Bintik Merah Setelah Imunisasi Campak dan Rubella, Amankah ?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Imunisasi merupakan proses untuk membuat seseorang menjadi kebal pada penyakit. Kekebalan ini akan didapat dari pembentukan antibody pada tubuh, saa antibody baru akan di buat dan ada rangsanga yang sesuai yaitu partikel virus atau kuman. Dalam proses imunisasi, sejumlah partikel virus atau kuman yang sudah dilemahkan atau bahkan sudah mati akan disuntikan ke dalam tubuh dengan harapan sistem kekebalan tubuh nya akan bisa memproduksi zat antibody yang sesuai sehingga terhindari dari penularan penyakit tertentu. Salah satunya adalah imunisasi campak, yang akan dilakukan sebanyak 3 kali yairu pada usia 9 bulan, 24 bulan dan saat anak memasuki usia SD. Namun nyatanya suntik imunisasi tidak selalu berjalan tanpa efek samping. Beberapa keluhan para orang tua seperti bintik merah setelah imunisasi campak kerap kali dikeluhkan. Berikut adalah penyebab dan cara mengatasi bintik merah setelah imunisasi campak.

Informasi penyakit campak:

Penyebab Bintik Merah Setelah Imunisasi Campak

  1. Efek Samping Imunisasi

Imumnisasi adalah salah satu proses penguatan pada sistem imun tubuh seseorang.  Dalam proses pembentukan ini tidak jarak sejumlah zata peradangan yang telah di lepas menimbulkan efek samping salah satunya menimbukan bintik merah di badan, lemas bahkan bisa disertai dengan demam. Jika bintik merah setelah imunisasi campak pada bayi tidak terlalu parah maka hal ini tidak akan terlalu membahayakan. Biasanya ruam akan muncul antara 1-2 hari setelah melakukan imunisasi.

Informasi imunisasi:

  1. Reaksi alergi anak

Bintik merah juga bisa disebabkan karena anak mengalami reaksi alergi. Jika anak mengalami alegi biasanya kondisinya akan sedikit parah dan tidak hanya ruam saja. Beberapa gejala alergi tambahan lainnya seperti sesak nafas, mengalami bengkak pada bagian bibir dan disertai dengan demam tinggi. Pada kondisi ini jika sudah amat sangat parah sebaiknya Anda memeriksakannya pada dokter agar segera ditangani sesuai dengan kondisinya. (baca: gejala sinusitis pada anak – obat pilek bayi – cara mengatasi pilek pada bayi)

Cara Mengatasi

  1. Menghilangkan bintik merah dengan menggunakan vitamin E

Vitamin E sudah banyak sekali di jual di apotek. Untuk menghilangkan munculnya bintik merah pada kulit, Anda dapat menggunakan vitamin E. Caranya dengan mengoleksan vitamin E pada area kulit yang timbul bintik kemerahan. Anda sebaiknya memberikan olesan vitamin E ini saat anak akan tidur. Kemudaian setelah bangun di pagi hari, Anda bisa membersihkan bekas olesan vitamin E nya. (baca: bahaya bayi minum minyak telon)

  1. Menghilangkan bintik merah dengan menggunakan ampas teh

Anda juga bisa menggunakan ampas teh untuk mengurangi ruam atau bintik merah yang muncul pada permkaan kulit. Cara menghilangkan bintik merah dengan ampas teh adalah dengan cara mengompreskan kantung teh yang masih terasa hangat pada bagian kulit yang muncul bintik merah, kemudian diamkan 10-15 menit. Kandungan polifenol dan juga antioksidan dalam teh dinilai sangat baik untuk menghilangkan ruam dan menjaga kesehatan kulit.

(baca: infeksi kulit pada bayi –  penyakit kulit pada bayi –  bintik merah pada kulit bayi)

  1.  Menggunakan lidah buaya

Anda juga dapat memberikan olesan lidah buaya pada bagian bintik merah yang muncul di permukaan kulit. Gel yang ada pada lidah buaya memiliki sifat dingin sehingga dinilai mampu membuat kondisi kulit menjadi segar. Anda bisa mengoleskan gel lidah buaya pada kulit yang muncul bintik merah, lakukan selam beberapa saat sampai gel terlihat mongering. Setelah kering Anda bisa membilas gel tersebut dengan air.

Informasi manfaat lidah buaya yang lain:

  1. Menghilangkan bintik merah dengan menggunakan madu

Madu sudah sangat terkenal sekali karena memiliki bahan alami dan bisa digunakan pada kulit yang terserang ruam. Cara menghilangkan ruam atau bintik merah karena efek samping imunisasi atau alergi Anda bisa mengoleskan madu pada kulit yang terserang ruma. Diamkan sampai 20 menit, kemudian Anda bisa membilasnya menggunakan air hangat.

(baca:  manfaat madu untuk ibu hamil – manfaat madu untuk ibu menyusui – manfaat madu untuk bayi baru lahir)

  1. Menghilangkan bintik merah dengan menggunakan air dingin

Selanjutnya Anda juga dapat mengatasi ruam pada anak dengan mengompres menggunakan kantong es atau kain yang dingin. Caranya, Anda bisa membungkus kantong es pada tisu kemudian tempelkan pada area yang timbul ruam selama 20 menit. Kemudian, Anda bisa membiarkan kulit bayi selama beberapa saat sebelum menempelkan kembali kantong es nya.

  1. Rendam bayi dengan air yang dicampur oatmeal

Oatmeal koloid sudah sering digunakan untuk mengurangi adanya bintik merah pada kulit. Kandungan gluten yang ada di dalam oatmeal mempunyai sifat dapat melembapkan dan dapat melapisi kulit saat bayi dimandikan. Cara menggunakan oatmeal untuk mengurangi bintik merah, pertama-tama Anda harus membeli paket mandi oatmeal koloid yang ada di toko obat, lalu campurkan 1 paket oatmeal ke dalam air hangat, kemudian Anda bisa merendam bayi 5-10 menit. Baca:  Cara memandikan bayi baru lahir  – cara merawat bayi baru lahir

  1. Mengoleskan salep arnica

Anda juga bisa coba mengoleskan salep arnica pada bagian kulit bayi yang muncul bintik merah. Sebelum mengoleskan, sebaiknya Anda memastikan dahulu bahwa salep benar-benar mengandung minyak arnica dengan tidak lebih dari 15% agar tidak membuat kulit iritasi. Anda juga bisa membeli salep ini di apotek. Jika ada salep yang lebih di anjurkan, Anda bisa mengikuti saran apoteker.

Informasi batuk bayi:

  1. Krim hidrokortison

Bintik merah yang muncul bisa saja disebabkan karena adanya alergi obat saat melakukan imunisasi, akibatnya bayi merasa tidak nyaman. Untuk itu Anda bisa mengoleskan bayi dengan krim hidrokorison yang sudah banyak di jual di apotek. Anda dapat membeli obatnya tanpa perlu resep dari dokter. Oleskanlah krim tersebut pada bagian ruam yang disebabkan alergi sebanyak 4 kali dalam sehari. Krim ini bisa mengurangi adanya iritasi, bintik merah dan juga peradangan yang membuat bayi merasa sangat tidak nyaman.

Informasi ASI dan susu formula:

  1. Kompres dengan teh chamomile 

Teh kamomil adalah salah satu teh yang dapat menyejukan. Cara menggunakan teh ini, Anda dapat meminum teh kamomil atau dapat mengoleskan nya ke bagian kulit yang mengalami ruam. Teh kamomil ini sudah sangat dipercaya dapat membantu mengurangi iritasi kulit, jadi dapat membantu juga untuk masalah ruam.

  • Untuk membuat kompresan kamomil, rendamlah 2 sampai 3 sendok teh bunga kamomil dalam satu gelas air yang sudah mendidih selama kurang lebih lima menit.
  • Kemudian saring bunganya dari air, lalu biarkan teh mendingin sampai mencapai suhu ruangan yang nyaman.
  • Saat teh sudah dingin, Anda bisa celupkan kain bersih dalam teh, kemudian peras kelebihan airnya.
  • Tempelkan kain yang sudah di celupkan tersebut pada bagian ruam. Lakukan selama 10 menit hingga bayi merasa nyaman dan rileks.

Efek samping lain setelah melakukan imunisasi campak

  1. Selain mengalami bintik merah, 5-15% pasien imunisasi campak juga akan mengalami demam ringan selama 3 hari. Demam juga biasanya akan menyerang setelah 8 sampai 12 hari pasca melakukan imunisasi. Bisa terjadi saat jarum dan juga spuit yang digunakan tidak sterlil pada demam.
  2. Anak juga bisa mengalami batu dan flu yang sangat sering selam kurang lebih 1 minggu. (baca: gejala sinusitis pada anak – obat pilek bayi – cara mengatasi pilek pada bayi)
  3. Mereka juga akan merasakan adanya sakit ringan dan juga pembengkakan pada lokasi suntikan, biasanya akan berlangsung 24 jalm pasca melakukan imunisasi.
  4. Ada juga anak yang mengalami kejang demam, pada beberapa anak yang memang kondisi tubuhnya sangat lemah.

Baca:

Itulah informasi bintik merah setelah imunisasi campak, khususnya pada penyebab dan cara mengatasinya. Jika bintik merah memang disertai beberapa hal yang sangat tidak wajar seperti demam yang terlalu tinggi, sebaiknya Anda segera memeriksakan anak pada dokter. Karena bisa jadi adanya bintik merah ternyata bukan karena imunisasi, melainkan ada penyebab lainnya seperti dari serangan virus penyakit lain.

fbWhatsappTwitterLinkedIn