12 Pencegahan Infeksi pada Bayi Baru Lahir – Wajib Dilakukan        

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bayi yang baru lahir baik melalui melahirkan normal atau caesar memiliki resiko terkena infeksi yang sangat besar. Kondisi ini sangat berhubungan dengan kondisi sistem kekebalan tubuh bayi yang sangat lemah. Bayi yang baru lahir hanya memiliki sistem kekebalan tubuh termasuk untuk penyakit yang terbatas saja. Karena itu perawatan untuk bayi yang baru lahir memang lebih rumit dibandingkan ketika bayi sudah berusia beberapa bulan. Infeksi bisa menular ke tubuh bayi baik selama dalam kehamilan, persalinan maupun setelah dilahirkan. (baca:  proses persalinan – proses kehamilan)

Berikut ini adalah beberapa upaya pencegahan infeksi pada bayi baru lahir.

  1. Hidung dan mulut bayi segera dibersikan setelah lahir

Segera setelah bayi lahir maka tenaga medis harus membersihkan bagian mulut dan hidung bayi. Cara ini dilakukan dengan alat pengisap yang sangat aman untuk bayi. Ketika bayi lahir normal dan melewati perineum maka kemungkinan bayi menghisap berbagai cairan dan kotoran yang mungkin bisa masuk ke tubuh bayi. Bahkan tindakan ini sangat penting untuk mengeluarkan lendir dan mekonium jika memang ada dalam mulut dan hidung bayi. Tindakan ini juga sangat penting untuk membantu bayi agar bisa bernafas dengan baik melalui hidung dan mulut. Jika  bayi tidak bisa bernafas dengan baik maka dokter bisa memberikan alat bantu nafas khusus untuk bayi.

Informasi persalinan normal:

  1. Segera mengikat plasenta setelah lahir

Ketika bayi lahir maka bayi masih tali plasenta yang terhubung langsung dengan plasenta. Setelah bayi lahir maka sistem peredaran darah beralih dari plasenta sampai ke tubuh bayi secara mandiri. Sehingga bagian plasenta sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi. Kemudian tenaga medis akan menjepit bagian tali plasenta hingga beberapa lama kemudian semua bagian itu akan dipotong dengan alat yang steril. Cara ini bisa membantu bayi agar tidak terkena infeksi dari plasenta yang masih melekat dengan tubuh bayi. (baca: plasenta letak rendah –  janin terlilit tali pusat)

Informasi persalinan caesar:

  1. Bayi menerima suntikan vitamin K

Semua bayi yang baru lahir sangat penting untuk menerima suntikan vitamin K. Suntikan ini sangat penting untuk membantu sistem pembekuan darah dalam tubuh bayi dan juga mencegah adanya pendarahan dalam tubuh bayi. Bahkan tindakan ini sangat penting untuk mencegah adanya infeksi bakteri atau virus yang kemungkinan sudah masuk ke dalam darah bayi selama dalam kandungan.

Informasi gangguan kehamilan:

  1. Pemberikan vaksin hepatitis B

Penyakit hepatitis B adalah jenis penyakit infeksi yang ditularkan melalui kontak cairan dan hubungan seksual. Kemungkinan bayi juga bisa mengalami infeksi ini karena tertular dari ibu hamil yang terkena hepatitis B. untuk mengatasi ini maka bayi yang  baru lahir sebaiknya langsung menerima vaksin hepatitis B. Biasanya dokter akan mengatakan hal ini ketika bayi sudah menerima vaksin dari rumah sakit. (baca: bahaya hepatitis bagi ibu hamil – gejala hepatitis B pada ibu hamil

  1. Pemberian antibiotik salep ke mata bayi

Bayi yang lahir normal atau caesar kemungkinan juga bisa terkena infeksi akibat penyakit gonore atau clamidya dari ibu hamil. Penyakit ini bisa menular ke bayi melalui cairan mata. Karena itu bayi harus menerima antibiotik agar tidak terkena penyakit infeksi mata pada bayi. Tindakan ini mungkin bisa tidak dilakukan jika memang ibu sudah bebas dari infeksi penyakit seksual ini.  Antibiotik bisa menyebabkan pandangan mata bayi kabur namun akan membaik dalam beberapa hari setelah dilahirkan.

Informasi penyakit mata pada bayi:

  1. Membersihkan semua cairan dalam tubuh bayi

Ketika bayi baru lahir maka ada  banyak cairan dan lendir yang melekat dalam tubuh bayi. Terkadang lapisan lemak juga masih menempel dalam kulit bayi. Semua bahan yang melekat dalam kulit bayi bisa menyebabkan infeksi yang berbahaya untuk bayi. Karena itu semua kotoran ini juga harus segera dibersihkan sehingga bayi langsung bersih. Untuk memandikan bayi biasanya tidak dilakukan kecuali dengan pertimbangkan khusus. Memandikan bayi yang baru lahir bisa meningkatkan resiko penurunan suhu yang menyebabkan hipotermia pada bayi baru lahir.(baca:  cara merawat bayi baru lahir)

  1. Semua perlengkapan dan ruangan persalinan yang steril

Ketika Anda melahirkan di sebuah rumah sakit maka semua alat dan ruang persalinan harus sangat steril. Infeksi bisa terjadi dimana saja termasuk dari alat yang digunakan atau bahkan kain-kain yang berada dalam ruang persalinan. Karena itu biasanya rumah sakit menerapkan suhu yang rendah untuk mencegah perkembangan bakteri atau infeksi pada bayi baru lahir. Jika Anda tidak mendapatkan fasilitas ini maka segera bicarakan dengan dokter. (baca: tips memilih rumah sakit bersalin)

Informasi bayi prematur dan sungsang

  1. Tenaga medis harus menggunakan sarung tangan dan steril

Tenaga medis yang terlibat dalam persalinan harus menggunakan sarung tangan yang steril. Semua orang harus mencuci tangan dengan cairan antiseptik sehingga bayi tidak tertular infeksi ketika diperiksa atau disentuh. Pemeriksaan yang berhubungan dengan jalur lahir harus dilakukan ketika diperlukan dan semua alat harus steril.

Baca: pengertian obstetri dan ginekologi – peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas

  1. Pemeriksaan infeksi B Strep pada ibu hamil

Infeksi B strep untuk bayi yang baru lahir adalah kasus yang paling sering terjadi. Sebenarnya infeksi ini akan dimulai semenjak bayi baru lahir hingga berusia kurang lebih 1 minggu. Untuk itu ibu hamil harus bisa melakukan pengujian ketika kehamilan berumur 35 sampai 37 minggu. Jika memang ibu hamil terkena infeksi maka bisa menerima antibiotik yang sangat aman untuk ibu dan bayi dalam rahim. infeksi B strep sering tidak menyebabkan gejala apapun sehingga banyak ibu hamil yang tidak menyadari ketika terkena infeksi ini. Dan jika tidak dicegah maka bayi bisa terkena infeksi dengan cepat.

Baca: ciri kehamilan bermasalah – gejala torch pada ibu hamil – manfaat pemeriksaan VDRL pada ibu hamil

  1. Menerima antibiotik selama persalinan

Jika ibu dinyatakan terkena infeksi B Strep maka ibu harus menerima antibiotik selama proses persalinan. Antibiotik akan diberikan melalui cairan IV dan sangat aman untuk bayi dan ibu. Dokter bisa memberikan antibiotik ini jika memang ibu terkena infeksi dan obat yang diberikan setelah pengujian tidak berhasil membunuh bakteri yang ada dalam tubuh ibu.

Baca: bahaya antibiotik bagi ibu hamil – amankah antibiotik bagi ibu hamil 

  1. Persalinan caesar

Ketika ibu menderita beberapa infeksi penyakit menular seksual maka kemungkinan dokter bisa memberikan alternatif persalinan caesar. Persalinan normal akan membuat bayi melewati jalan lahir dan kemungkian  bayi akan terkena infeksi dari bakteri atau sumber penyakit lain pada ibu. Namun pertimbangan ini juga bisa dilakukan jika ibu mengalami kondisi seperti preeklampsia atau bayi besar dalam kandungan.

Informasi persalinan caesar:

  1. Bayi menerima vaksin lengkap sesuai jadwal

Kemudian ketika semua cara untuk mencegah infeksi sudah dilakukan sejak proses persalinan hingga bayi lahir, maka bayi juga harus menerima vaksin secara rutin sesuai jadwal. Bayi yang sudah menerima berbagai vaksin atau imunisasi bisa terhindari dari bahaya bayi tidak imunisasi. Cara ini juga sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit pada bayi hingga tumbuh menjadi anak-anak.

Baca: imunisasi polio – vaksin BCG pada bayi – bahaya bayi tidak imunisasi – bahaya imunisasi – infeksi paru paru pada bayi

Pencegahan infeksi pada bayi baru lahir menjadi peran penting bagi ibu hamil, keluarga dan semua tenaga medis yang menolong persalinan. Jadi semua orang yang berada dalam tahap tersebut harus menjaga agar bayi tetap sehat hingga tumbuh tanpa infeksi apapun.

fbWhatsappTwitterLinkedIn