Operasi Pengangkatan Rahim : Metode, Resiko dan Perawatan      

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rahim memang menjadi salah satu organ reproduksi yang sangat berharga untuk wanita. Tanpa memiliki rahim maka wanita tidak akan bisa melahirkan dan menjadi ibu. Namun ini juga organ yang sangat rentan sehingga sering terkena beberapa ancaman penyakit reproduksi wanita. Jika rahim mengalami sebuah penyakit atau terkait dengan masalah kesehatan tertentu maka operasi pengangkatan rahim bisa dipertimbangkan. Operasi ini juga dikenal dengan istilah histerektomi dalam dunia medis. Operasi ini dilakukan untuk menghapus rahim secara permanen dan diperlukan prosedur penting sebelum dilakukan tindakan.

Tujuan operasi pengangkatan rahim bisa dilakukan untuk mengobati penyakit tertentu atau menghilangkan kondisi penyakit tertentu. Tindakan ini bisa dilakukan untuk menghapus rahim saja atau bagian ovarium dan tuba falopi. Ovarium adalah organ penting yang menghasilkan estrogen dan hormon reproduksi. Sementara tuba falopi menyalurkan telur dari ovarium ke rahim.

Baca: penyebab endometriosis – penyebab miom – penyebab kista

Tipe Operasi Pengangkatan Rahim

Ada beberapa tipe operasi pengangkatan rahim dan ini disesuaikan dengan kondisi pasien dan penyakit atau tujuan tindakan operasi. Berikut ini beberapa tipe yang perlu Anda kenal:

  1. Pengangkatan rahim parsial

Ini adalah sebuah tindakan pengangkatan rahim yang dilakukan untuk menghilangkan sebagian rahim, sementara bagian leher rahim masih tetap utuh. Tindakan ini dilakukan oleh dokter jika memang masih memungkinkan sesuai dengan keluhan atau penyakit yang dihadapi oleh pasien.

Baca: cara mengobati miom – efek samping operasi miom – cara mengobati kista

  1. Pengangkatan rahim total

Tindakan ini dilakukan ketika dokter akan menghapus semua bagian rahim, termasuk untuk bagian leher rahim. Ketika pasien melakukan tindakan ini maka kemungkinan sangat aman dari ancaman resiko kanker leher rahim atau kanker serviks. Namun pemeriksaan kondisi organ reproduksi panggul tetap diperlukan.

Baca:  gejala adanya kista di rahim – bahaya kista – pengobatan kista ovarium

  1. Tindakan salpingo-ooforektomi

Tindakan ini diperlukan ketika dokter akan menghapus semua bagian rahim dan salah satu indung telur, atau dengan dua ovarium dan tuba falopi. Tindakan ini memerlukan perawatan lanjutan seperti penambahan hormon pengganti untuk tubuh, jika kedua ovarium memang diputuskan untuk diangkat. 

Metode operasi pengangkatan rahim

Berikut ini adalah beberapa metode operasi pengangkatan rahim yang berlaku dalam dunia medis.

  1. Histerektomi vaginal

Histerektomi atau operasi pengangkatan rahim vaginal dilakukan dengan cara rahim dan leher rahim akan dikeluarkan melalui sebuah sayatan yang dibuat pada bagian atas vagina. Kemudian sebuah alat bedah dimasukkan ke dalam vagina untuk melepaskan bagian rahim dari ligamen yang menjadi penopang rahim. Setelah rahim dan leher rahim berhasil diangkat maka sayatan akan kembali dijahit. Tindakan ini biasanya membutuhkan waktu operasi selama satu sampai dua jam.

Kelebihan metode operasi

  • Luka sayatan lebih kecil dan mudah dirawat dengan baik.
  • Waktu pemulihan yang dibutuhkan lebih singkat termasuk untuk perawatan di rumah sakit.

Jenis pilihan anestesi yang dibutuhkan

  • Anestesi umum dimana pasien akan tidak sadar selama operasi namun tidak merasakan apa-apa.
  • Anestesi lokal dimana pasien akan tetap sadar namun tidak bisa merasakan sakit.
  • Anestesi spinal dimana pasien akan kehilangan rasa pada bagian pinggang ke bawah.

Informasi tanda kehamilan:

  1. Histerektomi abdominal

Histerektomi abdominal adalah jenis operasi pengangkatan rahim yang dilakukan dengan membuat sayatan pada bagian perut. Luka sayayan akan dibuat secara horizontal atau vetikal dibagian pusar hingga ke arah vagina. Namun tindakan sayatan vertikal biasanya bisa menyebabkan pertumbuhan keloid  besar atau bahkan resiko fibroid non kanker di bagian dalam perut. Tindakan operasi ini dilakukan ketika dokter juga harus mengangkat bagian ovarium. Operasi memerlukan waktu selama satu sampai dua jam. Dan tindakan ini biasanya disarankan jika pasien menderita tumor pada bagian organ reproduksi yang lain. (baca: pengobatan kista ovarium –  kista ovarium – hamil dengan kista dan miom)

Baca:

  1. Histerektomi laparoskopi

Histerektomi laparoskopi merupakan sebuah tindakan yang diperlukan untuk mengangkat rahim dengan metode luka yang sangat kecil. Biasanya tindakan ini dilakukan juga untuk mengangkay organ dan jaringan reproduksi lain di sekitar rahim. Selama operasi maka sebua tabung kecil dimasukkan kemudian gambar diperoleh dari kamera. Tindakan ini bisa membuat semua bagian organ reproduksi akan terlihat dengan baik. Kemudian operasi untuk mengangkat rahim dan leher rahim bisa dilakukan. Biasanya prosedur ini dilakukan dengan anestesi umum.

Alasan mengapa harus operasi pengangkat rahim

  1. Penyakit fibroid rahim

Ketika seorang wanita menderita fibroid rahim maka bisa mengalami periode pendarahan atau menstruasi yang sangat berat. Ini adalah jenis penyakit tumor rahim yang jinak sehingga tidak akan menjadi kanker. Penyakit ini tidak hanya menyebabkan pendarahan tapi juga nyeri panggul, anemia, dan tekanan pada kandung kemih yang berlebihan. Penyakit ini sering disebabkan oleh masalah hormon yang sangat umum untuk wanita. Namun untuk melakukan tindakan operasi pengangkatan rahim maka kemungkinan wanita tidak lagi memiliki rahim. Operasi tidak bisa dilakukan jika masih ingin hamil.

Baca: akibat telat haid – Darah haid berwarna hitam pekat – Penyebab haid tidak teratur – Penyebab nyeri haid berlebihan

  1. Penyakit endometriosis

Penyakit endometriosis merupakan jenis penyakit yang menyebabkan pertumbuhan sel pada bagian lapisan rahim. Kemudian pertumbuhan sel juga bisa mencapai di luar rahim. Akibatnya menyebabkan rasa sakit yang berlebihan, pendarahan, dan biasanya juga kemandulan. Ini sebenarnya penyakit yang umum dan biasanya dokter akan menawarkan perawatan yang lain selain dengan histerektomi. Tindakan perawatan ini misalnya dengan memberikan obat untuk mengatur hormon dan juga tindakan bedah laparoskopi untuk menghapus jaringan pada lapisan rahim.

Baca: gejala endometriosis – penyebab endometriosis – obat kista endometriosis

  1. Prolaps rahim

Kondisi prolaps rahim adalah sebuah kondisi ketika bagian otot dasar panggul dan jaringan yang menyangga rahim mengalami kelemahan, sehingga rahim akan terlihat turun ke bawah. Kondisi ini bisa menyebabkan hal yang tidak nyaman seperti nyeri panggul, tekanan pada panggul, sulit buang air besar dan juga inkontinensia urin. Jika wanita sudah memiliki anak dan merasa tidak ingin melahirkan anak lagi maka tindakan ini bisa dilakukan. Sementara jika masih ingin melahirkan maka tindakan perawatan yang lain bisa dilakukan. Seperti dengan cara terapi khusus, menurunkan berat badan dan menghindari mengangkat berbagai jenis benda yang berat.

Baca: penyebab kandungan lemah – penyebab keguguran berulang

  1. Pendarahan vaginal yang tidak normal

Beberapa wanita yang mengalami pendarahan tidak normal atau berlebihan diluar jadwal menstruasi maka tindakan ini juga bisa dilakukan. Pada dasarnya ada beberapa hal yang menyebabkan sebuah menstruasi menjadi sangat berat seperti kondisi penyakit reproduksi tertentu, masalah hormon yang tidak seimbang dan juga kelebihan berat badan. Jika tidak ingin melakukan operasi pengangkatan rahim maka bisa mencoba beberapa alternatif seperti:

  • Penggunaan alat kontrasepsi yang aman untuk wanita yang sudah menikah seperti dengan alat IUD. (baca: efek samping pil KB – bahaya KB suntik)
  • Penggunaan obat untuk mengendalikan menstruasi
  • Olahraga yang bisa membantu menyeimbangkan hormon
  • Berbagai perubahan gaya hidup untuk menurunkan berat badan.
  1. Penyakit adenomiosis

Penyakit adenomiosis adalah sebuah kondisi yang akan menyebabkan endometrium tumbuh di bagian dinding otot rahim. Penyakit ini bisa bisa menyebabkan pendarahan yang sangat berat, rasa sakit dan kadang – kadang kehilangan kesadaran. Sebelum memutuskan untuk tindakan operasi pengangkatan rahim maka dokter bisa memberikan beberapa alternatif seperti penggunaan obat untuk mengendalikan rasa sakit, pil KB dan obat untuk mengatur hormon dalam tubuh. Biasanya kondisi ini akan sembuh setelah melewati menopause. (Baca : Akibat telat haid wanitaDarah haid berwarna hitam pekatBahaya minum es saat haid )

  1. Berbagai jenis kanker pada organ reproduksi

Tindakan pengangkatan rahim biasanya juga akan dilakukan ketika pasien menderita beberapa jenis kanker yang menyerang pada organ reproduksi. Termasuk juga jenis kanker leher rahim yang berfungsi untuk mencegah agar kanker tidak menyebar ke bagian yang lain. Namun semua tindakan ini juga tergantung pada jenis kanker dan tahapnya. ( Baca: bahaya aborsi pada remaja – akibat aborsi tidak bersih)

Resiko Tindakan Operasi Pengangkatan Rahim

  1. Gangguan berkemih

Wanita yang telah menjalani operasi pengangkatan rahim biasanya akan mengalami gangguan fungsi berkemih. Kondisi ini akan menyebabkan wanita tidak bisa merasakan sensasi ketika berkemih sehingga sulit untuk mengendalikan keinginan untuk buang air kecil. Namun beberapa orang juga bisa mengalami infeksi saluran kemih yang menyebabkan rasa sakit ketika buang air kecil. (baca: gejala miom membesar – gejala adanya kista di-rahim)

  1. Gangguan fungsi usus dan sembelit

Resiko lain yang terjadi adalah bahwa wanita bisa mengalami gangguan fungsi usus dan sembelit. Sebuah tindakan yang mempengaruhi kondisi pada organ dalam menyebabkan usus bekerja sangat lambat. Biasanya dokter akan memberikan resep obat pencahar sebab wanita yang baru menjalani operasi ini tidak boleh mengejan. Kemudian ketika buang air besar sebaiknya wanita juga mendukung perut sehingga bisa mengatasi rasa sakit yang berlebihan.

Baca:  susah BAB saat hamil –  ambeien saat hamil –  bahaya ambeien untuk ibu hamil – perut melilit saat hamil.

  1. Resiko keputihan

Setelah melakukan operasi pengangkatan rahim maka wanita bisa mengalami resiko pendarahan dan keputihan. Pendarahan dan keputihan bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan biasanya akan berlangsung selama beberapa hari hingga enam minggu. Jika pendarahan dan keputihan menjadi sangat berat maka kemungkinan  ada komplikasi lain sehingga diperlukan perawatan ulang.

Baca: cara mencegah keputihan – cara mengatasi keputihan gatal – penyebab keputihan pada ibu hamil

  1. Gejala menopause yang tidak nyaman

Akibat rahim yang sudah diangkat maka wanita juga akan mengalami menopause. Masalah ini akan terjadi karena rahim sudah hilang dan kemungkinan ovarium juga sudah diangkat. Beberapa gejala menopause yang tidak nyaman seperti:

  • Keringat berlebihan pada malam dan siang hari
  • Gelisah dan panik secara terus menerus sehingga juga bisa memicu depresi.
  • Terlalu sering terasa buang air kecil
  • Muncul perasaan panas yang tidak nyaman untuk tubuh.
  1. Resiko tekanan emosi yang berlebihan

Wanita yang mengalami operasi pengangkatan rahim biasanya akan mengalami tekanan emosi yang sangat besar. Kondisi ini bisa menyebabkan wanita seperti kehilangan dan rasa sedih yang sangat berat. Beberapa wanita yang mengalami tindakan ini akibat kanker juga bisa mengalami depresi yang lebih berat. Diperlukan konseling dengan ahli dan mendapatkan dukungan keluarga jika kondisi menjadi berat.

  1. Kehilangan kemampuan memiliki anak

Wanita yang sudah menjalani tindakan operasi pengangkatan rahim maka juga bisa mengalami perasaan kehilangan untuk memiliki anak. Reaksi ini sangat wajar namun resiko ini harus sudah disadari saat akan melakukan tindakan. Biasanya dokter juga akan memberikan keterangan sehingga pasien bisa lebih pasti dan mantap untuk menjalani operasi.

Baca: makanan yang harus dihindari saat ingin hamil – cara hamil anak perempuan – cara agar cepat hamil 

Perawatan Setelah Operasi

  1. Tindakan operasi pengangkatan rahim termasuk jenis tindakan operasi yang besar sehingga membutuhkan waktu sekitar lima hari atau lebih sesuai dengan instruksi dari dokter.
  2. Tindakan pemulihan diperlukan selama enam minggu hingga ibu bisa beraktifitas seperti biasa namun juga tergantung dari jenis operasi atau metode operasi yang dilakukan.
  3. Membuat tubuh senyaman mungkin setelah kembali dari rumah sakit. Ibu lebih baik untuk banyak istirahat di tempat tidur dan sesekali berjalan-jalan ringan.
  4. Setelah mulai agak pulih maka ibu bisa mulai berjalan-jalan sedikit lebih sering untuk membuat semua otot tubuh berfungsi normal.
  5. Ibu sebaiknya minum obat dari semua jenis obat yang telah diresepkan oleh dokter yang merawat.
  6. Melakukan latihan ringan untuk membantu fungsi otot panggul agar bisa merasakan sensasi dan segera pulih.
  7. Ibu sebaiknya menghindari semua jenis atau kegiatan yang membuat ibu banyak mengangkat benda berat.
  8. Ibu sebaiknya minum banyak cairan dan mengkonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi untuk membantu kondisi kemih dan usus kembali normal seperti biasanya.
  9. Ibu sebaiknya tidak menyetir kendarahan sendiri untuk menghindari tekanan dan rasa tidak nyaman pada bagian panggul setelah operasi.
  10. Ibu sebaiknya tidak melakukan hubungan intim hingga kondisi pulih. Biasanya karena ovarium telah dihapus maka itu juga bisa menyebabkan ibu kurang memiliki nafsu dan mendapatkan tekanan emosi karena rasa bersalah.
  11. Sebaiknya ibu sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun. Rahim yang sudah dihapus sehingga tidak perlu khawatir akan hamil namun tetap disarankan untuk melakukan seks aman hanya dengan pasangan.

Operasi pengangkatan rahim membutuhkan pertimbangan yang sangat banyak. Sebaiknya wanita yang akan mengambil prosedur ini benar-benar mendapatkan diagnosis dari dokter dan dukungan dari keluarga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn