Terapi Uap Untuk Bayi Batuk Pilek – Manfaat dan Efek Sampingnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Terapi uap merupakan cara paling aman dalam mengeluarkan dahak yang diderita oleh bayi . Sebagai orang tua pastinya akan sangat khawatir jika si kecil mengalami batuk berdahak ataupun flu. Saat bayi menderita batuk berdahak yang disertai flu, terapi uap memang sangat dianjurkan karena lebih aman tanpa menyebabkan efek samping. Orang tua pasti selalu menginginkan cara yang aman untuk pengobatan si buah hati. Bahkan sudah banyak para Ibu yang mencoba melakukan cara ini dan hasilnya bayi lebih cepat sembuh dari batuk yang dideritanya.

Baca juga:

Melakukan terapi uap untuk bayi juga dapat dilakukan sendiri di rumah sehingga tidak perlu datang ke rumah sakit. Bayi yang sedang batuk tidak harus terburu-buru diberi obat. Terlalu sering memberikan obat untuk bayi justru tidak baik dan berdampak pada pertumbuhan bayi. Bagi Anda para Ibu yang ingin mencoba pengobatan melalui terapi uap, Maka harus melakukan langkah-langkah berikut agar semakin manjur.

Langkah-langkah Terapi

1.Menyiapkan Minyak Kayu Putih dan Air Panas

Minyak kayu putih memiliki  kandungan aromaterapi yang manjur dan dapat membantu menyembuhkan saluran pernafasan pada bayi. Khususnya untuk bayi yang sedang menderita flu dan batuk berdahak. Tepai uap juga sangat aman untuk bayi karena tidak memiliki efek samping. Bahan yang utama diperlukan juga mudah didapat, yaitu minyak kayu putih dan Air panas.

Baca juga:

2.Sediakan Tempat Yang Pas Untuk Kepala Bayi

Tempat yang pas untuk kepala bayi bukan berarti untuk mencelupkan kepala bayi lho. Ini hanya akan digunakan untuk menguapi bayi. Masukkan minyak kayu putih dan air panas kedalam wadah tersebut, biarkan merata. Kemudian tengkurapkan bayi diatas tempat tersebut. Posisikan wajah bayi sejajar dengan tempat supaya uap bisa masuk perlahan kedalam hidung bayi.

Baca juga:

3.Lakukan Pemijatan

Selagi menengkurapkan bayi, sebaiknya lakukan pemijatan pada punggung secara lembut. Cara ini diyakini akan membantu keluarnya dahak. Jangan memposisikan kepala bayi terlalu dekat dengan tempat uap. Posisikan agak jauh supaya bayi tidak kepanasan dan jaga tangan si kecil agarb tidak meraih tempa tersebut.

Baca juga:

4.Jangan Sembarangan Melakukan Pemijatan

Dalam melakukan pemijatan, sebaiknya kenali titik pada setiap tubuh bayi karena akan berdampak langsung pada kesehatannya. Menepuk pada bagian kanan dan kiri punggung akan mengenai paru, parunya, sedangkan menepuk pada bagian tengah punggung akan langsung mengenai syaraf dan tulang rusuknya. Sebaiknya jangan melakukan penekanan saat memijat. Cukup lakukan dengan menggosooknya dengan lembut agar bayi merasa rileks sehingga bisa dengan mudah untuk mengeluarkan dahak.

Baca juga:

5.Membersihkan Dahak Dengan Tisu

Setelah memberi uap untuk bayi, perlahan akan membuat bayi mengeluarkan dahak. Kemudian siapkan tisu basah untuk mengelap bahak pada bayi. Jangan menggunakan lap sembarangan karena akan menyakiti kulit bayi. Untuk lebih aman supaya memakai tisu basah.

Baca juga:

Cara Sederhana untuk mengobati batuk berdahak pada bayi memang sangat mudah untuk diberikan dari rumah. Selain itu, Anda hanya perlu menggunakan minyak kayu putih dan air panas saja. Menurut beberapa penelitian, bayi memang lebih rentan terhadap gangguan pernafasan, terutama saat pergantian musim. Melakukan pengobatan melalui terapi uap juga memiliki manfaat tersendiri untuk bayi.

Manfaat Terapi

1.Membantu Mencegah Sinusitis Pada Bayi

Penyakit sinusitis memang tak kenal usia. Bahkan ini bisa dialami oleh bayi. Jika bayi Anda terkena sinusitis, sebaiknya jangan buru-buru dibawa ke Dokter. Dengan melalukan terapi uap akan membantu menyembuhkan gejala sinusitis pada bayi. Uap air yang dihirup memiliki kandungan zat yang dapat membantu meredakan pernafasan.

Baca juga:

2.Mengatasi Alergi

Seringkali  alergi menjadi penyebab bayi mengalami gangguan pernafasan. Berbagai alergi yang dialami antara lain, asap rokok, minyak wangi, dan polusi udara kotor. Untuk mengatasi alergi tersebut, maka gunakan terapi uap agar dapat membantu mengeluarkan udara kotor yang ditidak sengaja dihirup oleh bayi.

Baca juga:

3.Mengatasi Radang

Radang merupakan jenis penyakit tidak menular namun dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Hal ini seringkali menyebabkan bayi rewel karena rasa panas pada tenggorokan yang dideritanya. Untuk mengatasinya sebaiknya hindari obat terlebih dahulu. Lakukan dengan cara yang lebih alami yaitu dengan menggunakan terapi uap.

Baca juga:

4.Meredakan Flu

Flu yang diderita bayi seringkali membuatnyan rewel. Jika dibiarkan terus menerus ini akan menganggu pernafasan dan menyakiti bayi. Agar flu yang diderita lebih mudah hilang dengan cara alami, sebaiknya cobalah mengobatinya dengan terapi uap yang dapat dilakukan di rumah. Terapi uap sangat aman daripada harus mengobati dengan menggunakan obat. Maka dari itu banyak para Ibu yang lebih memilih beralih untuk menggunakan terapi uap.

Baca juga:

5.Mengatasi Gejala Asma

Asma memang tergolong jenis penyakit yang berbahaya. Penyakit iuni juga bisa menyerang bayi. Sebelum terlambat, sebaiknya para orang tua lebih cepat mengatasinya. Salah satunya dengan menggunakan terapi uap. Terapi uap untuk bayi mampu meredakan pernafasan sehingga lebih cepat mengatasi gejala asma. Bayi yang menderita asma tentu menimbulkan rasa khawatir pada orang tua. Sebelum semakin parah sebaiknya obati secara aman dengan menggunakan terapi uap.

Baca juga:

6.Pengencer Dahak Secara Alami

Dahak memiliki tekstur yang berbeda-beda. Namun, bagi bayi dahak seringkali sulit keluar karena terlalu kental dan kondisi bayi yang belum bisa mengeluarkannya. Terapi uap akan membantu mengencerkan dahak pada bayi sehingga akan lebih cepat hilang. Melakukan terapi uap pada bayi agar dahaknya lebih cepat hilang juga harus menepuk punggungnya perlahan agar tidak ada lagi dahak yang tersisa. Dengan begini, dahak akan lebih cepat hilang dan bayi tidak terasa sakit saat mengeluarkan dahak.

Baca juga:

Terapi uap sangat manjur dalam mengatasi batuk dan flu pada bayi. Cara ini diyakini lebih aman ketimbang memakai berbagai obat. Tapi jangan terlalu sering dalam melakukan terapi uap untuk bayi. Apabila flu dan batuk yang dialami sudah semakin reda, sebaiknya hentikan. Walaupun memiliki banyak manfaat, tapi penggunaan terapi uap dalam waktu yang lama juga mengakibatkan beberapa efek buruk pada bayi. Untuk itu, berikan seperlunya saja.

Efek Samping Penggunaan Dalam Waktu Lama

1.Infeksi Saluran Pernafasan

Terapi uap memang efektif untuk meredakan gangguan pernafasan. Tapi jika dipakai dalam jangka waktu lama akan menyebabkan adanya infeksi pada saluran pernafasan. Agar bayi Anda tidak tekena infeksi, maka jangan melakukan terapi uap ketika gejala flu dan batuk pada bayi sudah reda. Terkadang para Ibu justru terus melakukannya walaupun bayi hanya merasakan sedikit gejala flu, hal ini karena dianggap aman sehingga dipakai terus menerus. Uap yang dihirup ketika bayi sudah tidak lagi terkena flu hanya akan menyebabkan infeksi pada saluran pernafasannya.

Baca juga:

2.Infeksi Jamur Pada Mulut

Pemakaian terapi uap yang terlalu lama juga dapat menyebabkan timbulnya jamur pada mulut. Hal ini karena mulut terlalu sering terkena uap saat mencoba mengeluarkan dahak. Uap yang panas seringkali menyebabkan munculnya infeksi pada mulut berupa suara serak ataupun mulut kering bayi. Jika dibiarkan maka akan membuat bayi sulit untuk mengonsumsi makanan karena mulutnya terasa sakit. Tentu ini sangat menyakitkan bayi bukan? Nah…untuk itu batasi dalam memberi terapi uap untuk bayi.

Baca juga:

3.Menyebabkan Luka Bakar Pada Lidah

Bayi masih sangat sensitif terhadap apapun. Bahkan terhadap cara penyembuhan yang dilakukan secara alami sekalipun. Misalnya saja terapi uap yang diyakini aman, hal ini belum tentu tudak memiliki efek buruk. Melakukan terapi uap dalam secara terus menerus diyakini dapat menyebabkan luka bakar pada lidah, terlebih untuk bayi yang belum tahan terhadap hawa panas. Ketika melakukan terapu uap sebaiknya jangan terlalu lama untuk menghindari hal ini.

Baca juga:

4.Mengganggu Indra Perasa Pada Bayi

Memberikan terapi uap pada bayi memang lebih aman. Tetapi hal ini jika dilakukan dalam waktu yang lama akan mengurangi indra perasa pada bayi. Indra perasa pada bayi memang sangat penting untuk mengonsumsi ASI agar lebih banyak dalam menghisapnya. Jika ini berkurang karena terapi uap yang terlalu sering maka akan menyebabkan bayi cepat lapar karena hisapan ASI yang kurang.

Baca juga:

Flu dan batuk yang tak kunjung sembuh seringkali membuat para orang tua merasa cemas. Beberapa memang lebih mempercayakan untuk membawa ke Dokter. Akan tetapi, sebagian orang tua mencoba melakukan terapi uap terlebih dahulu karena tergolong pengobatan alami. Akan tetapi, penggunaan terapi uap sebaiknya juga atas petunjuk Dokter agar penanganannya lebih sempurna. Walau banyak manfaat yang didapatkan dari pengobatan menggunakan terapi uap, tapi penyembuhkan flu dan batuk pada bayi dengan terapi uap juga memiliki dampak tersendiri. Agar bayi aman ketika melakukan terapi uap, sebaiknya para orang tua harus bisa memanfaatkan cara cerdas dalam menggunakannya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn