Semua orang tua memang selalu ingin melihat bayi tumbuh sehat dan jika bisa sekalipun tidak mengalami sakit. Namun tentu saja hal ini tidak mungkin karena kesehatan bayi terkadang menurun selama masa pertumbuhan. Bahkan salah satu masalah yang sering membuat orang tua panik adalah munculnya bisul pada kulit bayi. Bisul ini terlihat dengan karakter yang sama seperti pada orang dewasa. (baca: penyebab janin cacat sejak dalam kandungan – makanan untuk mencegah bayi cacat)
Berikut ini berbagai informasi mengenai bisul yang sering muncul pada bayi:
Apa itu Bisul pada Bayi?
Bisul adalah sebuah benjolan kecil yang muncul dari dalam kulit bayi, berwarna merah dan jika sudah beberapa waktu maka ujung bisul mengeluarkan nanah. Bisul pada bayi bisa muncul pada beberapa bagian tubuh seperti leher, paha, punggung, pantat, wajah, tangan atau kaki. Terkadang jumlah bisul yang muncul lebih dari satu dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Hal ini menandakan adanya infeksi yang cepat dalam tubuh bayi. (baca: gejala campak pada bayi)
Penyebab Bisul pada Bayi
Pada dasarnya penyebab bisul pada bayi terjadi ketika adanya akar keringat rambut atau pori-pori kulit bayi yang mengalami infeksi. Bakteri yang sering menyebabkan infeksi adalah jenis bakteri Staphylococcus aureus. Jika infeksi sudah menyerang maka bisul bisa muncul dimana saja. Namun berikut ini juga ada beberapa penyebab lain terjadinya bisul pada bayi:
- Diabetes
Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami diabetes gestasional atau riwayat keluarga dengan diabetes juga bisa mengalami penyakit yang sama. Penyakit diabetes menyebabkan kadar gula dalam tubuh bayi sangat tinggi. Hal ini bisa menyebabkan gangguan sistem aliran darah dan adanya luka yang lama untuk sembuh. Jika bayi sudah terkena bisul maka bisa jadi bisul itu tidak cepat sembuh dan berkembang menjadi luka yang lebih dalam. Efek diabetes pada bayi bisa disebabkan oleh bahaya diabetes saat hamil dan bayi besar dalam kandungan yang bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur. (baca : resiko hamil diatas usia 35 tahun)
- Kurang gizi
Bayi yang kurang gizi karena asupan nutrisi yang buruk juga mudah terkena bisul. Hal ini disebabkan bagian kulit bayi tidak menerima nutrisi seperti vitamin E, vitamin C, dan berbagai jenis mineral. Akibatnya masalah kelenjar keringat bisa muncul dari dalam kulit bayi dan memicu tumbuhnya bisul. Bayi juga bisa terkena berbagai jenis penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi dan penyebab berat badan bayi tidak naik. Bahkan saat hamil ibu tetap harus mengikuti gizi ibu hamil berdasarkan trimester kehamilan agar bayi lahir sehat. Termasuk selama menyusui sehingga bayi tidak terkena dampak akibat kekurangan kalsium pada ibu menyusui.
Informasi mengenai pola makan bayi sehat:
- Pola makan bayi 1 bulan
- Pola makan bayi 2 bulan
- Pola makan bayi 3 bulan
- Pola makan bayi 4 bulan
- Pola makan bayi 5 bulan
- Pola makan bayi 6 bulan
- Pola makan bayi 7 bulan
- Pola makan bayi 8 bulan
- Pola makan bayi 9 bulan
- Pola makan bayi 10 bulan
- Pola makan bayi 11 bulan
- Pola makan bayi 12 bulan
- Masalah sistem kekebalan tubuh bayi yang buruk
Beberapa bayi yang dilahirkan dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang baik juga akan mudah terkena bisul. Pada umumnya masalah sistem kekebalan tubuh bayi yang buruk sering terjadi pada bayi yang dilahirkan prematur, bayi dengan masalah sindrom akibat penyakit genetik dan bayi yang sudah menderita penyakit bawaan sejak lahir (baca: penyebab kelainan kongenital non genetik). Masalah bisul bisa muncul akibat tubuh bayi tidak kuat melawan infeksi dari dalam tubuh. Ibu bisa mencegah masalah ini dengan melakukan beberapa cara menjaga agar bayi tidak mudah sakit dan cara agar balita tidak mudah sakit.
Baca juga: tips agar anak tidak mudah sakit – tips agar anak balita tidak mudah sakit
- Penyakit eksim
Bayi yang terkena penyakit eksim juga sangat mudah terkena bisul. Eksim pada awalnya ditandai dengan bintik merah pada kulit bayi. Ketika sudah berkembang maka bintik dan ruam merah bisa muncul dan berkelompok banyak pada kulit. Bayi akan sangat merasa gatal dan sering menjadi menangis terus menerus. Bila eksim sudah parah maka bagian kulit yang terkena eksim bisa luka dan muncul bisul. Kondisi ini membutuhkan perawatan yang cepat agar eksim bisa disembuhkan. Kondisi ini juga bisa menjadi beberapa gejala alergi susu sapi pada bayi. (baca: cara mengatasi bayi alergi susu sapi)
- Lingkungan tempat tinggal dan pakaian bayi yang tidak bersih
Bayi yang memiliki lingkungan tempat tinggal dan pakaian yang tidak bersih juga mudah terkena bisul. Pada umumnya hal ini disebabkan karena bayi terkena infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri akan melewati pori-pori kulit, kemudian menyerang dari dalam. Dalam waktu beberapa hari maka bagian yang terkena infeksi akan berbintik dari dalam kulit lalu diikuti keluarnya nanah. Saat terkena infeksi maka bayi biasanya akan demam dan tubuh tidak nyaman. (baca: cara mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir – cara memandikan bayi baru lahir)
- Bayi kekurangan zat besi
Kondisi anemia pada ibu hamil bisa menyebabkan bayi kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan karena tubuh bayi kekurangan zat besi. Zat besi sangat penting untuk pembentukan sel darah merah sehingga semua bagian tubuh menerima kadar oksigen yang cukup. Jika kurang zat besi maka tubuh tidak menerima darah merah yang cukup dan menyebabkan munculnya bisul. Gangguan kehamilan ini akan menjadi penyebab sering pusing saat hamil sehingga efeknya bahkan terjadi pada janin. (baca: manfaat zat besi untuk ibu hamil)
- Iritasi pada kulit bayi
Bayi yang berumur kurang dari 1 bulan lebih sering terkena bisul akibat iritasi pada kulit bayi. Hal ini bisa dipicu oleh penggunaan berbagai produk bayi saat memandikan bayi. Sementara kulit bayi masih sangat sensitif sehingga tidak tahan terhadap berbagai reaksi produk perawatan mandi. Jadi perhatikan untuk memilih produk bayi yang aman untuk kulit. Iritasi juga bisa terjadi akibat bahaya bedak bayi. Efek iritasi berbeda dengan kondisi biduran pada bayi.
- Efek obat-obatan
Bayi yang mengalami sakit tertentu dan menerima perawatan dengan obat khusus juga akan lebih rentan terkena bisul. Hal ini disebabkan karena efek berbagai jenis obat ini membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap infeksi. Beberapa obat juga bisa menyebabkan infeksi dari dalam tubuh bayi karena reaksi kimia dalam tubuh bayi. Selain itu obat juga menyebabkan tubuh bayi lebih lemah. (baca: cara memberikan obat pada bayi agar tidak muntah)
Gejala Bisul pada Bayi
- Sekitar tempat munculnya bisul, akan membengkak dan terlihat lebih merah dibandingkan warna kulit lainnya.
- Bayi menjadi demam dan sangat rewel. (baca: cara mengatasi demam pada bayi – cara menurunkan panas pada anak)
- Bagian tubuh yang dekat dengan kelenjar getah bening menjadi bengkak.
- Rasa sakit yang buruk pada bagian kulit yang membengkak.
- Munculnya garis merah pada kulit di sekitar bisul.
- Munculnya nanah pada ujung bisul setelah beberapa hari.
Cara Diagnosis Bisul pada Bayi
- Pemeriksaan fisik pada bagian tubuh bayi yang dicurigai munculnya bisul.
- Pemeriksaan semua bagian tubuh yang mungkin telah terinfeksi bisul.
- Pemeriksaan bagian kelenjar getah bening yang mungkin mengalami pembengkakan.
- Pemeriksaan berat badan bayi, suhu tubuh bayi dan perkembangan respon bayi terhadap adanya penurunan nafsu makan.
Perawatan Bisul pada Bayi
Pada dasarnya penyakit bisul bukan jenis penyakit yang berbahaya, sehingga orang tua bisa merawat bisul dengan baik. Hanya saja ketika bisul dicurigai memburuk maka perawatan dokter segera diperlukan. Berikut ini berbagai jenis perawatan bisul yang bisa dilakukan pada bayi:
- Membersihkan bisul yang sudah pecah
Beberapa bisul yang sudah pecah harus segera dibersihkan. Lakukan saat bayi Anda sedang tidur sehingga tidak menangis atau bisa menenangkan bayi. Caranya adalah dengan membersihkan nanah bisul dengan kapas yang sudah direndam dengan larutan antiseptik. Setelah itu cobalah menutup luka bekas nanah dengan plester yang ramah anak. Jaga agar bayi tidak menekan atau menggaruk bisul yang sudah pecah, karena bisul ini bisa menyebabkan bayi merasa gatal.
- Kompres dengan air hangat
Jika bisul sudah bertahan selama beberapa hari dan tidak ada tanda-tanda bisul akan pecah, maka segera kompres bisul. Gunakan handuk yang bersih dan lembut kemudian rendam dalam air hangat. Setelah itu peras dan tempelkan pada bagian bisul. Cara ini juga bisa membuat bayi lebih nyaman, bisul tidak terlalu sakit dan membantu mengeluarkan nanah bisul dengan cepat. Perhatikan kebersihan tangan dan handuk saat mengompres.
