6 Penyebab Perut Gatal Saat Hamil dan Tips Perawatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ibu hamil biasanya akan merasa gatal pada bagian perut, terutama ketika usia kandungan sudah masuk 23 minggu. Kondisi ini sebenarnya sangat wajar dan hampir semua ibu hamil akan mengalaminya. Gatal pada kulit bisa menjadi masalah iritasi kulit yang wajar, namun juga bisa menggambarkan masalah kesehatan lain yang lebih serius seperti gangguan kehamilan lainnya. Ciri kehamilan bermasalah ini bisa terjadi sejak awal kehamilan yang bisa menjadi pemicu penyebab janin cacat sejak dalam kandungan. Berikut ini beberapa informasi yang berhubungan dengan masalah gatal pada perut ibu hamil.

Apa Penyebab Perut Gatal Saat Hamil?

Pada dasarnya ibu hamil bisa merasakan gatal di perut karena berhubungan dengan perubahan tubuh selama hamil. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  1. Perubahan hormon dalam tubuh

Tubuh ibu hamil memiliki perubahan hormon yang sangat jelas, dibandingkan wanita yang tidak sedang hamil. Meningkatkan kadar hormon estrogen yang cukup tinggi menyebabkan bagian perut menjadi lebih gatal dibandingkan bagian tubuh yang lain. Terkadang rasa gatal menjadi lebih parah jika sifat kulit lebih kering. Perubahan elastisitas kulit pada  bagian perut juga bisa menyebabkan rasa gatal yang cukup kuat. Karena itu ibu hamil yang sudah terkena penyakit eksim bisa terkena dampak yang lebih buruk akibat gatal yang parah. Termasuk jika ibu hamil memiliki stretch mark yang cukup parah sehingga perlu melakukan cara menghilangkan stretch mark saat hamil. Namun kondisi seperti ini biasanya akan pulih setelah ibu melahirkan.

Efek dari perubahan hormon pada ibu hamil

  1. Penyakit PUPPP (Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy)

Penyakit papula pruritus urtikaria dan plak kehamilan juga akan ditandai dengan rasa gatal pada bagian perut, bintik merah, benjolan merah dan terlihat seperti sarang – sarang merah di bagian perut. Penyakit ini biasanya akan muncul pada saat ibu masuk trimester ketiga dan bisa juga terjadi sejak awal kehamilan. Penyakit ini biasanya banyak ditemukan pada ibu hamil yang mengandung bayi kembar.  Dan penyakit ini termasuk kondisi yang aman karena tidak menyebabkan efek untuk bayi, meskipun bercak gatal bisa menyebar hingga bagian tubuh yang lain.

Baca: gejala hamil anak kembar – tanda awal kehamilan kembar

Tindakan Perawatan:

  • PUPPP biasanya akan sembuh sendiri setelah bayi lahir dan membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 minggu setelah melahirkan.
  • Gunakan pelembab yang aman untuk kulit dan bayi, dan hindari beberapa bahan pelembab yang mengandung asam salisilat, retinol, dan asam tropik.
  • Gunakan krim steroid seperti krim hidrokortison (harus dengan resep dokter).
  • Obat antihistamin (cetirizine dan benadryl), harus dengan resep dokter.
  • Obat steroid oral untuk kondisi gatal yang lebih parah.

Baca : bahaya antibiotik bagi ibu hamil – bahaya amoxicillin bagi ibu hamil

  1. Penyakit Pemphigoid Gestationis

Penyakit pemphigoid gestationis juga bisa menyerang ibu hamil namun penyakit ini sangat jarang terjadi. Awalnya penyakit ini ditandai dengan bintik merah yang kemudian pecah lalu menjadi sangat gatal dan area gatal akan terlihat lebih luas. Penyakit ini juga akan tampak seperti penyakit cacar saat hamil. Penyakit akan mulai menyerang ibu hamil pada saat masuk trimester kedua dan trimester ketiga. Lesi pecah akan muncul terutama di bagian pusar dan bisa menyebar hingga lengan, telapak kaki dan tangan. (baca juga: bahaya cacar air bagi ibu hamil – bahaya herpes bagi ibu hamil)

Resiko : ibu hamil dengan gangguan penyakit ini bisa mengalami kelahirkan prematur, janin tidak berkembang, pertumbuhan janin yang lebih lambat, bintik merah pada kulit bayi dan kematian bayi setelah lahir.

Pemicu: kehamilan pertama dengan kondisi penyakit ini bisa lebih parah pada kehamilan berikutnya dan resiko pemakaian pil KB sebagai alat kontrasepsi.(baca: efek samping pil KB)

Perawatan:

  • Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini, namun perawatan yang tepat untuk mengatasi gejala bisa membantu ibu hamil.
  • Obat kortikosteroid dalam bentuk pil atau krim bisa diresepkan dokter untuk mengatasi gejala agar tidak lebih parah.
  • Obat – obatan yang bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh seperti antibiotik dan obat anti peradangan. (harus dengan resep dokter).
  • Mengikuti gaya hidup yang sehat selama hamil dengan minum jus untuk ibu hamil dan mengkonsumsi makanan bergizi untuk ibu hamil.
  1. Penyakit Prurigo Kehamilan

Penyakit prurigo kehamilan bisa menyerang ibu hamil yang sudah masuk trimester ketiga atau sejak awal kehamilan. Penyakit ini akan ditandai dengan munculnya gejala bintik kecil seperti bekas gigitan serangga. Kemudian luka bintik kecil ini bisa pecah dan meluas karena digaruk dengan tangan. Prurigo bisa sembuh setelah bayi lahir dan paling lama tiga bulan setelah melahirkan. Meskipun prurigo bisa muncul pada kehamilan berikutnya, namun penyakit ini tidak menyebabkan resiko berbahaya pada bayi dan ibu hamil.

Perawatan:

  • Dokter bisa memberikan obat topikal dan antihistamin yang benar-benar aman untuk ibu hamil dan janin. Ibu hamil jangan memilih obat sendiri dan obat sebaiknya didapatkan dari resep dokter.
  • Obat steroid yang diminum bisa menyembuhkan namun hanya untuk prurigo yang parah. Namun untuk obat ini dibutuhkan resep dari dokter yang merawat selama kehamilan.
  1. Penyakit Impetigo Herpetiformis

Penyakit impetigo herpetiformis memang mirip seperti virus herpes yang bisa menyerang ibu hamil dan menyebabkan rasa gatal pada perut yang sangat parah. Namun sebenarnya penyakit ini tidak termasuk herpes dan lebih mirip dengan penyakit kulit psoriasis. Gejala penyakit ini diawali dengan munculnya bintik merah kecil yang berisi nanah. Kemudian ruam nanah akan menjadi lebih besar dan bisa muncul pada semua bagian perut, payudara, selangkangan, paha, ketiak dan pantat. Penyakit ini lebih sering menyebabkan rasa sakit dibandingkan rasa gatal yang kuat. (baca juga: herpes zoster pada ibu hamil)

Gejala parah: dalam kondisi yang lebih berat maka penyakit bisa menyebabkan kondisi gejala yang lebih buruk seperti diare saat hamil, mual, muntah, demam saat hamil, morning sickness yang parah dan menggigil. Karena kemungkinan beberapa komplikasi maka ibu dan janin harus mendapatkan pengawasan yang lebih ketat dari dokter yang merawat. (baca juga: bahaya diare pada ibu hamil – penyebab mual saat hamil dan cara mengatasinya)

Perawatan:

  • Obat kortikosteroid sistemik yang harus diberikan oleh dokter dengan resep.
  • Obat antibiotik yang langsung dioleskan pada bagian kulit seperti salep mupirocin. Obat ini bisa masuk ke dalam lapisan kulit dan membutuhkan resep dokter dalam pemakaiannya.
  • Obat antibiotik oral yang diminum jika antibiotik salep tidak bisa mengurangi gejala. Obat ini untuk mengurangi resiko infeksi yang lebih parah dan pengaruh alergi pada ibu hamil.
  1. Penyakit ICP (Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy)

Penyakit ICP adalah salah satu efek penyakit akibat terjadinya gangguan hati atau liver pada ibu hamil. Hal ini terjadi ketika cairan empedu tidak bisa mengalir ke bagian hati dan mulai membentuk lapisan garam pada empedu. Kemudian efeknya akan menyebabkan penumpukan garam pada kulit yang akan terasa sangat gatal. Ruam merah yang lebih parah akan muncul pada bagian perut dan bahkan semua bagian tubuh termasuk telapak kaki dan telapak tangan. Ibu hamil juga bisa mengalami gejala yang lebih parah seperti tidak nafsu makan, mual, muntah dan malas untuk melakukan berbagai aktifitas.

Resiko komplikasi: penyakit ini termasuk jenis penyakit yang bisa menyebabkan komplikasi seperti janin yang meninggal dalam kandungan atau bayi meninggal setelah dilahirkan. Karena itu ibu hamil dengan komplikasi ICP harus melakukan USG dan pemantauan kesehatan secara teratur. Termasuk melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi hati dan perawatan yang efektif untuk ibu dan janin.

Baca juga: manfaat USG kehamilan – bahaya USG kehamilan yang terlalu sering – manfaat USG 4 dimensi – tes darah saat hamil

Perawatan:

  • Pemeriksaan hati selama kehamilan setiap dua minggu sekali sesuai dengan jadwal yang telah disetujui oleh dokter.
  • Pemeriksaan janin dengan USG untuk mengetahui tahapan pertumbuhan bayi dan pemeriksaan jantung bayi.
  • Krim anti gatal dan pelembab bisa digunakan untuk mengurangi rasa gatal yang berlebihan.
  • Mengurangi konsumsi lemak saat hamil untuk mengurangi resiko gatal yang berlebihan. (baca: bahaya obesitas bagi ibu hamil)
  • Menggunakan pakaian yang ringan seperti bahan katun dan longgar kulit perut tidak terlalu terkena gesekan kain.
  • Penggunaan obat anti gatal seperti klorfeniramin bisa diberikan jika rasa gatal telah menyebabkan ibu hamil sulit tidur.
  • Terapi dengan obat ursodeoxycholic acid bisa diberikan untuk meningkatkan fungsi hati ibu hamil dan mengurangi resiko kematian bayi.
  • Pemberian suplemen vitamin K yang dibutuhkan untuk membantu koagulasi darah dan mengurangi resiko penyakit kuning pada ibu hamil dan janin.
  • Keputusan pilihan untuk melahirkan normal atau cesar harus dilakukan jika ada dampak serius ICP pada bayi seperti resiko kematian bayi, gangguan detak jantung pada bayi dan masalah kematangan paru pada bayi. (baca: cara mendengarkan denyut jantung bayi dalam kandungan – kelainan jantung pada bayi baru lahir)

Tips Perawatan Perut Gatal saat Hamil

  1. Jangan pernah menggaruk berlebihan pada bagian perut yang gatal. Menggaruk justru bisa meningkatkan rasa gatal dan menyebabkan iritasi yang berlebihan.
  2. Gunakan pelembab alami atau obat pelembab khusus yang bisa membantu kulit menjadi lebih lembab, tidak kering dan bisa membuat kulit perut lebih nyaman.
  3. Jika mendapatkan resep obat anti gatal dari dokter maka minum atau gunakan obat atau krim salep secara teratur untuk mengurangi rasa gatal berlebihan.
  4. Penggunaan vitamin E untuk menjaga kondisi kulit selama hamil bisa dilakukan, namun lebih baik jika jenis vitamin yang dikonsumsi telah diresepkan oleh dokter yang merawat. (baca juga: manfaat vitamin E untuk ibu hamil – vitamin E bagi ibu hamil)
  5. Lakukan perawatan rumah seperti mandi dengan air hangat yang lembut namun hindari berendam berlebihan saat hamil.
  6. Gunakan pengatur kelembapan udara di dalam kamar tidur untuk menjaga agar kulit tetap sehat, tidak kering dan mengurangi resiko alergi.
  7. Jika terasa lebih gatal dan menyebabkan ibu hamil sulit tidur maka cobalah untuk mengompres dengan kain lembut yang telah dimasukkan dalam air dingin.
  8. Gunakan pakaian sehari-hari yang ringan seperti pakaian dengan bahan katun, lembut dan tidak ketat.
  9. Jangan mandi dengan air panas karena air panas bisa menyebabkan gatal lebih parah, suhu hangat masih diperbolehkan namun jangan berendam saat gatal menyerang.
  10. Gunakan jenis sabun mandi yang lembut dan aman seperti sabun mandi yang diperkaya dengan bahan pelembab alami.

Cara Mencegah Perut Gatal Saat Hamil

Ada beberapa kondisi penyakit yang menyebabkan perut ibu hamil terserang rasa gatal. Pada dasarnya penyakit ini disebabkan oleh kondisi bawaan dan penyakit tertentu seperti gangguan fungsi hati pada ibu hamil. Jika rasa gatal berhubungan dengan kondisi kehamilan maka rasa gatal sangat sulit untuk dicegah. Hanya saja ibu hamil bisa mencoba untuk merawat kulit dengan baik dan menggunakan pakaian yang longgar dan ringan untuk mencegah gatal yang berlebihan. (baca juga: hiperpigmentasi saat hamil)

Jadi ada banyak kondisi yang menyebabkan rasa gatal pada perut ibu hamil. Setiap penyebab kondisi gatal membutuhkan perawatan yang berbeda. Untuk mencegah berbagai resiko pada ibu hamil dan janin yang berhubungan dengan rasa gatal maka pemeriksaan dokter tetap disarankan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn