Cara Mengatasi Demam Kejang pada Anak dan Gejalanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saat anak mengalami kejang, terkadang orang tua merasa khawatir dan juga panik. Tetap tenang meski terkadang hal tersebut sulit dilakukan, dalam menangani kejang yang menimpa anak orang tua harus mengutamakan untuk tetap tenang agar lebih mudah mencari solusi ketimbang panik berlebihan yang justru memperparah keadaan anak. Yang dimaksud dengan kejang ialah keadaan dimana terjadi sebuah kontraksi pada otot dalam tubuh yang mengakibatkan terjadinya gerakan-gerakan tidak terkendali akibat dari gangguan yang terjadi pada otak. (baca juga:  Makanan Yang Baik Untuk Otak Janin Dalam Kandungan  , Penyebab Amandel pada Anak)

Otak merupakan organ terpenting dalam tubuh yang mengatur serta mengendalikan sistem kerja tubuh, termasuk gerakan otot-otot di dalam tubuh. Kejang yang dialami setiap orang sangat berbeda, hal tersebut karena kejang dipengaruhi bagian otak sebelah mana yang terkena gangguan. (Baca Juga: Cara Mengatasi Kejang Demam pada Anak , Kejang Demam pada Anak)

Gejala kejang pada anak

Kejang yang seringkali menimpa anak, salah satunya penyebabnya adalah karena kejang demam. Kejang demam ini merupakan suatu keadaan dimana suhu tubuh anak meningkat secara drastis karena adanya infeksi didalam tubuhnya, jika suhu tubuh normalnya berkisar 36-37 derajat celcius. Suhu tubuh anak yang mengalami kejang demam biasanya bisa mencapai 39-40 derajat celsius. Demam umumnya terjadi karena adanya infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh anak, dan biasanya disebabkan oleh virus. (baca juga: Obat pilek bayi baru lahir , Cara Mengatasi Pilek pada Bayi)

Demam merupakan mekanisme dalam tubuh untuk mengatasi infeksi tersebut dan biasanya kejang terjadi di hari pertama anak demam. Banyak orang tua cemas dan mengkait-kaitkan hal tersebut dengan penyakit epilepsi atau ada kemungkinan efek dari gangguan mental. Anak yang mengalami kejang demam biasanya dibarengi dengan keadaan lain yang membuat para orang tua semakin cemas, berikut kondisinya. (Baca Juga: Penyebab Kejang pada Anak , Cara Mengatasi Demam Pada Bayi)

  1. Suhu tubuh meningkat.
  2. Kesadaran menurun dan muncul keringat dingin.
  3. Kejang pada kaki dan tangannya, disertai muntah dan keluar busa dari mulut anak.
  4. Kejang disertai bola mata yang mendelik.
  5. Saat kejang mulai mereda anak pun tampak mengantuk karena kelelahan. (Baca Juga: Penyebab Anak Susah Tidur)

Tanda-tanda yang terlihat pada anak yang berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahan dan berapa lama waktu kejang tersebut terjadi pada anak, berikut beberapa macam kejang yang terjadi jika dilihat dari seberapa lama waktunya.

  1. Sederhana, kejang demam dikatakan sederhana karena memang umum terjadi pada anak. Kejang tersebut terjadi di seluruh bagian tubuh anak dan terjadi hanya dalam hitungan detik atau kurang dari 15 menit, serta tidak akan terjadi lagi dalam kurun waktu 24 jam.
  2. Kompleks, kejang demam yang ini biasanya menimpa anak pada salah satu bagian tubuhnya saja, misalnya tangan saja atau kaki saja. Dan akan terulang kembali dalam kurun waktu 24 jam.

(Baca Juga: Tips Agar Anak Tidak Mudah Sakit , Tips agar Anak Balita Tidak Mudah Sakit)

Tanda tanda kejang berulang

Gejala kejang demam yang kompleks seringkali dikait-kaitkan dengan gejala epilepsi pada bayi dan juga penyakit keterbelakangan mental lainnya. Namun hal tersebut tidak terbukti secara ilmiah memiliki keterkaitan, sebab kejang demam sederhana tersebut bukan penyebab adanya kerusakan pada otak, maupun gangguan mental lain. Kejang demam sesungguhnya belum dapat dipastikan apa penyebabnya namum hal tersebut sangat erat kaitannya dengan peningkatan suhu tubuh akibat reaksi infeksi yang terjadi pada telinga dan juga virus flu, cacar air maupun radang amandel (tonsilitis). (baca juga :Penyebab Step pada BayiCara Mengobati Amandel pada Anak )

Dan hal tersebut kebanyakan menimpa bayi dan anak dalam rentang usia 6 bulan hingga 5 tahun, namun sangat jarang ditemukan pada bayi berusia dibawah 6 bulan maupun diatas 3 tahun. Demam pun juga terjadi pada bayi selepas imunisasi, namun orang tua tak perlu takut. Bukan karena vaksin tersebut yang menyebabkan kejang tetapi karena suhu tubuh bayi yang meningkat secara drastis. Kejang dapat terjadi salah satunya karena faktor keturunan, apabila ayah maupun ibu sewaktu kecil pernah mengalami kejang saat demam maka anak juga beresiko mengalami hal serupa. (baca juga: Bahaya imunisasi pada bayi – Imunisasi BCG pada Bayi )

Anak yang pernah mengalami kejang saat demam, suatu saat akan terulang lagi bila ada tanda-tanda seperti berikut.

  1. Didalam keluarga salah satu ada yang pernah mengalami kejang demam.
  2. Anak yang belum genap berusia setahun saat mengalami kejang demam dapat beresiko terulang kejang serupa
  3. Meskipun suhu tubuh anak saat demam tidak tegolong tinggi namun anak tetap mengalami kejang.
  4. Jeda antara peningkatan suhu tubuh anak dan kejang yang dialaminya sangat singkat.

Mengatasi Kejang Demam Pada Anak

Saat kejang terjadi, sangat penting bagi para orang tua agar selalu berusaha untuk tenang. Kejang umumnya terjadi saat suhu tubuh anak meningkat secara drastis. Dengan memberikan obat penurun panas anak, hanya akan mengurangi panasnya sedikit namun bisa beresiko suhu tubuhnya meningkat tajam. Jika orang tua keliru justru akan menyebabkan efek yang lebih berbahaya untuk anak. Lebih baik segera bawa anak ke petugas medis terdekat untuk penanganan yang tepat demi menghindarkan dari resiko yang lebih berbahaya. Berikut beberapa cara mengatasi demam kejang pada anak saat dirumah sebagai pertolongan pertama.

  • Tidurkan anak di tempat yang nyaman seperti dikasur, jangan berusaha menahan gerakan tubuh anak saat kejang terjadi.
  • Jauhkan benda benda tajam dan berbahaya yang ada disekitarnya. (Baca Juga: Cara Menurunkan Panas pada Anak )
  • Lepaskan baju yang melekat ditubuh anak agar tidak merasa sesak, jangan memberikan apapun saat anak sedang mengalami kejang sebab dapat menyebabkan tersedak dan tentu dapat lebih membahayakan kondisinya.
  • Bila anak muntah, jangan menyuruhnya untuk menahannya sebab jika muntahan tersebut tertelan kembali dapat menghambat saluran pernapasannya. Lebih baik miringkan tubuhnya demi menghidarkan hal tersebut terjadi lagi (muntah). (baca juga:Cara Mengobati Anak Muntah Karena Masuk Angin )
  • Menurunkan suhu tubuhnya dengan mengompresnya dengan handuk yang telah direndam air hangat, hindari menggunakan air dingin apalagi air es karena perbedaan suhu yang ekstrim dapat menyebabkan resiko berbahaya lainnya.
  • Amati seberapa lama kejang terjadi pada anak, jika dalam lima menit kejang tak juga membaik juga disertai dengan muntah, kesulitan bernapas dan leher menjadi kaku segera bawa anak ke rumah sakit untuk penanganan yang lebih tepat dari ahlinya. (baca juga: Cara mengatasi demam pada anak)

Kejang bisa juga diartikan sebagai sebuah tanda bahwa ada yang tidak beres dengan kesehatan anak, bisa juga sebagai tanda-tanda awal adanya sebuah penyakit yang lebih berbahaya misalnya sebagai sebuah gejala meningitis pada bayi. Jangan tunda lagi untuk memeriksakan kondisi anak ke rumah sakit jika orang tua menemukan kejang demam yang menimpa anak tidak biasa. Peran orang tua sangat penting demi mencegah terjadinya sesuatu hal yang buruk pada anak. (baca juga: Gejala TBC pada ana kecil , Gejala Pneumonia Pada Bayi)

Namun meski begitu, anak yang mengalami kejang demam tersebut hampir semua dapat segera pulih seperti sedia kala. Jadi orang tua tak perlu cemas berlebihan dengan hal tersebut sebab kecemasan yang berlebih akan mengganggu fokus orang tua dalam menangani masalah sebenarnya. Tetap tanggap dan waspada pada setiap kondisi yang menimpa anak supaya tumbuh kembangnya semakin maksimal ya bunda. (baca juga: Penyebab Anak Kurus)

fbWhatsappTwitterLinkedIn