- Jangan menekan bisul
Jangan pernah menekan bisul untuk mengeluarkan nanah dengan cepat. Pada dasarnya beberapa hari setelah bisul muncul, maka nanah akan keluar secara alami. Anda jangan pernah menekan daerah sekitar bisul karena bisa menyebabkan bisul menjadi sakit. Selain itu resiko infeksi bisa menjadi lebih tinggi. Dan yang paling penting adalah jangan pernah menusuk bisul dengan jarum atau alat lain karena bisa menyebabkan infeksi.
- Jangan terlalu sering menyentuh bisul
Orang tua biasanya tidak sabar untuk melihat bisul pecah, kering dan sembuh. Namun hal yang paling dilarang adalah terlalu sering menyentuh bisul bayi. Jika terlalu sering disentuh maka bisul bisa berkembang cepat dan bahkan menular ke bagian sekitarnya. Jika terlihat selalu ada bisul baru setiap hari maka segera bawa bayi Anda ke dokter.
- Oleskan madu pada bisul
Cara alami untuk menyembuhkan bisul adalah dengan mengoleskan madu pada bisul. Cara ini bisa dilakukan sendiri ketika bayi sedang tidur. Madu memiliki efek antiseptik yang mengurangi infeksi dan membuat bisul cepat kering. Perhatikan untuk kebersihan tangan atau kapas ketika Anda mengobati bisul dengan cara ini.
Baca: bahaya madu bagi bayi baru lahir – manfaat madu untuk ibu hamil – manfaat madu untuk ibu menyusui
- Membersihkan bisul dengan larutan antiseptik
Anda juga bisa mencoba untuk selalu membersihkan bisul dengan cairan antispetik khusus untuk kulit. Beberapa kulit bayi juga tidak sensitif dengan alkohol, sehingga Anda juga bisa menggunakan alkohol. Jika Anda memiliki sabun antiseptik, maka ini juga lebih aman daripada alkohol. Selain itu usahakan untuk mencuci pakaian bayi yang terkena bisul dengan larutan antiseptik dan terpisah dengan pakaian orang dewasa.
- Penggunaan obat antibiotik
Penggunaan krim atau obat antibiotik untuk bisul bayi harus dilakukan dengan resep dokter. Anda harus membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan resep yang tepat. Biasanya obat antibiotik berbentuk krim atau salep yang akan dioleskan secara langsung pada bisul bayi. Obat antibiotik ini akan bekerja dengan cara mengeluarkan nanah kemudian bisul bisa sembuh.
baca: bahaya antibiotik bagi ibu hamil – bahaya amoxicillin bagi ibu hamil
- Tindakan bedah untuk mengeluarkan bisul
Perawatan yang menjadi pilihan terakhir adalah pembedahan bisul untuk mengeluarkan nanah dan semua kotoran pada bisul. Cara ini harus dilakukan oleh dokter anak dengan menggunakan obat anestesi. Tindakan ini biasanya tidak membutuhkan waktu lama dan jika dicurigai adanya kemungkinan penyakit lain, maka bisa dilakukan pemeriksaan yang lebih detail. Bayi tetap akan menerima obat antibiotik dan anti nyeri namun biasanya tidak membutuhkan rawat inap.
Cara Mencegah Bisul pada Bayi
- Selalu menjaga kebersihan pakaian bayi dengan mencuci secara teratur. Selain itu juga harus mencuci pakaian bayi, tidak menggunakan pakaian bekas untuk bayi, mencuci pakaian bayi dengan larutan antiseptik dan menjemur pakaian bayi dibawah sinar matahari yang terik.
- Biasakan untuk mematikan berbagai kemungkinan bakteri yang ada dipakaian bayi dengan cara menyetrika baju bayi setelah dicuci dan dijemur kering.
- Biasakan untuk menjaga lingkungan tempat tidur dan tempat bermain bayi selali bersih. Anda bisa membersihkan secara aktif agar tidak ada bakteri atau sumber kotoran lain yang bisa mengenai bayi. (baca: efek AC terhadap bayi – bahaya AC bagi balita)
- Selalu cukupi kebutuhan nutrisi bayi baik dengan ASI, susu formula atau makanan pendamping ASI lainnya.
- Jaga asupan nutrisi bayi dan ibu menyusui agar tidak terkena diabetes dan obesitas. (baca: bahaya obesitas bagi ibu hamil)
- Jika ada orang yang terkena bisul dan tinggal dalam lingkungan yang sama, maka sementara jauhkan bayi dari lingkungan tersebut.
Meskipun bisul bukan penyakit yang berbahaya, namun melihat bayi yang terkena bisul memang akan terasa tidak nyaman. Perawatan bisul yang benar bisa mencegah infeksi pada bayi. Selain itu orang tua harus aktif menjaga kebersihan lingkungan dan pakaian bayi agar bayi tidak terkena bisul.