11 Jenis Makanan yang Dilarang Setelah Melahirkan Agar Sehat  

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ibu yang baru saja melahirkan baik melalui proses melahirkan normal atau caesar membutuhkan nutrisi makanan yang tepat. Nutrisi makanan yang tepat ini digunakan untuk membantu tubuh ibu mendapatkan kualitas ASI yang paling baik. Semua nutrisi melewati tubuh ibu yang kemudian dirubah menjadi berbagai bahan makanan terbaik untuk bayi. Kemudian bayi Anda menerima ASI yang sehat sehingga penting untuk perkembangan organ tubuh bayi setelah lahir. Karena itu ibu harus memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang sehat dan menjaga kesehatan dengan baik agar bisa memberikan manfaat kolostrum bagi bayi baru lahir.

Informasi cara menyusui:

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang dilarang setelah melahirkan, untuk mempertahankan kualitas ASI yang sehat.

  1. Makanan pedas

Makanan pedas menjadi makanan pertama yang paling dilarang untuk semua ibu yang baru melahirkan. Makanan pedas bisa menyebabkan beberapa masalah seperti gangguan pencernaan untuk ibu, diare, mual, muntah, dan sakit perut yang berlebihan. Selain itu makanan pedas juga akan melewati ASI sehingga bayi Anda bisa terkena diare akibat minum ASI tersebut. Jadi pertimbangkan untuk mengkonsumsi makanan pedas hanya setelah melewati 6 bulan pertama setelah melahirkan. Makanan pedas juga termasuk pantangan ibu menyusui sehingga lebih baik memilih makanan sehat untuk ibu menyusui.

  1. Semua makanan berminyak atau digoreng

Ibu yang baru saja melahirkan sebaiknya juga menghindari semua jenis makanan berlemak atau makanan yang digoreng. Makanan yang digoreng dengan minyak sawit atau minyak nabati lain mengandung lemak berlebihan. Lemak bisa menyebabkan penumpukan untuk tubuh sehingga menghambat proses metabolisme yang sehat. Selain itu makanan ini juga bisa menyebabkan tubuh mengalami kenaikan gula darah tinggi sehingga tidak baik untuk ibu yang baru melahirkan. Menghindari gorengan bisa menjadi cara diet ibu menyusui dan ibu bisa memilih makanan ibu menyusui agar bayi tumbuh sehat.

  1. Semua makanan olahan dalam kaleng

Ibu yang baru melahirkan sebaiknya juga tidak mengkonsumsi semua jenis makanan olahan dalam kaleng. Makanan ini bisa menyebabkan beberapa masalah pada bayi seperti diare, dehidrasi dan bayi muntah. Makanan kaleng mengandung MSG, garam yang berlebihan, bahan pengawet dan juga perasa makanan. Semua bahan kimia ini bisa menyebabkan dampak yang buruk untuk bayi karena organ tubuh bayi masih mengalami perkembangan. Beberapa bayi yang alergi juga akan lebih mudah sakit. (baca: tanda tanda bayi dehidrasi)

Baca: bahaya MSG bagi ibu hamil –  ibu hamil makan makanan mengandung MSG

  1. Semua makanan yang menghasilkan gas perut

Semua ibu yang baru melahirkan sebaiknya juga menghindari semua jenis makanan yang bisa menghasilkan gas perut, termasuk makanan yang mengandung rasa asam tinggi. Makanan yang menghasilkan gas perut bisa menyebabkan bayi menangis terus menerus, perut kembung pada bayi, bayi diare, dan juga dehidrasi. Beberapa makanan yang bisa menghasilkan gas perut seperti bawang, kubis, terong, makanan dari karbohidrat olahan, dan kacang-kacangan. (Baca: cara mengatasi perut kembung pada bayi – cara mengatasi diare pada bayi

  1. Semua jenis makanan olahan atau kemasan

Semua jenis makanan olahan dan makanan kemasan juga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu yang baru saja melahirkan. Makanan ini bisa menyebabkan masalah yang sangat serius termasuk resiko kecanduan makanan tertentu untuk bayi. Semua jenis makanan olahan dan kemasan juga mengandung zat pengawet yang bisa mempengaruhi organ tubuh bayi. Salah satunya adalah masalah kondisi penyakit autoimun, hiperaktif dan tantrum pada bayi.

Baca: cara mengatasi anak hiperaktif – cara mengatasi anak tantrum

  1. Semua ikan laut yang mengandung merkuri

Ibu yang baru melahirkan memang membutuhkan protein tinggi untuk membantu proses perawatan luka setelah melahirkan. Namun ibu sebaiknya tidak mengkonsumsi semua jenis ikan atau makanan laut yang mengandung merkuri. Merkuri adalah logam yang paling sering ada di laut dan bisa masuk ke tubuh ikan dan akhirnya logam juga bisa masuk ke tubuh ibu. Beberapa jenis ikan yang mengandung logam tinggi termasuk ikan tuna, ikan herring, dan ikan halibut. Jika tetap dikonsumsi maka bisa menyebabkan efek yang serius untuk bayi termasuk masalah ginjal dan otak bayi.

Baca: manfaat ikan salmon untuk bayi – manfaat belut untuk bayi –  makanan pendukung ASI rumahan terbaik untuk bayi

  1. Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi

Semua jenis makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi seperti makanan cepat saji dan makanan yang digoreng sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu yang baru melahirkan. Makanan ini bisa menyebabkan masalah yang serius terkait dengan obesitas pada anak. Lemak yang menumpuk dalam tubuh ibu juga bisa tersalurkan ke ASI sehingga kandungan nutrisi ASI tidak terlalu sehat. Terlalu sering mengkonsumsi lemak jenuh juga bisa meningkatkan resiko ibu terkena penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas.

  1. Semua jenis kacang-kacangan

Semua jenis kacang-kacangan sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu yang baru melahirkan. Kacang-kacangan mengandung lektin khusus yang bisa memicu reaksi alergi untuk bayi dan ibu. Bahkan untuk bayi yang menderita penyakit asma dan gangguan pernafasan bisa mengalami sakit yang parah akibat ibu mengkonsumsi kacang-kacangan. Jika ibu sudah mengetahui adanya riwayat alergi kacang-kacangan dalam keluarga maka sebaiknya ibu tidak makan kacang-kacangan. (Baca: gejala alergi susu sapi pada bayi – tanda bayi alergi susu sapi)

  1. Makanan laut pemicu alergi

Makanan laut memang menjadi makanan yang bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk otak bayi. Namun ibu yang baru melahirkan sebaiknya tidak mengkonsumsi semua jenis makanan laut yang bisa memicu alergi seperti kerang, tiram, kepiting, udang, lobster dan gurita. Makanan ini bisa menyebabkan alergi untuk bayi dan ibu. Reaksi alergi pada bayi tidak hanya menyebabkan gatal tapi juga menyebabkan gangguan untuk sistem pernafasan. (baca: gejala asma pada bayi – terapi asma pada anak

  1. Semua buah yang mengandung asam sitrat tinggi

Ibu yang baru melahirkan juga sebaiknya tidak mengkonsumsi semua jenis buah yang mengandung asam sitrat tinggi. Buah yang mengandung asam sitrat tinggi bisa menyebabkan perut atau lambung ibu mengalami reaksi asam yang buruk. Terlebih untuk ibu yang sudah memiliki penyakit maag saat hamil atau sebelum hamil. Buah yang mengandung asam sitrat tinggi seperti jeruk, jeruk nipis, lemon, kiwi, dan jenis buah asam lain. Reaksi asam ini tidak hanya diterima oleh ibu tapi juga bayi sehingga menyebabkan bayi terkena maag atau diare.

(Baca: obat maag untuk ibu menyusui – cara mengobati bayi mencret)

  1. Coklat dan produk olahan coklat

Coklat dan semua jenis produk olahan coklat sebaiknya juga tidak dikonsumsi oleh ibu yang baru melahirkan. Coklat mengandung kafein sama seperti kopi dan teh namun dalam kadar yang lebih tinggi. Coklat bisa menyebabkan reaksi yang lebih buruk pada syaraf ibu sehingga ibu bisa mengalami perubahan suasana hati yang cepat. Jika ibu mengalami sindrom baby blues maka coklat juga bisa memperburuk kondisi kesehatan ibu. Kemudian coklat juga bisa terserap ke dalam ASI sehingga bayi yang menerima ASI mungkin tidak akan kuat dengan kafein dalam coklat. Beberapa bayi yang baru lahir bisa mengalami diare dan sakit perut parah yang menyebabkan kolik.

Semua jenis makanan yang dilarang setelah melahirkan untuk ibu memang harus dipatuhi. Makanan ini bisa menyebabkan reaksi atau dampak yang sangat serius untuk ibu dan bayi. Ibu bisa mengganti makanan lain yang lebih sehat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn