15 Tanda Tanda Bahaya Kehamilan Harus Diwaspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menjaga kehamilan dari berbagai gangguan kehamilan memang harus dilakukan oleh semua ibu hamil. Kehamilan yang sehat tidak hanya akan menguntungkan untuk ibu tapi juga janin. Sementara adanya ciri kehamilan bermasalah bisa menyebabkan kondisi yang berbahaya untuk janin seperti keguguran,  kelahiran prematur dan masalah cacat janin sejak dalam kandungan. Sebuah kehamilan yang sehat harus sesuai dengan pola perkembangan janin yang sempurna. Sehingga ibu bisa menyambut proses persalinan yang sesuai dengan kondisi kesehatan ibu dan bayi.

Informasi perkembangan janin:

Semua masalah kehamilan tidak datang mendadak, karena selalu ada berbagai tanda tanda bahaya kehamilan. Apa saja tanda tanda ini? simak informasi dibawah ini.

  1. Bercak darah dari vagina

Sebuah tanda kehamilan awal yang biasanya terjadi adalah adanya bercak darah tipis dari vagina. Ini adalah sebuah proses implantasi ketika embrio menempel pada dinding rahim. Namun biasanya darah berwarna merah muda dan sangat tipis dan mungkin sangat sedikit. Namun jika ibu mengalami pendarahan yang keluar dari vagina dimulai dari jumlah yang sedikit kemudian meningkat, maka ini bisa menjadi pertanda yang berbahaya. Pendarahan bisa menyebabkan beberapa resiko seperti  tanda-tanda keguguran, kelahiran prematur atau masalah plasenta previa. Untuk mencegah masalah yang lebih buruk maka ibu harus segera memeriksakan kandungan di dokter kandungan terdekat.

  1. Gerakan janin terasa menurun atau kurang aktif

Gerakan janin menjadi pertanda bahwa janin Anda sangat aktif di dalam rahim. Beberapa bayi juga akan tidur sehingga mereka tidak terasa bergerak. Namun ketika janin dalam rahim ibu tiba-tiba tidak bergerak atau terasa gerakan yang terus menurun, maka ibu harus segera pergi ke rumah sakit. Gerakan janin yang menurun bisa menjadi tanda bahwa kesehatan janin menurun dan bisa menyebabkan resiko yang sangat buruk seperti kematian janin dalam kandungan. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh beberapa hal termasuk stres saat hamil, ibu hamil yang terlalu aktif dan masalah kesehatan ibu hamil sebelumnya. (Baca:  bahaya banyak pikiran untuk ibu hamil – cara menghilangkan stres saat hamil – bahaya sering emosi saat hamil)

  1. Sakit kepala berat dan pandangan mata yang kabur

Sakit kepala yang berat dan pandangan mata kabur bisa terjadi pada ibu hamil di semua trimester. Namun jika kondisi ini dialami pada trimester ketiga maka bisa menjadi pertanda adanya preeklamsia. Kondisi ini biasanya disertai dengan beberapa tanda seperti  tekanan darah tinggi pada ibu hamil atau hipertensi dalam kehamilan, adanya kandungan protein yang tinggi dalam urin dan masalah yang lain. Jika preklamsia tidak dirawat dengan baik maka bisa menyebabkan kondisi yang sangat serius untuk ibu termasuk kejang dan resiko kelahiran prematur, bahkan juga bisa membuat janin yang meninggal dalam kandungan.

Baca: penyebab sering pusing saat hamil – obat sakit kepala untuk ibu hamil – penyebab pusing pada ibu hamil

  1. Terasa air keluar dari vagina

Jika ibu merasakan adanya air yang keluar dari vagina maka ini bisa menjadi pertanda air ketuban pecah dini. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kelahiran prematur, resiko infeksi yang dialami oleh bayi dan juga kematian ibu dan bayi. Ibu hamil biasanya tidak merasakan adanya cairan namun mereka lebih sering merasa buang air kecil yang sangat sering. Untuk memastikan apakah telah terjadi kebocoran air ketuban atau tidak maka biasanya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan.

Baca:  penyebab pecah ketuban dini – ciri ciri air ketuban kering saat hamil –  Bahaya bayi minum air ketuban –  ciri ciri air ketuban pecah 

  1. Nyeri punggung bawah yang berat

Ibu hamil biasanya akan merasakan berbagai masalah yang tidak nyaman seperti sering lelah dan nyeri di semua bagian tubuh. Namun jika nyeri punggung terjadi di bagian bawah dan sangat lama maka bisa menyebabkan masalah yang buruk. Nyeri punggung di bagian bawah bisa menjadi tanda gangguan ginjal pada ibu hamil. Kemudian masalah lain seperti kelahiran bayi prematur juga akan mendorong gejala ini. Untuk mengetahui penyebab pasti maka dokter harus melakukan pemeriksaan sehingga bisa ditemukan cara untuk mencegah resiko pada ibu dan bayi.

Baca juga: ciri ciri bayi lahir prematur – bayi lahir kurang bulan  – cara mencegah bayi lahir prematur – resiko bayi lahir prematur 7 bulan

  1. Selalu merasa mual dan muntah

Mual dan muntah biasanya dirasakan oleh ibu hamil yang masuk trimester pertama. Ini adalah masalah morning sickness yang sangat umum. Biasanya kondisi akan membaik setelah ibu hamil masuk ke trimester kedua. Namun beberapa ibu yang mengalami mual dan muntah yang berat hingga tubuh sangat lemah maka bisa masuk ke tahap yang berbahaya. Dalam istilah medis disebut dengan hiperemesis gravidarum yang menyebabkan morning sickness parah. Kondisi ini juga bisa menyebabkan ibu hamil kurang nutrisi, penurunan berat badan yang sangat drastis dan juga kurang cairan. Perawatan di rumah sakit diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu dan mencegah keguguran.

Baca: cara mengatasi mual saat hamil – perbedaan mual hamil atau maag – penyebab mual saat hamil dan cara mengatasinya – hamil tapi tidak mual dan tanpa ngidam – tidak mual saat hamil

  1. Bengkak kaki, tangan dan wajah serta tekanan darah tinggi

Ibu hamil yang mengalami tekanan darah tinggi, kemudian juga kaki bengkak saat hamil, tangan dan wajah yang bengkak bisa menjadi tanda tanda bahaya kehamilan. Ini adalah sebuah gejala preklamsia yang bisa menyebabkan keguguran atau kematian pada ibu dan bayi. Preeklamsia akan menyebabkan beberapa komplikasi termasuk kerusakan otak, ginjal, hati, jantung dan mata pada ibu hamil. Terkadang juga sering menyebabkan kejang pada ibu hamil. Jika bayi sudah siap dilahirkan maka ibu akan menjalani operasi caesar, namun jika belum maka tekanan darah harus dikendalikan hingga bayi siap untuk dilahirkan. (baca: bahaya kaki bengkak saat hamil)

Informasi penting operasi caesar:

  1. Kram dan kontraksi pada 20 minggu kehamilan

Adanya kram dan kontraksi pada kehamilan yang baru berusia 20 minggu bisa menjadi pertanda keguguran yang sering terjadi. Kram bisa disebabkan oleh tekanan yang sangat berat pada bagian rahim, punggung belakang hingga perut bawah. Terkadang juga disertai dengan kontraksi ringan, sedang hingga berat. Kemudian jika sudah terjadi keguguran maka bisa menyebabkan pendarahan yang keluar dari vagina baik itu pendarahan ringan hingga berat. Jika terjadi pada tahap awal dan segera diketahui maka keguguran dapat dicegah dengan obat atau istirahat. Namun jika sudah terlambat maka keguguran bisa menyebabkan kematian pada ibu dan bayi.

Informasi persalinan penting:

  1. Tekanan panggul dan kram yang tidak jelas

Tekanan pada bagian panggul dan kram yang bisa muncul atau terkadang hilang sendiri bisa menjadi pertanda kelahiran prematur. Hal ini biasanya terjadi pada usia kehamilan antara 20 sampai 37 minggu. Namun tanda-tanda ini tidak cukup hingga ditemukan beberapa tanda yang lain seperti sakit punggung yang terus terjadi, ada perubahan warna cairan dari vagina dan juga perasaan ingin melahirkan. Jika dokter sudah mengetahui hal ini maka keguguran bisa dicegah dengan mengusahakan tindakan medis sesuai kondisi kesehatan ibu.

  1. Demam tinggi lebih dari satu hari

Demam saat hamil yang berlangsung lebih dari 24 jam pada ibu hamil bisa menjadi tanda infeksi dalam tubuh. Infeksi bisa terjadi karena adanya bakteri atau virus yang masuk ke tubuh ibu. Infeksi ini bisa menyerang pada ibu atau janin dalam rahim. Jika infeksi terjadi maka dokter akan melakukan pemeriksaan dengan melihat darah dan urin ibu. Kemudian pemberian obat seperti antibiotik akan diberikan oleh dokter. Sebaiknya ibu tidak mengkonsumsi obat penurun demam untuk ibu hamil yang dijual bebas. Karena hal ini bisa menyebabkan komplikasi yang buruk untuk ibu hamil.

  1. Nyeri perut bawah pada kehamilan 3 bulan pertama

Nyeri perut bagian bawah yang terjadi pada 3 bulan kehamilan pertama bisa menjadi sebuah tanda kehamilan ektopik. Kehamilan ini tidak terjadi pada bagian rahim tapi justru pada saluran tuba ibu hamil. Kehamilan ini tidak akan bisa bertahan selama lebih dari 3 bulan karena akan mendorong terjadinya pendarahan internal pada ibu. Tanda lain dari kehamilan ektopik misalnya seperti mual dan muntah yang lebih parah, sering sakit kepala yang berat atau pingsan. Kehamilan ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian ibu. Tindakan operasi harus dilakukan untuk mengatasi terjadinya komplikasi yang berat.

Informasi gangguan kehamilan:

 

  1. Pendarahan pada trimester kedua

Pendarahan pada trimester kedua bisa menyebabkan masalah yang buruk untuk ibu dan janin. Pendarahan ini bisa menjadi adanya masalah pada plasenta termasuk plasenta letak rendah. plasenta berfungsi untuk menyampaikan nutrisi dari tubuh ibu ke bayi. Jika ada pendarahan yang disertai rasa sakit pada perut bawah mungkin bisa disebabkan karena letak plasenta yang menutupi leher rahim atau plasenta yang terpisah dari dinding rahim. Biasanya kondisi ini diobati dengan istirahat atau perawatan di rumah sakit untuk mencegah keguguran.

  1. Kontraksi sering pada awal trimester ketiga

Jika ibu mengalami kontraksi yang sering pada trimester ketiga, maka ini bisa menjadi pertanda kelahirakan prematur. Biasanya banyak ibu yang meremehkan karena dianggap sebagai kontraksi palsu yang sering terjadi dan wajar. Namun jika gejala ini mendapatkan pemeriksaan lebih awal maka bisa membuat kelahiran prematur bisa dicegah. Kondisi ini sangat rentan untuk bayi karena pertumbuhan organ bayi belum sempurna sehingga bayi bisa meninggal setelah dilahirkan. (baca: penyebab bayi terlilit tali pusar)

  1. Kesedihan yang berlebihan

Perasaan sedih berlebihan pada ibu hamil yang terjadi sepanjang kehamilan, bisa menjadi pertanda depresi. Ini bisa meningkatkan peluang ibu mengalami sindrom baby blues jika sudah melahirkan. Gejala ini sering ditandai dengan beberapa kondisi lain seperti ibu hamil yang terlihat tidak perduli dengan kehamilan, tidak nafsu makan, putus asa, sangat mudah marah dan selalu berkata ingin menyakiti bayi. Perawatan sejak kehamilan diperlukan untuk mencegah adanya komplikasi setelah melahirkan.

  1. Sering buang air kecil

Sering kencing saat hamil memang sangat wajar. Namun jika hal ini terjadi pada kehamilan trimester kedua lalu memburuk pada trimester ketiga maka bisa jadi ini pertanda diabetes gestasional. Diabetes ini hanya terjadi pada ibu hamil, namun biasanya disertai dengan rasa haus atau lapar yang berlebihan. Kondisi ini harus mendapatkan perawatan untuk mencegah diabetes pada bayi yang dilahirkan dan resiko komplikasi pada ibu hamil.

Berbagai tanda tanda bahaya kehamilan ini harus diperhatikan oleh semua ibu hamil. Tanda ini bisa muncul sepanjang kehamilan, sehingga ibu harus bertemu dengan dokter untuk mencegah komplikasi kehamilan yang berat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn