20 Penyebab Kelahiran Prematur yang Wajib Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kelahiran prematur adalah kelahiran dini sebelum waktu persalinan normal. Tentunya kelahiran prematur ini akan berdampak bagi bayi karena perkembangan bayi yang belum seharusnya dilahirkan tentu akan berbeda dengan bayi yang berkembang secara normal di rahim itu. Kelahiran prematur bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut beberapa penyebab kelahiran prematur yang mungkin terjadi pada ibu hamil.

  1. Fisik ibu yang tidak sehat

Kondisi fisik ibu yang tidak sehat bisa menyebabkan bayi harus dilahirkan prematur atau bayi lahir sebelum waktunya. Tentunya fisik ibu hamil memang harus dijaga agar selalu sehat. Kesalahan kecil dalam masa kehamilan juga bisa menjadi penyebab dari kelahiran prematur. Misalnya jika ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil biasanya harus membuat bayi terlahir sebelum waktunya, karena hipertensi bisa berakibat fatal pada janin dan juga ibu hamil itu sendiri.

Cara pencegahan:

Agar bayi tidak prematur karena hal ini, ibu hamil harus tetap menjaga pola hidup dan pola makan seimbang. Hindarilah makanan yang dilarang selama masa kehamilan dan rajinlah memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan bahwa kondisi kehamilan memang tidak terganggu.

Baca juga:

2. Merokok atau menghirup asap rokok

Sudah sejak lama masyarakat tahu bahwa rokok memang tidak sehat dan justru buruk untuk kesehatan. Namun walau demikian masih banyak orang yang belum bisa menghentikan kebiasaan buruk ini. Termasuk ibu hamil. Wanita yang terbiasa merokok biasanya tetap menjalankan kebiasaan buruk itu walau sedang hamil. Risikonya sangat besar, salah satunya kelahiran prematur ini.

Cara pencegahan:

Cara mencegah kelahiran prematur karena hal ini adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok. Selain itu wanita hamil juga sebaiknya menghindari orang lain yang merokok agar tidak menjadi perokok pasif.

Baca juga:

3. Riwayat kehamilan

Mungkin hal ini sudah diketahui oleh masyarakat, bahwa wanita yang pernah keguguran, aborsi, atau pernah melahirkan secara prematur, akan cenderung melahirkan secara prematur juga untuk kehamilan berikutnya. Hal ink dikarenakan rahim sudah mengalami luka atau penurunan kekuatan, sehingga di masa yang akan datang, risiko kelahiran prematur bisa terjadi lagi.

Cara pencegahan:

Sebenarnya untuk penyebab ini tidak ada cara pencegaham khusus karena penyebabnya adalah riwayat. Namun ada baiknya jika ibu hamil dalam kondisi ini tetap menjaga kesehatan dan nutrisi seimbang agar janin dalam kandungan bisa berkembang dengan baik, sehingga lahir dalam kondisi yang sehat, walaupun jika nanti memang harus dilahirkan secara prematur. Baca juga: Tanda Keguguran Hamil 1 Minggu

4. Kesehatan dan kondisi janin

Ada kalanya kondisi janin tidak sehat seperti yang diharapkan. Bisa saja ibu sudah berusaha maksimal untuk menjaga kehamilannya dengan berbagai macam cara. Namun bisa jadi ada faktor kelemahan pada diri sang janin. Bisa jadi karena janin tidak bisa berkembang dengan baik karena tubuhnya memang tidak normal. Hal ini juga bisa membuat janin lahir secara prematur.

Cara pencegahan:

Ibu hamil harus melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan. Hal ini akan membantu mencegah adanya gangguan pada janin. Selain itu, dokter juga akan memberikan arahan atau saran yang bisa dilakukan ibu untuk berkembangnya bayi dalam kandungan. Baca juga: Tanda Tanda Janin Cacat

5. Psikologi (stress psikis)

Selain masalah kesehatan, masalah psikologis juga bisa menyebabkan ibu hamil harus melahirkan secara prematur. Masalah psikologis ini bisa terjadi jika ibu terlalu stress atau terlalu cemas. Memang pada kehamilan, apalagi kehamilan pertama, akan ada perasaan waswas. Namun jika terlalu berlebihan, maka semua akan berdampak buruk.

Cara pencegahan:

Ibu hamil perlu selalu berpikir positif dan menjalani hari dengan perasaan bahagia. Cobalah berjalan-jalan di pagi hari saat matahari masih hangat. Cara ini juga akan bermanfaat untuk memperkuat tulang sang ibu. Selain itu, stresa juga bisa berkurang. Baca juga:

6. Usia

Usia juga menjadi salah satu faktor mengapa kelahiran prematur bisa terjadi. Ibu hamil yang berusia di bawah 20 tahun rentan mengalami kelahiran prematur. Hal ini dikarenakan rahim belum berkembang dengan sempurna sehingga belum bisa menampung bayi dalam ukuran yang semakin membesar. Maka dari itu kelahiran prematur bisa terjadi.

