Operasi Polidaktili Pada Bayi : Metode – Risiko dan Biaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Polidaktili merupakan kondisi dimana seorang bayi terlahir dengan jumlah jari melebihi normal. Baik itu jari tangan ataupun jari kaki. Posisi tumbunya jari tambahan bisa jadi di samping kelingking (Ulnaris atau post-axial polydactyly), di sebelah ibu jari (radial atau pra-aksial polydactyly) ataupun di tengah-tengah jari lain (central). Dalam sebagian besar kasus, jari tambahan ini tidak dapat berkembang secara sempurna layaknya jari lain. Biasanya hanya berupa gumpalan daging (jaringan lunak) yang tumbuh dari sisi jari sebelahnya.

Baca juga:

Penyebab Polidaktili Pada Bayi

Beberapa faktor yang dianggap menjadi pemicu penyakit polidaktili pada bayi, diantaranya yaitu:

  • Kelainan kromosom. Hal ini dimungkinkan terkait dengan sindrom down dan sindrom Ellis van Creveld.
  • Faktor genetik. Dimana orang tua yang mengidap polidaktili maka kemungkinan kondisi tersebut diturunkan pada anaknya.
  • Selain itu, polidaktili juga dapat dipicu faktor lain. Misalnya paparan radiasi (seperti sinar rontgen, paparan logam berat atau toksin lainnya)
  • Pengonsumsian obat-obatan tertentu pada ibu hamil
  • Infeksi bakteri dan parasit (misalnya rubella, herpes, sipilis, torch dan sejenisnya)
  • Kebiasaan ibu mengonsumsi alkohol
  • Pengonsumsian makanan beraditif selama kehamilan secara berlebihan, seperti mie instan, snack, makanan kaleng berpengawet dan sejenisnya
  • Polidaktili juga dikaitkan dengan diabetes. Dalam sebuah studi ditemukan bahwa 11 dari 18 ibu yang melahirkan bayi polidaktili adalah penderita diabetes mellitus

Kasus polidaktili memang sangat jarang terjadi. Kemungkinannya hanya 1 dari setiap 1000 kelahiran. Lebih banyak ditemukan pada komunitas orang berkulit hitam dibandingkan kulit putih. Selain itu, bayi wanita juga lebih rentan mengalami polidaktili dibandingkan bayi berjenis kelamin laki-laki.

Polidaktili pada bayi hanya dapat disembuhkan dengan jalan operasi pembedahan. Nah, berikut ini beberapa teknik operasi polidaktili pada bayi berserta risiko dan biayanya.

Baca juga:

Metode Operasi

Operasi polidaktili di dokter spesialis Orthopedi. Tekniknya melalui pembedahan, yakni pembuangan jari abnormal yang tumbuh pada tangan atau kaki pasien. Operasi ini dapat dilakukan pada bayi minimal berusia 6 – 12 bulan. Namun jika ingin lebih lama, misalnya menunggu remaja atau dewasa pun juga boleh. Sebab kondisi polidaktili tidak membahayakan kesehatan tubuh. Jadi operasi dapat dilakukan kapanpun sesuai dengan kesiapan pasien. Jika memang keluarga memutuskan agar pasien dioperasi saat masih bayi. Maka syaratnya, bobot bayi harus normal.

Sebelum melakukan tindak operasi, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Mulai dari kondisi fisik pasien, pengecekan darah, dan foto rontgen (sinar-X) pada bagian jari yang bermasalah. Dari hasil foto rontgen tersebut nantinya dapat dilihat kelainan tulang pada jarinya secara mendetail. Dengan demikian, dokter bisa memperkirakan jenis operasi yang akan dilakukan.

Baca juga: gejala HIV pada anakciri kehamilan bermasalah – gejala torch pada ibu hamil

Metode pembedahan pada operasi polidaktili tentunya berbeda-beda bergantung pada jenis kelainannya. Apabila jari hanya tumbuh berupa gumpalan daging maka dokter akan langsung melakukan pembedahan. Namun apabila jari tersebut memiliki tulang, proses pembedahan sedikit lebih lama. Dokter harus memotong tulangnya terlebih dahulu, lalu membuang kelebihan daging. Untuk otot-ototnya akan disatukan dengan jari sebelahnya. Proses pembedahan ini harus dilakukan secara berhati-hati sebab melibatkan tulang, otot, ligamen, tendon, dan jaringan lain. Terkadang dokter juga perlu melakukan rekontruksi sendi bila diperlukan.

Setelah pembedahan selesai, maka dokter akan melakukan penyambungan pada beberapa struktur jaringan. Kemudian barulah menjahit kulit agar jari-jari dapat berfungsi baik seperti sedia kala. Umumnya sebelum proses operasi dilakukan, pasien diberikan bius untuk menekan syarafnya agar tidak merasakan sakit.

Baca juga: penyakit mata pada bayi – penyebab mata juling pada bayi– Penyebab Anak AutisTanda-tanda bayi kuning

Perawatan Pasca Operasi

Setelah dilakukan proses operasi, pasien diharuskan mengenakan perban sampai benar-benar sembuh. Nantinya dokter juga akan meminta pasien melakukan medical check up untuk mengontrol kondisinya. Selain itu, jika si pasien merasakan nyeri (misalnya anak terus-menerus menangis) maka dokter akan memberikan obat analgesik untuk meredakan rasa nyeri tersebut.

Risiko Operasi

Operasi polidaktili sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Namun tetap saja berkemungkinan menimbulkan beberapa risiko. Diantaranya:

  • Infeksi, dimungkinkan karena penggunaan alat-alat yang kurang steril
  • Pendarahan
  • Pembengkakan di sekitar jari
  • Pembentukan jaringan parut
  • Jari-jari terasa kaku
  • Kerusakan pada kulit bekas pembedahan
  • Kerusakan syaraf jari
  • Hallux valgus atau bunion, yakni kondisi dimana jari mengalami pembengkokan akibat pembesaran pada tulang sendi.

Apabila Anda menemukan tanda-tanda tidak wajar pada bayi setelah menjalani operasi polidaktili maka segeralah menghubungi dokter. Tanda-tanda tersebut bisa berupa anak rewel, demam, sulit tidur, sering memegang tangannya atau mungkin adanya inflamasi sekaligus pendarahan di area jari yang telah dipotong.

Baca juga:

Biaya Operasi

Biaya operasi polidkatili pada bayi tentunya berbeda-beda di tiap rumah sakit. Bergantung pada dokternya, ketersediaan alat, teknik operasi, kelas perawatan dan tingkat keparahan polidaktili tersebut. Ada baiknya jika Anda menggunakan layanan kesehatan dengan BPJS untuk meringankan beban biaya operasi tersebut.

Baca: larangan ibu hamil – larangan untuk ibu hamil mudamakanan untuk mencegah bayi cacat

Apakah Penyakit Polidaktili Berbahaya?

Perlu Anda ketahui bahwa penyakit polidaktili bukanlah penyakit yang berbahaya. Keabnormalan pada jari tangan atau kaki tersebut sama sekali tidak menganggu kesehatan organ-organ tubuh. Hanya saja dikhawatirkan kondisi ini mengurangi estetika penampilan dan membuat penderitanya menjadi minder. Meski demikian, tak jarang pengidap polidaktili memutuskan untuk tidak melakukan tindakan operasi. Kondisi ini bisa menjadi sebuah anugerah atau keunikan tersendiri.

Pencegahan Polidaktili Pada bayi

Kondisi polidaktili pada bayi memang tidak bisa dicegah. Namun demikian, Anda bisa meminimalisir faktor risikonya. Belum tentu juga seseorang yang mengidap polidaktili maka anaknya akan mengidap hal yang sama. Kemungkinan itu memang ada, namun porsentasenya tidak terlalu tinggi.

Nah, berikut ini beberapa cara yang harus dilakukan oleh ibu hamil untuk meminimalisir kelainan polidaktili pada bayi:

  • Setelah menikah dan saat merencanakan kehamilan, ada baiknya jika orang tua memeriksakan kondisi kesehatannya di dokter. Misalnya saja cek darah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya infeksi atau gangguan tertentu.
  • Lalukan deteksi pada kelainan gen atau kromosom saat merencanakan kehamilan
  • Jagalah kebersihan diri dan lingkungan. Kelainan polidaktili bisa dipicu oleh infeksi parasit tertentu seperti toksoplasma. Parasit ini dapat ditemukan pada kotoran kucing, daging mentah dan susu kambing mentah yang terinfeksi
  • Pastikan mengonsumsi buah dan sayuran yang telah dicuci bersih
  • Tingkatkan konsumsi makanan bergizi, seperti sumber antioksidan yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu imbangi juga dengan makanan yang mengandung vitamin dan mineral
  • Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung tinggi asam folat (vitamin B9), seperti contohnya bayam, jagung, seledri, brokoli, kubis, pepaya, ikan salmon, tomat, pisang, stroberi dan jeruk
  • Batasi konsumsi makanan berlemak jenuh, seperti gorengan atau fast food agar kadar kolesterol dalam darah tidak terlalu tinggi. Perlu diketahui bahwa penderita obesitas lebih rentan mengalami gangguan kesehatan dan komplikasi kehamilan
  • Hindari konsumsi obat-obatan selama kehamilan, kecuali dengan resep dari dokter
  • Hindari konsumsi alkohol dan jauhi kebiasaan merokok
  • Cuci tangan setiap kali hendak makan
  • Rutin memeriksakan diri ke dokter

Baca juga: cerebral palsy pada anak – gejala cerebral palsy pada bayi– Merokok bagi ibu hamil dan janinBahaya merokok saat hamil

Demikianlah penjelasan mengenai operasi polidaktili pada bayi, mulai dari metode, risiko dan biaya. Sebelum memutuskan untuk operasi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan pihak keluarga terlebih dahulu.  Salah satu artis papan atas India, Hrithik Roshan juga merupakan pengidap polidaktili dan doi tidak minder dengan kondisinya. Maka itu, ambillah keputusan secara bijak dan dengan pertimbangan yang matang. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn