13 Gejala TBC pada Anak Kecil dan Cara Diagnosa

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

TBC adalah penyakit yang juga dikenal dengan nama tuberkulosis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini bisa terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa. Pada tahap awal penyakit bisa mempengaruhi kerja paru-paru secara langsung, kemudian bertahap menjadi penyakit yang menyerang organ tubuh lain. Penyakit TBC mudah ditularkan ketika seseorang yang terinfeksi TBC batuk dan tidak ditutup maka bakteri bisa menyebar lewat udara. Hal inilah yang menyebabkan penyakit TBC sangat menular dan rentan terjadi pada anak-anak. Anak-anak yang tinggal dalam lingkungan yang sama dengan penderita bisa mengalami TBC dalam waktu yang cepat. (baca: gejala bronkhitis pada anak)

Penyakit TBC bisa menyebabkan kematian jika tidak mendapatkan perawatan. Namun karena gejala yang sering tidak jelas maka TBC biasanya baru diketahui setelah beberapa lama. Berikut ini adalah beberapa gejala TBC pada anak yang paling mudah ditandai.

  1. Batuk

Batuk menjadi gejala TBC yang paling sering terjadi pada anak-anak. Batuk akibat TBC bisa berbeda dengan jenis batuk akibat flu, pilek atau masuk angin pada anak-anak. Batuk TBC bisa terjadi karena bakteri sudah menyebabkan infeksi pada bagian paru-paru anak. Kemudian batuk biasanya memiliki karakter yang basah dan bertahan lebih dari 21 hari. Ini berbeda dengan batuk yang sering terjadi pada anak atau bayi yang pilek yang mudah diobati dengan obat pilek bayi dan cara mengatasi pilek pada bayi.

Baca juga: cara mengatasi batuk pada bayi secara alami – cara mengobati batuk berdahak pada bayi

  1. Batuk berdarah

Hemoptisis atau batuk berdarah bisa menjadi gejala yang sangat jelas ketika anak sudah terkena TBC. Namun biasanya gejala ini membutuhkan waktu agak lama setelah batuk persisten tidak mendapatkan perawatan atau dirawat namun tidak sembuh. Batuk berdarah bisa menyebabkan anak – anak merasa sangat sakit terutama pada bagian dada. Nyeri dada terjadi akibat paru-paru kurang oksigen, infeksi yang menyebabkan gangguan paru-paru dan juga pendarahan dalam organ pernafasan.

  1. Anak menjadi sangat lemah

TBC bisa menyebabkan tubuh anak menjadi sangat lemah. Biasanya disertai dengan tubuh anak yang mudah lesu, tidak bersemangat dan juga tidak senang bermain. Ini berbeda dengan anak yang sehat dan sangat aktif untuk bermain atau belajar. Gejala awal ini bisa disertai dengan batuk atau tidak, namun biasanya bakteri sudah menyebabkan infeksi lama pada tubuh anak.

Baca: tips agar anak tidak mudah sakit – cara agar balita tidak mudah sakit)

  1. Berat badan terus menurun

Anak dengan TBC juga bisa mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis. Meskipun anak makan dengan baik namun tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik. Bakteri yang sudah menyerang tubuh anak menyebabkan anak tidak bisa menerima nutrisi dengan baik. Jika terjadi pada anak-anak dibawah umur lima tahun maka bisa menyebabkan tubuh anak sangat kurus, kemungkinan kurang gizi, dan kegagalan pertumbuhan. Bahkan setelah diobati maka pertumbuhan anak masih sangat sulit untuk kembali seperti semula. (baca: penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi)

Baca:

  1. Demam

Demam juga bisa terjadi pada anak yang menderita TBC. Demam disebabkan karena bagian tubuh anak sudah mengalami infeksi dari bakteri penyebab TBC. Jika TB masih menyerang pada bagian paru-paru maka batuk lama bisa membuat demam menjadi lebih parah. Kemudian kondisi demam bisa hilang sendiri dengan bantuan obat penurun panas atau dengan cara mengatasi demam pada anak dan cara menurunkan panas pada anak. Namun selama bakteri bertahan dalam tubuh anak maka demam bisa sering kambuh. Demam jika tidak diatasi bisa menyebabkan kejang demam pada anak.

Baca: cara mengatasi demam pada bayi – menjemur bayi saat demam –  penyebab step pada anak – Penyebab kejang pada anak 

  1. Mengeluarkan keringat pada malam hari

Penyakit TBC yang menyerang anak-anak bisa menyebabkan keluar keringat dingin pada malam hari-hari. Kondisi ini bisa terjadi saat anak sedang demam atau tidak demam sama sekali. Keringat dingin pada malam hari disebabkan karena infeksi dan perubahan sistem dalam tubuh anak. Gejala ini sering diabaikan karena anak pada umumnya akan terlihat biasa pada siang hari.

  1. Anak mudah murung dan marah

Anak yang terkena TBC juga bisa menjadi mudah marah dan sangat murung. Tidak diketahui pasti penyebab anak menjadi sangat rewel, namun kondisi tubuh bisa mempengaruhi suasana hati anak menjadi tidak nyaman. Anak merasa sakit pada tubuhnya termasuk dengan batuk atau tidak. Anak bayi bahkan bisa menjadi sangat rewel seperti  bayi menangis terus menerus  akibat penyebab bayi menangis terus. Sementara anak yang lebih besar akan kehilangan banyak aktifitas dibanding anak seusianya. Kondisi ini bisa lebih buruk untuk anak hiperaktif dan tantrum.

Baca:  cara mendidik anak hiperaktif – penyebab anak hiperaktif – cara mengatasi anak hiperaktif – cara mengatasi anak tantrum

  1. Tidak nafsu makan

Anak yang terkena TBC juga bisa mengalami hal yang tidak menyenangkan pada pencernaan. Kemudian mereka menjadi tidak nafsu makan. Atau bahkan sama sekali tidak mau minum susu. Hal ini sering disebabkan karena tubuh tidak nyaman, sakit dan perasaan tidak lapar secara terus menerus. Jika terus terjadi seperti ini maka anak menjadi sangat lemah dan juga berat badan menurun dengan cepat. Ketika ada gejala seperti ini maka bisa dilakukan dengan cara mengatasi anak susah makan dan diberikan vitamin untuk anak susah makan.

  1. Pembengkakan kelenjar getah bening

Gangguan sistem metabolisme dalam tubuh anak menyebabkan terjadinya pembengkakan kelenjar pada tubuh anak. Kelenjar memiliki fungsi untuk menangkal semua sumber infeksi termasuk bakteri. Kemudian mereka bekerja keras ketika ada infeksi dengan membuat sel darah putih dalam tubuh menjadi lebih tinggi. karena kelenjar bekerja secara aktif maka bisa menyebabkan pembengkakan. Bengkak pada kelenjar dibagian tenggorokan bisa membuat anak sulit untuk makan dan minum dengan baik.

Baca: obat tradisional gondongan pada anak – penyakit gondok pada ibu hamil

  1. Sesak nafas

Karena kondisi batuk persisten yang sangat parah maka bisa menyebabkan anak-anak mengalami gangguan pernafasan. Hal ini sering ditandai dengan anak yang sulit untuk bernafas dengan baik. Sesak nafas ini menyebabkan anak kehilangan sistem yang baik dalam tubuh termasuk kekurangan oksigen. Hal ini bisa berpengaruh untuk semua sistem tubuh sehingga anak menjadi lebih lemah. Kemudian bisa dicurigai terjadi infeksi yang lebih buruk pada sistem pernafasan anak.

Baca: obat asma anak – cara mengatasi sesak nafas saat hamil

  1. Tubuh sangat lemah

Ketika TBC sudah menyebabkan gangguan yang buruk termasuk menyerang organ tubuh lain dan otak maka anak bisa menjadi sangat lemah. Anak tidak akan mau bangun dari tempat tidur karena sudah terlalu lemah dan sakit. Namun dalam kondisi seperti ini biasanya batuk sudah menjadi sangat parah sehingga anak benar-benar kehilangan daya tahan tubuh. Tubuh yang lemah ini sangat berbeda dengan tanda – tanda anak cacingan.

  1. Gangguan otak

Anak yang sudah terkena TBC parah dan tidak mendapatkan perawatan yang tepat maka bisa menerima gangguan otak. Hal ini disebabkan karena TB paru sudah berkembang menjadi TB meningitis yang menyerang bagian otak dan semua sistem syaraf pusat otak. Kondisi ini sulit untuk diobati sehingga anak bisa membutuhkan perawatan yang sangat lengkap di rumah sakit. (baca: gejala meningitis pada bayi)

  1. Nyeri pada semua bagian tubuh

TBC bisa menyebabkan tubuh anak menjadi sangat lelah dan sakit pada semua bagian. Rasa sakit bisa dideskripsikan sebagai perasaan nyeri yang tidak bisa ditahan. Jika kondisi sudah seperti ini maka beberapa bagian tubuh anak menjadi lemah dan mereka mungkin akan merasa sakit saat beberapa bagian tubuhnya disentuh. Ketika menyerang anak dibawah umur lima tahun maka anak menjadi sangat rewel dan mudah menangis.

Bagaimana anak bisa terkena TBC?

Pada dasarnya penyebaran TBC pada anak sama seperti yang terjadi pada orang dewasa. Ketika anak menghirup udara yang mengandung bakteri TB dari orang yang terinfeksi maka tubuh anak bisa terkena TBC. Kondisi ini paling sering terjadi pada anak yang tinggal dalam lingkungan yang sama seperti pada penderita TBC. Ketika ada teman satu sekolah anak yang terkena TBC maka penyebaran juga bisa menjadi lebih cepat. Bakteri yang sudah masuk ke dalam tubuh akan berkembang kemudian menyebar ke semua organ tubuh melewati kelenjar getah bening lalu menyebabkan masalah imunitas untuk tubuh anak. Penyakit TBC mudah menular seperti penyakit campak pada anak

Pemeriksaan dan diagnosa untuk TBC

Setelah melihat berbagai gejala TBC pada anak maka Anda tidak bisa menyimpulkan jika anak menderita TBC. Harus ada pemeriksaan dan diagnosa yang jelas dari dokter anak yang merawat. Berikut ini metode pemeriksaan yang sering dilakukan oleh dokter.

  1. Pemeriksaan X-ray

Pemeriksaan x-ray pada bagian dada dilakukan untuk mengetahui adanya TB aktif yang menyerang tubuh anak. Namun hasil dari gambaran x-ray dada sering menyebabkan keraguan karena bisa saja menjadi kondisi penyakit lain untuk anak. Karena itu pemeriksaan ini sering tidak mendapatkan hasil yang pasti.

  1. Tes kulit tuberkulin

Tes kulit tuberkulin juga dikenal dengan nama tes Mantoux atau purified protein derivative. Tes dilakukan dengan menyuntikkan larutan tertentu yang mengandung protein yang diambil dari bakteri tuberkolosis yang dikembangkan dengan tujuan ini. Suntikan dilakukan pada bagian atas kulit dibawah lengan. Jika pada bagian suntikan menunjukkan tanda merah atau benjolan selama beberapa hari maka bisa jadi anak terkena TB aktif.

  1. Tes darah interferon gamma release assay (IGRA)

Kemudian tes lain yang bisa dilakukan adalah tes IGRA yang dilakukan dengan cara memberikan bahan tertentu yang menciptakan respon kekebalan tubuh terhadap salah satu antigen dari bahan mycobacterium tuberculosis. Tes dilakukan dengan mengambil darah sebagai sampel kemudian dilakukan pengujian di laboratorium.

  1. Tes pemeriksaan dahak

Pemeriksaan dahak yang dihasilkan oleh anak saat batuk juga bisa diteliti di laboratorium. Tes ini bisa memastikan apakah anak menderita TBC atau tidak. Kemudian jika tes tidak mendapatkan hasil yang pasti maka dokter bisa mengambil cairan di paru-paru atau pada kelenjar getah bening.

Anak-anak yang menderita berbagai gejala TBC pada anak mungkin bisa mengembangkan beberapa gejala yang sama atau tidak.  Namun seringkali infeksi dari bakteri mycobacterium tuberculosis membutuhkan waktu yang lebih lama hingga menyebabkan infeksi. Karena itu perhatikan kesehatan anak secara teliti jika ada salah satu gejala yang muncul.

fbWhatsappTwitterLinkedIn