14 Gejala Autis Pada Bayi Penting Diwaspadai   

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Autis yang terjadi pada anak-anak sebenarnya sudah bisa dikenali sejak masih bayi. Gangguan autis merupakan sebuah gangguan yang bisa menyebabkan anak-anak tidak bisa melakukan interaksi sosial yang baik. Penderita autis bisa sulit untuk berkomunikasi dan biasanya lebih senang untuk sibuk dengan dunia mereka sendiri. Namun sayangnya banyak orang tua yang tidak menyadari ketika anak mereka mendapatkan gejala ini sejak masih bayi. Autis bisa menyebabkan anak memiliki perkembangan yang lebih lambat seperti anak lambat bicara, lambat berjalan dan kemampuan motorik lainnya. Penyebab anak autis bisa dipicu oleh berbagai hal termasuk kondisi kesehatan fisik dan psikis ibu hamil.

Informasi tanda kehamilan:

Autis merupakan sebuah kondisi yang bisa berlangsung seumur hidup, dari mulai bayi, anak-anak , dewasa dan hingga lanjut usia. Perlakuan terapi yang tepat bisa membuat anak lebih mandiri seperti dengan cara mengatasi anak autis ringan. Tapi apa saja gejala autis yang sudah terlihat sejak bayi. Dibawah ini adalah daftar gejala autis pada bayi.

  1. Tidak ada ekspresi dari wajahnya

Bayi umumnya sudah mengembangkan berbagai ekpresi sejak baru dilahirkan. Entah itu dengan melahirkan normal atau caesar maka orang tua biasanya melihat ekspresi anak yang menggemaskan. Bahkan beberapa bayi sudah bisa tersenyum atau tertawa setelah berumur beberapa minggu. Namun pada bayi yang sudah mengalami autis maka ekpresi wajah bayi terlihat sangat datar. Ketika Anda mengajak bayi untuk tertawa atau tersenyum saja maka bayi tidak mengerti apa yang Anda lakukan. Meskipun gejala ini sudah terlihat sejak awal namun biasanya gejala lebih bisa diamati saat perkembangan bayi 9 bulan.

Baca: ciri ciri anak autis – tanda anak autisme

  1. Bayi tidak bisa atau kurang ramah

Orang tua atau orang dewasa memang biasanya akan selalu merasa senang ketika dekat dengan bayi. Terlebih ketika Anda bisa mengajak bayi bicara atau banyak mengeluarkan kata lalu bayi tertawa. Bayi yang sehat mungkin akan memberikan reaksi seperti ini, namun tidak untuk bayi yang mengalami autis. Bayi yang terkena autis biasanya akan sulit untuk terlihat ramah. Bayi yang sudah berumur 6 bulan biasanya akan tersenyum lebar karena sudah bisa berinteraksi, namun ini tidak terjadi pada bayi yang terkena autis. (baca: perkembangan bayi 6 bulan)

  1. Tidak respon ketika dipanggil dengan nama

Orang tua selalu memberikan nama yang indah untuk bayi mereka sebagai harapan dari orang tua. Nama ini sudah diberikan sejak lahir, sehingga orang tua sudah terbiasa memanggil nama itu sejak lahir. Karena kebiasaan memanggil nama ini maka bayi yang sehat sudah paham bahwa mereka respon terhadap bunyi nama itu. Namun ketika bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan dan tidak respon terhadap nama maka ini bisa menjadi pertanda autis. Biasanya orang tua merasa khawatir karena kemungkinan bayi mengalami masalah pendengaran. Namun ternyata pendengaran bayi normal dan mereka tidak mendengar itu karena autis. (baca: ciri ciri anak indigo)

  1. Anak lambat bicara

Pada dasarnya bayi sudah mulai mengeluarkan bunyi bunyian sejak berusia 6 bulan atau kurang dari itu. Bayi sudah mulai mendengarkan orang dewasa bicara sehingga mereka merekam dalam otak mereka. Lalu awalnya bayi bisa mengeluarkan berbagai huruf vokal dengan berteriak-teriak. Ini menjadi hal yang menyenangkan untuk orang tua. Namun bayi yang terkena autis umumnya memiliki perkembangan yang lambat. Beberapa anak bahkan tidak mau berbicara atau mengeluarkan kata apapun setelah melewati perkembangan bayi 12 bulan. Gejala autis pada bayi ini sebaiknya harus direspon oleh orang tua dengan cepat.

Baca: terapi anak terlambat bicara – penyebab anak terlambat bicara – cara mengajari anak bicara – cara melatih anak berbicara 

  1. Bayi tidak banyak tertarik dengan berbagai hal

Mencari perhatian dari orang dewasa telah menjadi gaya bayi yang sangat menggemaskan. Semua orang dewasa senang ketika bayi meminta pelukan atau merasa dipanggil dengan teriakan khas bayi. Namun bayi yang mengalami autis biasanya sangat jarang meminta perhatian. Bayi tidak tertarik dengan berbagai hal sehingga sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Orang tua biasanya menjadi lebih cemas karena bayi seperti tidak membalas ketika dipanggil dengan nama, digoda dengan suara tertawa atau bahkan tubuh bayi disentuh.

  1. Kontak mata bayi yang buruk

Mata bayi yang sehat terlihat bersinar dan sangat menyenangkan ketika Anda bisa melakukan kontak mata dengan bayi. Kontak mata menjadi tanda khusus bahwa bayi Anda bisa memberikan respon yang baik. Ketika Anda memberikan kedipan mata atau pandangan yang sangat lama maka bayi seperti melihat bagian dalam mata Anda. Ketika ini terjadi maka sebenarnya bayi merekam ekpresi Anda. Bayi yang autis tidak  bisa mengalami hal ini. Mata bayi mungkin melihat wajah Anda dengan baik, namun tidak menciptakan respon yang baik. Mata bayi terkadang juga tidak suka melihat ke arah Anda atau tidak menyadari pandangan mata dari orang dewasa.

Baca: obat sakit mata untuk bayi – penyebab mata juling pada bayi – penyebab belekan pada bayi baru lahir

  1. Gerakan tubuh yang berulang

Anak-anak yang terkena autis biasanya akan menunjukkan tanda seperti terus melakukan gerakan yang berulang. Berbagai gerakan terkadang tidak terkendali sehingga terkadang juga menjadi gerakan seperti marah. Orang dewasa mungkin akan kesulitan untuk mengendalikan gerakan ini. Dan sebenarnya gejala ini sudah bisa terlihat sejak bayi masih kecil. Gerakan tubuh bayi seperti berulang terus, mulai dari kaki, tangan, dan kepala. Mereka terlihat seperti memukul-mukul berbagai benda dalam waktu yang bersamaan. Dan bayi tidak akan paham ketika Anda melarangnya.

Baca: penyebab anak hiperaktif – cara mengatasi anak hiperaktif – cara mendidik anak hiperaktif

  1. Tidak memberikan isyarat tubuh yang baik

Bayi yang sudah berumur antara 9 atau 10 bulan biasanya akan memberikan isyarat sebagai bentuk atau cara untuk berkomunikasi dengan orang tua. Mereka bisa memberikan isyarat tangan seperti melambai atau mengambil. Bahkan mereka sudah memahami cara untuk menunjuk benda dengan isyarat tangan. Bayi yang autis tidak bisa memberikan respon isyarat ini. Bayi sama sekali tidak bisa memberikan respon yang baik karena mereka juga tidak memperhatikan tanda dari orang dewasa. (baca: perkembangan bayi 10 bulan)

  1. Perkembangan motorik yang lambat

Autis bisa menyebabkan pengaruh yang sangat besar untuk perkembangan motorik. Karena itu bayi yang menderita autis biasanya juga akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bicara, berjalan, merangkak atau berguling. Ini terlihat sangat berbeda dengan bayi yang normal. Untuk mengatasi masalah perkembangan motorik yang lambat ini maka orang tua harus melakukan berbagai terapi untuk mendorong gerakan bayi yang lebih aktif.

Informasi masalah motorik anak:

  1. Perilaku yang fleksibel

Perilaku yang fleksibel sangat terlihat pada bayi yang menderita autis. Karena bayi yang terkena autis tidak bisa berkomunikasi atau memberikan respon yang baik maka biasanya mereka cenderung melakukan komunikasi yang buruk. Bayi tidak bisa memberikan tanggapan terhadap suara, tingkah laku orang dewasa dan juga perhatian orang dewasa. Jika sudah seperti ini maka orang tua harus membawa bayi ke ahli medis untuk mendapatkan evaluasi. (baca: penyebab anak cepat marah – cara mengatasi anak tantrum)

  1. Visual mata bayi yang lemah

Bayi yang mengalami autis memiliki daya visual yang sama seperti bayi yang sehat, namun daya visual ini tidak bisa mengikuti seperti pada bayi yang sehat. Bahkan jika bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan dan Anda mencoba untuk menunjukkan beberapa hal maka bayi tidak bisa memberikan respon. Ketika Anda menunjuk sebuah arah dimana ada benda atau mainan maka bayi tidak akan melihat ke arah tersebut. Biasanya orang tua melihat kondisi ini sebagai masalah mata, namun sebenarnya bukan masalah mata pada bayi. (baca: perkembangan organ tubuh bayi setelah lahir)

  1. Bayi terkadang berteriak tidak terkendali

Beberapa bayi autis terkadang juga meminta perhatian yang besar dari orang tua. Mereka terkadang sering berteriak seperti tidak terkendali. Biasanya orang tua akan berusaha untuk mencari tahu apa yang terjadi atau apa yang menyebabkan bayi berteriak. Namun terkadang bayi berteriak terus menerus sehingga sulit untuk ditenangkan. Sama seperti pada bayi menangis terus menerus. Jika Anda memberikan ASI atau susu formula pada bayi, maka biasanya bayi juga akan menolak. Anda harus menemukan apa sebenarnya penyebab bayi menangis terus.

  1. Bayi tidak respon terhadap rasa sakit

Bayi yang autis terkadang sulit untuk mengenali apakah mereka merasa sakit atau tidak. Beberapa bayi memiliki respon yang sangat  buruk terhadap rasa sakit. Sehingga terkadang ketika bayi demam, flu atau batuk maka bayi bersikap seperti biasa. Bayi tidak menangis atau memberikan reaksi yang sakit sehingga orang tua sering salah paham.  Banyak orang tua yang menganggap jika bayi mereka tahan terhadap sakit, namun sebenarnya ini kondisi yang tidak normal. Pada dasarnya tidak ada bayi yang bisa menahan rasa sakit, sehingga bayi yang normal selalu menangis ketika sakit.

Baca juga:  cara menjaga agar bayi tidak mudah sakit – cara agar balita tidak mudah sakit – tips agar anak tidak mudah sakit.

  1. Bayi terkadang menjadi lincah atau sangat pendiam

Gejala autis pada bayi yang lain adalah bahwa bayi terkadang bisa menjadi sangat lincah namun terkadang juga sangat diam. Perubahan reaksi dan suasana hati sudah banyak berubah akibat autis. Orang tua akan merasa kesulitan untuk mengenali apakah bayi sedang merasa senang atau sedih. Beberapa bayi bahkan juga menjadi sangat mandiri sehingga mereka seperti tidak membutuhkan perhatian dari orang dewasa. 

Bagaimana cara orang tua melihat gejala autis pada bayi?

  1. Orang tua harus selalu melihat perkembangan gejala autis pada bayi. Semakin tinggi gejala yang sering terjadi maka bisa menjadi masalah baru, seperti dampak yang serius autis pada bayi.
  2. Jika orang tua merasa bahwa semua gejala autis pada bayi memburuk dan menyebabkan bayi memiliki perkembangan yang sangat lambat, orang tua harus segera membawa bayi ke dokter.
  3. Orang tua sebaiknya tidak menunggu gejala yang lebih pasti atau menganggap semua gejala menjadi kondisi yang wajar. Sebaiknya orang tua selalu waspada dengan semua gejala dan segera membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan.
  4. Orang tua harus percaya dengan naluri pada bayi, tapi semua perhatian yang telah diberikan oleh dokter dalam pemeriksaan awal harus dijadikan perhatian. Jangan pernah meremehkan pendapat atau sebuah tanda yang diberikan oleh dokter, karena bisa menyebabkan bayi berada dalam resiko tinggi autisme yang buruk.

Berbagai gejala autis pada bayi harus menjadi perhatian bagi orang tua. Autis memang bukan penyakit yang bisa disembuhkan, tapi perawatan dan terapi yang tepat sejak kecil bisa membantu bayi menjadi anak yang kuat dan tangguh. Kasih sayang orang tua terhadap bayi yang menderita autis juga bisa mendorong anak memiliki kehidupan yang baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn