13 Penyebab Endometriosis dan Cara Mengatasinya Paling Aman

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Meski penyakit ini sering ditemukan, namun untuk penyebab endometriosis sendiri masih belum jelas. Endometriosis adalah kondisi dimana endometrium (lapisan dalam dinding rahim) tumbuh dan menebal di bagian organ tubuh lainnya. Umumnya, endometriosis muncul di bagian perut bawah atau panggul. Namun tak menutup kemungkinan menjangkiti bagian lain seperti kandung kemih, usus halus, dan vagina.

Menurut data yang tercatat, endometriosis rentan dialami oleh wanita berusia reproduktif. Dokter akan melakukan pemeriksaan laparoskopi untuk mengidentifikasi penyakit ini. Apabila wanita tersebut positif mengidap endometriosis maka disarankan menjalani operasi. Endometriosis tentu menjadi momok bagi setiap wanita. Sebab kista ini bisa mempengaruhi kesuburan dan memperkecil peluang kehamilan. Nah, berikut ini beberapa penyebab endometriosis yang harus Anda ketahui.

Baca juga:

  1. Menstruasi Retrograde

Istilah menstruasi retrograd mungkin masih terdengar asing di telinga Anda. Dalam dunia kedokteran, kondisi ini juga dikenal sebagai “menstruasi mundur”. Jika normalnya darah menstruasi dikeluarkan lewat vagina, pada pengidap menstruasi retrograde, darahnya justru mengalir ke organ tubuh bagian atas. Tepatnya menuju saluran tuba falopi hingga ke rongga perut. Akibatnya, darah akan mengendap disana. Lama-kelamaan tumbulah jaringan abnormal yang disebut sebagai kista.

Beberapa para ahli percaya bahwa menstruasi retrograde menjadi salah satu pemicu endometriosis. Namun kenyataannya, tak sedikit wanita yang tanpa rahim dan tak bisa menstruasi (wanita yang telah mengangkat rahimnya karena faktor tertentu) masih saja terserang endometriosis. Dengan demikian, teori ini masih diragukan. Selain itu, penelitian terbaru juga mengemukakan bahwa hampir 80% wanita pernah mengalami menstruasi retrograde, dan faktanya kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya. (Baca juga: ciri-ciri anak mau menstruasiciri menstruasi akan datangakibat telat haidpenyebab nyeri haid berlebihan)

  1. Faktor Keturunan

Penyebab endometriosis berikutnya adalah faktor keturunan. Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat endometriosis, maka orang tersebut berisiko mengalami hal yang sama. Hal ini dikarenakan adanya kesamaan gen yang diturunkan. Dan berdasarkan penelitian, kondisi ini cukup sering terjadi pada wanita ras kaukasia. (Baca juga: Cara mengobati kista)

  1. Kadar Hormon Estrogen Berlebihan

Hormon estrogen mempunyai banyak manfaat tubuh. Tapi apabila kadarnya berlebihan maka bisa membahayakan. Perlu diketahui bahwa dalam kondisi normal, kadar hormon estrogen memang kerap naik-turun. Misalnya saat masa ovulasi (menjelang menstruasi), kadar hormon estrogen cenderung meningkat. Dan ketika pasca melahirkan wanita akan mengalami penurunan estrogen. Selain itu, produksi estrogen juga akan menurun seiring bertambahnya usia.

Namun dalam kondisi tertentu, terdapat beberapa wanita yang mengalami keabnormalan produksi estrogen. Entah bagaimana, kadar estrogen mereka meningkat begitu drastis. Sehingga mempengaruhi kinerja organ tubuh dan memicu beragam penyakit. Salah satunya kista dinding rahim.

Baca juga:

  1. Perpindahan Sel Endometrium Lewat Sistem Limfatik

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ternyata sel-sel endometrium  (dinding rahim) dapat berpindah ke organ tubuh lain lewat sistem limfatik atau aliran darah. Kondisi ini bisa saja terjadi tatkala wanita pengindap kista rahim tidak terdeteksi. Sehingga semakin parah, sel abnormal tersebut akan masuk ke rongga perut, bahkan keluar lewat pembuluh darah menuju tubuh lain. Seperti paru-paru, otak, kandung kemih, mata dan sebagainya.

Baca juga:

  1. Autoimun

Setiap manusia pasti memiliki sistem imun di yang berguna untuk melindungi tubuh dari zat asing dan melawan penyakit. Namun dalam kondisi tertentu, kinerja sistem imun bisa saja mengalami kerusakan. Hal ini terjadi tatkala antibodi tidak bisa membedakan antara zat asing dengan sel-sel tubuh. Sehingga akibatnya, antibodi (sistem imun) pun menyerang jaringan tubuh sendiri. Kondisi ini dikela sebagai autoimun.

Seseorang yang terserang autoimun maka berisiko mengalami kerusakan jaringan, gangguan fungsi organ, pembentukan sel-sel abnormal dan inflamasi. Termasuk salah satunya endometriosis. Autoimun dapat dipicu oleh infeksi bakteri, virus, kelainan genetik, pengonsumsian obat-obatan tertentu dan sebagainya.(Baca juga: Cara mengobati kista ovarium)

  1. Daya Tahan Tubuh Lemah

Endometriosis juga mudah menyerang wanita yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Kondisi ini menyebabkan antibodi tidak mampu bekerja maksimal dalam melawan penyakit. Sehingga akibatnya kista akan semakin berkembang dan sulit disembuhkan. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa mengonsumsi makanan bergizi seperti susu, telur, buah-buahan, sayuran, ikan atau daging. Tapi jangan berlebihan juga. Selain itu, imbangi dengan berolahraga dan hindari aktivitas melelahkan berlebihan.

  1. Paparan Radiasi dari Lingkungan

Paparan radiasai juga bisa menjadi penyebab endometriosis pada wanita. Sumber radiasi dapat muncul dari berbagai macam, seperti logam-logam berbahaya, asap pabrik, bahan-bahan kimia, asap rokok, dan sebagainya. Efek paparan radiasi di lingkungan juga bisa memicu kanker dan kelainan genetik. (Baca juga: Merokok bagi ibu hamil , Bahaya merokok bagi janin)

  1. Penggunaan Pembalut Berbahaya

Pembalut sudah menjadi kebutuhan wajib bagi setiap wanita. Fungsinya yakni untuk menampung dan menyerap darah menstruasi. Namun Anda juga berhati-hati sebab ada merk pembalut berbahaya yang dibuat dari campuran clorin. Zat ini berbahaya. Terlebih lagi jika dalam kadar tinggi dapat memicu kanker, termasuk endometriosis. Maka itu, Anda harus jeli dan teliti bila memilih pembalut. Pastikan pembalut tersebut aman dan bebas clorin. Jika perlu lakukan observasi terlebih dahulu sebelum membeli, baik dengan searching di google atau menggali informasi dari orang yang berpengetahuan.

  1. Paparan Dioxin

Apakah Anda pernah mendengar tentang dioxin? Senyawa ini sangat berbahaya, dapat menyebabkan gangguan sistem kerja syaraf, gangguan produksi hormon, gangguan liver, menurunkan sistem kekebalan, pemicu endometriosis, kista, kanker, melemahkan kandungan dan memicu lahirnya bayi cacat. Dioxin merupakan zat racun karsinogenik. Zat ini diperoleh dari zat samping pembakaran dan proses bleaching (pemutihan). Umumnya dioxin dihasilkan oleh pabrik kertas, PVC, pestisida dan herbisida. Anda juga harus waspada karena ada beberapa pembalut yang mengandung dioxin. (Baca juga: efek samping operasi miomproses kuret janin tidak berkembang)

  1. Pernah Melakukan Operasi Caesar

Jika Anda berencana melahirkan dengan proses caesar, sebaiknya Anda benar-benar memilih dokter yang kompeten dan rumah sakit berkualitas. Operasi caesar bisa menjadi pemicu munculnya penyakit endometriosis. Hal ini dikarenakan pada saat si ibu menjalani pembedahan rahim, terdapat sel-sel endometrium yang ikut tersayat. Sehingga memungkinkan sel tersebut terlepasdan menempel di organ lain. Apabila ibu memiliki daya tahan tubuh lemah, maka kondisi ini bisa berlanjut menjadi endometriosis. Apabila ibu merasakan tanda-tanda abnormal maka disarankan segera memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga:

  1. Gaya Hidup Tak Sehat

Biasakanlah memulai gaya hidup sehat semenjak dini. Kebiasaan pola hidup yang buruk juga bisa menjadi pemicu endometriosis. Misalnya sering mengonsumsi alkohol, merokok, gemar meminum soda dan kafein. Selain itu, makanan beraditif juga memicu kanker dan kista. Biasakanlah mengonsumsi air putih. Setidaknya 8 gelas perhari. Air sangat bagus untuk mengeluarkan racun-racun tubuh. Selain itu, perhatikan juga kebersihan organ reproduksi. Gantilah celana dalam setiap hari, jika perlu 2x sehari untuk mengindari kondisi lembab di organ kewanitaan.

Baca juga:

  1. Menstruasi Terlalu Dini

Umumnya menstruasi terjadi ketika usia 10-14 tahun. Namun ada beberapa wanita yang mengalami siklus menstruasi lebih cepat, misalnya saja saat berusia 8 tahun. Sebenarnya hal ini cukup normal. Dimungkinkan dipengaruhi tingkat kesuburan dan faktor makanan. Namun demikian, beberapa peneliti justru mengatakan bahwa seseorang yang mengalami menstruasi terlalu dini rentan terserang endometriosis. Maka itu, sebaiknya Anda juga harus berhati-hati namun juga jangann terlalu takut. Sebab hal itu tidak bisa dijadikan patokan. Yang terpenting jalani hidup secara sehat.

  1. Alergi Pil KB

Keberadaan pil KB di Indonesia sudah menjadi hal umum. Biasanya pil KB digunakan oleh para wanita yang ingin menunda kehamilan. Perlu diketahui bahwa pemakaian pil KB tidak selamanya aman. Bisa saja tubuh mengalami respon negatif terhadap pil KB sehingga memicu alergi. Apabila seseorang alergi dengan pil KB maka produksi hormonnya juga akan ternganggu. Tubuhnya bisa saja menghasilkan hormon estrogen berlebihan, sehingga pada akhirnya meningkatkan risiko endometriosis.

Baca juga:

Penanganan Penyakit Endometriosis

Gejala endometriosis umumnya agak sulit terdeteksi. Namun terkadang penderitanya juga bisa merasakan beberapa tanda seperti nyeri panggul, nyeri perut saat menstruasi, dan dalam kondisi parah penderita akan mengeluarkan urine disertai darah.

Nah, apabila Anda mulai mengalami gejala tersebut, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Umumnya penyakit ini akan ditangani dengan pemberian obat dan terapi untuk tahap awal. Seperti terapi hormon, pemberian hormon progestin, dan pemberian obat danazol. Apabila pengobatan tersebut tidak memberikan hasil, maka dokter akan menyarankan metode operasi, baik itu operasi konvensial, operasi laparoskopi bahkan hingga operasi pengangkatan rahim.

Baca juga:

Demikianlah penjelasan mengenai penyebab endometriosis. Semoga bermanfaat dan dapat membantu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn