Pernahkah Anda mendengar metode bayi tabung atau biasa disebut dengan In Vitro Fetilization (IVF). Tentu saja metode bayi tabung dikenal sebagai satu cara mendapatkan momongan dengan membuahi sel telur di luar tubuh atau dalam sebuah tabung. Bayi tabung seringkali menjadi satu solusi bagi para pasangan yang mengalami masalah seputar kehamilan. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan membuat potensi proses bayi tabung semakin meningkat dimana pada awal munculnya metode bayi tabung tingkat keberhasilan hanya mencapai 4% saja, namun kini dengan berkembangnya teknologi keberhasilan menjadi lebih tinggi sebesar 25%. Ada beberapa kekurangan dan kelebihan bayi tabung yang harus diketahui oleh pasutri. ( Baca : Bayi tabung dalam islam – Proses bayi tabung – kembar terbanyak di dunia )
Banyak pasangan menginginkan metode bayi tabung meskipun biayanya tidak sedikit. Namun, perlu Anda ketahui tidak sembarangan orang bisa melakukan prosedur bayi tabung, karena ada saat dimana pasangan diharuskan melakukan prosesdur atau metode bayi tabung. Berikut ini adalah beberapa kelebihan bayi tabung yang harus diketahui :
- Mampu menyelesaikan permasalahan seputar kehamilan yang tidak kunjung terjadi dan mengatasi berbagai masalah reproduksi. ( Baca : Fidyah bagi ibu hamil – Penyebab kehamilan ektopik )
- Tidak harus melalui hubungan suami istri dalam frekuensi cukup sering. Cukup memberikan sel telur dan sel sperma saja. ( Baca : Bahaya bekam untuk ibu hamil – Folamil genio untuk ibu menyusui )
Kerugian Bayi Tabung
Ada beberapa kerugian dari bai tabung yang harus diketahui dan diperhatikan oleh pasutri yang akan melakukan bayi tabung :
- Biaya cukup tinggi dimana harus melakukan perawatan intensif dari segi kesehatan bayi. ( Baca : Manfaat brokoli untuk ibu hamil dan janin – Manfaat telur asin – Cara hamil anak kembar )
- Peluang berhasil masih kurang dari 50% dan harus melalui proses yang panjang.
- Sering terjadi konflik dimana dari pihak pria yang mendonorkan sperma mengklaim bahwa janin yang dikandung adalah anak dari laki-laki pendonor tersebut. ( Baca : Gejala kehamilan ektopik terganggu )
Beberapa Kondisi Untuk Melakukan Metode Bayi Tabung
Berikut ini adalah kondisi yang bisa dilakukan pasangan untuk bisa melakukan proses bayi tabung :
- Kelainan di Tuba Falopi
Pasangan atau wanita disarankan menjalani proses bayi tabung jika terdapat gangguan pada tuba falopi dimana terlihat ada beberapa kerusakan atau penyumbatan dalam jalur sel telur.
Baca : Gejala kista di rahim – Efek samping kuret rahim
- Ganguan Proses Ovulasi
Terjadi gangguan pada proses ovulasi yang membuat produksi sel telur tidak maksimal.
- Endometriosis
Adanya gangguan Endometriosis dimana terdapat suatu radang atau tumbuhnya jaringan endometrium yang menonjol keluar rahim yang menyebabkan pelvic pain.
Baca : Gejala endometriosis – Hamil dengan kista dan miom
- Sedikitnya Sel Telur
Produksi sel telur pria atau sperma tidak maksimal dalam artian jumlah sel telur kurang mencukupi atau tidak ada sama sekali.
- Gangguan Antibodi
Adanya masalah seputar sistem antibodi yang bisa mengganggu produksi sperma dan sel telur.
- Gangguan Pada Laju Sperma
Sperma tidak bisa melewati cairan di bagian leher rahim sehingga sperma sulit membuahi sel telur.
Baca : Manfaat sperma bagi ibu hamil dan janin – Hamil anggur pada wanita
- Penyakit Keturunan
Terjadi satu kendala atau terjadi satu penyakit keturunan dimana sangat sulit mendapatkan keturunan meskipun kondisi sel telur dan sperma dalam kondisi baik.
Selain memperhatikan faktor kondisi, bagi pasangan yang ingin melakukan proses bayi tabung setidaknya tahu apa saja faktor penetu keberhasilan dari metode tersebut.
Beberapa orang masih merasakan ragu mengenai keberhasilan bayi tabung tersebut dan biaya yang cukup mahal membuat pasangan merasa kurang percaya diri.
Faktor Penentu Keberhasilan Bayi Tabung
Berhasil atau tidakynya proses bayi tabung dipengaruhi oleh berbagai hal berikut ini:
- Faktor Usia
Usia paling disarankan dalam metode bayi tabung ini antara 23 sampai 29 tahun dimana pada usia tersebut kondisi sel telur masih dalam keadaan baik.
- Berat Badan
Kondisi berat badan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan dari metode bayi tabung tersebut. Jika terlalu gemuk atau obesitas maka akan sulit dalam melakukan prosesnya dimana pergerakan tubuh akan semakin terbatas.
Baca : Bahaya obesitas bagi ibu hamil – Bahaya ibu hamil angkat beban berat
- Kebiasaan Buruk
Masih ada salah satu pasangan mempunyai kebiasaan buruk seperti mengkonsumsi alkohol dan merokok. Kebiasaan tersebut mempengaruhi tingkat kesehatan sel telur dan sperma.
- Riwayat Kehamilan
Dari riwayat kehamilan bisa diketahui apakah metode bayi tabung bisa berhasil atau tidak. Jika riwayat kehamilan kurang baik maka metode bayi tabung tidak bisa dilakukan.
- Jumlah dan Kualitas Embrio
Jika kualitas embrio yang ditanamkan terbilang tinggi maka proses bayi tabung bisa dijalankan dan memiliki peluang berhasil lebih besar.
Baca : Fungsi amnion bagi embrio – Tanda-tanda keguguran
Untuk melakukan metode bayi tabung memerlukan beberapa rangkaian prosedur. Jika Anda masih belum mengerti bagaimana prosedur dari metode bayi tabung alangkah lebih baik jika memahami terlebih dahulu bagaimana prosesnya.
Prosedur Melakukan Metode Bayi Tabung
Berikut adalah prosedur yang akan dilakukan ketika pasutri melakukan bayi tabung :
- Suntik hormon. Menyuntik hormon untuk merangsang tubuh wanita untuk bisa memproduksi sel telur dalam waktu cepat.
- Tes darah. Melakukan tes uji darah untuk menentukan apakah sel telur sudah siap diambil. Nantina dari tubuh wanita akan dilakukan penyuntikan untuk memberikan proses pematangan terhadap sel telur agar segera melakukan proses ovulasi. ( Baca : Darah tinggi pada ibu hamil – Penyebab ibu hamil darah rendah )
- Pencarian folikel. Pencarian folikel yang berada dalam rahim dimana dokter akan memakai metode ultrasound. Rata-rata proses pencarian folikel tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit sampai 1 jam. Biasanya pihak wanita akan diberi obat penghilang rasa nyeri ada obat penenang.
- Pertemuan sel telur dan sperma. Mempertemukan sel telur dengan sel sperma pada waktu yang sama. Nantinya gabungan dari dua sel telur tersebut akan disimpan untuk diamati perkembangannya apakah normal atau tidak.
- Pemasukan hasil pembuahan. Jika sudah dianggap layak dan cukup matang maka hasil dari proses pembuahan sel telur dengan sperma maka akan langsung dimasukkan dalam rahim. Nantinya dokter akan memasukkan tabung berupa kateter ke vagina untuk menyalurkan embrio.
- Transfer embrio. Setelah jangka waktu 3 minggu proses transfer embrio maka pihak wanita dapat melakukan tes kehamilan. ( Baca : Kista ovarium – Penyebab kista pda wanita )
Itulah serangkaian prosedur dalam melakukan metode bayi tabung. Memang terlihat rumit, namun Jika dilakukan dengan benar berdasarkan petunjuk dari dokter maka peluang kesuksesan bayi tabung bisa lebih tinggi. Banyak orang memahami bahwa metode bayi tabung tersebut memiliki dua teknik dan setiap teknik memiliki kelemahan dan keunggulan. Akan lebih baik jika kita membasnya lebih detail lagi.
Teknik Dalam Metode Bayi Tabung
Berikut adalah metode yang digunakan dalam teknik bayi tabung:
- Fertilisasi In Vitro Konvensional
Teknik Fertilisasi In Vitro Konvensional dilakukan dengan mempertemukan 1 buah sel telur dengan 50 ribu hingga 100 ribu sel sperma yang berada dalam sebuah cawan petri medium kultur untuk media pembuahan. Namun teknik tersebut masih memiliki kelemahan yakni sangat tergantung dari kualitas sperma, jika tidak dapat menembus sel telur maka tidak akan terjadi pembuahan.
Sedangkan dari keuntungannya teknik Fertilisasi In Vitro Konvensional ini lebih mudah dilakukan dan biayanya jauh lebih murah dimana prosesnya berlangsung secara alami.
Baca : Bahaya ekstasi bagi ibu hamil – Bahaya rokok elektrik bagi ibu hamil
- Intra Cytoplasmic Sperma Injection atau ICSI
Satu teknik dalam metode bayi tabung yang dilakukan dengan cara menyuntikkan 1 sel sperma ke dalam 1 sel telur hingga terjadi pembuahan. Ada beberapa kelebihan dari teknik ini yakni sangat membantu dalam proses bayi tabung jika keadaan sperma laki-laki tidak terlalu bagus dimana jumlahnya sangat sedikit, maka teknik ICSI ini sangatlah membantu.
Kemudian teknik tersebut dilakukan dengan mengambil sperma dari testis kemudian disimpan dalam ruang beku hingga nanti pada saat digunakan. Ada kelemahan dari teknik Intra Cytoplasmic Sperm Injection ini yakni metodenya lebih sulit karena harus dilakukan memakai alat seperti micromanipulator yang terkenal memiliki biaya operasional sangat mahal.
Baca : Bahaya jantung pisang bagi ibu hamil – Bahaya makan jamur bagi ibu hamil
Itulah beberapa kekurangan dan kelebihan bayi tabung. Memang terlihat lebih praktis dan aman, namun sebelum melakukan metode tersebut Anda harus berkonsultasi dahulu dengan dokter.