Cara pencegahan:

Sebenarnya juga tidak ada cara pencegahan yang khusus untuk penyebab ini. Namun, ibu hamil di bawah 20 tahun perlu menyadari bahwa tubuhnya tidak sesempurna usia wanita dewasa di atas 21 tahun. Maka dari itu, jika usia ibu hamil masih muda, perlu diimbangi dengan makanan sehat dan juga kontrol ke dokter kandungan secara rutin. Baca juga: Penanganan Ketuban Pecah Dini

7. Mengandung bayi kembar

Saat mengandung bayi kembar, tentu kondisi rahim ibu berbeda dengan saat mengandung bayi tunggal. Rahim harus mengembang lebih besar untuk menampung dua janin. Jika rahim sudah sampai pada titik maksimal mengembangnya, maka kedua bayi kembar itu harus dilahirkan, dan bisa jadi kelahirannya prematur.

Cara pencegahan:

Ibu hamil bayi kembar perlu mengecek kondisi kehamilan ke dokter, terutama jika kehamilan sudah berusia trisemester akhir masa kehamilan. Hal ini perlu dipersiapkan untuk berjaga-jaga jika kelahiran prematur memang harus terjadi. Baca juga: Penyebab Hamil Kembar Air

8. PMS (Penyakit Menular Seksual)

Penyebab dari kelahiran prematur berikutnya adalah jika ibu hamil mengidap penyakit menular seksual. Faktor ini bisa juga menyebabkan kelainan dalam masalah kehamilan, termasuk kelahiran prematur ini.

Cara pencegahan:

Ibu hamil perlu melakukan tes darah ketika awal masa kehamilan untuk mengetahui kondisi kehamilan agar risiko yang lebih parah bisa ditekan.

9. Adanya infeksi

Infeksi pada ibu hamil juga rentan menjadi penyebab kelahiran prematur atau kelahiran dini. Infeksi ini bisa menyerang selaput rahim pada ibu hamil. Hal ini bisa menyebabkan air ketuban lebih cepat pecah sehingga kelahiran harus terjadi secara cepat sebelum waktunya. Selain itu, infeksi pada gigi ternyata juga bisa menyebabkan risiko kelahiran prematur.

Cara pencegahan:

Saat kehamilan awal, ibu perlu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, mulai dari tes darah hingga tes kesehatan rongga mulut. Hal ini akan mempermudah deteksi dini dari adanya infeksi yang mungkin bisa terjadi. Apalagi jika ibu memiliki gigi berlubang. Selain itu, ibu hamil perlu memperkuat sistem imun tubuh dengan makanan yang bergizi seimbang. Hal ini akan memperkecil risiko infeksi yang akan terjadi.

10. Janin terlilit tali pusar

Penyebab berikutnya adalah jika kondisi bayi di dalam kandungan terlilit tali pusar. Hal ini akan menyebabkan bayi kesulitan mendapat makanan dan juga berpotensi akan menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan. Maka bayi harus segera dilahirkan untuk menghindari risiko yang lebih parah lagi.

Cara pencegahan:

Tidak ada cara mencegah kondisi ini. Namun risiko bayi meninggal karena terlilit tali pusar bisa diperkecil dengan melakukan USG untuk melihat kondisi dan posisi janin dalam kandungan.

11. Mengalami trauma

Penyebab kelahiran prematur lainnya adalah trauma atau cedera. Hal ini bisa terjadi jika ibu mengalami trauma berupa benturan atau terjatuh dan mengakibatkan pendarahan. Maka bayi mau tidak mau akan dilahirkan walau masa kandungannya belum genap 9 bulan 10 hari.

Cara pencegahan:

Ibu hamil harus menjaga diri dan selalu berhati-hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari agar tidak terjadi kecelakaan atau trauma cedera lainnya.

12. Kelainan bentuk rahim

Bentuk rahim juga mempengaruhi kelahiran prematur. Setidaknya dari 100 orang akan ada 1 orang yang memiliki bentuk rahim berbeda. Bentuk rahim ini akan membuat ibu hamil selalu melahirkan prematur setiap kali hamil.

Cara pencegahan:

Saat hamil muda, periksakan diri ke dokter untuk mendapat deteksi dini. Saat usia kehamilan sudah mendekati trisemester akhir, ibu harus rajin mengunjungi dokter kandungan untuk persiapan persalinan dan berjaga-jaga jika persalinan prematur akan terjadi.

