Bayi Cegukan Setelah Minum ASI : Gejala, Penyebab dan Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Bunda pernah melihat bayi cegukan setelah minum ASI? Kondisi bayi yang cegukan setelah minum ASI memang cukup sering terjadi. Namun apakah kondisi tersebut wajar ataukah pertanda dari adanya gangguan kesehatan? Nah, untuk menjawab hal tersebut bunda perlu tahu dulu sebenarnya tentang definisi cegukan.

Dalam dunia medis, cegukan sering disebut Singultus atau Hiccups. Kondisi ini terjadi saat diafragma (membran diantara rongga dada dan perut) mengalami kontraksi sehingga mengakibatkan tertutupnya pita suara dan menimbulkan suara “hik” secara berulang-ulang. Cegukan dapat dikarenakan masuknya udara berlebihan atau mungkin bayi tersedak makanan – minuman tertentu. Biasanya cegukan dapat menghilang dengan sendirinya dalam rentang beberapa menit.

Baca juga:

Gejala Bayi Cegukan

Tidak ada gejala tertentu saat bayi cegukan. Apabila cegukan tersebut bukanlah disebabkan penyakit, maka bayi hanya akan mengeluarkan bunyi “hik” berkali-kali. Kemudian menghilang dengan sendirinya.

Namun apabila cegukan tersebut dikarenakan penyakit tertentu (misalnya gangguan pada lambung) maka bayi akan mengalami tanda-tanda lain, seperti batuk, sulit menelan, sakit tenggorokan, sering tersedak, nyeri dada dan mulut terasa asam. Selain itu, cegukan juga terjadi di saat tidur dan waktu-waktu lain. Jadi tidak hanya setelah minum ASI saja.

Baca juga: penyebab bayi menangis teruspenyebab bayi rewelbahaya batuk untuk bayi

Penyebab

Untuk dapat mengatasi masalah bayi cegukan, tentunya Bunda harus mengetahui dulu apa sih penyebab munculnya cegukan. Nah, berikut ini beberapa faktor penyebab bayi cegukan setelah minum ASI:

  1. Cuaca yang dingin

Penyebab pertama yang memungkinkan menjadi penyebab bayi cegukan setelah minum ASI yakni kondisi cuaca yang dingin. Apabila suhu menurun maka otomatis tubuh bayi akan mengigil. Hal ini dapat memicu terjadinya cegukan. Untuk menghindarinya, sebaiknya kenakan pakaian tebal pada bayi saat musim dingin, seperti musim hujan. Selain itu, jangan pula memandikan bayi dengan air yang terlalu dingin. (baca: Penyebab ibu hamil menggigil kedinginan)

  1. Posisi menyusui kurang tepat

Perhatikan pola cegukan bayi. Kapan terjadinya? Apakah hanya saat setelah minum ASI? Jika iya, maka kemungkinan hal itu dikarenakan posisi menyusui kurang tepat. Misalnya saja posisi bayi telentang ketika diberikan ASI. Ini bisa menyebabkan bayi tersedak dan cegukan. Posisi menyususi yang benar yakni sedikit duduk, dimana tubuh bayi sejajar dengan lengannya. Pastikan puting dan aerola juga masuk ke dalam mulut bayi. Jika puting tidak masuk seluruhnya ke dalam mulut bayi maka udara yang akan masuk ke mulut sehingga memicu cegukan.

Baca juga:

  1. Menghisap gas (udara) berlebihan

Jika bayi menyusu atau minum ASI lewat botol, terkadang ada gelembung-gelembung susu yang ikut masuk ke dalam mulut. Tentunya gelembung tersebut mengandung gas (udara). Apabila bayi terus-terusan menghisap tanpa bersendawa maka gelembung akan mengumpul di perut memicu terjadinya kembung bahkan cegukan. Perlu bagi bunda untuk menyendawakan si kecil dengan cara menepuk-nepuk pelan punggungnya sehingga udara bisa keluar. (baca: cara menyusui bayi – tips menyusui agar bayi tidak muntah

  1. Frekuensi pemberian ASI terlalu sering

ASI memang bermanfaat untu kesehatan bayi. Asi dapat membantu pertumbuhan organ-organ tubuh, meningkatkan sistem imun serta merangsang syaraf motorik dan sensorik bayi. Namun demikian, pemberian ASI untuk bayi juga tidak boleh berlebihan. Menurut penelitian, ASI yang diberikan kepada bayi dengan kadar berlebihan dapat memicu cegukan dan gangguan pencernaan. Oleh sebab itu, berikan ASI sesuai dengan anjuran dokter. Umumnya untuk bayi, ASI diberikan 2-3 jam sekali.

[accordion multiopen=”true
Informasi ASI” state=”opened

  1. Otot diafragma belum berfungsi optimal

Penyebab bayi cegukan setelah minum ASI bisa dikarenakan faktor internal. Misalnya saja kondisi otot-otot diafragma yang belum berfungsi optimal. Sehingga proses pencernaan pun juga cenderung kurang sempurna.

  1. Bayi merasa kekeyangan

Kekenyangan juga menjadi faktor pemicu bayi cegukan. Maka itu, hindari memberikan ASI atau susu formula pada bayi berlebihan. Begitupun dengan pemberian MPASI untuk bayi berusia 6 bulan keatas. Pastikan Bunda memberikan makanan padat mulai dari porsi kecil dulu. Kemudian perlahan ditingkatkan. Tujuannya agar lambung bayi tidak kaget setelah 6 bulan hanya memperoleh ASI saja. (baca: Makanan bayi 1 tahun biar gemuk, Makanan bayi 7 bulan)

  1. Kondisi bayi stres

Tahukah Bunda, ternyata bayi juga bisa mengalami stres loh! Hanya saja bayi tak bisa mengutarakannya. Umumnya kondisi bayi stres ditandai dengan bayi rewel, menangis, terlihat murung dan gelisah. Penyebabnya bisa jadi karena bayi merasa lapar, tidak nyaman dengan tempat tertentu, mengompol, atau mungkin merasakan sakit di tubuhnya. Nah, kondisi stres pada bayi ini juga menjadi faktor penyebab cegukan. Maka itu, usakan Bunda memperhatikan bayi dengan seksama ya. Berikan perhatian lebih dan berusahalah memahami apa yang dibutuhkannya.

Baca juga:

  1. Gangguan asam lambung

Apabila cegukan mulai terlihat tidak wajar, misalnya frekuensinya berlangsung cukup lama, disertai kondisi bayi rewel dan menangis. Selain itu, bayi juga sulit tidur, muntah, batuk serta tidak nafsu makan, maka kemungkinan bayi mengalami gangguan pada organ lambungnya. Misalnya saja gastrosophageal reflux (GERD), yakni kondisi dimana asam lambung naik hingga menuju kerongkongan. Kondisi terbilang cukup berbahaya dan harus segera ditangani. (baca: Cara menurunkan asam lambung saat hamil)

  1. Lubang dot kebesaran

Perhatikan lubang dot pada botol bayi Bunda. Apabila lubang dotnya berukuran cukup besar, maka hal itu bisa memicu masuknya udara sehingga menyebabkan bayi cegukan. Usahakan membeli botol susu dengan lubang dot berukuran sedang. Tidak besar, tapi jangan terlalu kecil juga.

Penanganan

Bayi cegukan setelah minum ASI bisa diatas dengan beberapa cara, diantaranya yakni:

  1. Memijat bagian punggungnya

Cara pertama untuk menangani bayi cegukan adalah dengan mengelus-elus bagian punggungnya. Lakukan secara lembut ya Bun. Sambil posisikan bayi dalam keadaan tegak. Bunda tak perlu cemas, biasanya cegukan dapat menghilang dengan sendirinya. (baca: Manfaat pijat bayiCara melakukan pijat bayi yang benar)

  1. Mengubah posisi menyusui

Apakah posisi Bunda dalam menyusui bayi sudah benar? Cara menyusui yang benar yakni posisi kepala bayi haruslah lebih tinggi dari tubuhnya. Tujuannya untuk menghindari cegukan dan gumoh. Selain itu, juga memudahkan bayi menghisap susu. (baca: menyusui sambil tiduran – posisi tidur bayi yang baik)

  1. Hentikan proses menyusui untuk sementara

Apabila bayi tiba-tiba tersedak saat minum ASI, maka sebaiknya hentikan dulu proses menyusui. Barangkali si kecil terlalu banyak menghisap udara. Hal ini dapat terjadi ketika payudara kurang menempel di mulut bayi sehingga ada udara yang ikut masuk. Usahakan memasukkan bagian puting dan aerola ke mulut bayi. Cara ini lebih baik dan dapat mencegah cegukan.

  1. Usahakan agar bayi bersendawa

Umumnya sendawa terjadi secara refleks. Tanpa diperintah pun, bayi pasti akan bersendawa ketika merasa kenyang. Namun terkadang bayi juga tidak bersendawa. Sehingga akibatnya udara yang masuk ke dalam perut tidak bisa keluar. Hal ini memicu terjadinya cegukan. Nah, Bunda merangsang bayi agar mau bersendawa setelah minum ASI. Caranya dengan menegakkan tubuh bayi, lalu gosok-gosok pelan punggungnya sehingga sendawanya bisa keluar.

  1. Pastikan bayi minum ASI dengan perlahan

Perhatikan bagaimana cara bayi meminum ASI. Apakah terlalu pelan atau cepat? Minum secara tergesa-gesa bisa memicu masuknya udara dan menyebabkan tersedak, sehingga pada akhirnya muncullah cegukan. Maka itu, pastikan si kecil minum dengan perlahan ya. (baca: Tanda anak kurang gizi yang harus diperhatikan, Menu sehat untuk anak kurang gizi)

  1. Jangan memberikan makanan saat bayi cegukan

Saat bayi cegukan, sebaiknya jangan memberikan makanan. Hal itu justru memperparah kondisi cegukan. Biarkan cegukannya hilang dulu. Setelah itu, Bunda baru bisa menyajikan makanan untuknya.

Baca juga:

  1. Berikan pelukan

Cara ini memang tidak ada di buku medis, namun sebuah pelukan kasih sayang dari Bunda kepada si kecil bisa membantu menghilangkan cegukannya. Tak perlu lama, cukup berika pelukan kira-kira 10 menit. Setelah cegukannya mulai mereda, Bunda bisa mengajaknya bermain lagi. (baca: Cara mengatasi anak hiperaktif umur 3 tahun)

Risiko

Pada dasarnya cegukan bukanlah hal berbahaya. Siapapun bisa mengalami cegukan, termasuk bayi.  Umumnya cegukan hanya muncul sesekali saja. Misalnya setelah bayi minum ASI. Hal itu bisa dikarenakan posisi menyusui yang salah atau mungkin bayi merasa kenyang.

Namun demikian, cegukan yang tidak normal dan terjadi secara terus-menerus bisa memicu gangguan pernafasan. Kondisi cegukan dikatakan berbahaya jika disertai gejala lain, seperti batuk, menangis terus-menerus, sulit tidur, susah makan, dan tenggorokannya terasa sakit. Maka dimungkinkan bayi mengidap gastroesophageal reflux. Segera periksakan kondisi bayi ke dokter atau rumah sakit sehingga ia bisa memperoleh penanganan yang tepat dan cepat.

Informasi kesehatan bayi:

Demikianlah penjelasan mengenai bayi cegukan setelah minum ASI. Sekarang Bunda sudah mengerti kalau bayi cegukan setelah minum ASI itu hal yang wajar. Bunda bisa menanganinya dengan cara-cara diatas. Tapi apabila cegukan tak kunjung reda, dalam artian frekuensinya berlebihan. Maka cara terbaik untuk mengatasinya adalah memeriksakan si kecil ke dokter. Semoga bermanfaat ya, Bunda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn