9 Penyebab Kolik pada Bayi Harus Waspada            

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda sedang menikmati masa – masa merawat bayi yang baru lahir? Tentu ini menjadi gambaran yang menyenangkan setelah berjuang menghadapi proses persalinan. Bayi Anda mungkin hanya memiliki aktifitas yang sama namun terlihat sangat menggemaskan. Bayi biasanya hanya tidur, menangis untuk minta susu atau karena mengompol, dan terkadang merasa bosan sehingga Anda menggendongnya. Namun ada saat ketika bayi mulai menangis terus menerus hingga tidak bisa diatasi, kemudian telinga dan wajah bayi menjadi merah, kedua tangan bayi mengepal kencang dan kondisi ini bisa bertahan selama beberapa waktu. Dan pengalaman ini bisa membuat Anda mengerti bahwa bayi Anda baru saja mengalami kolik.

Apa itu kolik?

Bayi menangis terus menerus karena itu satu-satunya cara mereka untuk mencari perhatian dan berkomunikasi dengan orang dewasa. Namun ada saat ketika mereka mulai menangis secara tiba-tiba dan sulit untuk ditenangkan. Kolik memang akan membuat bayi berada dalam kondisi seperti ini sehingga menjadi penyebab bayi menangis terus. Sebenarnya kolik bukanlah penyakit khusus untuk bayi. Ini adalah sebuah kondisi ketika bayi yang sehat tiba-tiba menangis dengan waktu mulai dari beberapa jam hingga sangat lama. Orang tua pasti akan sulit untuk menenangkan bayi yang kolik dan sering menyebabkan ibu terkena sindrom baby blues.

Kapan bayi bisa kolik?

Ada beberapa waktu tertentu yang membuat bayi Anda bisa mengalami kolik. Bayi yang sering mengalami kolik biasanya paling lama menjelang usia 6 minggu. Namun terkadang bayi permatur bisa kolik sepanjang dari lahir hingga usia 3 bulan. Dan umumnya bayi akan mulai kolik setelah berusia 3 minggu, berlangsung selama beberapa jam atau lebih lama, selama 3 kali dalam seminggu dan atau terjadi selama beberapa minggu dan hari secara berturut-turut.

informasi perkembangan bayi:

Gejala bayi yang kolik

Umumnya orang tua selalu  berpikir bahwa bayi yang menangis berarti bayi lapar atau merasa tidak nyaman karena mengompol atau BAB. Kolik tidak disebabkan oleh hal itu, sehingga Anda bisa memahami gejalanya sebelum penyebab kolik pada bayi.

  1. Suara tangisan yang sangat keras, berlanjut terus, dan bayi menangis tapi tidak menjerit.
  2. Bayi selalu menangis di waktu yang sama biasanya pada sore menjelang malam atau pada malam hari.
  3. Bayi tiba-tiba menangis dan bahkan bukan karena lapar atau buang air. (baca: pola makan bayi)
  4. Bagian tangan bayi mengepal agak ditarik ke atas seperti gerakan petinju, kaki bayi juga diangkat ke atas, dan otot perut pada bayi sangat kencang.
  5. Bayi terlihat menangis tapi seperti menahan nafasnya, kemudian menutup mata atau beberapa bayi membuka mata lebar-lebar seperti pada bayi step dan bagian alis bayi terangkat ke atas.
  6. Bayi mulai gumoh, muntah berlebihan, buang gas, atau BAB. (baca: penyebab bayi sering kentut – perut kembung pada bayi)
  7. Wajah bayi menjadi lebih merah, terlihat panik, tidak nyaman dan gerakan tubuh yang sangat aktif dan tidak jelas.
  8. Anda tidak bisa menenangkan bayi dengan memberi ASI, menggendong atau menidurkannya. (baca: manfaat menggendong bayi)

Penyebab kolik pada bayi

Kolik pada bayi bisa terjadi tanpa alasan yang jelas. Bahkan para peneliti mengatakan bahwa kolik adalah situasi khusus yang membuat bayi mengalami gangguan kepanikan berlebihan. Kondisi ini mungkin juga sama yang terjadi pada orang dewasa, namun bayi Anda tidak bisa menjelaskan kecuali hanya dengan menangis. Dan dibawah ini adalah beberapa hal penyebab kolik pada bayi yang paling sering terjadi.

  1. Sakit pencernaan

Bayi memang hanya minum ASI atau susu formula sebagai makanan utama. Meskipun bayi terlahir dengan sistem pencernaan yang sempurna, namun fungsi organ ini memang berkembang di luar. Ini artinya bayi Anda bisa saja sakit pencernaan atau sakit perut karena bagian ususnya mulai mencerna susu formula atau ASI. Pekerjaan ini sangat berat untuk usus bayi karena ini baru tahap awal. Terkadang ketika bayi akan buang angin maka perut terasa sakit dan ini bisa menyebabkan kolik. Karena itu seiring bertambahnya usia bayi dan sistem pencernaan yang sempurna maka kolik bisa hilang sendiri.

Baca: penyebab diare pada bayi – cara mencegah diare pada bayi – cara mengatasi perut kembung pada bayi

  1. Alergi susu formula

Beberapa ibu yang tidak bisa memberikan ASI biasanya mengandalkan susu formula. Memang ada manfaat susu formula untuk bayi yang bisa bersifat seperti ASI. Namun ketika sistem pencernaan bayi tidak bisa menerima susu formula dengan baik, maka mereka mungkin mengalami alergi susu formula. Alergi ini menyebabkan bagian pencernaan bayi tidak bisa menerima laktosa dari susu formula. Ketika perut bayi menjadi sensitif maka mereka bisa terkena kolik. Jika seperti ini maka ibu harus mulai mencari alternatif susu formula lain, baik dalam merek atau takaran jumlah susu yang diberikan untuk bayi.

Baca: gejala alergi susu sapi pada bayi – tanda bayi alergi susu sapi – cara mengatasi bayi alergi susu sapi

  1. Sensitifitas terhadap lingkungan

Umumnya bayi sangat sensitif terhadap lingkungan. Ketika mereka tidur maka bayi bisa terbangun hanya karena mendengar langkah kaki orang dewasa. Ketika bayi sudah terbiasa dengan lingkungan, mendengar banyak suara, suara yang keras atau mendapatkan kunjungan dari banyak orang dewasa maka mereka bisa menjadi lebih sensitif. Hal ini menyebabkan bayi berusaha melepaskan tekanan dari lingkungan. Kondisi ini bisa disamakan dengan stres yang terjadi pada orang dewasa. Lalu bayi mulai menangis keras tanpa sebab untuk melepaskan tekanan itu. Dan bayi Anda terkena kolik.

baca: pola tidur bayi 1 bulan – pola tidur bayi 0-12 bulan – posisi tidur bayi yang baik

  1. Bayi terkena sakit refluks asam

Bayi Anda mungkin mengalami gangguan pencernaan yang menyebabkan refluks asam. Ini adalah sebuah kondisi ketika bagian esofagus bawah yang paling belakang mengalirkan cairan asam hingga mencapai tenggorokan dan mulut bayi. Kondisi ini bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan sakit perut yang tidak nyaman untuk bayi. Hal ini sering ditandai dengan gumoh pada bayi setelah minum susu dan penyebab bayi sering muntah. Bayi yang sering meludah juga bisa menjadi gejala ini. dan gangguan ini akan menyebabkan bayi terkena kolik. Namun biasanya akan sembuh sendiri karena pencernaan bayi menjadi lebih sempurna.

  1. Paparan tembakau dari ibunya dan orang lain

Sebuah masalah kolik juga bisa terjadi akibat paparan tembakau yang berasal dari ibu yang mengandung bayi itu baik saat hamil atau sebelum hamil. Bahkan ketika bayi terkena paparan tembakau dari orang dewasa maka juga bisa menyebabkan kolik. Menurut ahli medis sebenarnya hal ini tidak diketahui penyebab dasarnya. Hanya saja ketika ibu hamil atau sebelum hamil merokok maka bisa menyebabkan bayi terkena beberapa gangguan kesehatan. Pada saat bayi kolik maka ini bisa menjadi gejala awal adanya masalah penyakit tertentu dalam tubuh bayi. Sementara paparan asap tembakau dari lingkungan bisa menyebabkan bayi sangat sensitif sehingga menjadi kolik.

Baca : Bahaya rokok bagi janin –  Bahaya ganja bagi ibu hamil – bahaya rokok elektrik bagi ibu hamil

  1. Adanya sistem syaraf yang belum sempurna

Pada dasarnya kolik juga bisa disebabkan oleh adanya masalah sistem syaraf yang belum sempurna. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi menerima rangsangan dengan tanggapan yang sangat sensitif. Bayi bisa saja merasa tidak nyaman, panik dan kondisi lain yang hanya bisa dirasakan oleh bayi. Namun karena masih bayi maka mereka mencari perhatian yang lebih kepada lingkungan. Jika kondisi seperti ini maka biasanya kolik akan berhenti sendiri berkat umur bayi yang terus  bertambah dari hari ke hari dan syaraf semakin sempurna. Kondisi ini bisa semakin parah jika bayi terkena bahaya akibat bayi terjatuh dari tempat tidur.

  1. Minum ASI atau susu terlalu cepat

Bayi yang menerima ASI atau susu formula dari botol dengan cara menghisap yang terlalu cepat bisa memicu kolik. Hal ini bisa terjadi karena perut dan usus bayi merasa tidak nyaman, seperti ketika orang dewasa merasa kekenyangan, terlalu banyak angin dalam perut, usus melilit dan rasa yang membuat bayi sulit untuk menerimanya. Kemudian ketika bayi kolik maka kondisi perut bisa lebih parah karena ada banyak gas atau udara luar yang masuk ke perut bayi.

Informasi cara menyusui yang benar:

  1. Bayi lahir dengan berat badan rendah

Bayi yang dilahirkan dengan berat badan yang rendah juga sangat rentan dengan kolik. Kondisi ini terjadi berhubungan dengan masalah kesehatan, organ tubuh bayi yang belum berfungsi dengan sempurna dan kondisi bayi yang tidak nyaman dengan lingkungan. Karena itu bayi yang lahir dengan berat badan rendah harus menerima perawatan terbaik dari dokter untuk memantau kondisi kesehatannya. Untuk mengatasi hal ini maka ibu bisa mencoba cara menaikkan berat badan bayi dan mengetahui apa penyebab berat badan bayi tidak naik setelah lahir.

  1. Kelaparan yang parah

Bayi yang merasa sangat kelaparan lama dan sangat parah juga bisa mengalami kolik. Umumnya terjadi ketika ibu terlambat memberikan ASI atau susu formula. Kondisi ini sulit untuk dipulihkan karena bayi akan terus menangis walaupun Anda mencoba memberikan ASI atau susu formula. Jadi yang bisa Anda lakukan hanya menunggu dan berusaha membuat bayi tenang lalu berikan ASI atau susu formula secara perlahan. Dan jangan membiarkan bayi kelaparan lagi karena itu bisa memicu kolik berulang yang lebih buruk.

Baca:  cara memperbanyak ASI perah – cara menyimpan ASI – cara memberikan ASI perah

Apakah bayi harus dibawa ke dokter?

Sebenarnya penanganan kolik harus sesuai dengan penyebab kolik pada bayi. Jika masalah kolik berhubungan dengan kesehatan bayi maka perawatan dokter sangat diperlukan. Namun jika kolik sering terjadi tanpa gejala yang berlebihan maka Anda bisa merawatnya sendiri. Anda hanya perlu mengamati gejala apa saja yang terjadi selama kolik dan apakah ada perubahan waktu ketika bayi mengalami kolik. Anda juga bisa mencoba cara mengatasi kolik pada bayi dan melihat apakah itu efektif atau tidak.

Kolik bukan termasuk kondisi penyakit tertentu, hanya menggambarkan gejala penyakit tertentu dan juga kondisi lingkungan  serta bayi yang lebih sensitif. Untuk menganalisa penyebab bayi kolik maka orang tua harus mengamati beberapa tanda bayi yang terkena akan kolik dan sesudah kolik selesai.

fbWhatsappTwitterLinkedIn