11 Penyebab Bayi Susah Makan MPASI (No.6 Menakutkan)

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menghadapi bayi susah makan tentunya menjadi masalah yang mengkhawatirkan bagi setiap orang tua. Pasalnya, bayi sangat membutuhkan asupan makanan untuk tumbuh kembangnya, terutama ketika usianya memasuki usia 6 bulan. Di saat itu bayi sudah diperbolehkan mendapatkan makanan penunjang MPASI. Tapi bagaimana jika bayi masih saja tetap susah makan? Kira-kira apa sajakah penyebabnya? Nah, berikut ini ulasan lengkap tentang faktor-faktor penyebab bayi susah makan. Simak terus ya!

Baca juga:

  1. Tumbuh gigi

Penyebab bayi susah makan yang pertama bisa jadi dikarenakan ia mengalami tumbuh gigi. Coba deh bunda cek rongga mulutnya, apakah ada gigi susu yang tumbuh atau tidak. Apabila ada gigi baru maka wajar saja jika bayi rewel dan menolak makanan. Hal ini dikarenakan ia merasakan nyeri dan sakit. Untuk mengatasinya bunda bisa mengompres gusi bayi dengan kain basah yang telah dicelupkan ke air dingin. Atau bila memang kondisi cukup parah (misalnya terjadi pendarahan berlebihan) sebaiknya segera bawa bayi berobat ke dokter. Oiya, umumnya gigi pertama tumbuh saat usia bayi sekitar 4 bulan, 5 bulan, atau 6 bulan. (Baca juga: Tanda-tanda bayi tumbuh gigi pertama, Cara mengobati anak sakit gigi, Tanda tumbuh gigi pada bayi)

  1. Sariawan

Selain tumbuh gigi, pemicu lain yang memungkinkan ialah bayi mengalami sariawan. Tandanya yaitu adanya bulatan-bulatan putih agak pink di sekitar gusi. Selain itu warna gusinya juga menjadi lebih merah. Kondisi ini membuat bayi jadi rewel karena merasakan kesakitan di mulutnya. Bahkan untuk mengecap makanan pun juga perih. Lalu apa yang menjadi penyebab sariawan pada bayi? Umumnya sih disebabkan bayi kurang memperoleh asupan makanan bervitamin. Bisa juga dikarenakan infeksi atau alergi terhadap makanan tertentu. Untuk mengatasinya bunda bisa melakukan beberapa tips, yakni:

  • Mengoleskan kain yang telah direndam air garam
  • Mengompres dengan es batu yang dibungkus kain bersih
  • Membawa ke dokter

Oiya, sariawan ini lebih rentan dialami oleh bayi berusia di atas 10 bulan. Bunda tak perlu cemas sebab sariawan bisa menghilang secara alami kira-kira 1 atau 2 minggu. (Baca juga: Cara mencegah sariawan pada bayi, Penyebab sariawan pada bayi, Penyebab sariawan pada anak)

  1. Beradaptasi dengan makanan baru

Beberapa bayi mengalami kesulitan makan ketika usianya mencapai sekitar 6 bulan. Di saat itu, seharusnya bayi sudah mulai mengenal MPASI. Namun sebagaian justru menolak karena masih merasa “asing” dengan makanan baru. Ya, bayi sudah terbiasa dengan ASI. Maka itu, saat bunda memperkenalkan jenis makanan baru (seperti bubur, pisang atau lainnya) lidah bayi agak kaget. Namun bunda tak perlu cemas, karena kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama. Setelah terbiasa bayi justru akan menjadi excited dan semakin ketagihan dengan makanan selain ASI.

  1. Menu makanan kurang kreatif

Alasan lain mengapa bayi susah makan mungkin disebabkan karena menunya yang kurang menarik. Umumnya bayi yang baru mengenal MPASI memiliki keinginan untuk mencoba berbagai rasa makanan. Maka itu, bunda harus sedikit kreatif dalam memasak baik dari segi rasa ataupun tampilan. Dengan begitu bayi bisa lebih tertarik untuk mengonsumsinya. Oiya, ingat juga bahwa jenis makanan yang diberikan harus sesuai dengan usianya. Kemudian usahakanlah untuk mengawalinya dengan porsi yang sedikit dulu. Setelah bayi terbiasa, bunda baru boleh menambah porsinya lebih banyak. (Baca juga: Makanan bayi 1 tahun biar gemuk, Makanan bayi 7 bulan)

  1. Sakit

Apabila bayi terus-menerus menolak makan tanpa alasan yang jelas, padahal bunda juga sudah mengkreasikan makanan, maka kemungkinan bayi sedang tidak enak badan. Biasanya seorang bayi yang terserang demam, flu, pilek ataupun penyakit lainnya cenderung tidak nafsu makan. Yang perlu bunda lakukan yakni segera memeriksakannya ke dokter. Selain itu, berikan asupan ASI yang cukup kepada bayi. Dengan begitu, kondisinya bisa cepat pulih kembali.

Baca juga:

  1. Menderita gangguan lambung (Refluks gastroesofagus)

Refluks gastroesofagus (RGE) bukanlah kondisi yang membahayakan bagi seorang bayi. Namun jika terjadi secara berulang-ulang dengan kurun waktu cukup lama bisa membuat bayi cenderung tidak nafsu makan. Lalu apa sebenarnya RGE itu? RGE merupakan kondisi dimana zat asam yang berada di dalam lambung naik kembali menuju esofagus sehingga menyebabkan bayi mengalami gumoh. Umumnya gumoh sering dialami bayi berusia dibawah 3 bulan. Kemudian porsentasenya akan semakin menurun saat bayi mulai menginjak usia 1 tahun.

RGE bisa menjadi gangguan serius manakala bayi juga mengalami gejala-gejala lain, seperti gumoh berlebihan hingga muntah, rewel, berat badan turun drastis hingga demam. Jika hal ini sampai terjadi kemungkinan telah terjadi peradangan dan iritasi pada dinding esofagus. Untuk mengatasinya segera bawa bayi ke dokter untuk berobat. Oiya, sebagai informasi bunda bisa meminimalisir risiko RGE dengan cara tidak langsung menidurkan bayi setelah memberikan makan. Biarkan badannya berada dalam posisi tegak untuk beberapa menit agar makanan bisa dicerna secara sempurna.

Baca juga:

  1. Merasa kenyang

Faktor penyebab bayi susah makan berikutnya yaitu bayi merasa kenyang. Barangkali bunda telah memberikan ASI, lalu tak selang berapa lama bunda langsung menyuapinya dengan bubur. Hal ini tentu membuat lambung bayi terasa berat. Perlu bunda ketahui bahwa proses pencernaan susu membutuhkan waktu yang agak lama. Maka itu, berikan rentang waktu kira-kira 2 jam antara mengonsumsi ASI dengan makanan. Dengan begitu, kemungkinan bayi sudah merasakan lapar dan ia bisa makan dengan lahap. (Baca juga: Vitamin untuk anak susah makan, Cara mengatasi anak susah makan nasi)

  1. Kelelahan dan mengantuk

Setelah menjalani berbagai macam aktivitas seharian, misalnya ia berlari-lari dan berjalan atau merangkak kesana-kemari. Mungkin juga bunda telah mengajaknya berpergian. Maka biasanya bayi akan merasa kelelahan. Nah, disaat lelah ini bayi cenderung ingin beristirahat. Nafsu makannya pun otomatis menurun. Jadi sebaiknya bunda jangan memaksa untuk memberikan makan, sebab itu sama saja dengan bunda menganggu waktu tidurnya. Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah mengatur waktu. Bunda harus bisa memanage waktu tidur, waktu bermain dan waktu makan untuk bayi dengan sebaik mungkin. (Baca juga: Cara mengatasi balita susah makan, Mengatasi bayi susah makan MPASI)

  1. Keseringan mengemil

Seorang anak kecil memang membutuhkan asupan makanan yang banyak agar pertumbuhannya bisa berjalan optimal. Memberikan cemilan untuk bayi (seperti biskuit)  sebenarnya memang diperbolehkan. Tujuannya agar perut anak terisi di sela-sela waktu makannya. Namun bila pemberian cemilan ini berlebihan, misalnya saja bunda memberikan susu formula, lalu biskuit, cokelat, buah dan sejenisnya dalam waktu bersamaan maka otomatis bayi akan merasa kenyang. Sehingga konsekuensinya ia pun menjadi menolak makan nasi. Nah, maka itu bunda harus berhati-hati dalam memberikan cemilan. Usahakan agar bayi tidak mengemil di waktu yang berdekatan dengan jam makan. Selain itu, porsi cemilan juga sebaiknya disesuaikan dengan jumlah kebutuhan kalori harian bagi bayi sesuai dengan usianya. (Baca juga: Susu penambah berat badan bayi, Cara menaikkan berat badan bayi)

  1. Efek pemberian vaksinasi (imunisasi)

Seorang bayi biasanya disarankan untuk memperoleh vaksin dengan tujuannya agar sistem imunnya lebih kuat. Dengan begitu, anak tidak mudah sakit saat dewasa kelak. Namun demikian, bunda harus tahu bahwa pemberian vaksinasi atau imunisasi juga memiliki efek samping. Umumnya bayi akan mengalami demam sementara, rewel dan tidak nafsu makan. Kondisi ini sangat normal dan tidak bersifat permanen. Biasanya gejala tersebut akan hilang begitu saja setelah beberapa hari. Jadi bunda tak perlu cemas. Kecuali jika bayi menunjukkan gejala sakit yang tak kian sembuh maka sebaiknya segera periksakan ia ke dokter spesialis yang berpengalaman.

Baca juga:

  1. Ingin mencari perhatian

Bukan orang dewasa saja yang membutuhkan perhatian. Nyatanya anak bayi pun juga senang mencari perhatian dari orang tuanya. Hal ini sering terlihat saat usia bayi memasuki menginjak 1 tahun. Ia akan menolak makanan tanpa sebab hanya karena ingin diperhatikan dan dimanja. Terkadang ia juga berusaha berlarian ketika bunda menyuapi, sebab ingin ia menggoda bunda. Untuk mengatasi kondisi ini hanya ada satu kuncinya yakni kesabaran. Turuti saja yang ia inginkan. Coba bujuk dan rayu ia agar mau makan. Yang terpenting jangan menyerah dan juga jangan marah ya! (Baca juga: Tanda anak kurang gizi yang harus diperhatikan, Menu sehat untuk anak kurang gizi)

Tips dan Trik Untuk Menghadapi Bayi Susah Makan

Orang tua mana sih yang tidak sedih bila anaknya tidak mau makan? Tentunya kondisi tersebut membuat orang tua menjadi sangat cemas. Nah, dibawah ini beberapa tips yang bisa dipraktekkan untuk menghadapi bayi susah makan. Simak ya!

  • Pertama, berusahalah mencari tahu penyebabnya. Alasan mengapa bayi menjadi susah makan. Dengan mengetahui penyebabnya maka solusi pun akan mudah didapatkan
  • Jangan menyerah untuk membujuk bayi agar mau makan
  • Bersabarlah, jangan sampai bunda marah-marah hanya karena bayi menolak untuk makan. Perilaku tersebut justru membuat bayi semakin ketakutan
  • Coba gendong bayi dan ajak berjalan-jalan diluar sambil bunda menyuapi makanan
  • Apabila sedang dirumah, bunda bisa menghidupkan televisi serambi menyuapi makanan agar bayi terhibur
  • Perkenalkan makanan MPASI secara perlahan-lahan. Apabila bayi mulai terbiasa dan doyan, maka bunda bisa meningkatkan porsinya
  • Buatlah masakan yang kreatif agar bayi tidak bosan, namun pastikan tetap menu sehat ya!
  • Apabila bayi mulai menolak saat bunda tengah menyuapi, maka jangan dipaksakan. Barangkali ia sudah merasa kenyang
  • Bunda bisa memberikan porsi sedikit, tapi frekuensinya berulang kali
  • Bunda perlu sabar saat menyuapi bayi karena biasanya bayi membutuhkan waktu cukup lama untuk menghabiskan makanannya
  • Pastikan kebersihan makanan dan alat-alat makan untuk menghindari risiko penyakit tertentu
  • Berikan makanan peningkat selera atau nafsu makannya, seperti pisang, jeruk, pepaya dan stroberi
  • Batasi asupan cairan ASI agar bayi tidak kekenyangan
  • Atur pola makan dengan baik

Baca juga:

Demikianlah beberapa penyebab bayi susah makan dan tips-tips untuk mengatasinya. Semoga bermanfaat ya, bun.

fbWhatsappTwitterLinkedIn