secara terus menerus sehingga mendorong rasa tidak nyaman untuk ibu hamil. Kontraksi yang dirasakan berbeda dengan ciri ciri kontraksi akan melahirkan dalam waktu dekat.
  4. Ibu hamil merasa sesak nafas atau nafas yang tidak nyaman kecuali hanya saat berdiri atau duduk tegak. (baca juga: cara mengatasi sesak nafas saat hamildada sesak saat hamil – penyebab dan resiko)
  5. Terjadinya pembengkakan pada bagian bawah perut, dinding vulva dan bagian perut secara menyeluruh.
  6. Ibu hamil sulit buang air kecil atau buang air kecil menjadi sangat jarang. (baca juga: sering kencing saat hamil – penyebab dan tips mengatasinya)
  7. Dokter akan merasa sulit untuk merasakan gerakan bayi dan detak jantung bayi saat pemeriksaan kehamilan. (baca juga: cara mendengarkan denyut jantung bayi dalam kandungan ibu)

Siapa yang Bisa Terkena Hidramnion?

  1. Ibu hamil yang mengandung bayi kembar atau kembar lebih dari 2 janin.
  2. Ibu hamil yang sudah mengalami gangguan diabetes sejak sebelum kehamilan atau diabetes saat hamil (diabetes gestasional).
  3. Ibu hamil yang mengandung janin dengan ukuran yang lebih besar.

Bahaya

Bahaya Hidramnion untuk Janin/Bayi

Kondisi hidramnion pada kehamilan, paling sering diketahui oleh dokter saat pemeriksaan kehamilan secara umum. Ketika hidramnion tidak mendapatkan perawatan yang tepat maka bisa menyebabkan bahaya pada janin, seperti:

  1. Bayi yang dilahirkan memiliki resiko terkena gangguan sistem syaraf pusat.
  2. Bayi bisa mengalami gangguan cacat pencernaan yang resikonya besar setelah dilahirkan.
  3. Bayi akan mengalami kerusakan ginjal permanen.
  4. Bayi mengalami gangguan kerusakan kerja sistem kandung kemih.
  5. Bayi bisa mengalami gangguan sistem menelan dan fungsi pencernaan.
  6. Bayi yang dilahirkan bisa mengalami masalah plasenta seperti terlilit tali plasenta.
  7. Bayi bisa dilahirkan sungsang dengan posisi lahir pertama bagian pantat, sehingga berbahaya untuk kelahiran. (baca juga: penyebab bayi sungsang dalam kandunganbahaya melahirkan bayi sungsang)
  8. Janin bisa mengalami pertumbuhan berlebihan sehingga ukuran lebih besar dari bayi normal. Kondisi ini bisa menyebabkan resiko operasi caesar bagi ibu dan bayi.
  9. Kematian janin yang bisa disebabkan oleh beberapa masalah komplikasi. (baca juga: janin yang meninggal dalam kandungan – penyebab, tanda, dan penanganan)

Bahaya Hidramnion pada Ibu Hamil

  1. Ibu hamil bisa mengalami gangguan pecah ketuban yang bisa mendorong terjadinya kelahiran prematur yang lebih beresiko. (baca juga: ciri ciri air ketuban pecah / merembes – penyebab pecah ketuban dini – ketuban pecah dini – penyebab, ciri-ciri, pengobatan dan pencegahannya)
  2. Ibu hamil bisa mengalami gangguan sistem nafas seperti sesak nafas.
  3. Ibu hamil bisa mengalami gangguan bengkak pada bagian kaki. (baca juga: kaki bengkak saat hamil – penyebab dan penanganan)
  4. Ibu hamil bisa mengalami komplikasi kehamilan seperti letak plasenta yang berada jauh di bawah janin. (baca juga: ciri kehamilan yang bermasalah – cara deteksi dan pencegahan)
  5. Ibu hamil bisa mengalami pendarahan berat akibat gangguan pada rahim dengan resiko kematian. (baca juga: tanda-tanda keguguran – pendarahan, penyebab dan penanganan)

Pengaruh Hidramnion untuk Persalinan

Ketika janin tinggal dalam rahim yang memiliki banyak cairan maka gerakan janin menjadi sangat aktif. Hal ini bisa membuat janin berbelok dari jalur kelahiran normal sehingga bagian kaki atau pantat bayi berada di bagian bawah. Kondisi ini bisa menyebabkan resiko kelahiran sungsang atau janin yang terlilit tali pusar dalam rahim. Kondisi ini juga bisa menyebabkan pendarahan dengan resiko yang lebih besar untuk janin atau ibu hamil. Umumnya persalinan untuk ibu hamil yang sudah mengalami hidramnion biasanya dilakukan dengan operasi caesar untuk mengurangi resiko kesehatan pada janin dan ibu hamil.

Baca juga: bahaya operasi caesar bagi ibu hamil – resiko melahirkan normal setelah caesar

Pencegahan

Pada dasarnya hidramnion adalah kondisi yang sulit untuk dicegah. Bahkan pada kasus tertentu banyak ibu hamil yang sama sekali tidak merasakan gejala hidramnion. Namun sebaiknya ibu hamil tetap melakukan beberapa cara untuk mencegah agar tidak terkena hidramnion. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah hidramnion.

  1. Bagi semua pasangan yang ingin merencanakan kehamilan, sebaiknya melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh untuk mengetahui kondisi kesehatan secara umum. Pemeriksaan juga bisa mengetahui jika calon ibu hamil mungkin akan beresiko memiliki penyakit diabetes atau penyakit kelainan darah. Kondisi ini bisa membantu ibu hamil untuk mencegah resiko penyakit tersebut sehingga mencegah hidramnion.
  2. Semua ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui perkembangan janin dan kesehatan secara umum. Hal ini bisa mencegah hidramnion karena ibu memiliki kesehatan yang dipantau secara terus menerus.
  3. Ibu hamil bisa melakukan pemeriksaan kelainan dini lebih awal. Hal ini bisa membantu ibu hamil mengetahui jika ada kelainan pada kromosom janin.
  4. Bagi ibu hamil yang masuk dalam usia rentan seperti usia 35 tahun maka ibu hamil harus melakukan pemeriksaan lebih teratur. Hal ini disebabkan karena faktor usia tersebut bisa meningkatkan resiko kelainan pada janin dan ibu hamil.

Bagaimana Cara Mengatasi Hidramnion?

  1. Prosedur terapi amniocentesis : yaitu sebuah terapi untuk mengambil cairan ketuban yang berlebihan dari rahim sehingga bisa membantu ibu hamil merasa lebih nyaman.
  2. Jika ibu hamil mengalami sesak nafas atau sudah mengalami gangguan penyakit asma maka ibu hamil harus mendapatkan perawatan inap di rumah sakit.
  3. Terapi dengan obat indocin (indometasin) untuk mengurangi produksi urin berlebihan sehingga bisa mengurangi cairan ketuban. Namun obat ini tidak bisa diberikan untuk ibu yang sudah masuk kehamilan lebih dari 31 minggu.
  4. Ibu hamil bisa menerima rangsangan untuk melahirkan pada minggu ke 37 jika kondisi hidramnion tidak terlalu berat untuk mengurangi resiko komplikasi lebih lanjut.

Pengujian dan Diagnosis Hidramnion

  1. USG untuk mendapatkan gambaran posisi dan volume cairan ketuban dalam rahim ibu hamil. Volume cairan akan dihitung dari empat bagian rahim sehingga bisa dipastikan apakah cairan ketuban berlebihan atau tidak. (baca juga: manfaat USG kehamilan bagi janinmanfaat USG 4 dimensi untuk ibu hamil)
  2. Tes amniosentesis : yaitu sebuah prosedur untuk mengambil sampel cairan ketuban yang telah berisi sel janin untuk mengetahui kondisi cairan dalam rahim.
  3. Pemeriksaan kadar gula darah: untuk mengetahui apakah ibu hamil mengalami diabetes atau tidak.
  4. Tes kariotipe: yaitu sebuah pemeriksaan untuk mengetahui kelainan kromosom pada bayi. Sampel bisa diambil ketika dalam pengujian amniosentesis atau sampel dari jaringan plasenta.
  5. Pemeriksaan detak jantung bayi untuk mengukur detak jantung bayi. (baca juga: kelainan jantung pada bayi baru lahir : penyebab, gejala, dan cara mencegahnya)
  6. Pengukuran tinggi fundus secara rutin: yaitu pengukuran jarak dari tulang kemaluan ke bagian atas uterus.

Tips Menjaga Kehamilan Agar Tetap Sehat

Semua ibu hamil tentu ingin memiliki tubuh yang sehat dan bisa menjalani kehamilan dengan baik. Waktu hamil menjadi masa terbaik untuk memelihara kesehatan demi bayi dalam kandungan. Berikut ini tips untuk menjaga kehamilan agar tetap sehat.

  1. Ketika Anda menyadari hamil maka segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter ahli kandungan dan kebidanan. Tenaga medis yang profesional ini akan membantu Anda merawat kehamilan, melakukan pemeriksaan secara berkala dan mengetahui kondisi kesehatan Anda dan janin.
  2. Menjaga nutrisi terpenuhi dari makanan dan minuman yang sehat sepanjang kehamilan Anda. Beberapa sumber makanan yang sangat disarankan seperti:
  1. Mengkonsumsi suplemen jika diperlukan namun harus berdasarkan rujukan atau resep dari dokter. Biasanya dokter akan memberikan beberapa suplemen untuk mengatasi anemia, suplemen yang mengandung kalsium tinggi, suplemen yang mengandung asam folat dan asam lemak omega 3. (baca juga: manfaat minyak ikan bagi ibu hamil dan janin – manfaat vitamin B6 bagi ibu hamil dan janin serta efek kekurangannya – manfaat kalsium bagi ibu hamil)
  2. Selalu menjaga kebersihan selama kehamilan termasuk kebersihan tubuh, makanan dan minuman yang dikonsumsi. Selama kehamilan tubuh Anda sangat rentan terhadap bakteri dan virus yang bisa menyebabkan infeksi dan masalah kesehatan untuk janin. (baca juga: bolehkah ibu hamil makan daging panggang ?)
  3. Hindari mengkonsumsi makanan mentah karena makanan yang mentah mengandung potensi bakteri dan virus yang sangat tinggi. Selain itu makanan mentah akan membuat tubuh Anda menjadi rentan terhadap sumber penyakit seperti dari salmonella dan toksoplasma. (baca juga: bahaya kucing bagi ibu hamil)
  4. Melakukan olahraga secara teratur untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga tubuh agar tetap sehat. Kehamilan tidak akan menghalangi Anda untuk beraktifitas. Olahraga justru bisa meningkatkan kesehatan dan membuat Anda tetap segar. Beberapa latihan yang disarankan seperti jalan kaki, berenang, senam hamil, yoga dan latihan ringan lain. (baca juga: manfaat berenang bagi ibu hamil muda dan tua – olahraga untuk ibu hamil muda dan tua – senam hamil : gerakan, manfaat, video, & gambar)
  5. Hindari mengkonsumsi alkohol dan merokok selama kehamilan. Kedua kebiasaan buruk ini bisa meningkatkan resiko keguguran dan juga masalah kesehatan untuk ibu hamil serta janin. Alkohol dan rokok akan meningkatkan masalah kesehatan yang buruk sehingga bayi yang dilahirkan memiliki resiko kesehatan yang tinggi. (baca juga: bahaya alkohol saat hamil – minuman yang menyebabkan keguguran – bahaya asap rokok pada ibu hamil – bahaya merokok saat hamil – bahaya rokok bagi wanita hamil dan janin – bahaya merokok bagi janin dalam kandungan)
  6. Hindari mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein selama kehamilan. Kafein bisa meningkatkan resiko keguguran karena mengandung efek stimulan yang cukup tinggi. Bahkan kafein bisa meningkatkan resiko bayi lahir kekurangan berat badan. (baca juga: bahaya kafein bagi ibu hamil – bahaya kopi bagi ibu hamil dan janin – teh bagi ibu hamil – manfaat, bahaya dan tips konsumsi)
  7. Selalu beristirahat dengan cukup dan menghindari semua hal yang bisa meningkatkan rasa stres. Ketika tubuh Anda mendapatkan istirahat yang cukup maka bisa mendukung kesehatan tubuh, mengatasi rasa lelah berlebihan, mengatasi semua masalah perubahan hormon dalam tubuh serta kesehatan tubuh menjadi lebih baik. (baca juga: stres saat hamil – penyebab – gejala – cara mengatasinya)

Kehamilan yang sehat akan menyiapkan tubuh dan mental Anda agar bisa melahirkan bayi yang sehat. Bahkan ketika Anda menjalani kehamilan yang sehat maka bisa melahirkan bayi yang sehat serta bisa segera merawat bayi ketika sudah lahir.

Baca artikel kesehatan ibu hamil lainnya :

fbWhatsappTwitterLinkedIn