Baca juga:

13. Plasenta lepas sebelum waktunya

Plasenta bertugas untuk mengirimkan nutrisi dari tubuh ibu ke tubuh janin. Jika suatu keadaan membuat plasenta terlepas sebelum waktunya, maka bayi harus segera dilahirkan. Hal ini penting dilakukan agar bayi tidak meninggal dalam kandungan.

Cara pencegahan:

Untuk kondisi ini tidak ada cara pencegaham khusus, namun di masa kehamilan mendekati trisemester akhir, lakukan USG dan cek rutin untuk mengetahui posisi bayi dan kondisi di dalamnya.

14. Serviks lunak

Kelainan serviks lunak juga menjadikan penyebab utama kelahiran prematur. Hal ini dikarenakan serviks tidak kuat lagi menampung janin dalam kandungan sehingga bayi harus segera dilahirkan.

Cara pencegahan:

Ibu dengan serviks lunak biasanya perlu diberi jahitan pada masa kehamilan agar bayi tidak keluar sebelum waktu persalinan normal. Nanti ketika masa persalinan tiba, jahitan tersebut akan dibuka.

15. Stress fisik

Stress juga tidak hanya bisa dirasakan oleh psikis saja, melainkan juga oleh fisik. Stress fisik ini bisa menyebabkan potensi kelahiran prematur, Hal ini dikarenakan ada peningkatan hormon CRH (Corticotropin Releasing Hormone), prostaglandin, dan beberapa hormon lainnya yang mempengaruhi kelahiran sehinga kelahiran terjadi sebelum waktunya.

Cara pencegahan:

Ibu tidak perlu terlalu tegang dalam menghadapi kehamilan ini. Lakukan relaksasi sesering mungkin agar tubuh ibu tidak stress. Selain itu relaksasi juga akan menyebabkan ibu hamil lebih tenang dan aman dalam menjalani kehidupan sebagai ibu hamil.

Baca juga:

16. Perdarahan plasenta

Penyebab kelahiran prematur juga bisa karena pendarahan plasenta. Pendarahan plasenta ini bisa menyebabkan hemosistein meningkat sehingga kontraksi lebih cepat terjadi. Maka kelahiran ini bisa menjadi prematur.

Cara pencegahan:

Melakukan kontrol rutin selama masa kehamilan untuk mengetahui kesehatan kondisi bayi dan plasenta dalam rahim agar hal ini bisa dicegah. Selain itu, lakukan pola makan seimbang untuk mencegah pendarahan pada plasenta sebelum waktunya persalinan.

17. Preeklampsia

Preeklampsia adalah salah satu sindrom yang bisa saja terjadi pada ibu hamil. Preeklampsia ini akan mempengaruhi tekanan darah ibu hamil menjadi lebih tinggi (hipertensi). Kondisi ini tentu tidak baik bagi janin dalam kandungan dan bisa menyebabkan berbagai risiko kesehatan lainnya. Maka dari itu, kebanyakan kasus ibu preeklampsia adalah harus melahirkan bayi sebelum waktunya.

Cara pencegahan:

Melakukan cek fisik sebelum masa kehamilan atau pada masa kehamilan awal untuk mendeteksi ada atau tidaknya risiko preeklampsia dalam kehamilan ini. Terutama jika ibu memang pernah mengalami preeklampsia di masa kehamilan sebelumnya.

Baca juga:

18. Anemia saat hamil

Selain hipertensi yang dikarenakan preeklampsia, kelahiran prematur juga bisa terjadi jika ibu mengalami anemia atau kekurangan darah saat kehamilan. Tentu hal ini juga akan berbahaya bagi ibu dan bayinya sehingga bayi harus segera dilahirkan.

Cara pencegahan:

Selama masa kehamilan, ibu yang memiliki riwayat anemia harus mengonsumsi makanan yang bisa membantu memproduksi sel darah merah seperti zat besi agar risiko ini bisa ditekan.

19. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih pada ibu hamil akan meningkatkan risiko kelahiran bayi sebelum waktunya atau risiko kelahiran bayi dengan berat badan rendah.

Cara pencegahan:

Melakukan pengobatan dengan segera jika terjadi infeksi saluran kemih.

20. Bakterial vaginosis

Bakterial vaginosis bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur hingga 2 kali lipat.

Cara pencegahan:

Cek kesehatan secara rutin selama masa kehamilan untuk menciptakan kondisi waspada, terutama jika masa kehamilan sudah memasuki usia yang cukup matang. Baca juga: tanda-tanda akan melahirkan

Demikianlah 20 penyebab kelahiran prematur dan beberapa cara mencegah yang bisa dilakukan. Semoga artikel ini bermanfaat. Selalu lah menjaga kesehatan saat masa kehamilan agar kelahiran prematur bisa dicegah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn