4 Pertolongan Pertama Bayi Jatuh Dari Tempat Tidur Posisi Terlentang

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam tahun pertama kehidupan, bayi akan mulai belajar untuk berjalan, berlari, dan terkadang memanjat ke tempat yang tinggi sebagai bagian dari eksplorasi diri. Bayi bisa saja akan jatuh dari tempat tidur saat ia mulai bereksplorasi dan terkadang hal ini membuat paa orang tua panik dan juga khawatir. Dan hal tersebut memang harus dikhawatirkan terlebih lagi jika dalam posisi terlentang. Sebab benturan pada kepala bisa meningkatkan resiko cedera berbahaya. Berikut penjelasan mengenai hal hal apa saja yang perlu diketahui saat Bayi Jatuh Dari Tempat Tidur Posisi Terlentang agar tidak menimbulkan efek yang lebih berbahaya pada sang bayi. (Baca juga: Perkembangan Motorik Halus Anak – Cara Mendidik Anak Usia 3)

Pertolongan Pertama

Semua bayi pernah terjatuh dan meski hal tersebut biasa dan lumrah namun sebagai orang tua tak boleh meremehkannya. Setelah bayi terjatuh, hal pertama yang akan ia lakukan ialah menangis sebagai respon dari rasa sakit dan kaget yang dirasakan bayi. Yang perlu orang tua lakukan yang pertama kali saat mendpati bayi terjatuh dari tempat tidur ialah.

1. Jangan Panik

Hal pertama yang harus dilakukan oleh orang tua ialah mencoba untuk tetap tenang. Penyebab bayi menangis terus mungkin yang bukan karena sakit tapi lebih karena kaget karena teriakan sang ibu. Segera hibur bayi dengan menggendongnya lembut, jika bayi menangis ini merupakan sebuah pertanda baik. Karena bahaya bayi jatuh terlentang mungkin sedikit berkurang. (baca juga: Bayi Sering Menggeliat , Cara Mengatasi Anak Tantrum)

2. Periksa Kondisi Bayi

Lakukan pemeriksaan menyeluruh pada tubuh bayi untuk melihat kemungkinan adanya benjolan, memar, luka, kemerahan, bengkak, atau kondisi mengkhawatirkan lainnya. Jika bayi tampak baik – baik saja dan tidak terlihat adanya benjolan atau bengkak baik di kepala atau bagian tubuh lainnya, kemungkinan bayi baik-baik saja dan tidak perlu terburu-buru membawanya ke rumah sakit. (baca juga:  Manfaat Pijat Bayi , Cara Menidurkan Bayi dengan Cepat)

3. Berikan Kompres Dingin

Struktur tulang pada kepala bayi yang masih lembut sehingga membuat risiko cedera otak internal atau patah tulang cenderung berkurang jika dibandingkan anak yang berumur lebih tua karena tengkorak kepalanya lebih keras. Bayi mungkin mengalami benjolan di kepala setelah jatuh dan mungkin tidak menunjukkan cedera yang serius, dan orang tua dapat memberikan kompres dingin selain juga jagan lupa untuk memantau kondisinya secara ketat jika ada tanda-tanda memburuk. (Baca juga: Penyebab Cerebral Palsy , Bahaya Bayi Tidur Miring)

4. Amati Lebih Mendalam  

Jika setelah pengamatan awal bayi terlihat baik -baik saja tetap terus amati secara cermat setiap perilaku yang tidak biasa setidaknya selama satu jam pertama setelah bayi terjatuh. Jika bayi menangis terus menerus tanpa henti dalam jangka waktu yang cukup lama, mulai muntah, dan juga memiliki perilaku yang berbeda maka orang tua perlu lebih tanggap dengan membawa bayi untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang mendetail. (baca juga: Penyebab bayi sering muntah , Bayi Jatuh dari Tempat Tidur Posisi Tengkurap )

Setelah terjatuh tidak jarang bayi akan merasa mengantuk atau ingin tidur, hal tersebut mungkin karena bayi hanya lelah dari menangis atau cedera terjadi tepat di dekat waktu tidur normal mereka. Namun jika setela terjatuh bayi kemudian tertidur lebih lama dari biasanya, maka orang tua patut mencurigai hal tersebut sebagai tanda bahaya. Tapi jika setelah bangun dari tidur bayi terlihat aktif seperti biasa dan lupa seakan tak terjadi apa – apa maka orang tua bisa bernapas lega. (Baca juga: Cara Menjaga Bayi Agar Tidak Mudah Sakit , Penyebab Mata Merah dan Berair pada Bayi)

Waspadai Bahaya Yang Mungkin Terjadi

Ada pula bayi yang tidak menangis saat terjatuh dari tempat tidur, meskipun bayi tidak menunjukkan tanda – tanda cedera orang tua tetap perlu mewasadai kondisinya. Benturan akibat jatuh dari tempat tidur terlebih dalam posisi terlentang yang artinya kepala bagian belakang akan membentur lantai atau tanah akan sangat mungkin membuat bayi mengalami gegar otak meskipun gejala tidak menunjukkan gejala secara langsung. 

Baca juga:

Gegar otak merupakan cedera yang terjadi pada otak yang dapat mempengaruhi kondisi pemikiran bayi. Namun hal ini sulit diketahui oleh orang tua sebab bayi yang memang belum dapat mengeluhkan kondisinya, kdan gejalanya sulit dikenali. Hal pertama yang harus dicari tahu ialah perubahan pada bayi, bila umumnya bayi sangat aktif menjadi murung dan diam maka ada adalah potensi yang mengarah ke kondisi tersebut. Kondisi lain yang bisa jadi indikasi adanya cedera pada otak bayi setelah jatuh dari tempat tidur ialah, diantaranya:

  1. Menjadi lebih rewel saat makan
  2. Terjadi perubahanpada pola tidur bayi. (baca juga: pola tidur bayi 1 bulan
  3. Menangis bila berada dalam posisi tertentu 
  4. menangis lebih kencang dan sulit ditenangkan dari biasanya
  5. Menjadi lebih mudah marah (Baca Juga: Bahaya akibat bayi terjatuh dari tempat tidur)

Gegar otak bukan satu-satunya cedera yang dapat terjadi setelah bayi terjatuh dalam posisi terlentang. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pada kondisi tempat jatuh bayi. Luka lainnya yang mungkin bisa terjadi pada bayi dapat meliputi pecah pembuluh darah, retak pada tulang tengkorak, atau kerusakan otak yang serius. Karenanya sebagai orang tua perlu menngkatkan kewaspadaan pada bayi terutama di masa eksplorasi bayi. Sebab bayi belum mengenal adanya bahaya dan hanya mengikuti keinginannya saja.

Baca juga:

Tanda Adanya Kondisi Berbahaya

Kekhawatiran mengenai kondisi bayi yang terjatuh dari tempat tidur perlu ditingkatkan terlebih jika orang tua menemui salah satu atau dari beberapa kondisi berikut ini, maka mungkin saja bayi mengalami kondisi yang  cukup serius.
  1. Pupil mata bayi melebar atau gerakan mata menjadi tidak sinkron dan terlihat berbeda
  2. Keluar darah atau cairan jernih dari bagian telinga atau hidung
  3. Hilang kesadaran
  4. Mengalami muntah yang hebat bakan hingga menyembur.
  5. Terlihat tanda – tanda adanya fraktur atau patah tulang,
  6. Bayi memiliki luka terbuka di bagian tubuhnya yang memerlukan jahitan,
  7. Terjadi cedera di bagian kepala bayi yang mengkhawatirkan.

(Baca juga: Mitos Mitos Bayi Baru Lahir , Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi)

Jika kondisi tersebut terjadi maka jangan tunggu waktu lagi segera bawa bayi untuk mendapat peanganan medis yang menyeluruh seperti CT-Scan. Hal ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya luka serius yang dapat mengancam bayi karena benturan di kepala akibat dari jatuh dari tempat tidur. (baca juga: Cara Membersihkan Kulit Kepala Bayi Baru Lahir)

Pencegahan

Bayi tidak harus ditempatkan di tempat tidur orang dewasa tanpa terlebih bila tanpa pengawasan. Selain risiko untuk jatuh, bayi bisa saja jatuh terjerembab di antara tempat tidur dan dinding atau mungkin objek lain. Namun bila harus ditempatkan di tempat tidur orang dewasa maka berikan penjagaan yang lebih dan jangan pernah meninggalkan bayi sendiri. Tempat tidur orang dewasa seringkali tidak memenuhi kriteria yang aman untuk dijadikan sebagai tempat tidur yang aman. Akan lebih baik bila orang tua menempatkan pengaman pada sisi – sisi tempat tidur. (Baca juga: Cara Menidurkan Bayi – Bahaya Bayi Menggunakan Empeng)

Atau bisa juga gunakan kasur lantai yang tebal untuk menghindari dan mengurangi resiko jatuh yang membahayakan kondisi dan perkembangan bayi selanjutnya. Tindakan pertolongan saat bayi terjatuh yang tepat dan cepat juga dapat mengurangi resiko buruk pada bayi. Karenanya selalu jadilah orang tua yang tanggap dan waspada dengan bayi dan bila harus memberikan penjagaan bayi pada orang lain pastikan agar orang tersebut bisa dipercaya agar bayi aman dan selamat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn