8 Efek Bayi Tidak Minum Asi Bagi Kesehatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Air Susu ibu (ASI) merupakan makanan pertama yang bagus di konsumsi oleh bayi. Apalagi jika bayi masih berumur 0-6 bulan, sangat di sarankan untuk tidak memberi bayi makanan lain selain ASI. Di dalam ASI terkandung banyak sekali nutrisi yang bagi kembang tumbuh anak. Selain baik untuk tumbuh kembang anak, ASI juga bermanfaat untuk sang ibu melalui cara menyusui. Dengan menyusui ibu akan terhindar dari risiko diabetes, kanker payudara/ leher rahim (servik), osteoporosis, hipertensi, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, dan alzhemer. Pernyataan tentang ibu tidak menyusui tidak hanya sebatas pendapat dari seseorang atau beberapa orang, tapi ini telah di akui oleh badan kesehatan dunia yaitu WHO. Jadi menyusui sangat baik bagi sang anak maupun ibu. (baca juga : Penyebab Bayi Baru Lahir Muntah)

Efek yang di timbulkan dari tidak menyusui juga akan berdampak kepada sang buah hati, dalam konteks ini efek bayi yang tidak minum ASI. Sebuah informasi yang di lansir oleh TEMPO.CO menyatakan bahwa bayi yang kekurangan ASI akan berisiko mengalami neonatal hypernatraemia atau kehilangan berat badan secara signifikan   dan dehidrasi. Dari pernyataan di atas saat mengerikan bukan bagi kesehatan sang bayi. Memang tidak semua bayi mengalami hal seperti itu karena ASI dapat di gantikan dengan mengkonsumsi susu formula. Namun, ternyata susu formula juga memiliki kelemahan bahkan ada yang mendapatkan efek buruk dari mengkonsumsi susu formula. Dalam menanggapi hal yang cukup serius ini sang ibu perlu tahu efek bayi tidak minum ASI karena hal ini sangat penting di perhatikan. Jika tidak mungkin akan berakibat buruk bagi sang buah hati.

baca juga :

Berikut ini hamil.co.id telah merangkum beberapa efek bayi tidak minum ASI yang perlu di ketahui :

  1. Obesitas

Bayi yang tidak di beri ASI otomatis akan di berikan susu formula untuk mengganti ASI tersebut. Karena dalam susu formula mengandung lemak yang tinggi sehingga mengakibatkan bayi yang mengkonsumsi susu formula bisa mengalami kegemukan atau obesitas. Jika sudah kelebihan berat badan maka tumbuh kembang bayi akan terlambat seperti tengkurap, merangkak dan lain sebagainya. Sebenarnya bayi yang gendut akan lucu tapi apakah bagus jika berat badannya lebih dari standar. Sebenarnya pemberian ASI itu masih di katakan baik jika takaran yang di berikan masih sesuai dengan nutrisi yang di butuhkan bayi. Dengan kata lain tidak kebanyakan.

Baca juga:

  1. Risiko penyakit dan infeksi

Selain membuat bayi obesitas, mengkonsumsi susu formula akan meningkatkan peluang bayi mengalami alergi, asma, gangguan pencernaan, anemia dan sebagainya. Hal itu di sebabkan oleh kandungan nutrisi yang ada dalam susu formula tidak sesuai dengan nutrisi yang bayi butuhkan sesuai dengan umurnya. Selain hal itu faktor pendukung lainnya adalah jika bayi tidak mengkonsumsi ASI otomatis dia akan mengkonsumsi susu formula menggunakan dot. Dot yang terbuat dari karet dan plastik rentan sekali terhadap jamur dan kuman yang mudah sekali berkembang sehingga jika di konsumsi bayi secara terus menerus akan semakin menurunkan daya tahan tubuh yang berakhir pada mudahnya tubuh bayi terkena infeksi atau penyakit.

  1. Manja dan Tidak Mandiri

Penggunaan dot secara terus menerus ternyata tidak hanya memeberi efek buruk terhadap daya tahan tubuh bayi tapi juga memiliki efek jangka panjang yaitu menjadikan anak manja dan tidak mandiri. Hal ini di sebabkan oleh jika anak mengkonsumsi susu melalui dot, bayi akan selalu di belai dan di gendong yang mengakibatkan anak kurang mandiri, manja, dan agresif. Contohnya saja jika seorang bayi minum ASI, otomatis dia akan mencari puting sang ibu dengan sendirinya. Lain halnya jika menggunakan dot, bayi akan selalu di beri dan di beri tanpa usaha sedikit pun dari sang bayi itu sendiri.

baca juga :

  1. Menurunkan kecerdasan otak

Efek bayi tidak minum ASI yang per orang tua perhatikan selanjutnya adalah menurunkan kecerdasan otak. Hasil ini merupakan hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh smith dkk yang di dalam Roesli (2008), bayi yang tidak memperoleh ASI dengan maksimal bahkan sama sekali tidak mendapatkan ASI kecerdasan otak (kognitif) anak akan menurun. Hal ini di buktikan dengan test semua fungsi intelektual, kemampuan verbal, dan motorik anak. Hasilnya adalah score yang di dapatkan oleh anak yang tidak minum ASI lebih rendah daripada anak yang minum ASI.

  1. Kurang Gizi

Pemberian susu formula secara berlebihan telah di sebutkan di atas bahwa anak kemungkinan akan mengalami kegemukan. Namun, hati-hati bunda jika bunda memberikan susu formula terlalu sedikit dan encer dengan tujuan untuk irit. Ini akan sangat berbahaya bagi bayi. Mengurangi jumlah takaran susu formula sama dengan mengurangi jumlah nutrisi yang akan di berikan kepada sang anak. Jika hal ini di lakukan secara terus menerus, bayi akan kekurangan gizi yang kemudian akan berefek mudahnya terserang penyakit seperti diare.

baca juga :

  1. Risiko kematian

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa di Amerika serikat banyak bayi yang tidak minum ASI mengalami demam, takikardia, menurunnya aliran darah, dan kejang pada usia 11 hari dan meninggal di usia 20 hari (Weir (2002) dalam Roesli, 2008). Hal ini mungkin memang tidak akan terjadi jika takaran susu formula yang di berikan kepada sang buah hati sesuai dan juga peralatan alat minum bayi yang di bersihkan dengan teratur. Roesli (2008) juga menyebutkan bahwa bayi yang tidak di berikan ASI risiko kematiannya akan meningkat 25% setelah kelahiran. baca juga : ( Makanan Bayi 1 Tahun Biar Gemuk , penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi)

  1. Kerusakan struktur gigi (karies gigi)

Bayi yang tidak di berikan ASI, akan terus menerus meminum susu formula. Di dalam susu formula terdapat kandungan sukrosa yang cukup tinggi. Sukrosa merupakan karbohidrat di dalam susu yang memberikan rasa manis pada susu formula. Jika anak terus menerus mengkonsumsi susu formula dalam jangka waktu yang cukup lama. Sukrosa akan terus menumpuk dan dapat merusak struktur gigi bayi.

baca juga :

Pengikisan email gigi juga akan lebih cepat. Hal ini disebabkan oleh pH mulut bayi akan turun dan masih akan tetap di bawah standar sampai 1 jam. Ini konsumsi dalam 1 jam, bayangkan jika bayi 3 sampai 5 kali minum minum susu formula. Lebih dari 3 jam pH mulut bayi di bawah 5,5.

  1. Risiko menjadi pemarah saat dewasa

Air Susu Ibu (ASI) mengandung serotonin atau zat anti stres yang di bentuk di 2 tahun pertama pertumbuhan anak. Jika bayi tidak mengkonsumsi ASI maka anak tidak akan mendapatkan zat ini dan akan lebih berisiko menjadi anak yang pemarah. Hal ini mungkin tidak akan terlihat jika anak masih kecil karena anak masih bisa di kendalikan oleh orang tua. Namun, jika sudah dewasa terkadang anak akan mudah depresi dan pemarah. Hal ini juga di dukung dengan zat yang ada dalam susu formula, yaitu Mangan (Mn). Zat ini bisa membuat anak menjadi lebih stres.

Itulah beberapa efek bayi tidak minum ASI, bijaklah bunda dalam memutuskan bayi akan mengkonsumsi ASI atau tidak. Hal ini di sebabkan oleh ASI eksklusif merupakan nutrisi yang sangat baik jika di berikan kepada bayi pada umur 0-6 bulan bahkan 2 tahun.

baca juga :

fbWhatsappTwitterLinkedIn